KELAS : XI MIPA 1
NO. ABSEN : 16
KEGIATAN BELAJAR 1
Setelah Anda memahami uraian singkat materi di atas, coba kerjakan soal
berikut ini:
1. Mengapa masa kekuasaan VOC disebut akar kolonialisme Belanda di Indonesia?
2. VOC adalah negara dalam negara. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
3. Bagaimana korupsi yang terjadi pada masa VOC dan korupsi pada masa sekarang?
Jawaban
1. Masa kekuasaan VOC disebut akar kolonialisme belanda di Indonesia,
Pada mulanya sebelum VOC di bentuk belum terdapat kebijakan-kebijakan
untuk masyarakat indonesia kepada belanda, saat belanda menguras kekayaan
indonesia. namun setelah di bentuknya VOC merupakan awal akar
kolonialisme di indonesia karena VOC di beri hak Oktroi sehingga keluarlah
beberapa kebijakan-kebijakan untuk menunjang perekonomian belanda
dengan menguras habis sumber daya alam di indonesia, bukan hanya
memanfaatkan SDA namun masyrakat indonesia juga mengalami
kesengsaraan karena penghasilan mereka di ambil oleh belanda sementara
mereka di pekerjakan secara paksa dengan penghasilan minim, sehingga
banyak masyarakat indonesia yang meninggal pada masa penjajahan ini. Hal
inilah yang melatar belakangi akar kolonialisme di Indonesia, khususnya
penerapan hak-hak khusus (oktroi) VOC yang diterapkan di Indonesia.
Korupsi pada jaman sekarang tidak berbeda jauh dengan korupsi pada jaman
VOC, Korupsi pada jaman sekarang lebih banyak kepada penyalahgunaan
kekuasaan untuk memperkaya dirinya sendiri dan didukung oleh faktor gaji
yang rendah yang diterima, sehingga Koruptor jaman sekarang nekat
melakukan korupsi untuk memperkaya diri.
KEGIATAN BELAJAR 2
AYO BERLATIH
Setelah memahami sekilas materi di atas, maka diskusikanlah dengan teman
sebangku Anda pertanyaan-pertanyaan berikut di buku kerja Anda!
1. Bandingkanlah sistem pemerintahan dan kabijakan Daendels (Perancis)
dengan Raffles (Inggris) dalam bidang politik dan sosial-budaya!
2. Identifikasilah dampak positif dan negatif dari kedua sistem tersebut
(Daendels dan Raffles) terhadap rakyat jajahan, khususnya yang berada di
Pulau Jawa!
3. Jelaskan latar belakang dan misi utama H.W. Daendels diangkat menjadi
gubernur jenderal di Hindia-Belanda (Indonesia)!
4. Tuliskan sebab-sebab yang melatarbelakangi berakhirnya kekuasaan baik
H.W. Daendels maupun T.S. Raffles di Hindia-Belanda!!
Jawaban
1. Sistem pemerintahan dan kabijakan Daendels (Perancis)
Bidang Politik
a. Membentuk skretariat Negara untuk membereskan masalah
administrasi
b. Pemindahan pusat pemerintahan dari Batavia ke Weltevrenden
(Menteng)
c. Membantuk kantor pengadialan di Batvia dan Surabaya
d. Mengganti Raja-raja yang dianggap menghalangi kepentingan
Belanda dan mengangkat raja-raja sesuai keinginan Belanda
e. Merombak sistem feudal dan menggantinya dengan sistem
pemerintahan eropa modern. Tindakan Gubernur Jenderal
Daendels dalam merombak sistem feudal antara lain
membatasi kekuasaan raja-raja lokal; mengangkat bupati
sebagai pegawai pemerintahan; serta menghapus Kerajaan
Banten dan Cirebon.
f. Mengangkat penguasa daerah sebagai penggawai
pemertintahan kolonial.
g. Membagi Pulau Jawa menjadi 23 Kersidenan (resindentie).
Setiap kersidenan menjadi beberapa kabupaten (regentschap)
h. Merombak Provisi Jawa, Pantai timur menjadi lima prefektur
(wilayah yang memiliki otoritas)
Bidang Politik
a. Menjalin hubungan baik dengan penguasa lokal yang anti
terhadap Belanda
b. Membagi pulau Jawa menjadi 18 keresidenan
c. Mengangkat para Bupati sebagai pegawai pemerintah sehingga
mereka mendapat gaji dalam bentuk uang.
