Anda di halaman 1dari 25

BAB III - Kolonialisme dan

Imperialisme Barat di
Indonesia IPS Kelas X
A. KEDATANGAN DAN KEKUASAAN BANGSA BARAT DI INDONESIA
Kolonialisme
Kolonialisme adalah paham yang bertujuan menguasai daerah atau bangsa lain untuk memperluas
wilayah kekuasaannya dengan menjadikannya koloni.
Imperialisme
Imperialisme merupakan suatu paham yang bertujuan menjajah negara lain guna mendapatkan
kekuasaan dan keuntungan.

Bangsa barat yang datang di Indonesia


1) Bangsa Portugis
Bangsa Portugis menguasai Malaka tahun 1511 dibawah pimpinan Alfonso d’albuquerque. Bangsa
Portugis datang ke Indonesia bertujuan untuk mencari rempah2.
Bangsa Indonesia menolak bangsa Portugis karena:
- Portugis akan melakukan monopoli perdagangan rempah2
- Portugis akan merampas kedaulatan raja-raja Indonesia
Perlawanan terhadap bangsa Portugis pernah dilakukan oleh Raja Demak R. Patah dengan mengutus
putranya Pati Unus tetapi mengalami kegagalan. Portugis diterima oleh Kerajaan Ternate karena:
- Portugis membeli rempah2 dengan harga tinggi
- Portugis diminta untuk membantu menyerang Kerajaan Tidore
Pada awalnya sikap Portugis baik dengan rakyat Ternate, tetapi lama-kelamaan bersikap
sebaliknya. Maka rakyat Ternate mengadakan perlawanan dengan sebab2 sbb:
- Portugis melakukan monopoli sehingga merugikan rakyat
- Kerajaan ternate harus mengakui kekuasaan portugis
- Portugis menangkap dan membunuh sultan hairun
Pengaruh Portugis di Indonesia
- Berkembangnya agama katholik dan Kristen
- Penggunaan nama2 portugis dan Indonesia bagian timur
- Bangunan-bangunan berupa benteng
- Berkembangnya musik keroncong
2) Bangsa Spanyol
Ekspedisi yang dipimpin oleh Ferdinand de Magelhaen dan Yuan Sebastian del Cono sampai Fhilipina
tahun 1521. Magelhein meninggal dalam pertempuran di Filiphina dan perjalanan dilanjutkan oleh
Sebastian del Cono, sampai Maluku tahun 1521. kemudian bertemu dengan Portugis sehingga terjadi
perselisihan. Perselisihan diakhiri dengan perjanjian saragosa yang isinya : keturunan portugis
disebelah barat garis Saragosa dan Spanyol di sebelah timur garis Saragosa

3) Bangsa Belanda
Bangsa Belanda sampai di Indonesia tahun 1596 dibawah pimpinan Cornelis de Houtman dan Peter
Keyzer. Tujuan bangsa Belanda adalah berdagang rempah-rempah. Untuk melancarkan usahanya
maka dibentuk VOC tahun 1602.
Tujuan VOC sbb :
- Untuk menyaingi kongsi-kongsi dagang lainnya
- Untuk menyaingi pedagang-pedagang belanda lain
- Untuk meningkatkan keuangan Negara
- Untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah
Dalam memperkuat posisi VOC, pemerintah Belanda mengangkat Gubernur Jendral Pieter Both.
Tetapi tidak lama, maka tahun 1603 digantikan oleh Jon Pieterzoon Coen (J.P Coen). VOC memiliki
hak-hak istimewa yang disebut hak oktrooi.

Hak-hak istimewa VOC sbb :


- Hak memonopoli perdagangan di wilayah antara Amerika Selatan dan Afrika
- Hak memiliki angkatan perang dan membangun benteng pertahanan
- Hak untuk mengadakan perang dan menjajah
- Hak sebagai wakil pemerintah Belanda di Indonesia
- Hak untuk mengikat perjanjian dengan raja-raja di Indonesia
- Hak untuk mengangkat pegawai
- Hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendiri
- Hak untuk memungut pajak.
Upaya-upaya VOC untuk menguasai perdangangan:
- Memonopoli perdagangan
- Hongi tochtan (mengawasi para pedagang maluku agar tidak menjual rempah-rempah ke pedagang
lain)
- Ekstipasi (menebang tanaman rempah-rempah milik rakyat agar tidak berlebihan)
- Contingenten (rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi)
- Verplichte Leverentie (rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi di wilayah yang tidak dikuasai
oleh VOC)
- Pleanger stelsel (kewajiban rakyat menanam kopi)
VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 karena :
- Keuangan VOC semakin defisit
- Pegawai-pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi
- Banyak uang yang dikeluarkan untuk membiayai perang
- Kalah bersaing dengan kongsi dagang Inggris dan Perancis
- Banyak mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia
- Rakyat Indonesia sudah tidak mampu membeli barang-barang yang dipasarkan VOC

Setelah VOC dibubarkan, maka pemerintah Belanda mengangkat Willem Daendels sebagai Gubernur
Jendral di Indonesia. Tugas-tugas Daendel sbb:
- Mempertahankan jawa dari kekuasaan inggris
- Membentuk pemerintahan di Indonesia
- Memperbaiki masalah keuangan
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Daendels mengambil kebijakan dalam bidang pertahanan sbb:
- Meningkatkan jumlah prajurit
- Membangun jalan raya dari Anyer – Panarukan (±1.100 KM)
- Membangun armada pertahanan laut di Surabaya dan Batavia
- Membangun pelabuhan di Ujung Kulon, dan Surabaya
- Melaksanakan kerja rodi untuk pekerjaan yang bersifat umum.
Tindakan daendels dalam bidang pemerintahan:
- Membentuk sekretaris Negara
- Membentuk lembaga peradilan di Surabaya
- Memindahkan pusat pemerintahan dari sunda kelapa ke jayakarta
- Menyingkirkan raja-raja menghalangi kebijakannya
Tindakan Daendels dalam bidang keuangan:
- Mengeluarkan uang kertas
- Menjual tanah2 kepada partikelis (swasta) seperti cina dan arab
- Memborongkan kepada swasta dalam memungut pajak
- Membentuk badan pengawas keuangan

Sistem tanam paksa (cultuur stelsel)


Dilaksanakan pada tahun 1830 oleh Van der Bosch. Tujuan tanam paksa adalah untuk mengisi
kekosongan keuangan khas Negara. Programnya antara lain:
- Sistem sewa tanah dengan uang harus dihapuskan
- Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib
- pajak tanah harus dibayar dengan hasil bumi atau tanaman
- Kerja wajib/ rodi
Pelaksanaan dan program tanam paksa banyak terjadi penyimpangan sehingga mengakibatkan
kesengsaraan bagi rkyat Indonesia. Akibat penyimpangan tersebut, kaum humanis dan liberal
menuntut tanam paksa dibubarkan.
Tokoh-tokohnya adalah :
- L. Vibalis
- dr. W. Bosch
- Fransen van de Putte
- Barn van Hoevel
- dr. Douwes Dekker
Akibat positif tanam paksa bagi Indonesia:
- Indonesia mengenal berbagai macam tanaman
- Indonesia mengetahui daerah-daerah yang cocok untuk jenis tanaman tertentu
- Indonesia mengetahui cara merawat dan memanennya
- Indonesia mengetahui cara mengolah tanah
Akibat negative tanam paksa :
- Rakyat Indonesia tetap miskin
- Banyak sawah/ ladang terlantar
- Rakyat banyak mengalami kelaparan sehingga muncul berbagai macam penyakit
Atas desakan kaum liberal dan humanis secara bertahap, cultuur stelsel dibubarkan dan secara resmi
berakhir tahun 1870.
Sistem Usaha Bebas/ Swasta
Setelah Culturr Stelsel dibubarkan, maka pemerintah Belanda melaksanakan sistem usaha bebas
sehingga para pemilik modal memiliki kebebasan dalam mengembangkan usahanya. Menteri jajahan
de Waal pada tahun 1870 mengajukan UU Agrarian (Agrarische Wet) kepada pemerintah yang
bertujuan untuk:
- Melindungi para pengusaha asing
- Melindungi status dan kepemilikan tanah para pribumi
Setelah usaha bebas/ swasta dibuka, maka banyak perkebunan-perkebunan dibuka
kembali. Keuntungan dari usaha bebas/ swasta dengan Belanda:
- Para pengusaha mendapatkan keuntungan besar
- Hasil kekayaan indonesiamengalir ke Eropa/ Belanda
- Belanda mampu membangun industri-industri baru
- Belanda mampu membangun bidang transportasi
- Belanda mampu membangun pelabuhan-pelabuhan baru
Kerugian bangsa Indonesia :
- Indonesia tetap miskin
- Indonesia tetap menderita
- Indonesia tetap menjadi daerah eksploitasi belanda
- Kondisi ekonomi dan sosial bangsa Indonesia semakin buruk
- Banyak tanah yang disewa oleh para pengusaha

Politik Etis (etika)


Kaum Liberal dan Humanis (kaum progresif) pada tahun 1890 mengusulkan kepada parlemen
Belanda untuk mengubah kebijakan politik di daerah jajahan karena bangsa Belanda telah dapat
banyak keuntungan.
Canraad Theodore van Deventeer, 1899, telah menulis di majalah de Gids yang berjudul Een
Eereschuld (utang budi) yang intinya Belanda sudah selayaknya membalas budi pada
bangsa Indonesia. Cara membalas dengan Trilogy van Deventeer, yaitu :
- Edukasi/ Pendidikan
- Irigasi/ Pengairan
- Transmigrasi
Pada kenyataannya Trilogy van Deventeer hanya menguntungkan pihak Belanda karena:
- Edukasi : untuk mencetak tenaga pendidik dan upah yang murah
- Irigasi : untuk mengairi perkebunan dan tanah-tanah milik Belanda
- Transmigrasi : untuk memenuhi tenaga kerja perkebunan-perkebunan milik Belanda khususnya diluar
Jawa
Khusus untuk pendidikan/ edukasi membawa kemajuan karena menghasilkan kaum terpelajar/
intelektual yang berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan.

Pihak-pihak yang menentang pelaksanaan tanam paksa di Indonesia


a. Kelompok Pemilik Modal
Kelompok pemilik modal atau kaun kapitalis mendesak pemerintah agar menghapuskan sistem tanam
paksa dan berakibat para pemilik modal meminta agar diijinkan masuk ke Indonesia. Desakan ini
berhasil membuat pemerintah Belanda menerapkan kebijakan politik Pintu Terbuka.
b. Kelompok Humanis
Eduard Douwes Dekker
Sebelumnya adalah birokrat pemerintah Belanda yang iba melihat penderitaan rakyat Indonesia.
Dengan nama samaran Multatuli menerbitkan buku Max Havelaar yang menceritakan pelaksanaan
sistem tanam paksa. Sehingga membuat kaum Humanis berempati terhadap tanak paksa tersebut.
Van de Venter
Ia mengusulkan agar pemerintah Belanda melakukan politik balas budi yang lebih dikenal sebagai
politik etis.
Baron Van Hoevel
Ia menetang tanam paksa melalui khotbah-khotbahnya di gereja
Kelompok liberal di negeri Belanda
Golongan mayoritas parlemen Belanda dikuasai oleh pihak konservatif, sementara golongan minoritas
atau golongan oposisi adalah kaum liberal. Kaum liberal menyuarakan agar tanam paksa dihapuskan..
Tanam paksa dihapuskan tahun 1870 dimulai dengan penghapusan tanam paksa tebu.

4) Bangsa Inggris
Pada tahun 1811, Inggris mampu menguasai daerah jajahan Belanda, maka Belanda harus
menandatangani kapitulasi tuntang tanggal 18 September 1811, yang isinya:
- Daerah jajahan belanda diserahkan kepada Inggris
- Tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
- Orang-orang Belanda dapat menjadi pegawai Inggris

Pemerintahan Inggris di Indonesia 1811-1816


Berdasarkan Kapitulasi Tuntang tahun 1811, Inggris secara resmi menguasai Indonesia, maka
Gubernur jendral EIC (East Indian Company), Lord Minto menunjuk Sir Thomas Stanford Raffles
untuk membentuk pemerintahan di Indonesia.
Tugas pokok Raffles:
- Memperbaiki dalam bidang pemerintahan
Caranya :
o Indonesia (pulau jawa) dibagi menjadi 16 karesidenan
o Para bupati diangkat menjadi pegawai negri
o Daerah kraton Yogyakarta dan Surakarta dipersempit
o Mengurangi kekuasaan raja
- Memperbaiki dalam bidang keuangan
Caranya:
o Melaksanakan sistem perdagangan bebas
o Melaksanakan sistem sewa tanah / land-rente
o Melanjutkan sistem perdagangan perkebunan kopi
o Memonopoli perdagangan garam
- Memperbaiki dalam bidang sosial
Caranya:
o Menghapuskan sistem perbudakan
o Mengurangi pengaruh kekuasaan tradisional
Jasa-jasa Raffles selama memerintah Indonesia
- Mendukung lembaga kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang bernama Bataviaasch Genootschop di
Harmoni
- Menulis buku The History of Java
- Menemukan bunga Rafflesia Arnoldi
- Istrinya, Olivia Marianne merintis Kebunraya Bogor
- Mengembalikan Sultan Sepuh menjadi Sultan Yogyakarta
Pada tahun 1813 terjadi koalisi antara Belanda dengan Inggris untuk menghadapi Napoleon
Bonaparte. Pada tahun 1814 antara Inggris dan Belanda menandatangani Konvensi London yang
isinya :
- Inggris mengembalikan wilayah Indonesia kepada Belanda
- Inggris berkuasa di India
Penyerahan Indonesia dari Inggris ke tangan Belanda pada tahun 1816. sejak itu, kekuasaan inggris
berakhir diIndonesia.

B. PENGARUH KOLONIALISME DAN IMPERIALISME TERHADAP BANGSA INDONESIA


1. Bidang Politik
Pemerintah Belanda mengadakan beberapa perubahan Pamong Praja yang dahulu berdasarkan garis
keturunan diubah menjadi sistem kepegawaian.
Pada masa Daendels ia menjadikan Jawa sebagai pusat pemerintahan dan membaginya menjadi
kesatuan-kesatuan wilayah yang disebut prefektur yang dipimpin oleh wedana.
Sistem hukum dirubah dari hukum adat menjadi hukum barat modern. Deandels juga merintis sistem
pengadilan keliling dan sistem pengadilan pribumi di setiap prefektur yang disebut landgrecht.

2. Bidang Ekonomi
Kemajuan industri mendorong Belanda mengeksplorasi sumber daya alam antara lain:
- Pembukaan tambang minyak bumi di Tarakan (Kaltim), Sungai berang (Sumsel)
- Pembukaan tambang timah di Bangka, Belitung, Singkap
- Pembangunan rel kereta api untuk memperlancar pengiriman hasil perkebunan dan pertambangan
- Pembangunan jalan raya Anyer – Panarukan.
3. Bidang Sosial
Status sosial tertinggi pada masa pemerintahan Belanda adalah orang Eropa kemudian golongan
berikutnya Asia dan Timur Jauh (kaum pedagang), kedudukan paling rendah adalah rakyat Indonesia
atau kaum pribumi yang merupakan golongan mayoritas.

4. Bidang Budaya
Masuknya bangsa asing ke Indonesia memunculkan westernisasi yaitu pemujaan terhadap
kebudayaan barat secara berlebihan. Westernisasi menyebar melalui jalus pemerintahan dan
pendidikan.
Penerapan politik etis mendorong pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah-sekolah kaum
pribumi, antara lain:
- OSVIA (Opleiding School Voor Inlandische Ambtenaren)  Bandung, Magelang, Probolinggo, untuk
mendidik calon birokrat dari bangsan Indonesia sendiri.
- HIS (Hollandsch Inlandische School)
- MULO (Meer Ultgebreid Lager Onderwijs)
- AMS (Algemeene Middel Bare School)
- HBS (Hoogere Burger School)
- Kweekschool (sekolah guru)
- Hogere Kweekschool (sekolah dokter STOVIA)
Akhir abad ke-19, pemerintahan kolonial Belanda membuka sekolah untuk kaum pribumi yaitu
Sekolah Angka 1 dan Sekolah Angka 2 yang bersifat umum dengan pelajaran dasar membaca,
menulis, berhitung, ilmu bumi, sejarah dan ilmu alam.

C. PERLAWANAN BANGSA INDONESIA

1. Demak (1512 dan 1513)

Monopoli perdagangan Portugis di Selat Malaka membuat Demak mengadakan


perlawanan. Penyerangan yang dipimpin oleh Dipati Unus tersebut gagal dan Portugis tetap
menguasai perdagangan di Selat Malaka.

2. Aceh

Tahun 1607 – 1636


Sultan Iskandar Muda memimpin penyerangan melawan Portugis tetapi tidak berhasil, hal ini
dikarenakan Aceh melihat keberadaan Portugis di Malaka mengancam aktivitas perdagangannya.
Untuk meningkatkan perdagangan dan mendapat dana, Aceh mengijinkan kapal-kapal Belanda
memasuki bandar-bandar Aceh.
Portugis dan Belanda bersaing untuk menguasai Selat malaka.
Kerajaan Nusantara di sekitas Selat Malaka ikut bersaing.
Johor memihak Belanda. Aceh memihak Portugis. Aceh-Portugis kalah. Malaka direbut Belanda.

Tahun 1873 – 1904


Perang pertama (1873-1874), yang dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah melawan
Belanda yang dipimpin Köhler.
Perang kedua (1874-1880), dibawah Jenderal Jan van Swieten berhasil menduduki Keraton Sultan, 26
Januari1874, dan dijadikan sebagai pusat pertahanan Belanda. 31 Januari 1874 Jenderal Van Swieten
mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari Kerajaan Belanda.
Perang ketiga (1881-1896), perang dilanjutkan secara gerilya dan dikobarkan perang fi sabilillah.
Dimana sistem perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1904.
Dalam perang gerilya ini pasukan Aceh dibawah Teuku Umar bersama Panglima Polim dan Sultan.
Pada tahun1899 ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van der Dussen di Meulaboh, Teuku
Umar gugur. Tetapi Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar kemudian tampil menjadi komandan perang
gerilya.
Perang keempat (1896-1910) adalah perang gerilya kelompok dan perorangan dengan perlawanan,
penyerbuan, penghadangan dan pembunuhan tanpa komando dari pusat pemerintahan Kesultanan.

Perang Aceh disebabkan karena:


- Belanda menduduki daerah Siak.
- Belanda melanggar perjanjian Siak, maka berakhirlah Perjanjian London 1824. Isi perjanjian London
adalahBelanda dan Britania Raya membuat ketentuan tentang batas-batas kekuasaan kedua daerah
di Asia Tenggara yaitu dengan garis lintang Singapura. Keduanya mengakui kedaulatan Aceh.
- Aceh menuduh Belanda tidak menepati janjinya, sehingga kapal-kapal Belanda yang lewat perairan
Aceh ditenggelamkan oleh pasukan Aceh. Perbuatan Aceh ini didukung Britania.
- Dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps. Menyebabkan perairan Aceh menjadi sangat
penting untuk lalu lintas perdagangan.
- Ditandatanganinya Perjanjian London 1871 antara Inggris dan Belanda, yang isinya, Britania
memberikan keleluasaan kepada Belanda untuk mengambil tindakan di Aceh. Belanda harus menjaga
keamanan lalulintas di Selat Malaka. Belanda mengizinkan Britania bebas berdagang di Siak dan
menyerahkan daerahnya di Guyana Barat kepada Britania.
- Akibat perjanjian Sumatera 1871, Aceh mengadakan hubungan diplomatik dengan Konsul Amerika
Serikat,Kerajaan Italia, Kesultanan Usmaniyah di Singapura. Dan mengirimkan utusan ke Turki
Usmani pada tahun1871.
- Akibat hubungan diplomatik Aceh dengan Konsul Amerika, Italia dan Turki di Singapura, Belanda
menjadikan itu sebagai alasan untuk menyerang Aceh. Wakil Presiden Dewan Hindia Frederik
Nicolaas Nieuwenhuijzendengan 2 kapal perangnya datang ke Aceh dan meminta keterangan dari
Sultan Machmud Syah tentang apa yang sudah dibicarakan di Singapura itu, tetapi Sultan Machmud
menolak untuk memberikan keterangan.

3. Mataram

Meskipun Mataram tidak berhasil merebut benteng Batavia dan menundukkan Kompeni pada tahun
1628, mereka tidak begitu saja menyerah. Tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1629 tentara Mataram
berangkat lagi menuju Batavia dengan perlengkapan senjata-api.
Pada tanggal 31 Agustus 1629 hampir keseluruhan pasukan tiba di daerah sekitar Batavia.
Akibat dari dimusnahkannya gudang beras Mataram, usaha pengepungan Batavia tidak berlangsung
lama.Meskipun demikian mereka toh mendekati benteng Hollandia dengan mengadakan pendekatan
melalui parit-parit. Benteng Hollandia dapat mereka rusakkan. Setelah berhasil, mereka menuju
benteng Bommel, akan tetapi di sini mereka gagal.
Pada hari-hari berikutnya Mataram maju ke Benteng dan pada tanggal 21 September 169 tembakan
mulai terhadap benteng VOC. Mereka membiarkan menembak benteng hingga persediaan mesiu
habis. Sementara tembakan-tembakan dilancarkan terhadap benteng Belanda, Jan Pieterszoon Coen
mendadak meninggal diserang suatu penyakit.
Dari beberapa tawanan diketahui bahwa pasukan Mataram menderita kelaparan, dan hal ini memang
menyebabkan kelemahan mereka. Setelah berusaha untuk menyerang selama kurang lebih 10 hari
pada akhir bulan September 1629 mereka mulai menarik diri sambil banyak meninggalkan korban.
Antara Tahun 1630-1645
Setelah gagal menduduki Batavia, perundingan antara Mataram dan VOC dibuka kembali pada tahun
1630, akan tetapi utusan-utusan yang dikirim Kompeni tidak memenuhi syarat Mataram.
Mataram antara tahun 1630-1634 sering mengadakan penyerbuan terhadap kapal-kapal Kompeni.
Mataram terus menerus mencari bantuan dari Malaka yang ada di bawah kekuasaan Portugis.
Harapan akan bantuan ini kemudian hilang, karena pada tahun 1641 VOC menguasai Malaka dan
orang-orang Portugis kehilangan tempat berpijak di kepulauan Nusantara.
Pemerintahan Mataram tahun 1641 mengadakan perpindahan penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa
Barat di daerah Sumedang yang ternyata sangat mengkhawatirkan VOC. Sebenarnya perpindahan ini
adalah sebagai persiapan terhadap penyerangan terhadap Banten yang tidak mau tunduk kepada
Mataram.
Hubungan antara Kompeni dan Mataram setelah tahun 1642, tidak begitu baik, karena tawanan-
tawanan Belanda tidak dilepaskan oleh Mataram. Oleh sebab itu Kompeni selalu mencari jalan untuk
mencoba memaksa Mataram untuk mengembalikan orang-orang Belanda itu.
Keadaan menjadi tegang ketika Inggris menawarkan membawa seorang utusan Mataram ke Mekah,
yang sebenarnya suatu kemungkinan bagi Belanda, untuk melepaskan tawanannya bilamana Sultan
meminta kapal Belanda untuk membawa utusan ini. Oleh sebab itu kapal Inggris yang membawa
utusan ini dicegat, utusan Mataram dan hadiah untuk ke Mekah ditahan oleh VOC dan dibawa
ke Batavia.
Peristiwa lain adalah ketika VOC merasa bahwa Jambi dan Palembang mengancam keamanan VOC,
maka VOC mencegat suatu armada Mataram yang terdiri dari 80 perahu yang sedang menghantar
kembali rajaPalembang.
Hubungan antara VOC dan Mataram hingga meninggalnya Sultan Agung pada tahun 1645 tidak
mengalami perbaikan.

4. Sultan Hasanuddin

Pada tahun 1666, di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Speelman, Kompeni berusaha
menundukkan kerajaan-kerajaan kecil, tetapi belum berhasil menundukkan Gowa. Di lain pihak,
setelah Sultan Hasanuddin naik takhta, ia berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan
kecil di Indonesia bagian timur untuk melawan Kompeni.
Pertempuran terus berlangsung, Kompeni menambah kekuatan pasukannya hingga pada
akhirnya Gowaterdesak dan semakin lemah sehingga pada tanggal 18 November 1667 bersedia
mengadakan Perdamaian Bungaya di Bungaya. Gowa merasa dirugikan, karena itu Sultan Hasanuddin
mengadakan perlawanan lagi. Akhirnya pihak Kompeni minta bantuan tentara ke Batavia.
Pertempuran kembali pecah di berbagai tempat. Hasanuddin memberikan perlawanan sengit.
Bantuan tentara dari luar menambah kekuatan pasukan Kompeni, hingga akhirnya Kompeni berhasil
menerobos benteng terkuat Gowa yaitu Benteng Sombaopu pada tanggal 12 Juni 1669. Sultan
Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dari takhta kerajaan dan wafat pada tanggal 12 Juni 1670.

5. Pattimura
Belanda berusaha menguasai Maluku. Benteng Duurstede direbut. Belanda mengangkat Resident
Van den Burg dan mendirikan benteng Duurstede. Thomas Matualessy,Anthony Rhebok, Lucas
Latumahina, Said Parinrah,Ulupaha dan Paulus Tiahahu memimpin rakyat melawan Belanda. Belanda
kalah,benteng berhasil direbut, Resident mati.
Di Harulu Maluku gagal merebut benteng Zeelandia. Belanda berhasil merebut Duurstede.
Pattimura, Thomas Pattiwael,Anthony Rhebok,Raja Now ditangkap. Perlawanan melemah. Tanggal 16
Desember 1817 Pattimura digantung.
Secara umum, penyebab terjadinya perlawanan rakyat Maluku antara lain:
a. Adanya penindasan dan perlakuan semena-mena dari VOC terhadap pada masa lalu;
b. Pengerahan rakyat untuk dijadikan serdadu Belanda;
c. Dihidupkannya kembali kerja paksa yang sudah sempat dihapuskan Inggris.

