Pengembangan karya seni yang dilakukan oleh seniman dapat digali melalui sumber ide atau gagasan
dari kehidupan alam sosial-pribadi, religi, moral, politik, dan budaya. Ide adalah gagasan pokok yang
ingin disampaikan kepada masyarakat melalui berbagai bentuk karya seni.
Berbekal pengalaman yang banyak. seniman lebib leluasa dalam berimajinasi menuangkan ide-ide
atau gagasan dalam karyanya Kata imajinasi dalam berkarya seni rupa dua dimensi memiliki arti daya
pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar atau lukisan. Dengan demikian, karya imajinasi
dalam berkarya seni rupa dua dimensi dapat berdasarkan kenyataan, pengalaman seseorang ataupun
khayalan
Berkarya seni rupa berdasarkan imajinasi merupakan pengungkapan ide atau perasaan estetis yang
memiliki makna dari pembuatnya dan diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangkap dan
dirasakan dengan rabaan. Perwujudan ini merupakan hasil pengolahan dari konsep unsur rupa, yaitu
titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang
1. Gambar Ekspresi
Menggambar ekspresi adalah kegiatan seni rupa yang tergolong dalam bentuk dua dimensi. Artinya,
dalam proses pembuatanya sedikit ada perbedaan dengan proses menggambar bentuk. Perbedaan
tersebut terletak pada kadar emosional penggambar pada waktu proses pembuatan.
Berbeda dengan menggambar ekspresi, ketika membuat gambar bentuk, seniman atau pembuat
gambar memiliki sedikit hambatan, yaitu tidak diberi kebebasan sepenuhnya untuk mengungkapkan
perasaannya. Hal ini disebabkan proses tersebut ada tuntutan yang harus dipenuhi yaitu bentuk
gambar harus sama dengan hasil gambar yang dibuat atau gambar harus betul-betul menggambarkan
kembali objek yang digambarnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, pengertian gambar ekspresi adalah gambar yang dibuat secara bebas
berdasarkan imajinasi persepsi, dan penafsiran penggambar pada objeknya Gambar ekspresi memiliki
kekhususan yaitu gambar bisa dilebih-lebihkan atau didramatisir dengan komposisi yang bebas,
bahkan banyak pula seniman yang menggunakan objek yang diabstrakkan untuk memenuhi
ekspresinya.
3) Komposisi
Proses mengorganisir unsur-unsur gambar yang diatur sedemikian rupa sehingga terlihat indah dan
harmonis pada suatu karya.
4) Keseimbangan
Keseimbangan dalam seni rupa memiliki arti kesamaan bobot pada unsur-unsur karya. Secara wujud
dan jumlahnya mungkin tidak sama, tetapi dapat memiliki nilai yang seimbang. Jenis keseimbangan
yakni keseimbangan terpusat atau sentral, diagonal, simetris, dan asimetris.
5) Irama
Irama dalam seni rupa merupakan penyusunan unsur- unsur yang ada atau pengulangan dari unsur-
unsur yang sudah diatur. Pusat perhatian (center of interest) adalah unsur yang sangat menonjol atau
berbeda dengan unsur- unsur yang ada di sekitarnya. Untuk menarik perhatian, dapat menempatkan
unsur yang paling dominan atau dengan istilah lain adalah aksentuasi, yaitu upaya mengungkapkan
unsur pembeda pada tampilan karya agar tidak monoton dan membosankan.
6) Keselarasan
Keselarasan dalam seni rupa adalah prinsip yang dipakai untuk menyatukan unsur-unsur seni rupa
yang berbeda, baik dari segi bentuk maupun warna. Keselarasan bentuk dapat diciptakan melalui
penyusunan bentuk yang saling berdekatan. Keselarasan warna dapat diperoleh dengan memadukan
warna baik monokromatis (gradasi warna), analogus (berdekatan dalam lingkaran warna), maupun
komplementer (berlawanan dalam lingkaran warna, dari turunan warna primer yang berbeda).
