30
7. Masa Pemerintahan Van den Bosch dan Penerapan System Tanam Paksa
Pada tahun 1830-1870
Pengertian Cultuur Stelsel sebenarnya adalah kewajiban kepada rakyat (Jawa) untuk
menanam tanaman ekspor yang laku di jual di Eropa. Menurut Van den Bosch, cultuur stelsel
didasarkan atas hokum adat bahwa barang siapa yang berkuasa di sutau daerah, ia memiliki
tanah dan penduduknya .
A. Latar Belakang Sistem Tanam Paksa
1. Di Eropa, Belanda terlibat dalam peperangan-peperangan pada masa kejayaan Napoleon.
2. Terjadinya Perang Kemerdekaan Belgia yang di akhiri dengan pemisahan Belgia dari
Belanda tahun 1830.
3. Terjadi Perang Dipenogoro ( 1825-1830 ) yang merupakan perlawanan rakyat jajahan
termahal bagi Belanda.
4. Kas Negara kosong dan utang yang di tanggung Belanda cukup berat.
5. Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak.
6. Kegagalan usaha mempraktikan gagasan Liberal ( 1816-1830 ) dalam mengeksploitasi
tanah jajahan.
Van den Bosc sebagai pengusul dari Cultuur Stelsel, kemudian di angkat sebagai Gubernur
Jendral Hindia Belanda.
B. Aturan-aturan Tanam Paksa
1. Persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka menyediakan sebagian ari
tanahnya untuk penanaman tanaman Ekspor yang dapat di jual di pasaran Eropa.
2. Tanah pertanian tersebut tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang di miliki
penduduk desa.
3. Pekerjaan yang di perlukan untuk menanam tanaman tersebut tidak boleh melebihi
pekerjaan untuk menanam tanaman padi.
4. Tanah yang disediakan penduduk tersebut bebas dari pajak tanah.
5. Hasil dari tanaman tersebut diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda.
Agar para bupati dan kepala desa menunaikan tugasnya dengan baik, pemerintah kolonial
memberikan perangsang yang di sebut Cultuur Procenten.Cultuur Procenten adalah bonus
dalam persentasi tertentu yang diberikan kepada para pegawai Belanda, para bupati, dan
kepala desa apabial hasil produksi di suatu wilayah mencapai atau melampaui target yang
dibebankan.
C. Akibat-Akibat Tanam Paksa
1. Bagi Belanda
a. Meningkatnya hasil tanaman ekspor dari negeri jajahan dan dijual Belanda di pasaran
Eropa.
b. Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang kempis,pada masa tanam paksa
mendapat keuntungan yang besar.
c. Pabrik-pabrik gula kemudian juga dikembangkanoleh penguasa Belanda.
2. Bagi Indonesia
a. Kemiskinan dan penderitaan fisik dan mental yang berkepanjangan.
b. Beban pajak yang berat.
c. Pertanian, khususnya padi, banyak mengalami kegagalan panen.
d. Jumlah penduduk Indonesia menurun.
e. Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorientasi ekspor
D. Reaksi terhadap Tanam Paksa
Tanam paksa telah menimbulkan rekasi dari beberapa kalangan.Antara lain
sebagai berikut :
1. Rakyat Indonesia
2. Kaum Pengusaha ( kapitalis )
3. Kaum Humanis Belanda
a. Baron van Hoevell
b. Eduard Douwes Dekker
8. Politik Ekonomi Liberal Kolonial Sejak Tahun 1870
A. Latar Belakang
Politik ekonomi liberal kolonial dilatar belakangi oleh :
1. Pelaksanaan system tanam paksa telah menimbulkan penderitaan rakyat
Pribumi.
2. Berkembangnya paham liberalisme sebagai akibat dari Evolusi Perancis dan
Evolusi Industri.
3. Kemenangan partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak
Pemerintah Belanda menerapkan system Ekonomi Liberal di Negeri
Jajahannya ( Indonesia ).
