USAHA KERAJINAN
Disusun Oleh :
Nama : Intan Nur Aini
Absen : 21
Kelas : XI-MIPA 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah berjudul PROPOSAL PERENCANAAN USAHA KERAJINAN tepat
waktu.
Makalah PROPOSAL PERENCANAAN USAHA KERAJINAN disusun guna memenuhi
tugas Ibu Rina Yuli pada mata pelajaran PKWU di SMA Negeri 1 Genteng. Selain itu, saya juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai cara merencanakan
usaha pembuatan kerajinan.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Rina Yuli selaku guru mata
pelajaran PKWU. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait cara merencanakan usaha pembuatan kerajinan. Saya juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
Banyuwangi, 8-Agustus-2021
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan kerajinan ini adalah :
1. Meningkatkan nilai ekonomis limbah bangun datar
2. Mengurangi jumlah limbah bangun datar yang menumpuk di lingkungan
3. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
4. Meningkatkan semangat berwirausaha
4
BAB II. PEMBAHASAN
5
dikerjakan oleh saya sendiri dan dibantu oleh dua orang
anggota keluarga saya.
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak
dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatandapat diukur
dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh
karena itu,uang merupakan unsur yang penting untuk
Money (Uang)
mencapai tujuan perusahaan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai
alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli, serta berapa hasil
yang akan dicapai dari sebuah penjualan.
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan
mentah yang dibutuhkan, tetapi membeli dari pihak lain.
Untuk itu manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh
bahan mentah dengan harga paling murah,menggunakan cara
Material (Bahan Baku) pengangkutan yang murah dan membuat proses pengolahan
seefisien mungkin. Sehubungan dengan kerajinan lampu hias
dari limbah kardus bekas, bahan baku yang digunakan adalah
limbah kardus bekas yang bisa didapatkan dengan harga
rendah bahkan gratis.
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi.
Setelah revolusi industri, banyak pekerjaan manusia yang
digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu
Machine (Teknologi) pesat menyebabkan penggunaan mesin semakin meningkat.
Banyaknya mesin baru yang ditemukan oleh para ahli
memungkinkan peningkatan jumlah produksi yang sangat
tinggi.
Metode sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan
efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses
produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja
Method (Metode)
melainkan memerlukan waktu yang lama. Dalam pembuatan
kerajinan lampu hias dari limbah kardus bekas ini metode
yang digunakan beragam mulai dari pemotongan kardus
sesuai model hingga pengeleman.
Jika barang yang diproduksi tidak laku, proses produksi
barang akan berhenti. Oleh sebab itu, penguasaan pasar
dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat
Market (Pasar) dikuasai,kualitas barang harus sesuai dengan selera
konsumen dan harga terjangkau oleh daya beli konsumen.
Agar pasar dapat dikuasai,kualitas barang harus sesuai
dengan selera konsumen dan harga terjangkau olehdaya beli
konsumen.
6
2.3 Perencanaan Keuangan (Analisis Laba dan Rugi)
Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
No. Bahan Baku Jumlah @Rp Harga (Rp)
1. Kardus bekas 1 lembar 1.000 1.000
2. Lem tembak 1 buah 1.000 1.000
3. Kabel dan lampu 1 pasang 10.000 10.000
Jjumlah per satuan produksi 12.000
Total Biaya
Total biaya = Biaya tidak tetap + Biaya tetap
= Rp 12.000 + Rp 3.000
= Rp 15.000
Harga Jual
Pada produk lampu hias ini HPP-nya adalah Rp 15.000 dan produk pesaing yang relative
sama dijual berkisar Rp 24.000 sampai Rp 30.000, maka ditetapkan harga jual untuk
lampu hias ini adalah Rp 20.000, dengan harapan di tingkat konsumen, harganya adalah
Rp 23.000 sampai Rp 25.000
No. Satuan Harga Satuan (Rp)
1. 1 Lampu hias Rp 20.000
2. Lusin (12 lampu hias) Rp 230.000
Penerimaan Kotor
Jenis Kemasan Jumlah Satuan (Rp) Total (Rp)
1 lampu hias 1 Rp 20.000 Rp 20.000
Total (Rp) Rp 20.000
7
Penerimaan Bersih
Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor - Total biaya
= Rp 20.000 - Rp 15.000
= Rp 5.000
Jadi, perkiraan pendapatan untuk satu buah lampu hias, akan mendapatkan
laba/keuntungan sebesar Rp 5.000
2.4 Pemasaran
Karena target pasarnya adalah semua kalangan masyarakat, jadi pemasaran biasa melalui
platform online seperti website, media sosial, dan toko online yang bisa diakses oleh seluruh
lapisan masyarakat. Penggunaan media sosial untuk memasarkan produk juga bisa memangkas
baiaya sewa tempat unutk membuka kios. Dengan media sosial, promosi bisa dilakukan
dengan membuat tampilan website semenarik mungkin, meningkatkan promosi, menampilkan
foto produk semenarik mungkin, serta bisa juga dengan membayar seorang influencer untuk
memasarkan produk kita. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah kemasan produk. Dengan
menggunakan kemasan produk yang menarik dan mengikuti tren, maka orang-orang yang
tidak sengaja melihat produk kita akan tertarik dengan untuk membeli, yang otomatis akan
memperluas jangkauan pasar karena semakin banyak testimoni yang diberikan oleh para
pelanggan.
8
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Limbah adalah sesuatu yang tidak berguna, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
2. Limbah berbentuk bangun datar adalah limbah yang berbentuk bangun yang berdimensi
dua, yaitu limbah yang memiliki sisi panjang dan lebar sehingga tidak mempunyai ruang.
3. Salah satu kerajinan yang bisa dibuat dari limbah bangun datar adalah lampu hias dari
kardus bekas.
4. Dengan pembuatan kerajinan lampu hias dari limbah kardus bekas ini diharapkan mampu
meningkatkan nilai ekonomis limbah bangun datar, mengurangi jumlah limbah bangun
datar yang menumpuk di lingkungan, membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,
dan meningkatkan semangat berwirausaha.
5. Menurut analisis SWOT yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kekuatan dari
produk ini adalah bahan baku yang murah dan mudah didapat, kelemahan dari produk ini
adalah mudah rusak, kesempatan yang ada dalam produk ini adalah harga yang lebih murah
karena bahan baku dari bahan limbah, serta ancaman dari produk ini adalah banyaknya
pesaing karena bahan limbah yang sangat mudah didapatkan.
6. Dari analisis 6M yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sumber daya 6M adalah
faktor inti dari terciptanya sutau karya yang bernilai ekonomis, mulai dari aspek man,
money, material, machine, method, dan market. Kesemuanya harus diperhatikan dalam
pembuatan produk kerajinan sehingga barang yang dihasilkan dapat bernilai tinggi.
7. Dari analisis laba/rugi yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada setiap buah
produk yang laku dijual, akan mendapatka untung Rp 5.000.
8. Menurut analisis pemasaran produk, dapat disimpulkan bahwa produk akan dipasarkan
melalui online menggunakan media sosial. Hal itu karena mempertimbangkan kemudahan
pengaksesan oleh semua kalangan, memangkas biaya sewa, dan juga luasnya jangkauan
pasar.