Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rina Lusiani

Kelas : XI Mipa 3

No.absen : 28

TUGAS INDIVIDU

1. Mengapa bangsa Belanda membentuk VOC?


Karena untuk..
a) Menghindari persaingan tidak sehat diantar sesama pedagang Belanda.
b) Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan pedagang dari bangsa
lain.
c) Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi konflik dengan
spanyol.
d) Memperkuat posisi Belanda dimata dunia
e) Menguasai kerajaan dan pelabuhan di Indonesia.

2. Apa yang dimaksud dengan Contingenten,Verplichte Laverantie,Ekstirpasi,dan pelayaran hongi?


a) Contingenten
Contingenten adalah pajak hasil bumi yang langsung dibayarkan pada VOC. Pajak ini
diterapkan di daerah jajahan langsung VOC.
b) Verplicthe Laverantie
Verplicthe Laverantie adalah penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah
diterapkan VOC.
c) Ekstirpasi
Ekstirpasi adalah VOC menebang tanaman rempah-rempah yang melibihi produksi.
d) pelayaran hongi
pelayaran hongi adalah pelayaran dengan perahu kora-kora untuk mengawasi monopoli
perdagangan.

3. Apa saja Hak Octrooi yang dimiliki VOC?


Hak Octrooi(Hak Istimewa)
a) Hak monopoli perdagangan
b) Hak mencetak dan mengedarkan uang
c) Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
d) Hak mengadakan perjanjian dengan raja- raja lokal
e) Hak memiliki tentara sendiri
f) Hak mendirikan benteng
g) Hak menyatakan perang damai
4. Mengapa VOC dibubarkan pada 31 Desember 1799?
VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember pada masa pemerintahan Jenderal Pieter Gerardus
Van Overstraten. Adapun penyebab VOC dibubarkan:
a) Banyak korupsi yang dilakukan pegawai VOC.
b) Utang VOC sangat besar.
c) Beban anggaran akibat meluasnya wilayah.
d) Biaya perang.
e) Persaingan dengan kongsi dagang.
f) Prancis menguasai negeri Belanda.

5. Apa tugas utama Daendels ketika menjadi gubernur jenderal di Hindia-Belanda(Indonesia)?


a) Mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris.
b) Mengatur dan menata kembali pemerintah kolonial Belanda di Indonesia.
c) Membereskan masalah keuangan pemerintah kolonial Belanda di Indonesia.

6. Apa saja fungsi Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan ketika masa pemerintahan Daendels?
Fungsi Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan:
a) Memperlancar komunikasi antar daerah yang dikuasai Daendels di sepanjang Pulau Jawa.
b) Sebagai benteng pertahanan di Pantai Utara Pulau Jawa.

7. Sebutkan kebijakan-kebijakan Daendels ketika memerintah Hindia-Belanda!


Dalam bidang Pertahanan dan keamanan
a) Pembangunan benteng-benteng pertahanan baru, seperti benteng Meester Cornelis
b) Pembangunan pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon. Tetapi pembangunan
pangkalan di Ujungkulon gagal
c) Peningkatan jumlah tentara yang berasal dari orang-orang pribumi
d) Pembangunan jalan raya dari Anyer sepanjang kurang lebih 1.100 km, yang dinamakan Jalan
De Groote Postweg atau jalan Daendels
Dalam bidang politik dan pemerintahan
a) Merubah tata cara dan adat istiadat di kerajaan-kerajaan di Jawa
b) Pembentukan pasukan “Legiun Mangkunegara” dengan kekuatan 1.150 orang prajurit
c) Pembatasan secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara
d) Pembagian Pulau Jawa menjadi 23 wilayah besar (hoofdafdeeling) yang dikenal dengan
keresidenan (residentie) dan tiap karesidenan dibagi menjadi beberapa kabupaten
(regentschap)
e) Merombak Provinsi Jawa Pantai Timur Laut menjadi 5 prefektur dan 38 kabupaten
berdasarkan Dekrit 18 Agustus 1808. Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan
daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial
f) Bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang
digaji.
Dalam bidang peradilan
a) Pembentukan tiga jenis peradilan, yaitu peradilan untuk orang Eropa, peradilan untuk orang
Timur Asing, dan peradilan untuk orang pribumi. Peradilan untuk kaum pribumi dibentuk di
setiap prefektur
b) Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
Dalam bidang sosial ekonomi
a) Pemaksaan berbagai perjanjian dengan penguasa Surakarta dan Yogyakarta dalam hal
penggabungan daerah-daerahnya ke dalam wilayah pemerintahan kolonial
b) Meningkatkan pemungutan pajak dan penjualan tanah kepada swasta
c) Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia
d) Pengharusan penyerahan wajib hasil pertaniannya.

