Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK KOLONIALISME

ANGGOTA :
1) AFIFAH QORI MIFTAKHUL JANAH (01)
2) ARGYA CHAITRA RESWARA (03)
3) INTAN DIAH PAMUNGKAS (11)
4) NAUFAL ROSYID HIDAYAT (18)
5) NUR DIANA PUTRI SORAYA (20)
6) RURI ASTIKA PUTRI (30)
DAMPAK BIDANG POLITIK DAN STRUKTUR PEMERINTAHAN
• Pemerintah colonial menjalankan politik memecah belah atau devide et impera.
• Selain itu juga disertai tipu muslihat yang mehalalkan segala cara sehingga
melanggar norma-norma kemanusiaan, contoh:
1. Pura-pura mengajak perundingan damai tapi malah ditangkap
(penangkapan Pangeran Diponegoro )
2. Pura-pura mengajak perundingan tapi dibunuh (pembunuhan Sultan
Khaerun/Hairun)
• Hal itu menyebabkan martabat rakyat Indonesiajatuh dan tidak berdaulat
bahkan menjadi kelompok kelas 3 setelah kelompok penjajah dan kelompok
orang timur.
• Penguasa colonial ikut campur dalam pergantian kekuasaan di lingkungan
kerajaan pribumi yang menyebabkan penguasa pribumi dan rakyatnya menjadi
bawahan penjajah.
• Sebelum terjadi intervensi politik, telah berkembang sstem kerajaan. Namun, pada
masa pemerintahan Daendels telah dilakukan pembaruan bidang politik dan
administrasi pemerintahan.
• Pembaruan tersebut diantaranya :
1. Jawa dibagi menjadi 9 prefektur yang tiap prefekturnya diangkat seorang
pejabat kepala pemerintahan yang disebut prefek dan merupakan orang
Eropa.
 kekuasaan : memperketat pengawasan administratif dan keuangan
terhadap para penguasa pribumi. Ruang gerak para penguasa pribumi
semakin sempit. Kewibawaan yang diciptakannyapun menjadi semu.
2. 9 prefektur terbagi dalam 30 regentschap (kabupaten) yang dikepalai oleh
seorang regent/bupati dari kaum pribumi.
3. Terdapat pemerintahan tertinggi/pemerintahan pusat. Penguasa tertinggi
disebut jenderal. Pada tingkat ini ada lembaga yang disebut Raad van
Indie(dewan penasihat).
• Departemen hasil rerganisasi anatara lain :
1. Tahun 1866 antara lain ada Departemen Dalam Negeri, Depertemen Pendidikan,
Agama Dan Kerajinan.
2. Tahun 1870 antara lain Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Keuangan,
Departemen Urusan Perang, Departemen Kehakiman.
3. Tahun 1904 yaitu Departemen Pertanian.
4. Tahun 1911 disempurnakan menjadi Departemen Pertanian, Industry Dan
Perdagangan.
• Pemerintahan dalam negeri terdapat dualisme pemerintahan yaitu :
1. Pemerintahan eropa dengan pejabat paling tinggi diwilayah karisidenan yang
disebut residen. Madura dan Jawa terbagi menjadi 20 karisidenan, begitu juga
Sumatera, Kaliantan, Sulawesi, dan pulau bagian timur lainnya yang dibagi
dalam wilayah kaisidenan dengan jumlah relatif kecil. Dibawah residen ada
asisten residen yang mengepalai suatu wilayah bagian dari kerisidenan yang
disebut afdeling. Dibawah asisten residen ada pejabat yang disebut controleur
yang memimpin wilayah controle-afdeling
2. Pemerintahan pribumi dengan pejabat tetinggi adalah regent atau bupati yang memimpin
kabupaten dibantu oleh patih, satu kabupaten terbagi menjadi beberapa distrik yang
dipimpin oleh wedana dan setiap distrik terbagi menjadi onderdistrik yang dikepalai
asisten wedana,sekarang disebut camat. Unit paling bawah adalah desa-desa.
• Reformasi pada masa pemerintahan Raffles di Hindia Belanda diantaranya :
1. Menghapus ikatan feudal dalam masyarakat Jawa.
2. Bupati dijauhkan dari tnmi yang mengutungkan diri sendiri.
3. Bupati diangkat sebagai pegawai pemerintah dibawah residen. W.Daendels memberikan
istilah itu dengan dengan prefek atau landrost.
4. Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan.Tiap keresidenan dikepalai leh residen dibantu
asisten residen.
• Tujuan reformasi Raffles untuk mengganti sistem tradisional Jawa yang bersifat patrimonial
menuju sistem pemerintahan modern yang rsinal.
• Untuk menyatukan wilayah Hindia Belanda yang berbentuk kerajaan, pemerintah kolonial
Belanda melakukan politik pasifikasi kewilayahan di Aceh, Sumatera Barat, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Sunda Kecil, Maluku dan Papua. Penyatuan ini baru berhasil sekitar tahun 1905.
Bersatunya Hindia Belanda ini dikenal Pax Neerlandica.
BIDANG EKONOMI
• Perkebunan di Jawa terus berkembang tetapi di Sumatera mengalami kesulitan untuk
mendapat tenaga kerja sehingga dilakukan transmigrasi.
• Eksploitasi ekonomi dan monopoli dagang VOC menyebabkan perdagangan nusantara
mundur di kancah internasional. Peran syahbandar digantikan oleh para pejabat Belanda.
• Kolonialisme dan imperialisme mengakibatkan Belanda membuka tambang minyak
bumi di Tarakan, Kalimantan Timur.
• Belanda membangun rel kereta api dengan tujuan memperlancar perdagangan.
• Liberalisme ekonomi
• Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal membuat Indonesia dijadikan
sebagai penghasil bahan mentah. Bangsa Belanda sebagai eksportir dan sebagai
perantara yaitu orang timur asing terutama China. Bangsa indonesia hanya dijadikan
pengecer sehingga Indonesia tidak mempunyai jiwa wiraswasta.
• Pengusaha pribumi dengan modal kecil kalah bersaing dengan pedagang besar
karena pintu politik terbuka.
• Diperkenalkannya sistem sewa tanah membuat terjadinya perubahan sistem ekonomi
barang ke sistem ekonomi uang yang menyebar juga dikalangan petani.
• Belanda membangun waduk, jalan raya, irigasi, jalan kereta api, dan pelabuhan
untuk mendukung program penanaman modal di Indonesia dengan sistem kerja
paksa atau kerja rodi
SOSIAL
• Penjajahan bangsa Barat di Indonesia secara tegas telah menerapkan
kehidupan yang diskriminatif. Orang-orang sengaja membuat kasta
antargolongan, seperti:
1. Orang-orang Barat memandang bahwa mereka yang berkulit putih sebagai
kelompok kasta tertinggi yaitu kelas I.
2. Kaum Timur Asing sebagai kelas II.
3. Kaum pribumi dipandang masyarakat sebagai kasta terendah yaitu
kelas III.
• Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia, seperti upacara dan tata cara yang
berlaku dalam lingkungan istana menjadi sangat sederhana, bahkan
cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan
digantikan oleh tradisi pemerintah belanda.
• Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan
berkembang ke pedalaman. Kemunduran perdagangan di laut
secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di
pedalaman. Dengan adanya budaya feodalisme, Belanda
berhasil menggeser hak-hak istimewa para penguasa pribumi.
Para penguasa pribumi, telah kehilangan statusnya sebagai
bangsawan yang sangat dihormati rakyatnya sehingga tidak
memiliki hak-hak istimewa kebangsawanannya. Rakyat
pribumi dipaksa untuk tunduk atau patuh pada tuan tanah Barat
atau Timur Asing sehingga kehidupan penduduk Indonesia
mengalami kemerosotan.
BUDAYA
• Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa
pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan
tradisional penguasa pribumi.
• Berkembangnya budaya barat secara luas, merusak sendi-sendi kehidupan budaya
tradisional yang dimiliki oleh bangsa kita. Contohnya:
1. Penguasa Barat tidak mau tahu tradisi atau norma-norma, termasuk nilai halal
dan haram dalam Islam, misalnya kebiasaan minum-minuman keras, dance
yang mengarah pergaulan laki-laki dan perempuan tanpa batas, padahal bukan
budaya asli bangsa kita.
2. Semangat persatuan, kekerabatan, gotong royong, kesantunan, unggah-ungguh
atau budi pekerti luhur yang dikembangkan di lingkungan kraton yang juga
ditiru oleh masyarakat mulai bergeser dengan alasan modernisasi.
• Semakin intensifnya perkembangan agama kristen. Hal itu tentu
menimbulkan culture shock di kalangan masyarakat muslim di
Indonesia. Namun dalam perkembangannya mampu beradaptasi
sehingga menambah khasanah keragaman di Indonesia.
• Pada zaman pemerintahan Raffles imperialisme dan kolonialisme
membuat peranan politik para elit yang merosot membuat raja atau
bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang seni budaya. Melalui
bukunya History of Java yang memuat aspek sosial dan budaya di Pulau
Jawa. Selain itu, terdapat buku karya William Marsden yang berjudul
History of Sumatera. Selain Raffles dan William, terdapat pula buku
History of the East Indian Arcipelago yang memuat tentang penuh rasa
kemanusiaan serta membakar ketidakadilan yang diderita oleh penduduk
karya menteri pemerintahan Batavia yakni Crawfurd.
PENDIDIKAN
• Munculnya golongan - golongan terpelajar di Indonesia.
• Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat
menjadi tenaga- tenaga kerja di perusahaan Belanda.
• Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di
dunia luar.

Anda mungkin juga menyukai