Anda di halaman 1dari 30

Penjelajahan Bangsa Barat di Indonesia

PERTEMUAN 1

A. Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

Imperator = Memerintah
Koloni = Pemukiman

Upaya yang dilakukan Negara-negara Suatu system dalam dunia politik


penguasa dalam rangka menguasai suatu yang bertujuan untuk menguasai
daerah/ wilayah untuk mendapatkan Negara lain dalam memperoleh
SUMBER DAYA kekuasan/keuntungan dari Negara
yang dikuasainya

Imperialisme Imperialisme
Umumnya dilakukan oleh Negara- Kuno Modern
negara yang memiliki Kekuatan
Militer yang kuat
Ex: Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris Muncul Sebelum Muncul Setelah
Revolusi Industri Revolusi Industri
Terdorong dengan Terdorong karena
semangat 3G (Gold, factor ekonomi dan
Glory, Gospel) kebutuhan industry
pada waktu itu
B. Tokoh-tokoh Penjelajahan Samudra

PORTUGIS

Bartolomeus Dias Vasco da Gama Alfonso de albuquerque

SPANYOL

Christopher Columbus Ferdinand Magellan Juan Sebastian del Cano

BELANDA

Cornelis de Houtman Jacob van Heemskerk Jacob van Neck


INGGRIS

Francis Drake Thomas Cavendish

C. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa


D. Jalur Pelayaran dan Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia
PORTUGIS
(Jalur Timur)

1487 Bartolomeun Diaz Lisabon Ujung Selatan Afrika (Tanjung Harapan)

1497 Vasco da Gama Tanjung Harapan (1498) Kalikut dan Goa (India)

1511 Alfonso de Albuquerque Tanjung Harapan Malaka

1512 Alfonso de Albuquerque Maluku (Ternate)

Bartolomeus Diaz
Vasco da Gama

Alfonso de Alburquerqur
SPANYOL
(Jalur Barat)

1492 Christoper Colombus Penemu benua Amerika

Spanyol Kepulauan Kanari Kepulauan Bahama (San Salvador) Haiti

1519 Ferdinan Magellan

Spanyol Amerika Selatan Selat Magellan (1521) Filipina

1522 Sebastian del Cano Maluku (Tidore) Tanjung Harapan Spanyol

Christoper Colombus
Ferdinan Magellan & Sebastian del Cano

BELANDA
Jalur Timur

1594 William Barents Ke Utara menuju Kutub Selatan

1596 Cornelius de Houtman Banten

1598 Jacob van Heemskerck Banten

1599 Jacob van Neck Maluku

Cornelius de Houtman & Jacob van Heemskerck


INGGRIS

1577 Francis Drake Samudra Atlantik Selat Magellan

1579 Francis Drake & Thomas Cavendish

Samudra Pasifik Filipina Maluku (Ternate) Laut Afrika Tanjung

Harapan Inggris

1591 Sir James Lancester

Inggris Tanjung Harapan India Timur (1602) Malaka Aceh

Banten

1600 Inggris membentuk kongsi dagangnya di India (EIC)

1604 Inggris membuka kantor dagang di Indonesia (Ambon, Makassar, Jepara, Jayakarta)
AYOO TUNJUKAN RUTE KEDATANGAN BANGSA INGGRIS KE INDONESIA PADA PETA DI BAWAH INI!!!
VOC (Abad 17-18)

Pieter Both

J. P. Coen

Pemerintahan Belanda (Abad 19)


(Di bawah kekuasaan Prancis)

Herman William Deandels

Kerja Paksa (RODI)

Inggris (Abad 19)

Thomas Stamford Raffles

Sewa Tanah/ Pajak tanah


(Land Rent System)
Pemerintahan Belanda
(1816)
(Komisaris Jenderal)

Johannes van den Bosch

Tanam Paksa
(Cultuurstelsel)

Usaha Swasta

Politik Etis
PERTEMUA 2

VOC
Sejarah Kelahiran VOC di Indonesia

Keberhasilah ekspedisi Jacob


van Neck memasuki
Maluku mendorong orang-
orang Belanda datang ke
Indonesia dan Terjadilah
persaingan dikalangan
pedagang-pedagang Belanda.