Bidang Sosial Budaya
a. Menerapkan sistem sewa tanah
b. Melarang adanya perbudakan
c. Membuat lembaga ilmu pengetahuan bernama Bataviaasch
Genootschaap
d. Merintis kebun raya bogor
e. Memberikan sarana pendidikan
f. Menumbuhkembangkan budaya daerah pribumi tanpa
mengeluarkan biaya
Dampak Positif
a. Dibangunnya Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan sepanjang
pesisir utara pulau Jawa.
b. Dibangunnya infrastruktur militer; sekolah dan rumah sakit
militer, barak, dan benteng untuk mempertahankan pulau Jawa.
c. Dibangunnya pabrik mesiu, senjata, dan alat-alat perang di
Surabaya dan Semarang.
d. Berkurangnya korupsi pejabat kolonial karena kebijakan
pemberantasan korupsi Daendels, walau begitu Daendels
sendiri terlibat dalam korupsi dan penyelewengan dana.
Dampak Negatif
a. Rakyat dijadikan pekerja paksa (kerja rodi) yang dibayar
dengan sedikit upah atau bahkan tidak dibayar, banyak pekerja
rodi yang meninggal karena malaria dan keadaan yang melarat.
b. Pemerintah kolonial Hindia Belanda ikut campur dalam urusan
dan adat keraton dan kerajaan-kerajaan Indonesia.
c. Rakyat dipaksa menyerahkan atau menjual hasil bumi ke
pemerintah kolonial, kadang dengan harga yang sangat rendah.
d. Pemerintah kolonial memonopoli bahan pangan di Indonesia
seperti beras.
e. Diadakannya sistem pajak hasil bumi (contingenten) dan
sistem penyerahan wajib (veplichte leverantie) yang
memberatkan petani dan pemilik tanah.
Dampak Positif
a. Menulis buku sejarah Pulau Jawa berjudul The History of Java
b. Mengangkat kembali Sultan Sepuh sebagai sultan Yogyakarta
c. Istri Raffles yang bernama Olivia Marinne merintis Kebun Raya
Bogor
d. Berperan dalam pembentukan perkumpulan kebudayaan dalam
ilmu pengetahuan, misalnya Bataviaasch Geniootschap di
Harmoni, Jakarta.
e. Dihapusnya sistem kerja paksa atau kerja rodi yang diterapkan
oleh Daendels, dan dilarangnya praktik perbudakan.
f. Dihapusnya sistem pajak hasil bumi dan penyerahan wajib.
g. Dibentuknya sistem peradilan dan penegakan hukum yang lebih
adil terhadap rakyat pribumi.
h. Raffles mendukung komunitas ilmiah di Indonesia dan banyak
mengungkap sejarah Indonesia dalam buku History of Java yang
ditulis Raffles.
i. Raffles menemukan jenis bunga baru; Rafflesia Arnoldi, Raffles
juga merintis pembentukan Kebun Raya Bogor.
Dampak Negatif
a. Diterapkannya sistem land rent atau sistem sewa tanah, pajak land
rent dibayarkan oleh individu dan tidak bersifat kolektif, sehingga
dianggap terlalu memberatkan.
b. Pemerintah kolonial memonopoli garam, lada, dan minuman
beralkohol
3. Karena saat itu Belanda dikuasai oleh Perancis di bawah pimpinan Louis
Napoleon. Dan Louis Napoleon merasa khawatir dengan kondisi pulau Jawa
yang merupakan jajahan Belanda dan akan direbut oleh Inggris. Akhirnya
Louis Napoleon mengutus H W Deandles untuk menjadi Gubernur Jendral
yang bertugas mempertahankan pulau Jawa dari Inggris.
KEGIATAN BELAJAR 3
Pertanyaan:
1. Mengapa kemudian banyak anggota masyarakat yang mendirikan sekolah-
sekolah swasta pada masa itu?
2. Mengapa Gubernur Jenderal De Jonge sampai merasa perlu untuk
mengeluarkan Ordonantie Wilde Schoolen?
3. Hak untuk memperoleh pendidikan merupakan bagian dari hak asasi manusia.
Oleh karena itu, ordonansi tersebut dinilai tidak tepat. Bagaimana
pendapatmu?
4. Dalam upaya menyejahterakan masyarakat, manakah hal paling penting
menurut pendapat Anda: mendahulukan pendidikan ataukah pembangunan
ekonomi?
Jawaban
1. Karena pada umumnya pendidikan swasta yang berdiri pada masa itu
bertujuan untuk mengembangkan rasa kebangsaan dan bertanggung jawab
atas kebahagiaan dirinya dan orang lain. Mereka diharapkan tumbuh menjadi
orang yang bebas, sehat fisik, sehat mental, cerdas tetapi terikat erat dengan
budayanya sendiri.
3. Menurut saya, Ordonansi (peraturan) itu tidak tepat karena menentang Hak
Asasi Manusia dalam memperoleh pendidikan yang semestinya. Maka dari itu
Pada masa itu banyak anggota masyarakat ingin mendirikan sekolah-sekolah
swasta yang bertujuan mengembangkan rasa kebangsaan dan kelak akan
bertanggung jawab atas kebahagian dirinya dan orang lain. Lulusan dari
sekolah itu diharapkan akan tumbuh menjadi orang yang bebas merdeka,
sehat fisik, sehat mental, cerdas tetapi terikat erat dengan budayanya sendiri
sehingga budaya akan tetap lestari dan tidak tegeser dengan budaya barat.
CEK PENGUASAAN
1. Jelaskan bagaimana praktik korupsi menjadi salah satu alasan utama
bangkrut dan bubarnya VOC pada tahun 1799. Selanjutnya, dalam hal apa
praktik korupsi itu berhubungan dengan praktik korupsi yang terjadi di
Indonesia pada masa sekarang ini!
2. Apa maksud dari sebutan “Gubernur Jenderal Belanda-Perancis” bagi
H.W. Daendels? Jelaskan!
3. Pada masa liberal kehidupan rakyat masih jauh dari kemakmuran.
Jelaskan penderitaan rakyat pada masa liberal!
4. Uraikan maksud dari eksploitasi manusia dan eksploitasi agrarian pada
masa penerapan kebijakan Pintu Terbuka!
5. Politik Etis diakui juga memiliki dampak positif sekalipun tidak menjadi
tujuan Belanda menerapkan kebijakan tersebut. Manakah dampak positif
dari Politik Etis bagi rakyat Indonesia?
Jawaban
1. Korupsi yang terjadi pada masa VOC mirip korupsi pada masa sekarang,
dimana para pegawai VOC yang gajinya rendah menyalahgunakan
kekuasaanya untuk memperkaya diri sendiri. Penyebab utama mengapa
VOC sangat rawan korupsi adalah karena lokasi penempatan karyawan
VOC yang jauh dari Belanda dan karena karyawan VOC dibayar sangat
sedikit. Akibatnya, pengawasan pegawai yang melakukan korupsi tidak
ada dan terjadi penyalahgunaan fasilitas VOC yang merajalela, seperti
kapal dan gudang, oleh pejabat tinggi untuk kepentingan bisnis pribadi.
Selain itu, penyuapan juga melibatkan pejabat Hindia Belanda setempat,
seperti bupati, pemungut cukai dan pedagang, yang memegang hak
perdagangan dari VOC. Pejabat VOC dari jajaran bawah juga menyuap
atasan mereka untuk mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan.
Theodore M Smith dalam Korupsi, Tradisi, dan Perubahan (1971)
mengatakan bahwa sampai 1800, di Indonesia, korupsi adalah praktik
umum. Hal itu terjadi karena rendahnya upah karyawan VOC yang
dikombinasikan dengan lemahnya organisasi, pengawasan, serta
kurangnya kontrol. Karyawan VOC menjadi kaya dengan mencuri dari
perusahaan. Sebagai hasil dari korupsi mereka, VOC ambruk pada tahun
1799. Penyuapan telah dilakukan oleh orang-orang Eropa, terutama
pejabat VOC, sejak pertama mereka tiba untuk mencari rempah-rempah
kepulauan Maluku. Untuk dapat memaksakan monopoli rempah-rempah
pada abad ke-17, VOC menggunakan penyuapan kepada penguasa
setempat, selain juga menggunakan tindakan militer seperti pemusnahan
rempah-rempah dalam pelayaran Hongi. Sehingga VOC mengalami
kebangkrutan akibat banyaknya korupsi dan penyuapan yang dilakukan
oleh pegawainya.
Praktik korupsi pada jaman VOC dan jaman sekarang berhubungan dalam
cara melakukakan dan sebab melakukan korupsi, Karena tidak jauh
berbeda dengan jaman VOC, pada jaman sekarang para pejabat
melakukan korupsi dengan menyalahgunakan kekuasaannya untuk
memperkaya diri dan melakukan penyuapan kepada pejabat pejabat tinggi.