8. Apa saja penyebab keruntuhan Republik Bataaf?


Penyebabnya yaitu; Daendels sebenarnya seorang yang liberal,tetapi setelah tiba di Indonesia
berubah menjadi seorang diktaktor yang bertindak kejam dan sewenang-wenang.
Akibatnya,pemerintah banyak menimbulkan kritik,baik dari dalam negeri maupun luar negeri
akhirnya Daendels dipanggil pulang kembali ke Belanda. Serta rakyat Indonesia menjadi
menderita yang sangat hebat dan banyak yang meninggal dalam pembuatan jalan raya.

9. Sebutkan kebijakan –kebijakan Raffles ketika memerintah Hindia-Belanda!


1. Bidang Pemerintahan
- Pulau Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan
- Merubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh pengusaha pribumi menjadi sistem
pemerintahan kolonial yang bercorak barat.
2. Bidang Ekonomi dan Keuangan
-Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman eksport.
-Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem peyerahan wajib (Verplichte
Laverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC.
3.Bidang Sosial
-Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
-Penghapusan perbudakan
-Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.
4. Bidang Ilmu Pengetahuan
-Ditulisnya buku berjudul History Of Java.
-Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (residen Yogyakarta) untuk mengadakan
penelitian yang menghasilkan sebuah buku berjudul History Of The East Indian Archipelago.

10. Mengapa sistem land rent belum berhasil diterapkan di Hindia-Belanda?


Dalam pelaksanaannya, sistem Landrent di Indonesia mengalami kegagalan,
karena:
1. Sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah
yang luasnya berbeda,
2. Sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah,
3. Terbatasnya jumlah pegawai, dan
4. Masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang

11. Sebutkan kebijakan masa pemerintah kolonial Hindia-Belanda!


Ada 4 macam kebijakan kolonial Hindia-Belanda:
a) Sistem penyerahan wajib oleh VOC
b) Sistem wajib kerja (kerja RODI)
c) Sistem sewa tanah (landrente)
d) Sistem tanam paksa(cultuur stelsel)

12. Jelaskan latar belakang penerapan sistem Tanam paksa sejak tahun 1830!
Jawaban pendek.
Latar belakang tanam paksa adalah keinginan pemerintah Belanda untuk mendapatkan
keuntungan besar untuk menutup pengeluaran dan defisit anggaran akibat Perang Diponegoro
dan pemberontakan Belgia.

Jawaban panjang:
Tanam paksa atau dalam bahasa Belanda disebut “cultuurstelsel” adalah sistem yang
diterapkan penjajah Belanda agar dapat mendapatkan penghasilan sebesar-besarnya dari
wilayah jajahannya di Hindia Belanda.
Pada sistem ini 20% (1/5) dari tanah pertanian dipaksa digunakan utnutk menanam tanaman
untuk ekspor, dan dimana petani dipaksa untuk bekerja di perkebunan milik belanda selama 60
hari. Hasil tanam ini harus diserahkan kepada pemerintah Belanda.
Pemerintah Belanda menerapkan sistem ini karena mengalami krisis keuangan akibat biaya
besar yang harus dikeluarkan dalam mengatasi pemberontakan oleh Pangeran Diponegoro di
Jawa pada tahun 1825-1830. Pemberontakan ini mengancam kekuasaan Belanda di Indonesia,
yang harus mendatangkan pasukan tambahan dari Eropa dan dari pulau luar Jawa sebelum bisa
mengalahkan Pangeran Diponegoro.
Besarnya beban keuangan pemerintah Belanda ini dapat diukur dari anggaran Hindia Belanda
yang memiliki hutang sebesar 30 juta florin, dan harus membayar bunga sebesar 2 juta florin
setiap tahunnya.
Selain itu, pemerintah Belanda di Eropa juga mengalami masalah keuangan akibat
pemberontakan Belgia yang membuat lepasnya negara Belgia dari Belanda pada tahun 1830.
Kedua faktor ini membuat Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, Johannes van den Bosch
untuk menerapkan metode yang dapat meningkatkan pendapatan pemerintah Belanda dari
wilayah jajahanya.
Sistem tanam paksa membuat para penduduk di Hindia Belanda harus menanam tanaman
produksi untuk ekspor seperti kopi, karet, teh dan tembakau. Tanaman ini memiliki nilai jual
tinggi, dan diekspor oleh pemerintah Belanda untuk menghasilkan pendapatan besar.
Sistem ini sangat berhasil membuat Belanda meraup keuntungan besar, sehingga Hindia
Belanda bisa mengirim keuntungan sebesar 15 juta florin pada tahun 1851 ke pemerintah
Belanda di Eropa.
Namun sistem ini menimbulkan penderitaan bagi warga asli yang harus bekerja paksa di
perkebunan milik Belanda. Sistem ini membuat produksi tanaman pangan terbengkalai dan
tanah yang dapat digunakan untuk menanam pangan seperti padi dipaksa dipakai untuk
menanam tanaman produksi.