6. Perang Paderi (1821 – 1837)

Ada dua golongan berpengaruh kuat pada kehidupan masyarakat Sumatra Barat. Golongan pertama
adalah golongan adat yang banyak berperan sebelum agama Islam berkembang di Sumatra barat.
Golongan kedua adalah golongan agamais/ ulama yang terkenal dengan sebutan paderi.
Sebab-sebab terjadinya perang paderi adalah sebagai berikut:
a. Makin kuat perebutan kaum adat dan kaum agamais
b. Hukum adat yang menekankan asas matrilineal tidak sesuai dengan hukum agama yang lebih
menekankan peranan patrilineal.
c. Berkembangnya ajaran agama yang semakin mengakar pada kehidupan masyarakat.
d. Adanya kebiasaan golongan adat yang berseberangan dengan kaum agamais.
e. Campur tangan belanda dalam perebutan pengaruh di masyarakat sumatra barat.
Perang Paderi meletus di Minangkabau antara sejak tahun 1821 hingga 1837.
Kaum Paderi dipimpin Tuanku Imam Bonjol melawan penjajah Hindia Belanda. Gerakan Paderi
menentang perbuatan-perbuatan yang marak waktu itu di masyarakat Minang, seperti perjudian,
penyabungan ayam, penggunaan madat (opium), minuman keras, tembakau, sirih, juga aspek
hukum adat matriarkat mengenai warisan dan umumnya pelaksanaan longgar kewajiban ritual formal
agama Islam.
Perang ini dipicu oleh perpecahan antara kaum Paderi pimpinan Datuk Bandaro dan Kaum Adat
pimpinan Datuk Sati. Pihak Belanda kemudian membantu kaum adat menindas kaum Paderi. Datuk
Bandaro kemudian diganti Tuanku Imam Bonjol.
Perang melawan Belanda baru berhenti tahun 1838 setelah seluruh bumi Minang ditawan oleh
Belanda dan setahun sebelumnya, 1837, Imam Bonjol ditangkap.
Meskipun secara resmi Perang Paderi berakhir pada tahun kejatuhan benteng Bonjol, tetapi benteng
terakhir Paderi, Dalu-Dalu, di bawah pimpinan Tuanku Tambusai, barulah jatuh pada tahun 1838.
Alam Minangkabau menjadi bagian dari pax neerlandica. Tetapi pada tahun 1842, pemberontakan
Regent Batipuh meletus.

7. Bone (1824 – 1825)

Setelah jatuhnya Kesultanan Gowa, Kesultanan Bone menjadi yang terkuat di seantero Sulawesi;
sejak awal telah merdeka dan menyebarkan pengaruh ke seluruh negeri di Sulawesi.
Perang Bone adalah operasi militer yang dilakukan Belanda atas Kesultanan Bone pada
bulan Januari 1825, dan dilaksanakan oleh Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger.
Setelah Sultan Bone menyatakan diri kalah perang, Bone pun akhirnya berhasil dikuasai oleh Belanda.

8. Diponegoro (1825 – 1830)

Perang Diponegoro (Inggris:The Java War, Belanda: De Java Oorlog), adalah perang besar dan
menyeluruh berlangsung selama lima tahun (1825-1830) yang terjadi di Jawa, Hindia
Belanda (sekarang Indonesia), antara pasukan penjajah Belanda di bawah pimpinan Jendral De
Kock melawan penduduk pribumi yang dipimpin seorang pangeran Yogyakarta bernama Pangeran
Diponegoro.
Pada pertengahan bulan Mei 1825, pemerintah Belanda yang awalnya memerintahkan pembangunan
jalan dariYogyakarta ke Magelang lewat Muntilan, mengubah rencananya dan membelokan jalan itu
melewati Tegalrejo. Rupanya di salah satu sektor, Belanda tepat melintasi makam dari leluhur
Pangeran Diponegoro. Hal inilah yang membuat Pangeran Diponegoro tersinggung dan memutuskan
untuk mengangkat senjata melawan Belanda. Ia kemudian memerintahkan bawahannya untuk
mencabut patok-patok yang melewati makam tersebut.
Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Diponegoro dengan menggunakan
sistem benteng sehingga Pasukan Diponegoro terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja, pemimpin

spiritual pemberontakan, ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima


utamanya Sentot Alibasya menyerah kepada Belanda. Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal
De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang. Di sana, Pangeran Diponegoro
menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan. Maka,
Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar
hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.
9. Patih Jelantik

Kerajaan Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan Mengwi namun kembali merdeka pada tahun 1752.
Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan raja Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gde Karang
membangun istana dengan nama Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah putranya bernama I Gusti
Paang Canang yang berkuasa sampai 1821.
Pada tahun 1846 Buleleng diserang pasukan Belanda, tetapi mendapat perlawanan sengit pihak
rakyat Buleleng yang dipimpin oleh Patih / Panglima Perang I Gusti Ketut Jelantik. Pada
tahun 1848 Buleleng kembali mendapat serangan pasukan angkatan laut Belanda di Benteng
Jagaraga. Pada serangan ketiga, tahun 1849 Belanda dapat menghancurkan benteng Jagaraga dan
akhirnya Buleleng dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu Buleleng dikuasai oleh pemerintah kolonial
Belanda.

10. Banjar

Pertentangan pertama antara Belanda dengan kerajaan Banjar, dalam hal ini Penambahan Marhum di
satu pihak dan Belanda di lain pihak telah terjadi pada tanggal 14 Februari tahun 1606 dengan
terbunuhnya nakhoda kapal Belanda Gillis Michielzoon beserta anak buahnya di Banjarmasin.
Pertikaian bersenjata menghangat lagi pada tahun 1638, dimana di Banjar Anyar telah terbunuh 64
orang bangsa Belanda di dalam satu penyergapan.
Ketika Sultan Muhammad meninggal dunia pada tahun 1761, ia meninggalkan 3 (tiga) orang anak
yang belum dewasa, yaitu Pangeran Rahmat, Pangeran Abdullah dan Pangeran Amir.
Anak Sultan Muhammad (almarhum) yang bernama Pangeran Amir, atau cucu Sultan Tahmidillah
melarikan diri ke Pasir, dan meminta bantuan pada pamannya yang bernama Arung Tarawe.
Pangeran Amir kemudian kembali dan menyerbu Kerajaan Banjar dengan pasukan Bugis yang besar,
dan berusaha merebut kembali tahtanya dari Susuhunan Nata Alam. Karena takut kehilangan tahta
dan kekuatiran jatuhnya kerajaan di bawah kekuasaan orang Bugis, Susuhunan Nata Alam meminta
bantuan kepada VOC. VOC menerima permintaan tersebut dan mengirimkan Kapten Hoffman dengan
pasukannya dan berhasil mengalahkan pasukan Bugis.
Setelah Pangeran Hidayat menyerah, maka perjuangan umat Islam Banjar dipimpin sepenuhnya oleh
Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin (Pangeran Antasari), ertempuran yang berkecamuk
makin sengit antara pasukan Khalifatul Mukminin dengan pasukan Belanda, berlangsung terus di
berbagai medan.
Pada tanggal 11 Oktober 1862, Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin (Pangeran Antasari)
wafat; dan dimakamkan di Bayan Begok, Hulu Teweh.
Walaupun Khalifah telah wafat, namun perlawanan berjalan terus, dipimpin oleh putera-puteranya
seperti Gusti Muhammad Seman, Gusti Muhammad Said dan para panglima yang gagah perkasa.
Pada tahun 1864, pasukan Belanda berhasil menangkap banyak pemimpin perjuangan Banjar yang
bermarkas di gua-gua.
Dalam pertempuran di dekat Kalimantan Timur, menantu Khalifah Pangeran Perbatasari tertangkap
oleh Belanda dan pada tahun 1866 diasingkan ke Tondano, Sulawesi Utara. Kemudian Panglima Batur
dari Bakumpai tertangkap oleh Belanda dan dihukum gantung pada tahun 1905 di
Banjarmasin.Terakhir Gusti Muhamad Seman wafat dalam pertempuran di Baras Kuning, Barito pada
bulan Januari 1905.