Bangsa Belanda juga


menghadapi persaingan
dengan Bangsa Portugis,
Spanyol, dan Inggris

Berdirilah VOC
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC)

Berdiri tanggal 20 Maret 1602 di


Amsterdam Belanda, dan membuka kantor
di Banten Indonesia

Tujuan berdirinya VOC


o Menghindari persaingan yang tidak
sehat antar sesame kongsi pedagang
Belanda
o Memperkuat posisi Belanda dalam
menghadapi persaingan dengan bangsa
Eropa dan bangsa Asia lainnya
o Membantu pemerinthan Belanda yang
sedang berjuang menghadapi Spanyol
yang ingin menguasai wilayah Belanda

 Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan yang beranggotakan 17


orang “ Dewan Tujuh Belas atau Heeren XVII

 VOC dijadikan sebagai Wakil Pemerintahan Kerajaan Belanda di


Indonesia sehingga diberi HAK OKTROI (hak-hak istimewa) yaitu:

o Melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung


Harapan sampai Selat Magellan, termasuk kepulauan Nusantara
o Membentuk angkatan perang sendiri
o Melakukan peperangan
o Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat
o Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri
o Mengangkat pegawai sendiri
o Memerintah di negeri jajahan
Untuk melaksanakan kekuasaan
di Indonesia, diangkatlah Pieter
Both (1610-1614) sebagai
Gubernur Jenderal pertama

Membangun pos perdagangan di


Jenderal Gerald Reynst (1614-1615)
Banten dan Maluku (Ambon).
Memasuki wilayah Jayakarta dan
menjalin hubungan baik dengan
Laurens Reael (1615-1619) penguasa Jayakarta
Pembelian sebidang tanah yang
menjadi cikal bakal Kota Batavia

Gubernur Jenderal Jan


Pieterzoon Coen (1619-1623)
Berlanjut (1627-1629)

Membumi hanguskan Jayakarta dan


membangun bangunan baru bergaya
Belanda
Mengganti nama Jayakarta dengan
Batavia
Kebijakan Menentukan luas areal penanaman rempah-rempah
Perdagangan
VOC Menentukan jumlah tanaman rempah-rempah

Melarang rakyat Maluku menjual rempah-


rempahnya kepada bangsa Eropa lainnya

Mengadakan ekstirpasi (penebangan tanaman yang


melebihi produksi

Penyerahan upeti wajib setiap tahun

Rakyat diwajibkan menanam tanaman tertentu dan


menjualnya ke VOC dengan harga yang telah
ditentukan

Politik Devide et Impera (Politik adu domba)

Kebijakan
Politik VOC Ekstirpasi
VOC dapat melakukan penghancuran rempah-
rempah apabila produksi rempah berebih

Pelayaran Hongi
Pelayaran yang dilakukan untuk melakukan
pengawasan rempah yang ditanam dan
mencegah rakyat (Maluku) melakukan
hubungan dagang dengan bangsa lain

Ikut campur terhadap urusan politik kerajaan


Berakhirnya VOC Adanya masalah-masalah sosial

VOC berada di bawah kekuasaan


Raja karena Adanya UU yang
menetapkan Raja Willem IV sebagai
31 Desember penguasa tertinggi VOC menggantikan
1799 dewan tujuh belas

Pengurus VOC lebih mementingkan


keuntungan pribadi sehingga korupsi
Digantikan oleh meraja lela
Pemerintahan Belanda
VOC tidak mampu membayar dividen
kas

Kas VOC merosot

Hutang VOC tambah banyak


Pemerintahan Belanda
(Di bawah kekuasaan Prancis)

Liberte = Kemerdekaan
Belanda adalah negara vasalnya Prancis Egalite = Persamaan
Oleh Kaisar Prancis (Napoleon Bonaparte) Fraternite = Persaudaraan
diutuslah adiknya Louis Napoleon menjadi
penguasa Belanda

Louis Napoleon
menjadikan Belanda
sebagai Republik Bataaf
(1795-1811)

Raja Belanda (Willem V) Melarikan


diri ke Inggris

Oleh Pemerintahan Inggris, Raja Para penguasa di


Willem ditempatkan di kota Kew. negara jajahan Belanda
Sehingga mengeluarkan perintah menyerahkan
“Surat-surat Kew” wilayahnya ke Inggris
dan bukan ke Prancis

Oleh karna itu Inggris mengambil


alih beberapa daerah di Indonesia
Karena surat Kew tersebut, maka
Prancis mulai memerangi Inggris seperti Ambon dan Padang

Misinya agar mempertahankan


kepulauan Nusantara dari Serangan Maka diperintahkanlah Herman Williem
Inggris Deandels untuk memimpin Kekuasaan
Pemerintahan Belanda di Indonesia
Herman William Deandels
(1808-1811)

o Mempertahankan Jawa agar tidak


dikuasai oleh Inggris
o Memperkuat pertahanan dan
Deandels ingin menanamkan
memperbaiki administrasi
jiwa Kemerdekaan, persamaan,
pemerintahan
dan Persaudaraan (sesuai
o Memperbaiki kehidupan social
dengan semboyan Prancis) di
ekonomi di Nusantara khususnya di
lingkungan Indonesia
Jawa

Membebaskan praktik-praktik
yang dinilai Feodalistik

Mencegah penyalahgunaan
kekuasaan dan membatasi hak-
hak Bupati terkait penguasaan
tanah dan tenaga kerja

Bidang
Pertahanan
o Membangun benteng-benteng
& Keamanan
pertahanan baru
o Membangun pangkalan Angkatan
Laut di Anyer (Sukses) dan Ujung
Kulon (tidak sukses)
o Meningkatkan jumlah tantara
dengan merekrut pribumi
o Membangun jalan dari Anyer
sampai Panarukan
Awalnya
Setelah memegang tampuk
kekuasaan

Dikenal sebagai
tokoh yang Diktator,
Demokratis megerahkan
dengan semboyan Kerja Paksa
Prancis (Rodi) sehingga
rakyat menderita
Bidang
Politik & Deandels berubah menjadi angkuh dan
Pemerintahan sombong

Kalau sebelumnya pejabat VOC datang


berkunjung ke Istana Kesultanan Surakarta &
Yogyakarta memiliki tata cara tertentu, tetapi
Membatasi secara ketat Deandels tidak mau melakukannya
kekuasaan raja-raja di
Nusantara
Terjadilah Konflik antara Deandels dengan
Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta
Memembagi pulau Jawa
menjadi 23 Keresidenan.
Tiap-tiap Keresidenan Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta resmi di
terbagi menjadi beberapa bawah pemerintahan Deandels
Kabupaten

Berdasarkan Dekrit 18 Agustus 1808. Deandels merombak provinsi Jawa


Pantai Timur Laut menjadi 5 prefektur (wilayah yang memiliki otoritas) &
38 kabupaten.
Sehingga Banten dan Cirebon dihapuskan, daerahnya dinyatakan
sebagai wilayah pemerintahan colonial Belanda

Bupati dari penguasa tradisional menjadi pegawai pemerintah (kolori) yang


digaji
Bidang Mencoba memberantas berbagai
Peradilan penyelewengan dengan:

Membentuk 3 jenis Adanya peraturan untuk


peradilan memberantas korupsi tanpa
pandang bulu
a. Peradilan untuk orang
Eropa
b. Peradilan untuk orang
Timur Asing
c. Peradilan untuk
pribumi

Bidang Sosial o Memaksa berbagai perjanjian


& Ekonomi dengan penguasaan Surakarta &
Yogyakarta untuk melakukan
penggabungan banyak daerah
o Pemungutan pajak & penjualan
tanah pada swasta
o Meningkatkan tanaman yang laku
dipasaran dunia
o Rakyat harus melakukan
penyerahan wajib hasil pertanian

Selama 3 tahun Pemerintahan Deandels, dia dianggap GAGAL


melaksanakan misinya karena dinilai merugikan negara dengan
adanya korupsi yang semakin meraja lela
Deandels dipanggil kenegaranya dan digantikan oleh Willem
Jenseen
Seorang Politikus
Jan Willem Janseen (1811)
berkebangsaan Belanda

Mantan Gubernur Jendral di


Tanjung Harapan yang
kemudian daerah tersebut
Kekuasaan Janseen di Indonesia direbut oleh Inggris
sangat singkat karena pasukan
Inggris yang dipimpin oleh
Thomas Stamford Raffles jauh
lebih kuat, sehingga mereka
berhasil menguasai Batavia dan
memukul mundur Janseen beserta
pasukannya
Penyerahan Janseen secara resmi
ke pihak Inggris ditandai dengan
Janseen kemudian mundur ke
adanya Kampitulasi Tuntang
Salatiga dan menyerah di Tuntang. yang ditanda tangani pada 18
September 1811
Pemerintah Kolonial
Inggris