13. Jelaskan latar belakang penerapan Politik Pintu Terbuka pada tahun 1870!
Latar belakang penerapan politik pintu terbuka:
a) Pelaksanaan sistem tanam paksa telah menimbulkan penderitaan rakyat pribumi
b) Berkembangnya paham liberalisme sebagai akibat dari Revolusi Perancis dan Revolusi
Industri.
c) Kemengangan partai liberal dalam parlemen Belanda yang mendesak Pemerintah Belanda
yang mendesak Pemerintah Belanda menerapkan sistem ekonomi liberal di negeri
jajahannnya(indonesia)
d) Adanya traktat Sumetera pada tahun 1871 yang memberikan kebebasan dari Belanda untuk
meluaskan wilayah ke Aceh

14. Apa saja dampak dari masa penjajahan pemerintah kolonial Hindia-Belanda dalam bidang
sosial,ekonomi,budaya dan pendidikan?
1. Pengaruh terhadap kehidupan ekonomi
Kebijakan ekonomi pemerintah Kolonial Hindia Belanda di Indonesia sangat dipengaruhi oleh
kondisi perekonomian dalam negeri Belanda. Contohnya pada saat pemerintah Belanda
mengalami difisit keuangan maka di Indonesia dilaksanakan cultuur stelsesl. Dan puncak
darikebijakan ekonomi di Indonesia adalah pelaksanaan politiki pintu terbuka pada tahun 1870.
Pelaksanaan politik pintu terbuka itu telah mengakibatkan era komersialisasi, moneteresisasi,
dan industrialisasi di Indonesia. Berdaasarkan dari politik pintu terbuka, banyak modal asing
yang masuk ke Indonesia dan hal tersebut membuat tidak secara langsung mendorong proses
industrialisasi menjadi lebih cepat. Namun industralisasi juga membawakan dampak negative
bagi bangsa Indonesia, itu karena sejak awal abad ke-19 terjadi banyak arus urbanisasi. Dan
proses ini terjadi bersamaan dengan terbentuknya kota-kota baru di Indonesia.
Dalam bidang perdagangan, perkembangan ekonomi Indonesia telah didominasi oleh pengaruh
positif pada aktivitas perdagangan. Dan aktivitas perdagangan di indonesia telah di dominasi
oleh golongan swasta asing, sedangkan untuk kaum pribumi hanya menjadi buruh dan
sejenisnya. Sedangkan untuk dibidang pertanian juga demikian, masuknya modal asing justru
malah menambah memperburuk kondisi perekonomian masyarakat pribumi. Dan hal tersebut
disebabkan oleh banyaknya tanah masyarakat yang harus diserahkan kepada asing untuk
ditanami tanaman ekspor. Kondisi sector perikanan juga tidak jauh berbeda. Bidang perikanan
juga didominasi oleh pihak swasta asing dan pemerintahan Kolonial.
2. Pengaruh terhadap kehidupan politik dan pemerintahan
Kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kolonial memang sangat memengaruhi kekuasaan
para penguasa local Indonesia, seperti raja, sultan, dan adipati (Bupati). Para penguasa local
pada umumnya hanya sebagai boneka dari para penguasa Kolonial. Perubahan kekuasaan ini
terjadi ketika Deandels mulai menerapkan kebijakan bahwa semua Bupati atau pejabat kerajaan
menjadi pegawai pemerintah dan mereka menerima gaji setiap bulannya. Maka denan
kebijakan seperti itu, secara de jure (hukum) para penguasa local memang tampil sebagai
