Theresia Sitohang
KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL
BELANDA
DI INDONESIA
PADA ABAD KE-19 DAN 20
KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL
DI INDONESIA PADA ABAD KE-19 DAN 20
d).Ekstirpasi
Yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-
rempah agar tidak terjadi over produksi yg dapat
menyebabkan harga rempah-rempah merosot.
e).Pelayaran Hongi
Yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu
perang) untuk mengawasi pelaksanaan monopoli
perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.
Kora-kora
Beberapa gubernur jendral VOC yang dianggap
berhasil dalam mengembangkan usaha dagang
dan kolonisasi VOC di Nusantara antara lain :
a).Contingental Stelseel
Yang diterapkan oleh Napoleon di Eropa 1806
dengan memblokade perdagangan Inggris di
Eropa daratan,Inggris tumbuh menjadi negara
industri besar membutuhkan daerah pemasaran
yg luas,oleh karena itu India dan Indonesia
akan dijadikan tempat pemasaran barang
barang industri Inggris.
b).Nusantara yg praktis dikuasai Perancis (Belanda
Perancis) merupakan bahaya laten bagi kekuasa-
an Inggris di Asia.
• Ketika akhirnya Inggris menyerbu P.Jawa,pengganti
nya Daendels,gubernur jendral Jansen,tidak mampu
bertahan dan menyerah,akhir dari penjajahan
Belanda-Perancis ditandatangani dengan Kapitulasi
Tuntang (18 Sepetember 1811),isinya :
a.Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada
Inggris.
b.Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
c.Semua pegawai Belanda yg mau bekerjasama
dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus
d.Semua hutang Pemerintah Belanda yg dahulu,
bukan menjadi tanggung jawab Inggris.
Kapitulasi Tuntang ditandatangani tanggal 18 Sept
1811 oleh S.Auchmuty dari fihak Inggris dan
Janseens dari fihak Belanda.
• Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang ,raja muda
Lord Minto yg berkedudukan di India mengangkat
Thomas Stamford Raffles sebagai wakil gubernur
di P.Jawa,dalam pelaksanaannya Raffles berkuasa
penuh diseluruh Nusantara.Dan cenderung menda-
pat tanggapan positif dari raja-raja dan rakyat
setempat karena hal berikut ini :
a.Para raja da rakyat tidak menyukai Daendels
b.Ketika masih berkedudukan di Penang,Malaysia
Raffles beberapa kali mengadakan misi rahasia
ke kerajaan-kerajaan yg anti Belanda,seperti :
Yogyakarta,Banten dan Palembang.
C.Sebagai seorang yg Liberalis ,Raffles memiliki
kepribadian yg simpatik,ia menjalankan politik
murah hati dan sabar walaupun dalam praktek-
nya berlainan.
• Dalam menjalankan tugas Raffles didampingi oleh
suatu badan penasehat (advisory Council) yang
terdiri atas Gillespie,Cranssen dan Muntinghe.
1.Bidang Pemerintahan
langkah-langkah yg diambil Raffles :
a.P.Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan (berlang-
sung sampai tahun 1964).
b.Merubah sistem pemerintahan yg semula dilaku
kan oleh pengusaha pribumi menjadi sistem
pemerintahan kolonial yg bercorak barat.
c.Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi
dilepaskan kedudukannya yg mereka peroleh
secara turun tumurun.
MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN SISTEM
SEWA TANAH
a. Para petani dapat menanam dan menjual hasil
panennya secara bebas untuk memotivasi mereka agar
bekerja lebih giat sehingga kesejahteraannya
menjadi lebih baik.
b. Daya beli masyarakat semakin meningkat
sehingga daapt membeli barang-barang industri Inggris.
c. Pemerintah kolonial mempunyai pemasukan negara secara
tetap dan cukup terjamin.
d. Memberikan kepastianhukum atas tanah yang
dimiliki petani.
e. Secara bertahap untuk mengubah sistem ekonomi
barang menjadi ekonomi uang.
Sistem sewa tanah dalam pelaksanaannya telah
menimbulkan perubahan-perubahan penting sebagai
berikut:
a) Unsur paksaan diganti dengan unsur kebebasan dan
suka rela.
b) Ikatan yang bercorak tradisional dirubah menjadi
hubungan perjanjian atau kontrak.
c) Ikatan adat-istiadat yang sudah berjalan turun-
temurun menjadi semakin longgar, karena
pengaruh budaya barat.
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM
PELAKSANAAN SISTEM SEWA TANAH
• BAGI BELANDA
1).Meningkatnya hasil tanaman eksport dari negeri jajah-
an dan dijual Belanda dipasaran Eropa.
2).Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang-
kempis tetapi pada masa tanam paksa mendapat
keuntungan besar.
3).Pabrik-pabrik gula yg semula diusahakan kaum swasta
Cina,kemudian juga dikembangkan oleh pengusaha
Belanda,karena keuntungannya besar.
4).Belanda mendapatkan keuntungan (Batiq slot) yang
besar (keuntungan pertama 3 juta gulden).
• BAGI INDONESIA
1).RAKYAT INDONESIA
a.Di Sumatera Barat timbul perlawanan,al.di Pariaman (1841),
di Padang .
b.Di Jawa pada tahun 1846 perlawanan dilakukan meskipun dengan
pembakaran 7 buah kebun tembakau.
2).KAUM PENGUSAHA (KAPITALIS)
Golongan pengusaha menghendaki sistem tanam paksa dihapuskan
dan diganti dengan kebebasan berusaha.
3).KAUM HUMANIS BELANDA
a.Baron Van Hoevell : memprotes melalui parlemen Belanda : bahwa
tanam paksa tidak manusiawi.
b.Eduard douwes Dekker : memprotes tanam paksa lewat tulisan
yang berjudul Max Havelaar (Saijah-Adinda),
dg nama samaran Multatuli (saya menderita).
H.POLITIK EKONOMI LIBERAL KOLONIAL
SEJAK TAHUN 1870
1.LATAR BELAKANG
BAGI BELANDA :