Dipimpin Oleh Gubernur Jenderal


Thomas Stamford Raffles (1811-1816)

Kebijakan Politik berdasarkan asas-


asas liberal yang menekankan
kebebasan & persamaan

Segala bentuk penyerahan Peranan para Bupati Atas dasar pandangan


wajib dan kerja paksa sebagai pemungut pajak bahwa tanah itu milik
dihapuskan sehingga dihapuskan & para Bupati pemerintah, maka rakyat
rakyat diberi kebebasan dimasukan sebagai bagian penggarap dianggap
untuk menanam tanaman pemerintahan kolonial sebagai penyewa
yang dianggap
menguntungkan
Kebijakan dalam Bidang
Pemerintahan

 Secara geopolitik, Jawa dibagi menjadi 16


keresidenan
 Membina hubungan baik dengan para
penguasa yang membenci Belanda untuk
memperkuat dan memperluas kedudukan
Inggris

Kebijakan dalam Bidang


Ekonomi

Berupa
 Pelaksanaan system sewa tanah atau pajak uang Kades
tanah adalah peletak dasar bagi Kantor
perkembangan system perekonomian uang residen
 Penghapusan penyerahan wajib hasil bumi Barang
 Penghapusan kerja Rodi
 Penghapusan system monopoli
 Peletakan desa sebagai unit administrasi
penjajahan Agar desa
menjadi lebih
terbuka sehingga
bisa berkembang
Kegagalan dalam system
sewa tanah!!!!!

 Pemerintah Inggris mengalami kesulitan menentukan jumlah pajak


bagi setiap pemilik tanah
 Pajak Tanah seharusnya dibayarkan dengan uang, tetapi masyarakat
pedesaan di Indonesia kala itu merupakan masyarakat tertutup yang
sebagian besar belum mengenal mata uang
 Kepemilikan tanah masih bersifat tradisional, yaitu berdasarkan
warisan adat sehingga adanya kesulitan dalam prosedur pengambil
alihan tanah
Pemerintahan Belanda
(1816)
Dibentuk oleh
(Komisaris Jenderal) Pangeran Willem VI

Berakhirnya pemerintahan Inggris di Indonesia


ditandai dengan adanya perjanjian London. Salah
satu isi perjanjian tersebut adalah Inggris harus
mengembalikan tanah jajahan di Hindia ke
Belanda. Tahun 1816 kepulauan Nusantara
kembali dikuasai Belanda

Beranggotakan 3 orang:
(Cornelis Theodorus Elout,
Arnold Ardiaan Buyskes, dan
Van der Capellen)

Ditunjuk sebagai Kebijakan yang


Gubernur Jenderal dikembangkannya
lebih ke arah sewa
tanah dan penarikan
pajak yang sangat
merugikan rakyat

Berkeinginan membangun
modal dan peningkatan Pemerintahan digantikan oleh
ekspor namun gagal. Du Bus Gisignies

Digantikan oleh Johannes


Van den Bosch
Apa kebijakan yang dilakukan Van den Bosch??????

Sistem Tanam Paksa


(Cultuurstelsel)

Sebuah peraturan tentang sistem Eksploitasi


tanaman. Sistem ini besifat wajib dan
diberlakukan sebagai upaya menghidupkan
kembali sistem eksploitasi masa VOC yang
berupa penyerahan wajib
Masyarakat Pribumi digerakan untuk bekerja
menghasilkan tanaman komoditi ekspor
khususnya kopi, tebu, dan nila