pimpinan wilayah kekuasaannya. Namun akan tetapi sebenarnya secara de facto (kenyataan)
yang berkuasa adalah pemerintah Kolonial. Para penguasa local hanyalah sebagai alat untuk
menjalankan pemerintah penguasa Kolonial.
3. Pengaruh terhadap kehidupan sosial
a. Mobilitas Sosial
Dalam stuktur masyarakat Kolonial, mobilitas social dikalangan penduduk pribumi hampir tidak
pernah terjadi. Bangsa Indonesia msih tetap menduduki status social terbawah. Mobilitas hanya
bisa dilakukan oleh para bangsawan yang memiliki hubungan baik dengan pemerintah Kolonial.
b. Stratifikasi Sosial
Dengan diberlakukannya kekuasaan colonial maka stratifikasi social masyarakat Indonesia juga
banyak mengalami perubahan. Orang-orang Belanda dengan segala kekuasaannya mengambil
alih kedudukan kaum bangsawan sebagai golongan kelas atas dalam struktur masyarakat
Indonesia. Adapun para bangsawan turun kelapisan kedua. Lapisan ketiga tetap diduduki oleh
oleh rakyat jelata.
c. Demografi dan Mobilitas Penduduk
Demografi atau struktur kependudukan pada masa berkuasanya pemerintah Kolonial Hindia
Belanda telah membentuk pola kependudukan yang mengikuti sistem kependudukan modern,
mulailah lahirnya desa-desa dan kota-kota modern menggantikan Ibu kota kerajaan. Hubungan
desa dengan kota lebih bersifat ekonomi para pejabat local lebih banyak sebagai kaki tangan
Belanda dalam memperlancar perdagangan. Bersama dengan perubahan struktur domografi
terjadilah mobilitas penduduk dari dari desa ke kota-kota yang baru saja terbentuk. Dan selain
itu kebijakan pemerintah Kolonial untuk mengirim kuli kontrak keperkebunan luar pulau Jawa
ikut memberi andil terjadinya mobilitas penduduk.
4. Pengaruh terhadap kehidupan budaya
a. Westernisasi
Pengaruh kebudayaan barat yang diterima bangsa Indinesia sering kali disebut dengan
westernisasi. Masuknya proses ini pada umumnya dengan melalui jalur pendidikan dan
pemerintahan. Perkemabangan ekonomi dan pemerintahan. Perkembangan ekonomi dan
industrialisasi setelah penerapan politik politik liberal ikut pula dalam memengaruhi budaya
Indonesia. Namun meski demikian, hanya sebagian kecil saja dari masyarkat Indonesia yang
merasakan perubahan ini.
b. Perkembangan Pendidikan
Sebalum masuknya kolonialisme Barat ke Indonesia sistem pendidikan di Indonesia mesih
bersifat tradisional. Pendidikan juga hanya bisa dinikmati oleh kalangan elite tertentu saja. Pusat
pendidikan pun hanya terbatas dilingkungan keraton dan pesantren. Pemerintah Kolonial
dengan menerapkan politik etis telah mencoba memberikan perhatian terhadap pendidikan
bangsa Indonesia. Namun meski pelaksanaanya masih terbatas pada anak priayi, pendidikan
yang dijalankan akhirnya menghasilkan kaum terpelajar yang kelak memengaruhi cara
perjuangan bangsa Indonesia.
15. Apa saja penyebab runtuhnya pemerintah kolonial Hindia Belanda ketika tahun 1942?
1. Terjadinya perang Pasifik
2. Rapuhnya koloni
3. Pengaruh ideologi Jepang di Indonesia
4. Timbulnya nasionalisme masyarakat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai