Anda di halaman 1dari 6

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Nilai yang berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar
kehidupan manusia dan masyarakatnya sehingga kita dapat menentukan
apakah suatu perilaku bernilai positif atau negatif adalah ….
A. nilai sosial
B. nilai moral
C. nilai agama
D. nilai budaya
E. nilai Pendidikan

2. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


“Berguling!Berguling!” terdengar teriakannya sembari melepaskan seragam
cokelatnya untuk dipakai menyabet punggung saya.Saya menurut dalam
kepanikan.Tidak saya rasakan kerasnya tanah persawahan atau tunggak –
tunggak batang padi yang menusuk – nusuk tubuh dan wajah saat
bergulingan.Pikiran saya hanya terfokus pada api dan tak sempat untuk
berpikir bahwa saat itu saya akan bisa mendapat luka yang lebih banyak
karena gerakan itu.Sulit dilukiskan rasa takut yang saya rasakan.Malam yang
saya pikir akan menyenangkan justru berubah menjadi teror yang mencekam!
Ketika akhirnya api padam, saya rasakan pedih yang luar biasa menjalar dari
punggung hingga ke leher.Baju yang saya kenakan habis sepertiganya,
sementara sebagian kainnya yang gosong menyatu dengan kulit.Sahabat say
aitu tanggap melingkupi tubuh dengan seragam cokelatnya melihat saya mulai
menangis dan menggigil antara kesakitan dan kedinginan.Lalu dengan suara
bergetar, dia mencoba membuat isyarat dengan mulutnya.Sayang, tidak ada
seorang pun yang mendekat dan dia sendiri kemudian mengakui bahwa kami
terlalu jauh berjalan.Sadar saya membutuhkan pertolongan secepatnya, dia
menggendong saya di atas punggungnya lalu berlari sembari membujuk –
bujuk saya untuk tetap tenang.Napasnya memburu kelelahan , tapi rasa
tanggung jawab yang besar seperti memberinya kekuatan berlipat.Sayang,
sesampai ddi rumah bukan lain yang didapatnya kecuali cai maki Ayah dan
Ibu.Pipinya sempat pula kena tampar Ayah yang murka.
Seragam, Aris Kurniawan Basuki
Keterkaitan isi kutipan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari – hari adalah

A. Orang yang gemar menindas orang lain.
B. Orang yang tanggap memberikan bantuan pada pihak yang terkena
musibah.
C. Orang yang kehilangan pemikirannya karena panik.
D. Orang yang merasa ketakutan.
E. Orang yang gemar menimpakan kesalahan pada orang lain.

3. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


Laki – laki romantis adalah laki – laki yang bisa membuat wanita tertawa.Ratih
teringat kalimat I sebuah buku: menikahlah dengan laki – laki pertama yang
membuatmu tertawa.Ia lupa judulnya.Yang tak ia lupa ialah Ketika Eka dating
ke rumahnya pertama kali pada malam Jumat.Tidak membawa bunga, tapi
martabak.
“Pertama, mesti kutegaskan,” katanya.”Aku sengaja datang malam Jumat,
karna tahu, malam Minggu kamu sudah milik orang lain.Aku tak berhak
mengganggunya.Seseorang yang bahagia adalah seseorang yang diberi
kesempatan memilih dalam hidup.Maka aku memberimu kesempatan agar
kamu bisa memilih sendiri kebahagiaanmu.Tak peduli, apaka bagimu nantinya
aku pilihan kedua atau pertama.”
“Jadi, kamu tahu aku sudah sudah punya pacar?”
“Kalau perempuan semanis kamu tidak punya pacar, pasti ada yang salah
pada selera semua laki – laki di dunia ini.”
Ratih tertawa.
“Dan kedua, soal martabak ini.Sebagai anak kost, aku mesti yakin bahwa aku
tidak membelikanmu sesuatu yang akan sia – sia.Itu sebabnya aku
membawakanmu martabak.”
“Kenapa?”
“Karena bila kamu tak suka, aku bisa memakannya sendiri.”
Matinya Seorang Demontran, Agus Noor
Keterkaitan isi kutipan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari – hari
adalah…
A. Laki – laki yang bersedia menjadi pilihan kedua.
B. Perempuan yang setia kepada pasangannya.
C. Perempuan yang mau berteman dengan siapa saja.
D. Laki – laki yang mengganggu seorang wanita yang sudah berpasangan.
E. Perempuan yang cenderung menari pasangan yang dapat membuatnya
bahagia.