4. Adanya Traktat Sumatera pada tahun 1871 yang memberikan kebebasan dari
Belanda untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh.
Pelaksanaan Politik Ekonomi Liberal itu dilandasi dengan beberapa peraturan :
1. RR atau Undang-undang tentang tata cara pemerintahan di Indonesia.
2. Peraturan tentang pembendaharaan Negara India-Belanda.
3. Undang-undang Gula ( Suiker Wet ).
4. Agrische Beskuit yang mengatur lebih rinci tentang Agraria.
B. Pelaksanaan Sistem Politik Ekonomi Liberal
Atas dikeluarkannya Undang-Undang Agraris tahun 1870, Indonesia memasuki
zaman penjajahan baru. Setelah 1870 di Indonesia diterapkan imperialisme modern.
Sejak tahun 1870 telah diterapkan Opendeur Politiek, yaitu politik pintu terbuka
terhadap modal-modal swasta asing.
Hal-hal apakah
pemerintah Raffles
di Nusantara
cenderung
mendapat
tanggapan positif
dari para raja dan rakyat setempat ?
C. Perkembangan Perdagangan
Penerapan sistem ekonomi lberal di Indonesia pada tahun 1870. Pada tahun 1869
pembukaan Terusan Suez turut memperlancar hubungan perdagangan Asia-Eropa.
Pemerintah kolonial melakukan
impor mesin-mesin dan
perlengkapan modern sehingga
produksi perkebunan dan pabrik
gula meningkat. Perluasan produksi
tanaman ekspor dan impor barang-
barang konsumsi dari negeri Eropa mengakibatkan perdagangan internasional
semakin ramai di Nusantara.
D. Akibat Sistem Politik Liberal Kolonial
Pelaksanaan politik liberal membawa akibat sebagai berikut :
1. Bagi Belanda
Memberikan keuntungan yang sangat besar kepada kaum swasta
Belanda dan pemerintah kolonial Belanda.
Hasil-hasil produksi perkebunan dan pertambangan mengalir ke negeri
Belanda.
Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah jajahan.
2. Bagi Rakyat Indonesia
Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk.
Adanya krisis perkebunan.
Menurunnya konsumsi bahan makanan.
Menurunnya usaha kerajinan rakyat.
Pengangkutan dengan gerobak.
Rakyat menderita karena masih menerapkan kerja rodi.
9. Politik Etis
A. Latar Belakang
Latar belakang munculnya politik etis sebagai berikut :
1. Sistem tanam paksa menimbulkan penderitaan rakyat Indonesia.
2. Sistem ekonomi liberal tidak memperbaiki kesejahteraan rakyat.
3. Belanda melakukan penekanan dan penindasan terhadap rakyat.
4. Rakyat kehilangan tanahnya.
5. Adanya kritik dari kaum intelektual Belanda sendiri.
B. Pelaksanaan Politik Etis
1. Desentralisasi Pemerintahan
Sebelum tahun 1900 pemerintahan di Nusantara dilakukan secara sentralisasi.
Seluruh jalannya pemerintahan ditentukan oleh menteri jajahan dan pusat
pemerintahan yang ada di negeri Belanda.
2. Irigasi
Sarana yang sangat vital bagi pertanian adalah sarana irigasi ( pengairan ). Pada
tahun 1885 pemerintahan telah membangun secara besar–besaran bangunan irigasi
di Brantas dan Demak.
3. Emigrasi ( Transmigrasi )
Penduduk jawa dan madura yang pada tahun 1865 berjumla 14 juta meningkat dua
kali lipat pada tahun 1900.
4. Edukasi
Pda mulanya kolonial belanda membentuk dua macam sekolah untuk rakyat
pribumi, yaitu sekolah kelas I dan sekolah kelas II.
5. Bidang Hukum dan Pengadilan
Berdasarkan peraturan pemerintah tahun 1854 dan peraturan hindia belanda tahun
1925, bidang hukum dan peradilan hindia di Belanda dibagi atas dua bagian, yaitu
pengadilan Gubernemen dan pengadilan Pribumi.