b) Kartun
Kartun adalah gambar yang berfungsi untuk menghibur, karena berisi humor. Gambar kartun
dapat berupa tokoh manusia atau binatang. Beberapa jenis kartun yang dikenal saat ini adalah
kartun editorial, gag cartoon, dan strip komik. Kartun editorial atau kartun politis biasanya
ditujukan untuk menyatakan pandangan politik atau sosial dengan cara menyindir. Sementara
itu, gag cartoon dimaksudkan untuk melucu tanpa menyindir. Komik strip adalah gambar
kartun dalam bentuk komik singkat.
c) Animasi
Animasi berasal dari bahasa Inggris yaitu animation, to animate, animated, yang berarti
menghidupkan atau menggerakkan. Ada dua jenis animasi, yaitu animasi dua dimensi dan
animasi tiga dimensi.
Animasi dua dimensi adalah gambar manual (tangan) atau illusion of motion yang dibuat dari
gambar-gambar diam yang ditampilkan secara beruntung. Contohnya adalah film animasi
produksi Walt Disney Amerika seperti Mickey Mouse, Beauty and The Beast atau sejenisnya.
Animasi tiga dimensi (3D) adalah gambar (visual) yang diciptakan dengan menggunakan
model, bisa menggunakan lilin atau sejenisnya, atau menggunakan komputer.
2. Seni Lukis
Seni lukis merupakan bahasa yang digunakan oleh seniman untuk mengungkapkan pengalaman
artistik maupun ideologis dengan menggunakan garis dan warna, untuk mengungkapkan perasaan,
mengekspresikan emosi, gerak, ilusi, maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang.
Kondisi subjektif yang dimaksud dalam seni lukis adalah ketika seseorang melukis, objek yang
dilukis tidak harus sama dengan aslinya, dalam artian dapat dibumbui dengan ide-ide kreatif dari
seniman secara pribadi. Kreativitas tentu saja menjadi unsur penting agar seorang seniman mampu
menggunakan teori keterampilan dan menjawab persoalan dalam bidangnya masing-masing. Hal ini
untuk mewujudkan kreativitas pada sebuah bidang datar dua dimensi. Pada dasarnya, konsep-konsep
yang diterangkan sebelumnya mengenai seni lukis berusaha menjelaskan bahwa lukisan mengandung
sebuah gagasan, pikiran, dan ekspresi perasaan seseorang.
Dalam mengekspresikan gagasan, pikiran, dan perasaan, sebuah lukisan dibuat berdasarkan
pengetahuan seseorang mengenal cara mengorganisasikan unsur-unsur visual pada bidang datar dua
dimensi. Bidang datar dua dimensi tidak hanya dipahami sebagai bidang yang memiliki permukaan
datar atau rata saja, dalam seni lukis volume media dalam berkarya serta ketebalan bahan (misalnya
bahan cat minyak pada kanvas) adalah aspek yang juga harus diperhitungkan. Hal inilah yang
melandasi seni lukis disebut dengan karya seni rupa dua dimensi. Perbedaan seni lukis dengan jenis
seni rupa yang lain, dapat diperhatikan dari beberapa hal, antara lain adalah penggolongan seni lukis,
jenis seni lukis, dimensi seni lukis, proses penciptaan, dan media berkarya seni lukis.
1) Penggolongan seni lukis Lukisan disebut dua dimensi karena menghadirkan bentuk (form) yang
datar. Lukisan dapat dibuat di atas kanvas atau kertas datar yang memiliki panjang dan lebar. maupun
pada bidang lain yang memiliki tekstur berbeda seperti pada media keramik. Lukisan berbeda dengan
karya seni rupa yang bervolume atau memiliki ruang di dalamnya, seperti patung. Umumnya patung
disebut seni tiga dimensi.
2) Jenis seni lukis
Seni lukis merupakan salah satu jenis dari seni visual yang hanya bisa dinikmati dengan indra
penglihatan. Seni lukis dibagi antara lain menjadi dua bagian, yaitu klasik dan modern, Lukisan klasik
sangat terlihat coraknya, seperti pewayangan, baik bentuk maupun tema yang diangkat dalam lukisan,
sedangkan ciri gaya seni lukis modern terlihat pada gaya coretan dan penggunaan media yang lebih
bervariasi.