11. Sisingamangaraja XII

Raja Si Singamangaraja XII (Negeri Bangkara, Tapanuli, 1849 – Simsim, Tano Batak, 17 Juni 1907;
bergelarOmpu Pulo Batu) adalah seorang penguasa di daerah Tapanuli, Sumatra Utara pada
akhir abad ke-19.
Setelah pendeta Ludwig Ingwer Nommensen membuka pos zending di Silindung maka
Singamangaraja khawatir kekuasaan Belanda akan segera masuk ke Tanah Batak. Beliau menjadi
pemimpin negei-negeri Batak yang menentang penjajahan Belanda. Karena merasa terancam oleh
Singamangaraja XII maka Nomensen minta agar Belanda mengirim pasukan untuk segera
menaklukkan Silindung. Pada 6 Februari 1878 pasukan Belanda tiba di Pearaja, kediaman penginjil
Ludwig Ingwer Nommensen, dan bersama-sama dengan penginjil Nommensen pasukan Belanda
berangkat ke Bahal Batu untuk menyusun benteng pertahanan. Si Singamangaraja yang merasa
terprovokasi mengumumkan perang (pulas) pada tanggal 16 Februari. Dalam perang yang menjadi
terkenal dengan Perang Toba (juga disebut Perang Batak atau Perang Singamangaraja) pasukan
Belanda yang diperbantukan oleh pasukan Batak Kristen memberantas perlawanan Singamangaraja
dengan membakar puluhan kampung, termasuk Bangkara, kampunya Singamangaraja XII sendiri.
Singamangaraja terpaksa mengundurkan diri ke daerah Dairi dan dari situ ia berbagai kali menyerang
Belanda hingga akhirnya ditembak mati oleh sebuah patroli Belanda di tengah hutan daerah Dairi
pada tahun 1907.
Dia wafat pada 17 Juni 1907 saat membela diri dari serangan pasukan Belanda. Makamnya berada di
Soposurung, Balige setelah dipindahkan dari Tarutung.
AKTIVITAS

1. Kedatangan bangsa Eropa ke Timur di dorong oleh keinginan untuk memperoleh rempah-rempah
dengan harga murah.
Apakah kegunaan rempah-rempah tersebut bagi bangsa barat sehingga mereka begitu ingin
memilikinya?
2. Diskusikan dengan kelompokmu; carilah keuntungan dan kerugian tanam paksa?
3. Apa pendapat kalian tentang Westernisasi?
4. Silahkan diskusikan salah satu perlawanan yang dilakukan bangsa indonesia dan carilah:
a. Penyebab terjadinya perlawanan?
b. Motif penjajah melakukan penjajahan?
c. Strategi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia?

5. Perselisihan yang terjadi dalam kerajaan-kerajaan di nusantara membuat pihak asing semakin
memantapkan posisinya di Indonesia. Oleh karenanya, penjajahan yang terjadi selama
ratusan tahun bukanlah semata-mata kesalahan penjajah akan tetapi juga karena kelengahan
bangsa kita sendiri. Setujukah kalian dengan pernyataan diatas? Berilah alasannya
1614-1615 Gerard Reynst
1616-1619 Laurens Reaal
1619-1623 Jan Pieterszoon Coen
1623-1627 Pieter Carpentier
1627-1629 Jan Pieterszoon Coen
1629-1632 Jacques Specx
1632-1636 Hendrik Brouwer
1636-1645 Antonio van Diemen
1645-1650 Cornelis van der Lijn
1650-1653 Carel Reyniersz
1653-1678 Joan Maetsuycker
1678-1681 Rijcklof van Goens
1681-1684 Cornelis Speelman
1684-1691 Johannes Camphuys
1691-1704 Willem van Outhoorn
1704-1709 Joan van Hoorn
1709-1713 Abraham van Riebeeck
1713-1718 Christoffel van Swoll
1718-1725 Hendrick Zwaardecroon
1725-1729 Mattheus de Haan
1729-1731 Diederik Durven
1732-1735 Dirk van Cloon
1735-1737 Abraham Patras
1737-1741 Adriaan Valckenier
1741-1743 Johannes Thedens (waarnemend)
1743-1750 Gustaaf Willem Baron van Imhoff
1750-1761 Jacob Mossel
1761-1775 Petrus Albertus van der Parra
1775-1777 Jeremias van Riemsdijk
1777-1780 Reinier de Klerk
1780-1796 Willem Arnold Alting
3.6

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/759707#readmore


SOAL SEJARAH INDONESIA
NAMA :
KELAS :

A. JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN TEPAT !


2. Tokoh penggagas Cultuur Stelsel adalah….
A. Daendels
B. Rafles
C. Van Deventer
D. Van den Bosch
E. Van der Cappelen
3. Untuk mengatasi masalah keuangan VOC memberlakukan kebijakan penanaman
beberapa jenis tanaman . Kebijakan ini disebut….
A. Cultuur Stelsel
B. Politik Kolonial Liberal
C. Politik Eksploitasi Agraria
D. Sistem Tanam Paksa
E. Politik Etis
3. Kedatangan bangsa Barat di Indonesia berikut yang benar adalah…
a. Spanyol mendarat di Ternate
b. Inggris lebih dulu masuk dari pada Portugis
c. Portugis masuk setahun setelah menguasai Malaka
d.Kedatangan Belanda yang pertama diterima dengan senang hati
e.Kedatangan Belanda II menjadi cikal bakal kolonialisme di Indonesia
4. Pada awalnya bangsa Eropa memperoleh rempah-rempah dari para pedagang di
wilayah….
a. Asia Tenggara d. Asia Timur
b. Asia Barat e. Asia Selatan
c. Afrika Selatan
5. Kongsi dagang Inggris (EIC) berpusat di….
a. India d. Malaka
b. Indonesia e. Myanmar
c. Mesir
6. Melalui….Belanda menyerahkan kekuasaan Indonesia kepada Inggris
a. Kapitulasi Kalijati
b. Kapitulasi Tuntang
c. Kongres Wina
d. Konferensi London
e. Traktat Sumatra
7. Peninggalan pemerintahan Rafles di Indonesia dalam bidang ilmiah adalah….
a. History of Java c. Jalan Pos
b. Pabrik Gula d. History of Sumatra
e. Sistem Tanam Paksa
8. …..merupakan hadiah yang diberikan kepada pegawai/bangsawan yang menyerahkan
hasil penen melebihi jumlah yang ditentukan Belanda.
a. Cultuur Stelsel c. Cultur Procenten
b. Batiq Slot d. Undang-Undang Agraria
e. Contingenten
9. Pelopor munculnya kolonialisme adalah….
a. kalangan masyarakat bawah
b. para petani
c. para pedagang
d. golongan bangsawan
e. golongan pendeta
10. Imperialisme pada awalnya berarti….
a. upaya untuk menanamkan pengaruh pada bangsa lain
b. paham untuk menguasai wilayah untuk raja
c. paham untuk menguasai negara lain
d. paham untuk menguasai wilayah lain
e. upaya untuk menaklukkan kerajaan lain
11. Perbedaan kolonialisme dengan imperialisme…
a. luas daerah yang dikuasai
b. bangsa yang melakukan
c. lamanya daerah dikuasai
d. status daerah yang dikuasai
e. waktu pelaksanaanya
12. Persamaan kolonialisme dengan imperialisme…
a. keduanya terjadi sebelum manusia mengenal peradaban
b. keduanya berlangsung sebelum Revolusi Industri
c. keduanya berlangsung setelah PD II
d. sama-sama merampas kemerdekaan
e. sama-sama merupakan bentuk penjajahan
13. Imperialisme kuno berlangsung….
a. sebelum Perang Dunia II
b. sebelum abad ke -20
c. sebelum terjadi Perang Dunia I
d. sebelum sebelum Revolusi Industri
e. sebelum Perang Dingin
14. Tujuan imperialisme modern adalah sebagai berikut kecuali….
a. mendapatkan bahan mentah/baku
b. mencari pasar barang hasil industri
c. mendapatkan rempah-rempah
d. menyebarkan agama
e. menanamkan pengaruh
15. Pernyataan yang benar tentang berlangsungnya imperialisme modern adalah….
a. Setelah Perang Dunia II
b. Setelah abad ke -20
c. Setelah terjadi Perang Dunia I
d. Setelah Revolusi Industri
e. Setelah Perang Dingin
16. Hal berikut ini yang berhubungan dengan imperialisme kuno, kecuali….
a. menguasai suatu wilayah
b. memasarkan barang hasil industri
c. mencari bahan mentah/baku
d. menitikberatkan aspek ekonomi
e. menanamkan pengaruh
17. Negara yang termasuk golongan imperialis modern adalah….
a. Portugal, Spanyol, Jepang
b. Belanda, Amerika Serikat, Spanyol
c. Perancis, Jerman,Inggris
d. Perancis,Jerman,Portugal
e. Spanyol,Portugal,Belanda
18.Pernyataan yang benar tentang imperialisme modern….
a. berlangsung setelah Perang Dunia II
b. berlangsung mulai awal Perang Dingin
c. berakhir setelah Uni Soviet bubar
d. lebih bertujuan menguasai wilayah
e. berkembang setelah Revolusi Industri
19. Dominasi Gereja Katolik pada abad pertengahan mendorong kedatangan bangsa Eropa ke
dunia timur karena….
a. di Eropa manusia tidak memiliki hak hidup
b. di Eropa manusia tidak punya kebebasan
c. Gereja mendorong orang Eropa ke dunia timur
d. Gereja memerintahkan penyebaran agama ke dunia timur
e. Dunia timur belum mengenal ajaran gereja Katolik
20. Indonesia menjadi korban imperialisme modern karena…..
a. Letaknya strategis
b. Masyarakatnya majemuk
c. Kondisi alamnya subur
d. Banyak memiliki bahan mentah industri
e. Banyak memiliki tenaga industri

II. PETUNJUK: Untuk No 31-40 Jawablah dengan singkat dan tepat


21. Kebijakan Rafles di Indonesia lebih lunak dari pada masa Daendels. Dua (2) kebijakannya
yaitu….dan ….
22. 4 kota/daerah yang dilewati Jalan Pos ( Anyer-Panarukan) adalah……, …..,…, dan ……
23. Kebijakan VOC untuk menebang/membakar tanaman rempah-rempah agar harganya stabil
disebut….
24. 3 sebab kemunduran VOC adalah…,….., dan ….
25. Tugas pokok Daendels di Indonesia adalah…. dan …..
26. 4 jenis tanaman perdagangan masa Cultuur Stelsel adalah………

e. 3,4,5

6. Faktor utama yang mendorong orang Barat datang ke dunia Timur


adalah keinginan untuk…
a. mencari rempah-rempah
b. menyebarkan agama Kristen
c. mengejar kekayaan dan kejayaan
d. melakukan penjelajahan samudera
e. menaklukan raja-raja Indonesia

7. Imperialisme kuno yang dipelopori oleh Portugis dan Spanyol


mempunyai
semboyan…
a. L’etat cest Moi
b. Gold, Glory, Gospel
c. The Wealth of Nation
d. Liberte, Egalite, Fraternite
e. Laisez Faire laizes Passer

8. Imperialisme modern muncul setelah terjadinya Revolusi Industri, karena


bertujuan…
a. memperkuat pertahanan militernya
b. mengembangkan perekonomiannya
c. mengembalikan kejayaan negara penjajah
d. menimbun kekayaan berupa logam mulia
e. melakukan pembalasan terhadap negara dan bangsa lain

9. Kedatangan Bangsa-bangsa Eropa ke dunia Timur termasuk Indonesia


disebabkan oleh…
a. keinginan untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat
b. Bangsa Eropa ingin menguasai daerah-daerah di luar Eropa
c. aktivitas perdagangan bangsa Eropa di laut tengah ditutup
d. keinginan bangsa Eropa untuk memperoleh keuntungan besar
e. usaha mengembangkan kekuasaan bangsa Eropa di daerah baru

10. Pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa kepada VOC yang


meliputi hak-hak sebagai berikut, kecuali…
a. mencetak uang
b. memiliki tentara
c. mendirikan negara merdeka
d. menyatakan perang dan damai
e. mengangkat dan memberhentikan pegawai

11. Beberapa hak octrooi yang dimiliki VOC di bawah ini, kecuali…
a. memperoleh hak monopoli dalam perdagangan
b. VOC merupakan wakil dari pemerintah belanda di Asia
c. VOC menggunakan mata uang negeri jajahan
d. VOC mengadakan pemerintahannya sendiri
e. VOC berhak membentuk angkatan perang

12. Setelah VOC dibubarkan , politik kolonial liberal mulai dijalankan oleh
Gubernur Jenderal Daendels. Tugas Daendels di Indonesia adalah
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan…
a. Inggris
b. Perancis
c. Jerman
d. Jepang
e. Amerika
13. Pada tahun 1811 Daendels dicopot kedudukannya sebagai penguasa
nusantara, sebab…
a. sudah ada penggantinya, yaitu Janssens
b. ada persaingan politis diantara petinggi belanda
c. tidak bisa mengelola pemerintahan di nusantara
d. tindakan pemerintahannya dianggap terlalu keras
e. tidak mampu menghalau kedatangan Inggris ke Indonesia
14. Berikut merupakan pernyataan tentang kekuasaan Inggris di Indonesia,
kecuali…
a. untuk memasukkan keuangan negara, Raffles menerapkan
Cultuursteelsel
b. pada tahun 1816 Inggris menyerahkan kembali kekuasaannya kepada
Belanda
c. kekuasaan Inggris di Indonesia dipercayakan kepada Thomas Stamford
Raffles
d. salah satu kebijakan populer yang diterapkan oleh Raffles adalah sistem
sewa tanah
e. Inggris berkuasa di Indonesia setelah menerima penyerahan kekuasaan
dari belanda pada tahun 1811