C. Kegagalan Politik Etis
Kegagalan politik etis tersebut tampak dalam kenyataan-kenyataan sebagai berikut:
1. Sejak pelaksanaan sistem ekonomi liberal, Belanda mendapatkan keuntungan yang
besar, tinkat kesejahteraan rakyat Pribumi tetap rendah.
2. Hanya sebagian kecil kaum Pribumi yang memperoleh keuntungan dan kedudukan
yang baik dalam masyarakat kolonial, yaitu golongan pegawai negeri.
3. Pegawai negeri dari golongan Pribumi hanya digunakan sebagai alat saja, sehingga
dominasi bangsa belanda tetap sangat besar.
Badan Pertimbangan Pusat atau Cuo Sangi In adalah suatu badan yang bertugas
mengajukan usul kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah tentang
politik dan menyarankan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintahan
militer.
Pada bulan Juli 1944, Kepulauan Saipan yang letaknya sudah berdekatan dengan
kepulauan Jepang jatuh ke tangan Amerika.
Salah satu cara yang dilakukan Perdana Menteri Koiso untuk mempertahankan
pengaruh Jepang di negeri-negeri yang didudukinya adalah dengan menjanjikan
kemerdekaan kelak di kemudian hari. Melalui cara demikian rakyat di negeri-negeri
tersebut akan menyambut kedatangan pasukan sekutu sebagai penyerbu terhadap
negerinya.
Tanggal 1 Maret 1945 mengumumksn pembentukan Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia / BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai). Tujuan
pembentukan badan itu adalah untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting
menyangkut pembentukan negara Indonesia merdeka.
B. Mobilitas Sosial dan Kesempatan Berpolitik
1. Pembentukan Gerakan Tiga A, Poetera, dan Jawa Hokokai
a. Gerakan Tiga A
Dengan nama Gerakan Tiga
A tersebut merupakan singkatan dari
semboyan propaganda Jepang, yaitu
Nippon Cahaya Asia, Nippon
Pelindung Asia, Nippon Pemimpin
Asia. Mr. Samsuddin sebagai
ketuanya.
Gerakan Tiga A hanya
berumur beberapa bulan saja.
Pemerintaha pendudukan Jepang
menganggap bahwa Gerakan Tiga A
tidak cukup efektif dalam usahanya
mengerahkan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, pada bulan Desember 1942, telah direncanakan untuk
membentuk organisasi baru. Organisasi baru itu dipimpin oleh tokoh-tokoh
pergerakan nasional yang lebih dikenal luas di kalangan rakyat Indonesia. Tokoh-
tokoh tersebut dikenal sebagai tokoh Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur.
b. Poetera
Pada tanggal 1 Maret 1942, ia mengumumkan lahirnya gerakan baru yang
bernama Poesat Tenaga Rakyat yang disingkat Poetera. Tujuannya untuk
membangun dan menghidupkan segala sesuatu yang telah dirobohkan oleh
imprelialisme Belanda.
Bagi Jepang, tujuan pembentukan Poetera adalah untuk memusatkan segala
potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha perangnya. Sebelas
macam yang ahrus dilakukan, sebagaimana yang tercantum dalam peraturan dasarnya.
Diantaranya yang terpenting adalah :
1. Tugas untuk memengaruhi rakyat supaya kuat rasa tanggung jawabnya untuk
menghapuskan pengaruh Amerika, Inggris dan Belanda
2. Mengambil bagian dalam mempertahankan Asia Raya
3. Memperkuat rasa persaudaraan antara Indonesia dan Jepang
4. Mengintensifkan pelajaran-pelajaran bahasa Jepang serta
5. Tugas dalam bidang sosial-ekonomi
Pemimpin tertinggi Poetera adalah Ir. Soekarno, dibantu oleh Drs. Moh.
Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur.
c. Jawa Hokokai
Pada tahun 1944, Panglima Tentara Keenambelas, Jenderal Kumakici
Harada, menyatakan berdirinya organisasi Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian
Jawa). Pimpinan Jawa Hokokai pada tingkat pusat dipegang langsung oleh
Gunseikan.
Kegiatan-kegiatan Jawa Hokokai sebagaimana digariskan dalam peraturan
dasarnya adalah sebagai berikut.
1. Melaksanakan segala sesuatu dengan nyata dan ikhlas untuk menyumbangkan
segenap tenaga kepada pemerintah Jepang.
2. Memimpin rakyat untuk menyumbangkan segenap tenaga berdasarkan semangat
persaudaraan antar segala bangsa
3. Memperkokoh pembelaan tanah air.
B. Revolusi Perancis
1. LATAR BELAKANG DAN PERISTIWA
Sebuah revolusi besar yang mengubah tatanan pemerintah dan kemasyarakatan justru
terjadi prancis. Golongan masyarakat yang menjadi penggeraknya adalah warga kota
(borjuis) yang berkiinginan menggantikan peranan kaum bangsawan dan gereja dalam
pemerintah maupun perekonomian. Revolusi tersebut disebabkan oleh banyak hal yang
cakupannya cukup luas, di antaranya sebagai berikut :
a. Berkembangnya Paham Rasionalisme dan Aufklarung
Paham-paham itu muncul setelah adanya gerakan renaissance dan humanisme yang
menentang kekuasan kaum Gereja di Eropa.merupakan paham yang menganggap
bahwa pikiran merupakan sumber segala kebenaran, sehingga segala sesuatu yang
tidak masuk akal dianggap tidak benar. Tokoh-tokoh rasionalisme dan aufklarung ini
di antaranya Denis Diderot dan J.d’ Alembert dan Voltaire
b. Munculnya Paham Romantisme
Paham romantisme merupakan paham yang menjunjung tinggi perasaan dan
menghargai naluri manusia
Tokoh-tokoh paham romantisme yang banyak berpengaruh dalam revolusi perancis
adalah Jean Jacques Rousseau.
c. Pengaruh Perang Kemerdekaan Amerika (Revolusi Amerika)
Dalam perang Kemerdekaan Amerika, Prancis membantu Amerika dengan
mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Lafayette.mereka telah mengenal pahm-
paham baru tentang kebebasan dan demokrasi serta Declaration of Independence yang
di dalamnya berisi penghargaanya terhadap hak asasi manusia.
d. Ketidakadilan dalam Sistem Feodalisme
Sistem feodalisme di Prancis membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yaitu
sebagai berikut.
1) Golongan I (bangsawan)
2) Golongan II (kaum agama)
3) Golongan III (rakyat jelata)
Kaum bangsawan dan kaum agama tinggi memiliki hak istimewa sedangkan kaum
agama rendah dan rakyat jelata tidak memiliki hak. Dengan hak-hak istimewanya,
selain bebas pajak kaum bangsawan pun dapat menarik pajak dari rakyat.
e. Pemerintahan yang Buruk
Kekuasaan tunggal raja pada masa pemerintahannya berubah menjadi tirani yang yang
memberikan kelonggaran raja untuk bertindak sewenang-wenang
f. Adanya Kekosongan Kekuasaan (Vacuum of power)
Pada masa pemerintahan Louis XIV dan Louis XV, rakyat takut terhadap rajanya
walaupun mereka membencinya. Sedangkan pada masa pemerintahnya Louis XVI,
walaupun bersifat diktator namun tidak memiliki wibawa, sehingga rakyat tidak takut
kepadanya.Sejak Raya Louis XIV, raja-raja prncis suka berfoya-foya dengan wanita-
wanita cantik (madame deficit) sehingga kas Negara kosong, Pada tahun 1789, Ketika
masa pemerintahan Louis XVI, beban Negara sudah.Untuk mengatasi tersebut, satu-
satunya cara adalah menarik pajak kepada kaum bangsawan.
