Ibuku(1941)
https://serupa.id/affandi/
Apresiasi
Karya “Ibuku” (1941) ini diciptakan dengan dasar penguasaan anatomis yang cermat.
Lukisan ini memiliki keistimewaan penyusunan warna kulit yang tipis menerawang, di mana
batas-batas garis wajah dengan bagian-bagian seperti mata, hidung dan mulut mendapat perhatian
khusus, sebagai pembentuk utama potret ibunya. Sedangkan jari-jari tangan lebih menonjolkan
garis yang bergerak dibandingkan dengan bagian-bagian pada wajah.
Lukisan “ibuku” ini terlihat detail-detail kecil sapuan kuas yang berhasil membentuk
sesosok figur ibu yang tampak berusia lanjut dengan kerutan diwajah dan tidak tampak senyum
dari bibirnya. Lukisan tersebut tampak menyilangkan tangan dipundaknya dengan tatapan dan raut
wajah yang cenderung seperti sedih. Bajunya yang terlihat sederhana dan sedikit lusuh serta
rambutnya sedikit menjutai berantakan, membuat potret ini seperti pose dan sudut pandang yang
natural. Terlihat Affandi memiliki perhatian besar dan kecintaan terhadap ibunya.
Latar belakang dan manfaat
Latar belakang saya memilih lukisan “ibuku” karena gambar tersebut mengingatkan saya
pada sesosok ibu yang sangat berperan besar dalam kehidupan saya, banyaknya perjuangan ibu
saya selama ini dalam mengiringi setiap langkah perjalanan saya sampai sekarang ini. Lukisan
“ibuku” yang tanpa senyum tersebut mengingatkan saya bahwa banyak sekali hal yang mungkin
ibu saya alami, entah pahit dan manis nya kehidupan yang mungkin banyak yang tak saya ketahui
untuk membesarkan saya dan mendukung saya.
Manfaat apresiasi seni bagi kehidupan saya adalah dapat memupuk rasa kecintaan saya
terhadap karya seni dan dapat meningkatkan rasa kekaguman saya terhadap karya-karya yang di
buat oleh orang lain. Dapat juga bermanfaat sebagai sarana untuk melakukan penikmatan,
penilaian dan hiburan serta sarana pembelajaran yang menimbulkan banyak hal positif terutama
antara pencipta karya dan penikmat karya.