3) Dimensi seni lukis
Ditinjau dari dimensinya, karya seni rupa dua dimensi tidak hanya mencakup seni lukis saja,
melainkan mencakup seni gambar. Seni lukis sering disamakan dengan seni gambar, baik dari teknik
berkarya maupun hasil karyanya.
Hal ini disebabkan pemahaman seseorang mengenai kedua jenis karya dua dimensi ini masih kurang
mendalam. Meskipun memiliki kesamaan sebagai karya seni rupa dua dimensi, seni lukis memiliki
beberapa perbedaan dibandingkan dengan seni gambar atau menggambar.
Karya seni lukis dan gambar tidak dapat dibedakan dengan sekadar membedakan material yang
digunakan, tetapi lebih jauh dari itu adalah pertimbangan tentang unsur estetik, latar belakang
pembuatan karya, dan lain sebagainya. Jika dilihat secara sekilas, seni gambar merupakan seni yang
lebih menonjolkan unsur garis, sedangkan seni lukis merupakan seni yang lebih menonjolkan unsur
warna. Pada seni lukis, umumnya dapat terjadi pencampuran warna (mixing). Adapun pada seni
gambar umumnya tidak ada pencampuran warna. Selain itu, di dalam seni lukis diperlukan
keterampilan khusus untuk menggambarkan sesuatu sebagai bentuk representasi kehidupan nyata.
b. Gaya dan Aliran dalam Seni Lukis Pengertian luas "gaya" dalam seni rupa merupakan
suatu
pengelompokan berdasarkan pada waktu, wilayah, penampilan, teknik, subject matter, dan lain
sebagainya, Kajian mengenai gaya dalam seni rupa, khususnya seni lukis, penting dilakukan untuk
memperoleh pengertian tentang keterkaitan antara cara kerja seniman, hasil karya seni, dan reaksi
pengamat terhadap karya tersebut. Gaya atau aliran dalam seni rupa digunakan sebagai sebuah haluan
yang dipilih seniman ketika akan membuat sebuah karya, baik karya seni dua dimensi maupun tiga
dimensi
Gaya dalam seni rupa diklasifikasikan menjadi empat golongan, antara lain gaya ketepatan objektif
(objective accuracy style), gaya bentuk formal (formal order style), gaya emosi (emosional style), dan
gaya fantasi (fantasy style). Beberapa kelompok gaya dalam seni rupa tersebut akan dijelaskan lebih
lanjut sebagai berikut.
3) Gaya Emosi Gaya emosi berawal dari pandangan bahwa seni tidak harus setara dengan apa yang
dihasilkan dari kamera. Di dalam gaya emosi ini, seniman tidak begitu tertarik melukis dengan
ketepatan objek, ukuran atau keseimbangan bentuk, tetapi lebih tertarik untuk mengeluarkan ekspresi,
dan emosi, misalnya gembira, sedih, marah, dan sebagainya. Contohnya adalah aliran seni rupa
romantisme, ekspresionisme, dan abstraksionisme. Jika ingin memaknai karya yang menggunakan
gaya ini, pengamat perlu menggunakan daya imajinasi yang berbeda dari orang awam.
4) Gaya Fantasi
Gaya fantasi muncul karena keahlian seniman ketika memanipulasi material yang digunakan sehingga
seniman dapat membuat bentuk-bentuk yang bahkan belum pernah dilihat dan dibayangkan
sebelumnya. Seniman tidak puas dengan hanya melukiskan bentuk-bentuk yang logis, tetapi juga
menggunakan daya khayal yang dimilikinya untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang seolah-olah
nyata. Gaya fantasi melingkupi aliran surealisme dan dekoratif fantastik. Pengamat tidak dapat
dengan mudah memaknai hasil karya yang dihadirkan seniman karena kemampuan seniman dalam
mengolah daya khayalnya.