Sidang Etats Generaux pun akhirnya digelar,tetapi terjadi kerusuhan. Hal itu
disebabkan golongan III (dari rakyat jelata) yang jumlahnya terbesar menuntut hak
suaranya dalam voting secara perorangan Sedangkan golongan I dan II menghendaki
voting dilakukan pergolongan. Dengan cara itu golongan I dan II yang bersekongkol
dapat dipastikan memenangkan suara.
Pada tanggal 14 Juli 1789 rakyat Prancis menyerbu penjara bastille,yang merupakan
tempat tahanan politik yang menentang pemerintah raja prancis dan tempat gudang
senjata.
Penyerbuan ini disebabkan oleh sebagai berikut.
1) Rakyat mendengar desas-desus bahwa Raja Prancis mengumpulkan tentaranya di
sekira paris untuk menindas
2) Rakyat membutuhkan senjata yang terdaoat dalam penjara Bastille
Penyerbuan terhadap penjara Bastille berhasil dengan baik karena, tentara yang
berkumpul di Paris memihak rakyat itu pun dianggap sebagai permulaan revolusi dan
kemudian diresmikan sebagai Hari Nasional Prancis.
Pada tanggal 20 juli 1789 Dewan Nasional bersidang di lapangan tennis,akibatnya
Raja memerintahkan membubarkan Dwewan Konstituante, tetapi tidak dihiraukan.
Raja pun tidak bertindak dan pasrah terhadap keadaan negerinya.saat itulah rakyat
jelata yang berkuasa. Pimpinan rakyat yng terkenal dalam Dewan Konstituante di
antaranya, Mirabeau (bangsawan), Lafayette (bangsawan), dan Sieyes (kaum agama)
Pada tnggal 27 Agustus 1789, Dewan Konstituante mengumumkan Hak Asasi
Manusia dan Warga (Declaration des Droits De I’homme et du Citoyen ) sebagai
dasar dari pemerintah baru.pada tanggal 14 juli 1790 UUD Prancis disahkan. Dengan
demikian pemerintahan Prancis berubah menjadi Monarki Konstituonal yang
membatasi kekuasaan Raja.
Salah satu dokumen penting yang dihasilkan pada saat terjadi Revolusi Prancis adalah
“P ernyataan Hak-Hak Asasi Manusia danWarga”
Hak-hak asasi manusia yang dianggap telah dimiliki manusia dan warga sejak lahir
adalah sebagai berikut.
1) Hak atas Kemerdekaan pribadi
2) Hak diperlakuan sama dengan hokum
3) Hak kebebasab bertempat tinggal
4) Hak atas milik pribadi
5) Hak atas keamanan pribadi
6) Hak nuntuk membela diri
7) Hak kebebesan menyatakan pendapat
8) Hak kebebasab memeluk agama
C. Revolusi Rusia
1. LATAR BELAKANG DAN PERISTIWA
Pada awal abad ke-20, Industri dan pertanian di Rusia maju pesat.Hal ini
sejalan dengan kebijakan pemerintah Tsar Nicholas II yang senantiasa memajukan
perekonomian dengan jalan meningkatkan produksi pertanian dan memajukan
industri. Pada tahun 1898, Goerge Plekhanov mendirikan Partai Sosialis Demokrat
dengan progaramnya yng moderat , yaitu persaman dalamhukum, kemerdekaan pers,
berbicra, berkumpul, serta perbaikan nasib buruh dan petani. Tujuan ini hendak
dicapai dengan cara diplomsi politik dan pemogokan.
Pada kongres Partai Demokrat dari seluruh dunia pada tahun 1903, Partai
sosialis Demokrat tersebut pecah menjadi dua, yaitu :
a. Mensyewik (Sosial-Demokrat) yang berhaluan sosialis. dipimpin oleh Goerge
Plekhanov yang kemudian diganti oleh Kerensky
b. Bolsyewik (Radikal Revolusioner) yang berhaluan komunis. Dipimpin oleh
Vladimir Ulyanov yang dengan nama samaran Lenin, kemudian digantikan oleh
Josef Dschugaschvili yang dikenal dengan nama Stalin.
Pada tanggal 22 Januari 1905, ribuan pekerja berdemonstrasi di depan
istana. Mereka beramai-ramai menyayikan lagu-lagu keagamaan sambil membawa
gambar tsar, tsar menolak untuk bertemu dengan mereka .Revolusi 1905
dimulai dengan pemogokan umum di Petrograd (kemudian diubah menjadi
Leningrad) segera diakui oleh seluruh Negara. Akhirnya Tsar Nicholas II
menyanggupi untuk memberikan UUD melalui Oktober Manifesto 1905
Pada bulan Agustus, tsar menyetujui pembentukan Duma (parlemen)
namun Duma hanya dimasudkan sebagai badan penasihat. Di Pertograd dengan
jumlah penduduk sebanyak1,4 juta jiwa, hanya 13.000 penduduk yang memiliki
hak pilih.Dewan Soviet (Dewan Buruh) adalah organisasi untuk mengatur
perjuangan ekonomi dan politik kaum buruh. Dewan-dewan soviet itu dibentuk
unuk melayani keperluan perjuangan kaum buruh sehari-hari, seperti menatur aksi
pemogokan,menyebarkan brosur, mengumpulkan makanan, obat-obatan ,
angkutan. Tokoh utama pembrontakan ini adalah Aleksander Fyodorovich
Kerensky yang biasa disingkat Kerensky. Peristiwa ini disebut dengan Revolusi
Februari 1917.
2. PENGARUH REVOLUSI RUSIA TERHADAP PERGERAKAN
KEBANGSAAN INDONESIA
Pada bulan Maret 1917 Sneevliet menulis artikel berjudul Zegepraal
(kemenangan) yang memuliakan Revolusi Februari Kerensky di Rusia. Darsono
melalui surat kabar Het Vrije Woord milik ISDV menyerukan pembrontakan dan
dikibarkannya bendera merah. Sedangkan partai-partai moderat seperti Boedi Oetomo
, Insulinde, dan SI mendesak agar pemerintah Belanda menggantikan Volksraad
menjadi parlemen pilihan rakyat. Krisis November mulai segera mereda setelah
Gubernur Jendral van Limburg Stirum menjanjikan akan melakukan perubahan yang
luas. Pada tanggal 23 Mei 1920, ISDV menjadi partai Komunis Indonesia (PKI) dan
Semaun terpilih menjadi ketuanya. Ketika Kominter (Komunisme Internasional)
terbentuk pada tahun 1919, pengaruhnya telah terasa di Indonesia.
D. Revolusi Industri
1. LATAR BELAKANG DAN DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi Industri adalah perubahan besar dalam proses produksi dengan
menggunakan mesin yang sebelumnya dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia).
Inggris adalah Negara yang dianggap sebagai pelopor Revolusi Industri. Beberapa
factor pendorong Revolusi Industri untuk pertama kalinya di Inggris :
a. Inggris kaya akan barang-barang tambang, seperti batu-bara, bijih besi, timah, dan
kaolin.
b. Letak Inggris yang srategs di lautan Atlantik pada perdagangan Eropa-Amerika
membuat Inggris kaya karena perdagangan
c. Inggris memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan industri
d. Ketekunan rakyat Inggris untuk mengembangkan penelitian ilmiah didukung
pemerintah dengan membentuk “Royal Society for Improving Natural Knowledge”
pada tahun 1662
e. Inggris relative aman bila dibandingkan dengan Negara-negara Eropa daratan yang
sering dilanda peperangan
f. Jumlah penduduk Inggris yang cukup besar telah menyediakan tenaga kerja cukup
de pabrik-pabrik.
g. Terjadinya Revolusi Agraria, yaitu perubahan fungsi tanah pertanian milik kaum
bangsawan menjadi tanah untuk peternakan domba.