15. Sistem sewa tanah berlangsung pada masa pemerintahan…


a. Raffles
b. Janssens
c. Daendels
d. Van den Bosch
e. Dauwes Dekke

Keuntugan Kolonialisme dan Imperialisme


 Meningkatnya pendapatan negara karena penanaman modal yang dilakukan
oleh pihak asing
 Perdagangan di Indonesia semakin ramai
 Pembangunan infrastruktur yang masih dapat digunakan hingga saat ini

B. Kerugian Kolonialisme dan Imperialisme


 Eksploitasi SDA dan SDM
 Rakyat menjadi sengsara karena tidak diberikan haknya oleh penjajah
 Kebudayaan penduduk asli tergeser oleh kebudayaan penjajah
 Sulitnya memperoleh pendidikan yang layak
 Timbulnya perlawanan di berbagai daerah

2. Dampak Positif didirikannya VOC


a. Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam berbagai jenis tanaman baru
Rakyat Indonesia mengenal tanaman dengan kualitas ekspor.
Dampak Negatif

Penderitaan fisik dan mental kerena bekerja terlalu keras.


Pajak yang besar
Pertanian lokal khususnya padi mengalami gagal panen.
Kelaparan dan kematian dimana-mana
Menurunnya jumlah penduduk Indonesia
Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/10658202#readmore
Keinginan Belanda untuk melakukan monopoli di bidang perdagangan dikawasan Nusantara,
ternyata tidak hanya merupakan keingan Belanda sendiri, tetapi juga negara lainnya, seperti
Inggris. Bahkan Inggris telah mendahului langkah VOC dengan membentuk sebuah
perserikatan dagang untuk kawasan Asia di tahun 1600 yang diberi nama EIC (East India
Company), yang mana telah menimbulkan kekawatiran dikalangan para pedagang Belanda
sehingga persaingan yang tadinya ada diantara mereka sendiri berubah menjadi kesepakatan
untuk membentuk sebuah badan dagang guna membendung EIC.

Untuk menghilangkan persaingan antar pedagang Bealnda dan untuk mengahdapi persaingan
dagang dengan bangsa Eropa lainya, maka pada tanggal 20 Maret 1602, atas
prakarsa Pangeran Maurits dan Olden Barneveld didirikan kongsi perdagangan
bernamaVerenigde Oost-Indische Compagnie-VOC (Perkumpulan Dagang India
Timur). Pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. Pada tahun 1602 VOC membuka kantor
pertamanya di Banten yang di kepalai oleh Francois Wittert.

Tujuan dibentuknya VOC


Menghindari persaingan dagang tidak sehat diantara sesama pedang Belanda sehinggan
keuntungan maksimal dapat diperoleh.
Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dagang dengan bangsa Eropa
lainya.
Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spayol yang masih
menduduki Bealnda.
Hak istimewa ( hak octroi ) VOC
Untuk menguasai perdagangan di Indonesia dan dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa
, maka VOC diberikan hak-hak istimewa ( Hak Octroi ) dari pemerintah Belanda yang
meliputi hal berikut :

Hak monopoli perdagangan


Hak mencetak dan mengedarkan uang
Hak mengangkat dan memperhentikan pegawai
Hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja
Hak memiliki tentara sendiri
Hak mendirikan benteng
Hak menyatakan perang dan damai
Hak mengangkat dan memperhentikan penguasa-penguasa setempat.
Karena hak-hak yang dimiliki VOC ini, menyebabkan VOC berkembang pesat, bahkan
Portugis mulai terdesak. Untuk mengusung kepentingan VOC diangkatlah gubernur jendral
VOC yang pertama yaitu Pieter Both (1610-1614). Pada masa gubernur jendral J.P Coen
menilai Jayakarta lebih strategis, pada tahun 1611 berhasil direbutnya dan diuabh namanya
menjadi Batavia. Kota ini lalu dijadikan pusat kekuasaan VOC di Indonesia.

Politik Ekonomi VOC


Usaha VOC untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya adalah melalui monopoli
perdagangan. Untuk itu VOC menerapakan beberapa aturan dalam melaksanakan monopoli
perdagangan antara lain :
Verplichhte Leverantie
Verplichhte Leverantie yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah
ditetapkan oleh VOC. Peraturan ini melarang rakyat untuk menjual hasil bumi kepada
pedagang lain selain VOC.

Contingenten
Contingenten yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.

Ektripasi
Ektripasi yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi
kelebihan produksi yang dapat menyebabkan harga merosot.

Pelayaran Hongi
Pelayaran Hongi yaitu pelayaran dengan menggunakan perahu kora-kora untuk mengawasi
pelaksanaan perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.

Kemunduran VOC
Pemerintah Belanda akhirnya memutuskan untuk membubarkan VOC pada tanggal
31 Desember 1799. Semua hutang-hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh pemerintah
Belanda. Runtuhnya disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Banyak pegawai VOC yang korupsi
2. VOC terjerat banyak hutang
3. Pengeluaran VOC yang semakin besar akibat melukakan perang
4. Adanya persaingan yang ketat dari pedagang Eropa

Kongsi dagang Belanda : VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie)

Kongsi Dagang Belanda adalah VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Didirikan pada
tanggal 20 Maret 1602. Merupakan perusahaan mutinasional pertama sekaligus perusahaan
pertama yang menggunakan sistem pembagian saham.

Kongsi dagang Inggris : EIC (East India Company)


Kongsi dagang inggris adalah EIC (East India Company) atau John Company, merupakan
sebuah perusahaan saham gabungan dari para investor, yang diberikan Royal Charter oleh
Elizabeth 1 pada 31 Desember 1600, untuk menolong hak perdagangan di India. EIC
berubah dari sebuah gabungan perdagangan komersial ke lembaga yang memerintah
India ketika perusahaan ini mengambil fungsi pemerintahan dan militer tambahan, sampai
pembubarannya pada 1858.

Kongsi dagang Perancis : Compagnie des Indies


Kongsi dagang Prancis adalah CDI (Compagnie des Indes). Perusahaan ini didirikan pada
tahun 1664 atas permintaan Colbert, menteri keuangan pada masa pemerintahan Louis XIV
untuk mengembangkan perniagaan dengan kongsi-kongsi dagang yang didirikan di
pelabuhan utama Ormuz dan Tiongkok dan untuk menyaingi Kongsi Dagang Inggris dan
Belanda.

Kongsi dagang Portugis : Companhia da Índia Oriental


Portugis mendirikan sebuah kongsi dagang yang bernama Companhia da Índia Oriental
untuk mengembangkan perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang Portugis di
Nusantara

5.Kongsi dagang Spanyol : belum dapat diketahui

Anda mungkin juga menyukai