Anda di halaman 1dari 35

Pemerintahan Penjajahan Hindia

Belanda
(Kebijakan – kebijakan Masa
Penjajahan Hindia Belanda di
Indonesia)
Oleh
Windi Erma Yuliana
Penyebab Kemunduran VOC
 Utang VOC yang besar
 Pembagian deviden
 Persaingan dagang dengan kongsi lain
 Liberalisme ( kebebasan ekonomi dagang )
 Gaji pegawai yang besar
 Pendudukan Belanda oleh Perancisvoc
 keuangan voc semakin deficit
 pegawai2 voc banyak yang melakukan korupsi
 banyak uang yang dikeluarkan untuk membiayai perang
 kalah bersaing dengan kongsi dagang inggris dan perancis
 banyak mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia
 rakyat Indonesia sudah tidak mampu membeli barang2
yang dipasarkan voc
Lahirnya Pemerintahan Kolonial
 Tahun 1806 , atas desakan Napoleon Bonaparte
( penguasa Perancis) , Republik Bataaf diubah
menjadi bentuk kerajaan . Louis Napoleon (adik
Napoleon Bonaparte) diangkat menjadi Raja di
Kerajaan Belanda .
 Untuk melaksanakan pemerintahan di Indonesia ,
Pemerintah Kerajaan Belanda mengangkat
Gubernur Jendral yang berkuasa di Indonesia
atas nama pemerintah kerajaan Belanda .
 Mulai saat itu , lahirlah Pemerintahan Kolonial
Hindia Belanda di Indonesia .
 Setelah VOC dibubarkan, maka pemerintah
belanda mengangkat Willem Daendels sebagai
gubernur jendral di Indonesia.
 Tugas - tugas W. Daendels sbb :
- mempertahankan jawa dari kekuasaan
inggris
- membentuk pemerintahan di Indonesia
- memperbaiki masalah keuangan
Kebijakan W. Daendeles
 Bidang birokrasi pemerintahan
 Pulau Jawa dibagi menjadi 9 kerasidenan
 Para bupti diangkat sebagai pegawai
pemerintahan
Bidang Hukum dan Peradilan

 3 jenis peradilan :
- Peradilan untuk orang Eropa ( Belanda ,
Inggris , Perancis , Spanyol , Portugis )
- Peradilan untuk orang Pribumi / Inlander
- Peradilan untuk orang Timir Asing ( Cina , Arab
, Persia )
 memberantas korupsi
Bidang Militer dan Pertahanan

 membangun jalan Anyer – Panarukan


 menambah personil untuk angkatan perang
dari 3000 menjadi 20000
 membangun pabrik senjata di Gresik dan
Semarang
 meningkatkan kesejahteraan prajurit
Bidang Ekonomi dan Keuangan
 mencetak uang kertas
 memberantas korupsi
 preangen stelsel ( kewajiban bagi penduduk
Priangan untuk menanam kopi )
 Monopoli perdagangan bebas
 contingenten
 menaikkan gaji pegawai
 Pinjaman paksa
 Menjual tanah ke pihak swasta
Bidang Sosial
 perbudakan semakin berkembang
 menghapus upacara penghormatan pada
Sultan , Residen , dan Sunan
 membuat jaringan pos distrik dengan kuda
pos
Tindakan W. Daendels dalam Bidang
Pemerintahan :
 membentuk sekretaris Negara
 membentuk lembaga peradilan di Surabaya
 memindahkan pusat pemerintahan dari sunda
kelapa ke jayakarta
 menyingkirkan raja – raja yang menghalangi
kebijakannya
Akhir Pemerintahan Daendels
 sikapnya yang otoriter
 manipulasi penjualan tanah ke swasta
( korupsi )
 Administrasi pemerintahn yang buruk
Thomas Stamford Bingley Raffles
Pada tahun 1811 pimpinan Inggris di India yaitu
Lord Muito memerintahkan Thomas Stamford Raffles
yang berkedudukan di Penang (Malaya) untuk
menguasai Pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60
kapal,Inggris berhasil menduduki Batavia pada tanggal
26 Agustus 1811 dan pada tanggal 18 September 1811
Belanda menyerah melalui Kapitulasi Tuntang.

Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur Jawa


pada tahun 1811, ketika Kerajaan Inggris mengambil
alih jajahan-jajahan Kerajaan Belanda dan ia tidak lama
kemudian dipromosikan sebagai Gubernur Sumatera,
ketika Kerajaan Belanda diduduki oleh Napoleon
Bonaparte dari Perancis.
Isi kapitulasi untang adalah :

• 1.pulau jawa dan sekitarnya di kuasai inggris


• 2.semua tentara belanda menjadi tawana
inggris
• 3.orang belanda dapat menjadi pegawai
inggris
Beberapa Hal yang diusahakan
Raffles :
beliau mengintroduksi otonomi terbatas
menghentikan perdagangan budak,
mereformasi sistem pertanahan pemerintah kolonial Belanda,
menyelidiki flora dan fauna Indonesia,
meneliti peninggalan-peninggalan kuno seperti Candi Borobudur dan
Candi Prambanan, Sastra Jawa serta banyak hal lainnya.
 Tidak hanya itu, demi meneliti dokumen-dokumen sejarah Melayu
yang mengilhami pencarian Raffles akan Candi Borobudur, ia pun
kemudian belajar sendiri Bahasa Melayu.
Hasil penelitiannya di pulau Jawa dituliskannya pada sebuah buku
berjudul: History of Java (sejarah pulau Jawa). Dalam melakukan
penelitiannya, Raffles dibantu oleh dua orang asistennya yaitu:
James Crawfurd dan Kolonel Colin Mackenzie.
Kebijakan-Kebijakan Raffles di Bidang tertentu :
1.Bidang Birokrasi dan Pemerintahan
•Membagi Pulau Jawa menjadi 16 keresidenan
(sampai tahun 1964)
•Mengubah sistem pemerintahan yang semula
dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem
pemerintahan kolonial yang bercorak Barat
•Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi
dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh
secara turun-temurun
•Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan
2. Bidang Ekonomi dan Keuangan

