Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KARYA SENI RUPA

(KLIPPING)

Oleh

MUHAMMAD ARIF

MADRASAH ALIYAH SWASTA AR-RAIHAN LATTEKKO

TAHUN AJARAN 2022/2023

AWANGPONE
IBU

(Analisis Karya Seni Rupa Dua Dimensi)


A. Perupa

Lukisan “Ibu” merupakan salah satu karya dari Affandi. Selayaknya banyak

orang, seniman juga memiliki keluarga tercinta yang menjadi sumber inspirasinya.

Salah satunya adalah Affandi. Maestro lukis ini menjadikan ibunya sebagai tokoh

utama pada lukisan berjudul “Ibu”. Lukisan yang dibuat pada tahun 1941 dengan

media cat minyak pada kanvas berukuran 52 x 43 sentimeter ini merupakan salah

satu dari karya awal yang diakusisi menjadi koleksi Kementerian Pendidikan,

Pengajaran dan Kebudayaan (kini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) pada

tahun 1948.

B. Jenis Karya

Jenis karya tersebut yaitu karya dua dimensi seni lukis. Affandi

menampilkan kemahirannya dalam melukis potret realis di awal karirnya sebelum

beralih menuju impresionisme dan ekspresionisme. Pada lukisan “Ibu” ini tampak

sapuan kuas dan detail-detail kecil yang berhasil membentuk figur seorang ibu yang

tampak berusia lanjut, menyilangkan tangan di pundaknya dengan tatapan dan raut

wajah yang cenderung bersedih. Rambutnya sedikit menjuntai dan tidak tampak

senyum dari bibirnya, memperlihatkan potret ini dibuat dalam pose dan sudut

pandang yang natural.

C. Alat dan Bahan

Oil on Canvas. Cat Minyak diatas canvas adalah bahan yang paling populer,

dan biasa digunakan dalam melukis, karena pemakaian yang mudah diaplikasikan

serta hasil lukisanya bisa digunakan dalam berbagai tehnik gaya lukisan, halus

ataupun bertekstur. Bahan melukis ini berbasis minyak, dan memiliki tingkatan

kualitas mulai dari kualitas normal hingga kualitas tinggi, dan dibedakan dengan
harga. Baik pelukis pemula atau pelukis handal, sering menggunakan bahan

material cat minyak dan canvas sebagai media pilihan untuk melukis. Alat

pendukung lainnya dapat berupa pisau lukis, kain lap, easel, dan bingkai (untuk

meletakkan hasil lukisan).

D. Teknik

Sapuan kuas yang berani menggambarkan pelukis sudah mahir dalam

melukis naturalis sepertiaslinya(teknik). Lukisan berjudul “Ibuku” belum

menggunakan ciri khas Affandi yang membuatnya terkenal. Namun lukisan ini

menjadi catatan yang penting, bahwa meskipun Affandi mengabaikan teknik

pada karya ekspresionisnya, ia dapat melakukan teknik lukis realistik (naturalis

tepatnya). Sosok ibunya sendiri yang sudah tua digambarkan mengenakan

pakaian sehari-harinya. Namun ibunya berpose anggun seperti pada lukisan-

luksan era renaisans – romantisisme. Tangannya ditaruh di pundaknya,

menunjukkan bahwa Affandi mengerti mengenai pose potret yang dianggap

indah untuk menunjukkan sosok potret perempuan berdasarkan teknik lukis

Barat.

Sapuan kuasnya sudah tampak sangat berani dan menunjukkan bahwa

ia sudah terbiasa untuk melukis lukisan yang tampak natural dan mirip aslinya.
Ekspresi wajahnya menimbulkan enigma yang selalu mempertanyakan

perasaan apa yang sedang dirasakan oleh sang Ibu. Sedih? Marah? atau

memang raut wajahnya saja yang sudah menggambarkan manis-pahitnya

kehidupan yang telah dijalaninya.


E. Unsur Fisik dan Nonfisik

1. Unsur Fisik

Penggunaan warna pada lukisan ini menggambarkan suasana di

masa tua yaitu penggunaanwarna-warna yang tidak terang atau tidak tajam.

2. Unsur Nonfisik

Lukisan ini bertema naturalis yaitu menyerupai aslinya, dimana yang

ada di gambar tersebutadalah seorang perempuan yang sudah dimakan usia

yang tak lain adalah ibu dari pelukisnyasendiri yaitu ibu dari affandi.

Anda mungkin juga menyukai