Latar Belakang
Pada tahun 1830 kondisi Belanda sangat buruk,
beban hutang juga semakin besar dan kerugian
setelah terlibat dalam Perang Diponegoro (1825-
1830), kemudian diperparah dengan pecahnya
Perang Belgia (1830-1831). Akhirnya diutuslah
Johannes Van den Bosc ke Nusantara dan dijadikan
Gubernur untuk menyelesaikan semua masalah,
dengan tugas mencari cara mengisi kekosongan kas
Negara tersebut. Kemudian Van den Bosch
memberlakukan kebijakan terhadap rakyat
Nusantara untuk melakukan penanaman tanaman
yang hasilnya dapat laku di pasaran ekspor dunia.
Sistem ini kemudian dinamakan dengan Sistem
Tanam Paksa (Cultuurstelsel).
KETENTUAN DALAM
SISTEM TANAM PAKSA
(dalam Lembaran Negara
(Staatblad) Tahun 1834 No. 22

 Penduduk diwajibkan menyediakan 1/5 dari tanahnya atau lebih untuk


ditanami tanaman yang laku di pasaran Eropa.
 Tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan di bebaskan
pajak tanah.
 Tanah yang ditanami tanaman yang laku di pasaran Eropa tidak boleh
melebihi 1/5 yang dimiliki penduduk desa.
 Hasil panen akan diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda, dan setiap
kelebihan hasil tanaman akan dibayarkan kembali pada rakyat.
 Kegagalan panen akan menjadi tanggungan pemerintah, terutama apabila
kegagalan bukan disebabkan oleh kelalailan penduduk.
 Penggarapan tanaman dagangan itu dibawah pengawasan langsung dari
kepala-kepala pribumi, dan pegawai-pegawai Belanda hanya mengawasi
secara umum jalannya

Pelaksanaan Sistem
Tanam Paksa

Sistem tanam paksa dalam prakteknya tidak sesuai dengan


peraturannya. Sistem tanam paksa yang semula dimaksudkan
sebagai usaha persetujuan yang didasarkan atas sukarela, dalam
prakteknya menjadi suatu paksaaan. Adanya sistem pemberian
persenan bagi pengumpulan hasil tanaman yang melebihi jatah
akan diambil oleh para petugas, karena itulah para petugas
berusaha mempertinggi hasil dengan menggunakan
kekuasaannya. Untuk tujuan itu rakyat pada akhirnya ditindas
untuk menghasilkan sebanyak-banyaknya.
Penyimpangan yang terjadi
dalam Sistem Tanam Paksa

Tanah yang harus diserahkan rakyat cenderung melebihi dari


ketentuan 1/5

Tanah yang ditanami tanaman wajib tetap ditarik pajak

Rakyat yang tidak punya tanah garapan ternyata bekerja di


pabrik atau perkebunan dengan waktu yang ditentukan yakni
65 hari dalam setahun, namun dalam pelaksanaannya bisa
sampai 200 hari lamanya dalam setahun.

Kelebihan hasil panen dari jumlah pajak ternyata tidak


dikembalikan

Kerusakan tanaman atau terjadi gagal panen tetap akan


ditanggung petani
Bagaimana akhir dari pelaksanaan Tanam
Paksa?????

Terjadi penentangan di kalangan rakyat Nusantara, kalangan pengusaha,


hingga pertentangan dari kaum humanis Belanda seperti Douwes Bekker
dan Baron Van Hoevell. Mereka mengkritik kebijakan Sistem Tanam Paksa
yang telah melakukan eksploitasi kerja paksa secara berlebihan terhadap
rakyat pribumi dan menuntut agar Sistem Tanam Paksa dihentikan. Kritik-
kritik yang terus dilancarkan akhirnya di dengar oleh Kerajaan
Belanda. kemudian Sistem Tanam Paksa akhirnya resmi berakhir sejak
tahun 1870 dan diganti dengan kebijakan baru, yang dikenal dengan Politik
Etis atau yang dikenal dengan Politik Balas Budi

Jawablah pertanyaan berikut ini!!!!!!


1. Menurut kamu apa dampak negative adanya system tanam paksa di
Indonesia??
2. Lalu apa dampak positif dari pelaksanaan tanam paksa bagi Belanda dan
Indonesia?
3. Siapa saja tokoh Belanda yang kontra akan pelaksanaan system tanam
paksa?
4. Berakhirnya system tanam paksa membuat pihak usaha swasta semakin
banyak memasuki Indonesia, terutama ketika diberlakukan UU agrarian.
Mengapa demikian?
5. Menurut kamu pihak mana yang lebih diuntungkan ketika diberlakukannya
Politik Etis atau Politik balas budi?

Anda mungkin juga menyukai