 Petani diberikan kebebasan untuk menanam


tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya
berkewajiban membuat pasar untuk merangsang
petani menanam tanaman ekspor yang paling
menguntungkan.
 Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten)
dan sistem penyerahan wajib (verplichte leverantie)
yang sudah diterapkan sejak zaman VOC.
 Menetapkan sistem sewa tanah (landrent)
yang berdasarkan anggapan pemerintah kolonial.
 Pemungutan pajak secara perorangan.
3. Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles
lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh
Daendels. Karena Daendels berorientasi pada
warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada
besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak
hukum pada masa Raffles sebagai berikut:
•Court of Justice, terdapat pada setiap residen
•Court of Request, terdapat pada setiap divisi
•Police of Magistrate
4. Bidang Sosial
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) dan
penghapusan perbudakan, tetapi dalam
praktiknya ia melanggar undang-undangnya
sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis
perbudakan. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu
hukuman yang sangat kejam dengan melawan
harimau.
5. Bidang Ilmu Pengetahuan
•Ditulisnya buku berjudul History of Java di
London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid
•Ditulisnya buku berjudul History of the East
Indian Archipelago di Eidenburg pada tahun
1820 dan dibagi 3 jilid
•Raffles juga aktif mendukung Bataviaach
Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan
dan ilmu pengetahuan
•Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
•Dirintisnya Kebun Raya Bogor
•Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta,
India sehingga diberi nama Prasasti Calcutta
Sistem Tanam Paksa (cultuur
stelsel)
 dilaksanakan pada tahun 1830 oleh van der bosch.
 Tujuan tanam paksa adalah untuk mengisi kekosongan
keuangan khas Negara.
 Programnya adalah :
-sistem sewa tanah dengan uang harus dihapuskan
-sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib
-pajak tanah harus dibayar dengan hasil bumi atau
tanaman
-kerja wajib/rodi
Latar Belakang Sistem Tanam
Paksa
Kas negara Belanda yang kosong karena
perang Jawa 1825 – 1830
Beban utang VOC cukup besar
Cara – cara lama seperti penanaman kopi ,
ledrente tidak berhasil
Aturan Tanam Paksa
• Tanah yang di tanami diperlukan 1/5 tanah pertanian desa
• Waktu untuk tanam paksa tidak boleh lebih dari waktu
menanam padi
• Tanah yang digunakan bebas pajak
• Penduduk yang bukan petani wajib bekerja di perkebunan /
pabrik
• Panen yang gagal tidak perlu diganti
• Bila hasil tanaman melebihi nilai pajak yang harus dibayar ,
sisanya akan dibeli oleh pemerintah Belanda /
dikembalikan
• Pelaksanaan tanam paksa diawasi oleh kepala desa / bupati
Akibat Tanam Paksa
 Bagi Belanda
 Meningkatnya hasil tanaman ekspor dari negeri
jajahan & dijual Belanda di pasaran Eropa
 Perusahaan pelayaran Belanda yang semula
kalangan kempis , tetapi pada masa tanam paksa
mendapat keuntungan besar
 Belanda mendapat keuntungan besar
 Pabrik-pabrik gula yang semula diusahakan oleh
kaum swasta Cina kemudian juga dikembangkan
oleh pengusaha Belanda karena keuntungannya
besar
 Bagi Indonesia
 Kemiskinan & penderitaan fisik dan mental
yang berkepanjangan
 Beban pajak yang berat
pertanian , khususnya padi banyak mengalami
gagal panen
 Kelaparan & kematian terjadi dimana – mana
 Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman
dagang yang berorientasi ekspor
Dampak Positif dan Negatif

akibat positif : akibat negative :


• Indonesia mengenal
berbagai macam tanaman • Rakyat Indonesia tetap
• Indonesia mengetahui miskin
daerah2 yang cocok untuk • Banyak sawah/lading
jenis tanaman tertentu
terlantar
• Indonesia mengetahui cara
• Rakyat banyak mengalami
merawat dan memanennya
kelaparan sehingga muncul
• Indonesia mengetahui cara berbagai macam penyakit
mengolah tanah
Tokoh-tokoh Tanam Paksa

• l.vibalis
• dr. w. bosch
• fransen van de putte
• barn van hoevel
• dr. douwes dekker
Liberalisme

Liberalisme yaitu paham yang


mengutamakan kemerdekaan , dan
kebebasan, dalam leberalisme tidak terdapat
ikatan yang kuat, dan terdapat banyak
persaingan, dan memikirkan kepentingan
individu, pada tahun 1864 paham ini
berkembang pesat di Eropa, setelah
banyaknya revolusi- revolusi termasuk juga
revolusi Industri.
Potret Kerja Paksa :
W. Daendels
Thomas Stamford Bingley Raffles
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai