Anda di halaman 1dari 2

Apresiasi Seni

Ibuku(1941)

https://serupa.id/affandi/

Maknanya adalah merindukan ibunya


Tema : Ibuku
Pelaku Seni : Affandi
Madium : Oil Painting, Canvas
Tahun Pembuatan : 1941
Dimensi Karya : mm*155mm*133
Lukisan yang dibuat pada tahun 1941 dengan media cat minyak pada kanvas berukuran
52 x 43 sentimeter ini merupakan salah satu dari karya awal yang diakusisi menjadi koleksi
Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (kini Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan) pada tahun 1948.
Biografi Affandi
Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia.
Affandi mungkin merupakan pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional,
berkat gaya ekspresionis dan romantismenya yang khas. Wikipedia
Lahir : 18 Mei 1907, Cirebon
Meninggal : 23 Mei 1990, Pulau Jawa
Dikenal atas : Pelukis ekspresionisme atau abstrak
Suami/istri : Maryati (istri pertama); Rubiyem (istri kedua)

Apresiasi
Karya “Ibuku” (1941) ini diciptakan dengan dasar penguasaan anatomis yang cermat.
Lukisan ini memiliki keistimewaan penyusunan warna kulit yang tipis menerawang, di mana
batas-batas garis wajah dengan bagian-bagian seperti mata, hidung dan mulut mendapat perhatian
khusus, sebagai pembentuk utama potret ibunya. Sedangkan jari-jari tangan lebih menonjolkan
garis yang bergerak dibandingkan dengan bagian-bagian pada wajah.
Lukisan “ibuku” ini terlihat detail-detail kecil sapuan kuas yang berhasil membentuk
sesosok figur ibu yang tampak berusia lanjut dengan kerutan diwajah dan tidak tampak senyum
dari bibirnya. Lukisan tersebut tampak menyilangkan tangan dipundaknya dengan tatapan dan raut
wajah yang cenderung seperti sedih. Bajunya yang terlihat sederhana dan sedikit lusuh serta
rambutnya sedikit menjutai berantakan, membuat potret ini seperti pose dan sudut pandang yang
natural. Terlihat Affandi memiliki perhatian besar dan kecintaan terhadap ibunya.
Latar belakang dan manfaat
Latar belakang saya memilih lukisan “ibuku” karena gambar tersebut mengingatkan saya
pada sesosok ibu yang sangat berperan besar dalam kehidupan saya, banyaknya perjuangan ibu
saya selama ini dalam mengiringi setiap langkah perjalanan saya sampai sekarang ini. Lukisan
“ibuku” yang tanpa senyum tersebut mengingatkan saya bahwa banyak sekali hal yang mungkin
ibu saya alami, entah pahit dan manis nya kehidupan yang mungkin banyak yang tak saya ketahui
untuk membesarkan saya dan mendukung saya.
Manfaat apresiasi seni bagi kehidupan saya adalah dapat memupuk rasa kecintaan saya
terhadap karya seni dan dapat meningkatkan rasa kekaguman saya terhadap karya-karya yang di
buat oleh orang lain. Dapat juga bermanfaat sebagai sarana untuk melakukan penikmatan,
penilaian dan hiburan serta sarana pembelajaran yang menimbulkan banyak hal positif terutama
antara pencipta karya dan penikmat karya.

Nama : Rio Priambada


No : 29
Kelas : XI MIA 1

Anda mungkin juga menyukai