Anda di halaman 1dari 12

Dampak Politik, Ekonomi, Sosial

Budaya, Ideologi dan luas negara


jajahan belanda di indonesia

Oleh
Nur Insani

Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Dalam Bidang Politik

Penjajahan Belanda tidak hanya


menimbulkan penderitaan dan
kemiskinan bagi rakyat, tetapi juga
mengakibatkan perubahan dalam
bidang politik dan pemerintahan.
Para sultan, raja, adipati, dan kaum
bangsawan kehilangan wibawa,
karena kekuasaannya tergantung
kepada pemerintah kolonial Belanda.

Pemerintah kolonial Belanda juga turun


untuk mencampuri urusan pengangkatan
raja/sultan, pejabat keraton, patih, dan
seluruh urusan intern kesultanan atau
kerajaan. Semuanya ditentukan
berdasarkan dengan keinginan dan
kebijakan pemerintah Belanda saja. Hakhak para penguasa pribumi makin
berkurang bahkan hilang sama sekali.

Kebijakan yang dilakukan oleh


kolonial Belanda ini menyebabkan
runtuhnya kekuasaan politik
setempat, menurun drastisnya
kehidupan sosial ekonomi hingga
pada akhirnya goyahnya budaya dan
tradisi masyarakat.

Dampak kolonialisme dan


imperialisme dalam bidang ekonomi

Awal mulanya bangsa belanda


datang ke Indonesia mempunyai
tujuan untuk berdagang. Mereka
hanya ingin membeli rempahrempah dengan harga yang murah.
Namun, lambat laut mereka ingin
memonopoli perdagangan dan
dengan bebasnya mereka dapat
menetapkan aturan perdagangan
hingga harga.

Dampak Kolonialisme dan


Imperialisme Dalam
Bidang Sosial Budaya
penyebaran budaya dan agama
Kristen Katolik sering dilakukan
dengan cara-cara paksa
Agama Kristen Protestan yang di
bawa oleh bangsa Belanda
akhirnya dianut pula oleh
sebagian masyarakat Indonesia.

Dampak Kolonialisme dan


Imperialisme Dalam Bidang Idiologi
Terjadinya perubahan ideologi bangsa
Indonesia diakibatkan karena masuknya
kolonialisme dan imperialisme Barat yang
membawa banyak dampak buruk.
Adapun nilai-nilai kebudayaan bangsa
Indonesia yang telah dijunjung tinggi
selama berabad-abad, secara bertahap
telah mengalami perubahan sesuai
dengan keinginan kaum imperialis
kolonialisme.

Selama pemerintahan bangsa Belanda di Indonesia,


masyarakat pribumi berada di kelas yang terendah di
negerinya sendiri.
Mereka diperlakukan secara tidak adil kemudian
ditempatkan pada urutan terbawah setelah bangsa
Timur asing.
Pemeintahan kolonial Belanda khususnya dan bangsa
berkulit putih pada umumnya, beranggapan bahwa
mereka adalah ras tertinggi dan berhak menguasai dan
menindas bangsa kulit berwarna seperti halnya rakyat
Indonesia. Mereka mengingkari nilai hakiki kemanusiaan
yang sebenarnya sama saja di hadapan sang Pencipta

Beberapa daerah yang di jajah


Belanda di indonesia
Sejarah mencatat, bahwa Belanda
menguasai beberapa wilayah di bumi
Nusantara selama lebih dari 300 tahun
terutama Sunda Kalapa (Jayakarta, Jakarta),
yang oleh Belanda dinamakan Batavia.
Sementara di beberapa daerah, seperti
Aceh, Tanah Batak, Bali dan beberapa
daerah lain, kekuasaan Belanda hanya
berlangsung selama sekitar 30 atau 40
tahun saja.

wilayah baru diperoleh setelah Konferensi Meja


Bundar (KMB) di DenHaag,Belanda pada tahun
1949.Pada KMB itu diputuskan bahwa wilayah
Indonesia adalah seluruh daerah bekas jajahan
Belanda.Dengan keputusan itu,Indonesia
mempunyai wilayah yang sangat luas yang
membentang dari barat ke timur sepanjang 5.110
km dan membujur dari utara ke selatan sepanjang
1.888 km.Dengan wilayah seluruhnya mencapai
5.193.252 km2 yang terdiri atas 1.890.754 km2
luas daratan dan 3.302.498 km2 luas lautan.Luas
daratan Indonesia hanya sekitar 1/3 dari luas
seluruh Indonesia sedangkan 2/3-nya berupa lautan

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai