0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Kolonialisme dan imperialisme memberikan dampak luas pada berbagai aspek di Indonesia, terutama politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pendidikan. Di bidang politik, sistem pemerintahan berubah menjadi lebih tersentralisasi di bawah kontrol kolonial. Secara ekonomi, pertanian dan perdagangan diarahkan untuk kepentingan kolonial dan muncul kelas buruh. Di masyarakat, terjadi stratifikasi sosial baru dan pengaruh agama Krist
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Materi Kelas XI - Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme
Kolonialisme dan imperialisme memberikan dampak luas pada berbagai aspek di Indonesia, terutama politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pendidikan. Di bidang politik, sistem pemerintahan berubah menjadi lebih tersentralisasi di bawah kontrol kolonial. Secara ekonomi, pertanian dan perdagangan diarahkan untuk kepentingan kolonial dan muncul kelas buruh. Di masyarakat, terjadi stratifikasi sosial baru dan pengaruh agama Krist
Kolonialisme dan imperialisme memberikan dampak luas pada berbagai aspek di Indonesia, terutama politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pendidikan. Di bidang politik, sistem pemerintahan berubah menjadi lebih tersentralisasi di bawah kontrol kolonial. Secara ekonomi, pertanian dan perdagangan diarahkan untuk kepentingan kolonial dan muncul kelas buruh. Di masyarakat, terjadi stratifikasi sosial baru dan pengaruh agama Krist
1. Terbentuk dasar-dasar pemerintahan modern, sebagai cikal bakal bentuk pemerintahan yang terlihat saat ini. Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan digaji, padahal menurut adat istiadat kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat. Bupati dijadikan alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan sekarang menjadi sistem kepegawaian. 2. Jawa dijadikan tempat pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektur. 3. Belanda dan Inggris melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, contohnya tentang pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Yang mengakibatkan peranan elite kerajaan berkurang dalam politik, dan kekuasaan pribumi bahkan bisa runtuh. 4. Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum Barat modern. 5. Kebijakan yang diambil raja dicampuri Belanda. Belanda merasaa memiliki kewenangan untuk mencampuri urusan politik kraton atau kerajaan. 6. Perubahan dalam politik pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf. 7. Penerapan konsep Trias Politica dalam bidang pemerintahan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Bahkan, bentuk pemerintahan tersebut dapat kita lihat hingga saat ini. B. Bidang Ekonomi 1. Pada masa Daendels Terjadi perubahan dari sistem perekonomian tradisional menjadi sistem modern, di mana tanah-tanah milik raja berubah statusnya menjadi tanah milik pemerintah kolonial. 2. Pada masa Raffles a. Terjadi perubahan sistem kepemilikan tanah, yaitu dari tanah raja dan penguasa lokal menjadi tanah pemerintah. b. Muncul kebijakan Sistem Sewa Tanah. c. Pelaku ekonomi adalah pihak swasta dan sistem yang dipakai adalah perdagangan bebas. 3. Dampak dalam Bidang Ekonomi Secara Umum a. Perekonomian bergeser dari pertanian pangan menjadi industri perkebunan. b. Perubahan dari sistem perekonomian tradisional menjadi sistem modern, dari sistem ekonomi feodal menjadi sistem ekonomi kapitalisme. c. Praktik monopoli perdagangan yang diterapkan oleh VOC mengakibatkan mundurnya perdagangan di Nusantara dari kancah perdagangan internasional. d. Dalam mengeksploitasi tanah jajahan VOC memanfaatkan para penguasa tradisional (menerapkan sistem indirect rule) dalam penyerahan wajib hasil bumi dan pemungutan (pajak hasil bumi). e. Rakyat Indonesia jadi mengenal jenis tanaman baru. f. Munculnya kota-kota baru di sekitar perusahaan-perusahaan Belanda. g. Masyarakat Indonesia makin mengenal sistem uang. h. Lahir De Javasche Bank yang kemudian disusul dengan berdirinya bank-bank lain, seperti Nederlands Handels Maatschappij, De Nationale Handels Bank dan Escompto Bank. Selain itu juga berkembang bank-bank lain yang berasal dari Inggris, Australia dan Cina. Bahkan juga ada juga bank milik pribumi yaitu Bank Desa, Lumbung Desa. Pertanyaannya, mengapa pada masa kolonial ekonomi dapat berkembang? C. Bidang Sosial-Budaya 1. Lahirnya stratifikasi sosial atau penggolongan kelas sosial. Bangsa Eropa merupakan kelompok yang kelas I, kaum Timur Asing sebagai kelas II, dan kaum pribumi dipandang sebagai masyarakat kelas III, kelas yang paling rendah. 2. Semakin intensifnya perkembangan agama Kristen di Indonesia. 3. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi sangat sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. 4. Terjadinya mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi, terutama untuk memenuhi tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan yang dibuka Belanda di luar Jawa. 5. Muncul golongan buruh dan golongan majikan yang muncul karena berdirinya pabrik-pabrik dan perusahaan sehingga pekerjaan masyarakat Indonesia menjadi dinamis. 6. Munculnya elit terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah sehingga menyebabkan didirikannya sekolah-sekolah di berbagai kota. Hal ini mendrong lahirnya elit terdidik (priyai cendikiawan) di perkotaan. Walaupun jumlah mereka sedikit, tetapi sangat berperan dalam perkembangan pergerakan selanjutnya. 7. Daerah Indonesia terisolasi di laut karena kehidupan hanya berkembang ke wilayah pedalaman. D. Bidang Pendidikan Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh pemerintah colonial Belanda. Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor swasta dan pemerintahan. Sekolah- sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem pendidikan Barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan bangsawan. Usaha-usaha yang dilakukan oleh kolonial Belanda dalam bidang pendidikan tidak lain adalah untuk keuntungan pemerintahan Belanda sendiri, yaitu menghasilkan pegawai administrasi Belanda yang murah, terampil, dan terdidik. Namun, kebijakan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh Belanda juga memberikan keuntungan bagi bangsa Indonesia, di antaranya: 1. Memunculkan golongan-golongan terpelajar di Indonesia. 2. Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga-tenaga kerja di perusahaan Belanda. 3. Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.