Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BAB 2
WIRAUSAHA PRODUK REKAYASA SISTEM
TEKNIK

Nama Anggota : Diah Riske Widya L (11)


Gisela Abigail R.F (15)
Ira Puspita Sari (17)
Laili Shafa Fadillah (20)

SMA NEGERI 1 PURWODADI


TAHUN AJARAN 2019/2020
WIRAUSAHA PRODUK REKAYASA SISTEM TEKNIK

Sistem teknik merupakan perancangan atau pengembangan suatu sistem yang lebih baik
melalui system mekanis atau system pada manusia dengan mesin.

 Perencanaan Usaha Produk Sistem Teknik


System berasal dari bahasa Latin systema dan bahasa Yunani sustema yang berarti
satu kesatuan yang terdiri atas komponen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan. System bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas pendayagunaan berpikir system untuk pemecahan masalah. Adapun
yang dimaksud dengan system teknik adalah perancangan atau pengembangan suatu system
yang lebih baik melalui system mekanis atau system pada manusia dengan mesin.
1. Merumuskan ide setra menemukan dab menetapkan peluang usaha
Ide usaha biasanya muncul setelah kita melakukan brainstorming ataupun
pencarian ide dari berbagai sumber. Kita harus dapat memilih dan menentukan ide
usaha yang paling baik, berdasarkan lokasi usaha, modal, peluang, dan persaingan.
Kemampuan seorang calon wirausahawan dalam melihat peluang usaha jasa
profesi dan profesionalisme menjadi bagian utama dan pertama. Setelah menentukan
peluang usaha, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis usaha yang
dikembangkan, baik itu berupa produk rekayasa system teknik pengolahan hasil
pertanian, perkebunan, maupun perikanan. Beberapa kriteria yang bisa dijadikan
pedoman dalam memilih dan menetapkan peluang usaha sebagai berikut.
a. Permintaannya nyata, mampu merespon kebutuhan yang tidak dipenuhi atau
mengisyaratkan pelanggan yang mempunyai kemampuan untuk membeli dan bisa
memilih.
b. ROI (Return On Investment) dalam waktu cepat dan tepat waktu.
c. Kompetitif, yaitu mampu mengimbangi, sama, atau lebih baik dari produk yang
tersedia, berdasarkan penilaian pelanggan.
d. Mencapai tujuan, yaitu memenuhi tujuan dan aspirasi dari orang atau organisasi
yang mengambil resiko.
e. Tersedianya sumber daya dan keterampilan, yaitu terjangkau dari segi sumber
daya, kompetensi, dan persyaratan hukum.
2. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
Adapun sumber daya yang diperlukan dalam usaha produk system teknik,
meliputi manusia, uang/modal, bahan fisik, mesin,teknologi, metode, serta pasar.
3. Menyusun administrasi usaha
Administrasi usaha mencakup perizinan usaha, surat menyurat, serta
pencatatan transaksi, yang meliputi pencatatan transaksi keuangan dan pencatatan
transaksi barang atau jasa dan aspek pajak baik pajak pribadi maupun pajak usaha, dll.
Kegunaan administrasi bagi seorang wirausahawan sebagai berikut.
a. Sebagai alat manajemen.
b. Sebagai alat penilaian.
c. Sebagai alat bukti pertanggungjawaban dalam menjalankan kegiatan usaha.

 Sistem Produksi Usaha Sistem Teknik


1. Aneka produk usaha sistem teknik
Produk usaha system teknik dirancang dan dikembangkan berdasarkan pada
aspek-aspek lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan etika masyarakat pengguna.
Karya rekayasa inovatif dibuat untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam pembuatan produk. Berikut beberapa contoh produk peralatan
system teknik.
a. Alat pencetak arang briket
Alat pencetak arang briket adalah kempa yang berfungsi mencetak tepung arang
dengan ukuran mesh tertentu yang telah dicampur dengan perekat kanji, sehingga
menjadi briket arang dengan ukuran dan bentuk tertentu.
b. Mesin tetas
Mesin tetas merupakan alat yang digunakan untuk menetaskan telur.
c. Alat pengering hasil pertanian
Alat pengering mesin pertanian digunakan untuk mengurangi kadar air hasil
pertaian dan baki (tray) yang berfungsi sebagai wadah bahan yang dikeringkan di
dalam ruang pengering pada proses penjemuran secara alami, sehingga mengenai
permukaan bahan yang akan dikeringkan.
2. Manfaat produk usaha system teknik
Berikut beberapa manfaat dari karya rekayasa produk peralatan system teknik.
a. Keberadaan karya produk usaha system teknik memberikan manfaat bagi
kesejahteraan masyarakat yang menggunakannya.
b. Solusi bagi peningkatan produktifitas dan efektivitas dalam menjalankan produksi
usaha rumahan.
c. Memberikan kemudahan, meningkatkan kualitas, dan jumlah dalam berproduksi.
d. Terciptanya lapangan pekerjaan untuk mewujudkan karya inovasi.
3. Potensi usaha system teknik di daerah
Sumber daya yang meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, dan
sumber daya budaya merupakan potensi usaha system teknik di Indonesia. Bahan
baku yang disediakan alam dan poensi jumlah penduduk serta keberagaman budaya
dari berbagai provinsi di Indonesia menjadi bagian yang potensial dalam menjalankan
usaha system teknik. Usaha produk system teknik yang dikembangkanakan dapat
mendatangkan nilai tambah dan meningkatkan keejahteraan kehidupan
masyarakat.Sebagai contoh, produk system teknik yang dapat dikembangkan pada
bidang pertanian, yakni alat penyemprot insektisida (sprayer) dan lat pengering hasil
pertanian.
Produk lainnya yang dapat dikembangkan sesuai potensi daerah adalah bidang
budaya, yakni pada batik, tepatnya pada proses pewarnaannya. Proses pewarnaan
pada batuk dapat dilakukan dengan pola tekno-ekologis, yakni suatu system yang
menggabungkan teknologi dengan lingkungan, sehingga keseimbangannya tetap
terjaga.
4. Contoh produksi usaha system teknik
Sebagai contoh, kali ini akan mempelajari proses produksi tom spray aerator
untuk zat warna alam indigo dan mesin perajang singkong.
a. Proses produksi tom spray aerator untuk zat warna alam indigo
Proses produksi yang dikembangkan dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian,
yaitu pembuatan alat spray aerator dan pembuatan zat warna lam indigo biru.
1) Alat dan bahan
a) Drum bekas untuk pembuatn tangki
b) Paralon yang diberi lubang banyak, untuk pembuatn sprayer
c) Pipa paralon, untuk sirkulasi larutan yang dipompa
d) Pompa air, sakelar, dan kabel
e) Rangka penopang tangki
f) Tanaman nila (Indigofera tinctoria)
g) Kapur CaO, larutab CaO (kapur tohor)
h) Mesin las, bor listrik, dan gerinda
2) Proses pembuatan alat spray aerator
Spray aerator dibagi menjadi empat, yaitu penyediaan sprayer, pompa,
pemipaan, dan tangki penampung. Prinsip dasar dari proses ini adalah
aerasi, yaitu pengontakkan cairan dengan udara. Rangka disiapkan untuk
menopang tangki, sprayer, pompa, dan pipa yang digunakan. Pemipaan