4. Perhatikan kutipan berikut!


Seperti biasanya, dua jam sebelum tengah malam, Pita selalu sibuk mengelap
sisa – sisa makanan dan tuak yang tertumpah di atas meja.Dia masih tetap
sendirian memberikan dan merapikan kursi – kursi keai tuaknya.(….)Lalu
dibacanya surat pendek itu untuk kesekian kalinya, “Pita, hingga sekarang
aku tetap mencintaimu!Aku berbahagia karena tak ada orang yang berhak
melarangku untuk berhenti mengenangmu!”
Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan teks di atas adalah ….
A. Pita membuka gorden kedainya lantas menyalakan lampu.
B. Dicucinya setiap piring bekas pakai yang menumpuk di atas lantai.
C. Setelah merapikan kursi, dibukanya kedainya, lantas menunggu
pengunjung datang.
D. Setelah menutup kedainya, sesekali dia membuka amplop yang
ditinggalkan Martohap.
E. Mendadak, diingatnya perkataan Martohap yang sempat disampaikan
padanya minggu lalu.

5. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


“Payah!Ndak ada kiriman Lemang Tapai lagi,” ketusnya suatu kali, saat
bertamu ke rumah Irham.”Bukan Uwan saja, semua sudah tak dapat,” balas
Irham.
“Basa, bagaimana? Masih sering dikirimi Belut Goreng?”
“Ndak ada.Ndak ada lagi oleh – oleh!”
“Apa kalian ndak kirim uang lagi buat Mak?Mak sedang susah barangkali?”
Tanya – tanya nyinyir mereka terjawab setelaah mendengar pengakuan si
bungsu, Alida.Adik perempuan mereka satu – satunya.Ternyata ia masih
sering dapat oleh – oleh Bahkan lebih sering dari biasanya.Berarti keluarga
mereka; Ijal, Ketek, Basa dan Irham.Oleh – oleh hanya hanya dikirim Mak ke
alamat rumah kontrakan Alida, di daerah pasar minggu.Anehnya, kiriman Mak
bukan Sambalado Tanak kesukaan Alida, tapi Dendeng Lambok, khusus buat
menantu Mak.Suami Alida.
“Kenapa kau saja yang dapat oleh – oleh Alia?”
“Bukan saya, Wan!”
“Iya, suamimu itu.Mestinya kami juga dikirimi bukan?”
Irham coba menghitung – hitung berapa lama Mak tak mengirimi oleh –
oleh.Ternyata, persis sejak Alina menikah.Sejak Mak punya menantu baru;
Yung.Suami Alida.Ya, sejak itu Mak tak pernah lagi bikin Rendang Ikan Pawas
Bertelur, Krupuk Cincang, Lemang Tapai, dan Goreng Belut.Mak hanya kirim
Dendeng Lambok buat Yung.Menantu kesayangannya.
Menantu Baru, Damhuri Muhammad
Penyebab konflik yang terkanddung dalam kutipan cerpen tersebut adalah …
A. Uwan tidak mendapat kiriman Lemang Tapai dari Mak.
B. Mak hanya mengirimi oleh – oleh Dendeng Lambok untuk menantunya
Yung.
C. Kesusahan yang dialami oleh tokoh Mak.
D. Mak berhenti mengirimi oleh – oleh untuk Alida.
E. Anak – anak Mak berhenti mengirimkan uang.

6. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


Dua hari sebelum kenduri berlangsung, Azrial, anak laki – laki Makaji datang
dari Jakarta.Ia pulang untuk menjemput Makaji.Kini, juru masak itu sudah
berada di Jakarta, mungkin tak akan Kembali, sebab ia akan menghabiskan
hari tua di dekat anaknya.Orang – orang Lareh Panjang akan kehilangan juru
masak handal yang pernah ada I kampung itu.Kabar kepergian Makaji sampai
juga ke telinga pengantin baru Renggogeni.Perempuan itu dapat
membayangkan betapa terpiuhnya perasaan Azrial setelah mendengar kabar
kekasihnya pujaannya telah dipersunting lelaki lain.
Juru Masak, Damhuri Muhammad
Kutipan cerpen tersebut menunjukkan tahapan …
A. abstrak
B. orientasi
C. komplikasi
D. turning point
E. koda

7. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


Si korban roboh.Semua suah terekam dalam kameraku.Aku setengah tak
percaya ketika menyaksikan tubuh yang roboh itu perlahan – lahan naik
seperti terangkat angin, ringan sekali, semakin tinggi, semakin tinggi.Namun,
aku menyaksikan nyawanya masih tegak bergeming di tanah.(….) Seorang
serau mendekatiku dan dengan tenang berkata, “Bung kan wartawan, jangan
suka heran begitu, dong.Setiap kali ada pembangkang mati ya begitu.Tenang
saja, lama – lama Bung juga terbiasa.
Kalimat yang tepat untuk kutipan teks di atas adalah ….
A. Aku melihatnya jelas lantas keheranan.
B. Aku mengabaikan kejadian yang mengerikan itu.
C. Bulu kuukku beriri menyaksikan seorang korban jatuh di hadapanku.
D. Aku tak percaya mendapat berita ekslusif pagi ini.
E. Aku menghela napas panjang sekali.

8. Perhatikan penggalan teks berikut!


“Ada apa ya, Pak?”
“Minta sedekah, Pak!Aku kaget, bersambung dongkol.Suaranya keras,
terdengar kasar.Tapi, ia tampak tetap tersenyum.Melihat tubuhnya,
menurutku, tak pantas ia jadi pengemis.
Ketika aku ingin mengatakan,”Maaf, lain kali,” tiba-tiba wajah lelaki kekar
peminta sedekah itu menjelmakan wajah ibu di kepalaku.
“Ingat selagi ada rezeki dan usia untuk berseekah, bersedekahlah.Kepada
siapa pun, jika niatnya tulus untuk bersedekah, itu sangat baik bagi
kehidupan….,” begitu kata ibu semasa hidup masih terngiang , seakan
berwasiat.Dan ibu tak pernah berkata, sebagaimana orang kebanyakan, bahwa
bersedekah akan mendapatkan pahala dari Tuhan.Tetapi, ibu selalu
berkata,”Baik untuk kehidupan…..”
Mungkin, aku disuruh menafsirkan maknanya yang terkandung di
dalamnya:kehidupan dunia dan akhirat1
Ngiang Kata Ibu, Yusrizal KW
Bukti yang menunjukkan bahwa kutipan tersebut mengajarkan nilai – nilai
bahwa manusia harus mendermakan Sebagian hartanya adalah kalimat ….
A. Melihat tubuhnya menurutku, tak pantas ia jadi pengemis.
B. Ingat, selagi ada rezeki dan usia untuk bersedekah, bersedekahlah.
C. Bersedekah akan mendapatkan pahala dari Tuhan.
D. Aku kaget, bersambung dongkol.
E. Mungkin, aku disuruh menafsirkan makna yang terkandung didalamnya;
kehidupan dunia dan akhirat.

9. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


Dan …… ternyata hanya sebagian kecil dari umbul – umbul adat.Ya, Siti tak
pernah duduk di depan pintu rumah karena takut jadi gadis tua.Siti tak
pernah keluar Magrib karena Hantu Wewe _ yang tak pernah ia lihat _ sudah
menanti di bawah pohon belimbing di sisi kanan kandang rumahnya.Siti
selalu mengibaskan kain ke kasurnya karena tak ingin dipeluk hantu ketika
tidur.Siti tak pernah menyisir rambut di luar rumah karena takut dipinang
duda atau lelaki yang suah beristri tiga.
Siti mempercayainya. Semuanya.Namun, empat tahun yang lalu ketika ia
harus menerima kenyataan sebagai yatim-piatu, larangan seakan dicipta
untuk dirinya.Tak elok anak gadis bersepeda!
Dilarang Meminang Gadis Berkereta Unta, Benny Arnas
Nilai budaya yang terkandung dalam cerpen tersebut adalah …
A. Petuaah seorang ibu kepada setiap anak gadisnya.
B. Kepercayaan akan takhayul bahwa jika ada bulan sabit, maka kampungnya
akan dilanda petaka.
C. Usaha seorang meredam ketakutan dan kerisauan ketika melihat bulan
sabit di atas rumahnya.
D. Pantangan – pantangan yang dipercaya oleh masyarakat yang tidak boleh
dilakukan.
E. Keharusan bagi setiap warga desa untuk mematuhi segala peraturan yang
dimufakatkan oleh pengurus desa.

