Portugis
Belanda
1. Barents (gagal)
2. Cornelis de Houman (Nusantara 1596)
1. Berikan penilaian dan tulis perasaanmu
mengetahui perilaku Portugis dalam melakukan
ekspedisi ke dunia timur dengan memasang
padrao disetiap daerah yang disinggahi
2. Buat suatu telaah kritis, mengapa waktu itu
Bangsa Indonesia akhirnya jatuh menjadi daerah
jajahan Bangsa asing?
Siapkan sebuah peta. Kemudian dengan peta itu
tunjukkan gambar garis-garis yang menunjukkan
perjalanan masing-masing kelompok bangsa
eropa menuju Nusantara. Jangan lupa tempat-
tempat persinggahan dan bedakan warna atau
bentuk garis untuk masing-masing 988,Inggris).
Latar belakang datangnya bangsa-bangsa Barat ke
Indonesia adalah dilatar belakangi oleh jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453), adanya
penemuan dibidang teknologi, semangat perang salib
Bangsa-bangsa barat (Portugis, Spanyol, Belanda, dan
Inggris) mencari daerah baru untuk memburu rempah-
rempah melalui penjelajahan samudra atau jalur laut
Dari konteks Indonesia orang-orang Spanyol datang ke
Indonesia melalui jalur timur, sedangkan Portugis
melaui jalur barat, diikuti oleh Belanda dan Inggris
Orang-orang barat telah menemukan buruannya yakni
Nusantara, penghasil rempah-rempah yang
diibaratkan sebagai ‘’mutiara dari timur’’
Atas prakarsa dari dua tokoh Belanda yaitu,
pangeran Mairits dan Johan van Olden
Barnevel, pada tahun 1602 konsi-kongsi
dagang Belnda bersatu menjadi sebuah kongsi
dagang besar yang diberi nama VOC
(Persekutuan maskapai perdagangan Hindia
Timur). VOC membuka kantor pertamanya
dibanten yang dikepalai oleh Francois Witters
Menghindari persaingan
tidak sehat diantara sesama
pedagang belanda
Membantu dana
Pemerintah Belanda yang
sedang berjuang
menghadapi Spanyol yang
masih menduduki Belanda
Hak-hak Istimewa VOC
1. Melakukan monopoli perdagangan diwilayah
antara Tanjung Harapan sampai Selat
Magelhaens, termasuk kepulauan Nusantara
2. Membentuk angkatan perang sendiri
3. Melakukan peperangan
4. Mengadakan perjanjian dengan Raja-raja
setempat
5. Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri
6. Mengangkat dan memberhentikan pegawai
sendiri
7. Memerintah di Negri jajahan
Sebagai kongsi dagang, dengan kewenangan
dan hak tersebut diatas, menunjukkan bahwa
VOC memiliki hak-hak istimewa dan
kewenangan yang sangat luas. Oleh sebab itu
VOC disebut sebagai kondsi dagang bagaikan
negara dalam negara
• Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan VOC
• Peraturan ini melarang rakyat menjual hasil buminya selain kepada VOC
verplicthte
Pemerintahan Herman
Williem Daendles (1808- Pemerintahn Jensen (1811)
1811)
??? ???
2.
Perkembangan
kolonialisme Perubahan Kebijakan-
Inggris di yangdilakukan kebijakan Raffles
Indonesia (1811-
1816)
Dalam bidang
pemerintahan
Kerja rodi dan (???)
wajib pajak di
hapus di ganti
dengan
penanaman bebas
oleh rakyat Dalam bidang
Gubernur Jendral ekonomi (???)
(Raffles)
Bupati sebagai
pemungut pajak di
hapus
Memberlakukan
sistem sewa tanah
Dalam menjalankan tugasnya di Hindia Raffles
di dampingi oleh para penasehat yakni:
Gillespie, Mutinghe, dan Cressen
Secara geopolitik, jawa dibagi menjadi 16
keresidenan
Membina hubungan baik dengan pada
pangeran dan penguasa yang sekiranya
membenci Belanda
Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak
tanah (land rent) yang kemudian meletakkan
dasar bagi perkembangan sistem
perekonomian uang
Penghapusan pajak dan penyerahan wajib
hasil bumi
Penghapusan kerja rodi dan perbudakan
Penghapusan sistem monopoli
Peletakan desa sebagai unit administrasi
penjajahan
3. Dominasi
Jalan tengah
bersama
komisaris
Jendral
Pemerintahan
kolonial
Sistem Sistem
tanam usaha
Belanda paksa swasta
Setelah kembali ke tangan Belanda tanah Hindia
diperintah oleh badan baru yang disebut
Komisaris Jenderal. Lembaga ini di bentuk oleh
pangeran Willian VI yang terdiri dari 3 orang: C.
Theodorus Elout, A. A. Buyskes, dan Van der
Capellen.
bahwa pelaksanaan pertanian dilakukan secTahun
1815 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
UU untuk negri jajahan. Salah satu pasalnya
menegaskan ara bebas.
Berbekal ketentuan tersebut tiga tokoh diatas
dikirim ke Nusantara dan tiba di Batavia pada 27
April 1816.
Pada 22 Desember 1818 pemerintah memberlakukan
UU yang menegaskan bahwa penguasa tertingi di
tanah jajahan adalah Gubernur Jenderal dan Van der
Capellen sebagai Gubernur Jenderalnya.
Capellen ingin meneruskan kebijakan jalan tengah,
akan tetapi justru kebijakan-kebijakan Capellen lebih
mengarah ke sistem sewa tanah dan menghapus peran
penguasa tradisional dan para penguasa setempat.
Capellen kemudian dipanggil pulang dan di gantikan
oleh Du Bus. Ia berkeinginan membangun modal dan
meningkatkan ekspor. Namun malah sebaliknya
karena kondisi tanah jajahan dalam kondisi krisis. Ini
disebabkan karena dana banyak tersedot untuk biaya
perang. Ex; perang Diponegoro.
Tahap I
Perkembangan
agama Kristen
di Indonesia
Tahap II