dilakukan bersamaan dengan pemasangan tangki. Setelah terpasang,
tinggal pemasangan sakelar untuk mengoperasikan pompa. Sumber arus
listrik yang digunakan adalah sumber arus AC 220 volt. Spray aerator
digunakan untuk mengaerasi cairan hasil rendaman. Keranjang, kain, dan
ember digunakan untuk memisahkan antara pasta dengan air.
b. Proses produksi mesin perajang singkong
Mesin perajang singkong merupakan alat bantu untuk merajang singkong menjadi
lembaran-lembaran tipis dengan ketebalan ±1-2 mm. tujuan dari penggunaan alat
ini untuk mempercepat proses pengirisan.
Berikut penjelasan proses produksi mesin perajang singkong.
1) Perakitan mesin perajang singkong
Dimulai dengan merakit rumah mata pisau pada poros yang dimasukkan pada
lubang rumah pisau, kemudian dikuatkan menggunakan baut dengan ukuran
10 mm. mata pisau dipasang pada rumah mata pisau dengan cara dikancing
dengan menggunakan baut dengan ukuran 10 mm dan disetel untuk
menentukan tingkat ketebalan singkong. Setelah rumah mata pisau terpasang
pada poros atau as, maka as dipasang pada bearing yang telah terpasang pada
rumah bearing, kemudian dipasang pada rangka alat. Langkah selanjutnya
memasang gear pada as dengan cara dikancing menggunakan titik dengan cara
dilas. Selanjutnya gear dihubungkan dengan gear pada pedal dengan
menggunakan rantai dan disetel tingkat kekencangan rantai.
2) Teknik penggunaan mesin perajang singkong
Berikut urutan cara pengoperasian mesin perajang singkong.
a) Siapkan bahan baku
b) Tancapkan stopkontak pada sumber arus listrik
c) Hidupkan motor listrik dengan menekan tombol “ON” pada sakelar mesin
d) Masukkan bahan baku yang siap dirajang pada hopper
e) Jika bahan baku yang ada dalam hopper sudah mulai habis, masukkan lagi
bahan baku sampai habis bahan bakunya
f) Matikan mesin dengan menekan tombol “OFF” pada sakelar jika telah
selesai menggunakan dan cabut kabel dari stopkontak
5. Pengemasan produk
Pengemasan produk dimaksudkan untuk mempermudah pekerja dalam
memindahkan, mendistribusikan, menyimpan, menjual, ataupun memakai produk.
Secara umum, pengemasan produk memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Membungkus produk untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan,
distribusi, penyimpanan, dan penyusunan.
b. Melindungi isinya dari berbagai resiko dari luar
c. Menambah daya tarik bagi konsumen
d. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar,
sasaran masyarakat, dan tempat tujuan pemesan.
Agar fungsi diatas dapat dicapai, maka perlu memerhatikan hal-hal berikut.
a. Kemasan dibuat semenarik mungkin, sehingga punya cirri khas
b. Kemasan memuat informasi yang jelas dan jujur
c. Desain, warna, maupun bentuk dibuat menarik, dengan komposisi yang imbang
d. Ukuran dan material bahan kemasan yang digunakan sesuai kebutuhan
e. Bahan kemasan terbuat dari material yang tahan terhadap perlakuan pada saat
pemindahan, pengangkutan, ataupun distribusi
f. Berat kemasan menggunakan ukuran yang umum digunakan.
 Menghitung Titik Impas (Break Even Point)
Analisis BEP merupakan lat analisis yang digunakan untuk mengetahui batas nilai
produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai titik impas. Suatu usaha
dikatakan layak untuk dijalankan jika nilai BEP produksi lebih kecil dari jumlah unit yang
sedang diproduksi dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga penjualannya.
Contoh :
Pada usaha pembuatan alat penjernih air sederhana, biaya-biaya yang diperlukan
dikelompokkan sebagai berikut.
1. Biaya tetap
a. Biaya penyusutan alat produksi = Rp 175.000,00
b. Biaya pemeliharaan alat produksi = Rp 350.000,00 +

Total biaya tetap = Rp 525.000,00


2. Biaya variable
a. Biaya bahan baku
- Drum minyak bekas 2 buah = Rp 80.000,00
- Pipa besi 1 m ukuran 1 1/4” = Rp 60.000,00
- Keran 3 buah = Rp 105.000,00
- Ring besi 3 buah = Rp 36.000,00
- Besi siku 22 m = Rp 108.000,00
- Cat besi 1 kaleng = Rp 50.000,00
- Besi tulang 20 m ukuran 10 mm = Rp 100.000,00
- Kawat jarring 4 m =Rp 24.000,00
- Kawat tali 5 m =Rp 5.000,00
b. Biaya bahan pembantu
- Kaporit 2,5 gram = Rp 200,00
- Tawas 25 gram = Rp 200,00
- Batu kapur 25 gram = Rp 100,00
- Pasir 0,03 m3 = Rp 3.500,00
- Kerikil 0,02 m3 = Rp 2.000,00
- Ijuk 0,05 m3 = Rp 2.000,00
- Arang 0,01 m3 = Rp 2.000,00
- Batu bata 14 buah = Rp 10.000,00
c. Biaya tenaga las = Rp 40.000,00 +

Total biaya variable = Rp 700.000,00


Jika harga jual tiap unit alat penjernih air adalah Rp 875.000,00, maka tentukan BEP
produksinya !
Penyelesaian :

Biaya tetap
BEP = Harga jual per unit−Biaya variabel per unit

Rp 525.000,00
BEP= Rp 875.000,00−Rp 700.000,00 = 3

Jadi, BEP baru akan tercapai jika memproduksi 3 unit alat penjernih air.
 Strategi Promosi Usaha Sistem Teknik
Salah satu hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan promosi adalah
menentukan sasaran promosi dengan tujuan agar promosi yang dilakukan sesuai dengan
target pasar. Langkah dalam menentukan sasaran promosi sebagai berikut.
1. Tentukan target pasar
2. Tentukan tujuan promosi
3. Buat isi pesan yang menarik
4. Pilih sarana promosi
5. Buat anggaran promosi
Manfaat yang diperoleh oleh seorang wirausahawan sebagai berikut.
1. Mengetahui produk yang diinginkan para konsumen
2. Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk
3. Mengetahui cara pengenalan dan penyampaian produk hingga sampai ke konsumen
4. Mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran
5. Mengetahui strategi promosi yang tepat kepada para konsumen
6. Mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya
7. Menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi

 Laporan Kegiatan Pembuatan Produk Sistem Teknik


Laporan kegiatan usaha merupakan penyampaian informasi tentang maju mundurnya
sebuah usaha sehingga tercipta komunikasi antara pihak yang melaporkan dan pihak yang
diberi laporan.
Laporan dapat dibedakan menjadi empat sebagai berikut.
1. Laporan laba-rugi (statement of income)
Laporan laba-rugi adalah laporan yang memperlihatkan kemempuan perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan pada suatu periode akuntasi atau satu tahun. Laporan
laba rugi terdiri atas pendapatan penjualan produk dan beban usaha. Pendapatan
penjualan produk dikurangi beban usaha akan menghasilkan laba usaha.
2. Laporan perubahan modal (statement of equity)
Secara umum, laporan perubahan modal pada perusahaan perseorangan terdiri atas
modal, laba, dan pengambilan pribadi. Modal awal periode ditambah laba periode
tersebut, dikurangi prive akan menghasilkan modal pada akhir periode. Unsure-unsur
laporan modal terdiri atas modal awal, laba atau rugi, pengambilan pribadi, setoran
pribadi, dan modal akhir.
3. Neraca (balance sheet)
Neraca merupakan daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki
perusahaan serta informasi dari sumber daya tersebut. Neraca dibagi dua sisi, aktiva
dan pasiva. Pada neraca, jumlah aktiva dan pasiva harus selalu sama.
4. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan aliran uang diterima dan
digunakan perusahaan dalam satu periode akuntansi beserta sumber-sumbernya.
Aktifitas perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga aktifitas utama, yaitu aktifitas
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pembiayaan.

Anda mungkin juga menyukai