10. Cermatilah kutipan cerpen berikut!


Rumah toko bercat merah di kedai panjang itu ikenal penduduk kota kecil
kami sebagai satu – satunya penjual kopiah.Lepas salat subuh, toko itu tiba –
tiba telah berubah menjadi rumah duka.Haji Johansyah Kuala meninggal
mendadak.Mula – mula dia mengerang setelah mengucapkan
Assalamualaikum ke kanan dan ke kiri.Dia tergagap.Tergapai – gapai mencoba
berbicara, tetapi yang terdengar hanya suara serak menggelegakyang meruyak
dari pita suaranya yang terjepit.Istrinya seperti melompat merapat ke
sisinya.Namun, sang suami malah mengibas-ngibaskan tangannya, menyuruh
pendamping hidupnya yang abadi itu supaya menjauh.Dia mengeluh
kepanasan.Tiba – tiba kepalanya terkulai, dia tumbang mencium sajadah
sambil merangkul dadanya kuat -kuat.Kopiahnya terlempar beberapa
jengkal.Istrinya memegang, menimang, dan memekik sambil memeluk
kepalanya.Pekik itu menjadi itu menjadi sangkakala kedua yang
membangunkan kota kami setelah seruan azan tadi.
Salawat untuk Pendakwa Kami, Maria Asih
Nilai yang menonjol dalam kutipan cerpen tersebut adalah …
A. nilai moral
B. nilai sosial
C. nilai budaya
D. nilai religious
E. nilai edukatif

B. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan benar!


1. Jelaskan nilai - nilai yang umumnya terkandung dalam cerpen!
2. Jelaskan unsur intrinsik cerpen!
3. Jelaskan struktur dan kaidah kebahasaan cerpen!
Cermatilah kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 4 dan
5!
“Separuh umur Ayah sudah habis untuk membantu setiap kenduri di
kampung ini, bagaimana kalau tanggung jawab itu dibebankan pada yang
lebih muda?” saran Azrial, putra sulung Makaji sewaktu ia pulang
kampung enam bulan lalu.
“Mungkin sudah saatnya Ayah berhenti.”
“Belum!Akan Ayah pikul beban ini hingga tangan Ayah tak lincah lagi
meracik bumbu,” balas Makaji waktu itu.
Sejenak Makaji diam mendengar tawaran Azria.Tabiat orang tua memang
selalu begitu, walau terasa semanis gula, tak bakal langsung direguknya,
meski sepahit empedu tidak pula buru – buru dimuntahkan, mesti matang
ia menimbang.Makaji memang sudah lama menunggu ajakan seperti
itu.Orang tua mana yang tak ingin berkumpul dengan anaknya di hari tua?
Dan kini, gayung telah bersambut, sekali saja ia mengangguk, Azrial akan
segera memboyongnya ke rantau.Makaji tetap akan mempunyai kesibukan
I Jakarta, ia akan jadi juru masak di rumah makan milik anaknya sendiri.
“Beri Ayah kesempatan satu kenduri lagi!” tanya Azrial.
“Kenduri siapa?” tanya Azrial.
“Mangkudun.Anak gadisnya baru saja dipingang orang.Sudah terlanjur
Ayah sanggupi, malu kalau tiba-tiba dibatalkan.”
Merah padam muka Azrial mendengar nama itu.
Juru Masak, Damhuri Muhammad
4. Analisislah kandungan nilai yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut
dan sertai dengan argumentasi yang logis!
5. Analisislah kaiah kebahasaan yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut
sertai dengan argumentasi yang logis!

Anda mungkin juga menyukai