Seni lukis yang lebih populer di tengah masyarakat dan diajarkan di lembaga pendidikan kesenian
pada dasarnya disebut easel painting, jenis lukisan yang berukuran lebih kecil dari lukisan dinding
atau mural. Jenis seni lukis yang lebih fleksibel karena para pelukis dapat membawa easel (papan
penjepit kanvas yang memiliki kaki) yang praktis itu ke berbagai lokasi, untuk melukis di alam bebas
atau di studio seni lukis.
3. Seni Grafis
Seni grafis adalah cabang seni yang menggunakan alat cetak untuk membuat gambar. Istilah grafis
berasal dari kata graph atau graphic yang berarti 'tulisan, gambar, atau lukisan dengan cara digores
atau ditoreh'. Sebagai karya seni rupa dua dimensi, seni grafis memiliki beberapa teknik antara lain,
adalah cetak tinggi, cetak datar (lithography), cetak dalam dan cetak saring.
d. Cetak saring (Silkscreen/Printing) Cetak saring merupakan salah satu teknik mencetak yang umum
dikenal orang dengan nama sablon. Teknik yang digunakan adalah mencetak dengan menggunakan
cetakan yang terbuat dari kasa (screen) yang terpasang pada rangka. Kasa (screen) ini bersifat elastis,
lentur, dan halus. Cetak saring, pada umumnya, digunakan untuk pembuatan spanduk, poster, dan
kaos. Screen yang digunakan untuk menyablon sangat beragam. Hal ini terlihat dari segi kualitasnya
dengan sifat- sifatnya yang berbeda.
Sebelum kita membuat karya seni rupa, terlebih dahulu kita perlu mengenal media seni rupa. Media
seni rupa adalah bahan, alat, dan teknik yang digunakan untuk berkarya seni rupa. Media adalah
material yang dipakai untuk menuangkan sebuah ide atau gagasan seorang untuk menghasilkan
sebuah karya. Contoh media, adalah kertas, kanvas, kain, dan tembok. Alat dan bahan yang sering
digunakan adalah pensil, cat minyak, cat air, pastel, rapido, komputer, dan sebagainya.
Media memiliki peranan yang sangat penting untuk melukis atau menggambar. Tanpa media, sebuah
karya lukisan atau gambar tidak bisa dihasilkan. Pemahaman tentang media sangat penting bagi
seorang pelukis. Pelukis harus tahu tentang jenis media, alat, dan bahan yang digunakan. Adapun
penggunaan bahan, alat, dan teknik, tidak yang baik ditentukan. Pemilihan bahan, alat, dan teknik
bergantung pada keinginan dan kenyamanan dari pembuatnya. Tidak ada formula yang baku tentang
media yang tepat untuk suatu lukisan atau gambar
Seperti sebuah gambar kucing, bagi pelukis A, lebih tepat menggunakan media kertas dan pensil
warna. Adapun bagi pelukis B, media cat air dan tangannya lebih dipilih sebagai kuas. Biasanya,
pemilihan media yang cocok untuk sebuah tokisan atau gambar diperoleh dari percobaan-percobaan
yang dilakukan sendiri oleh sang pelukis. Berlatih terus-menerus dapat mengasah kemampuan
seseorang untuk membuat suatu karya, sehingga memiliki nilai estetik tinggi. Media dalam seni rupa
terbagi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut.
1. Bahan
3. Teknik
Teknik adalah suatu cara yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa. Teknik seni rupa dua
dimensi antara lain sebagai berikut.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan seperti kertas dan pensil.
Jika diperlukan, siapkan pula model untuk dijadikan sebagai objek agar memudahkan dalam
menentukan bentuk, bayangan, dan gelap terang. Setelah itu, buatlah sketsa kasar dari objek yang
dijadikan sebagai model, kemudian pertebal objek dengan memberikan arsiran pada bagian yang
gelap atau kurang terkena cahaya. Berikan ide sesuai dengan imajinasi pada karya, agar hasil gambar
terlihat lebih imajinatif.