A. Latar Belakang
Masuknya Pengaruh Barat ke Indonesia di latar belakangi oleh beberapa faktor :
1. Mencari dan membeli rempah-rempah untuk di jual di Eropa
2. Semangat 3 G (Gold, Gospel n Glory)
3. Menduduki kekuasaan
4. Memperluas daerah jajahan
5. Daerah Penanaman Modal
a. Kolonialisme : Penguasaan dan Pendudukan atas suatu wilayah negara oleh negara lain
Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini diberikan pada para
petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus dan pindah ke daerah lain yang
lebih subur. Para colonus tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh
negara asal(induk) daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus
tunduk pada negara asal (mother land).
b. Imperialisme : Keinginan kuat untuk memperluas wilayah dengan menguasai negara atau
bangsa lain
P Berdasarka Masa :
a. Kuno : Memperoleh kekayaan (gold), menyebarkan agama kristen (gospel), mencapai
kejayaan (glory). Peloprnya Spanyol dan Portugis
b. Modern : Mendapatkan bahanbaku bagi industri, memperoleh daerah pemasaran,
meninggalkan modal. Pelopornya adalah Inggris
c. Ultra Modern : Menguasai mental, ideologi, dan psikologi. Pelopornya Amerika Serikat,
terjadi setelah PD II (1945) s,d sekarang
D. Dampak dan Akibat Kolonialisme ;
1. Daerah jajahan semakin miskin
2. Penduduk yang dijajah tidak diberi kesempatan mengatur pemerintahan sendiri
3. Penduduk yang terjajah semakin terdesak
4. Penjajah menguasai seluruh sendi kehidupan sosial politik, ekonomi penduduk asli
5. Diterapkannya budaya-budaya penjajah yang sering bertentangan dengan budaya
penduduk setempat.
Catatan
Bangsa eropa yang masuk ke Indonesia adalah
1. Portugis th.1511, menaklukan kerajaan Malaka
2. Spanyol th. 1521, di Maluku
3. Belanda th. 1596, di Banten
4. Inggris th. 1602
A. BANGSA SPANYOL
Misi Pertama kali dipimpin oleh Christopher colombus
Misi ini bermotif ekonomi yaitu menemukan daerah hasil rempah-rempah
Misi ini dimulai pada th. 1492
Tujuannya adalah menemukan Kepulauan Hindia
Colombus mendarat di Kep.Bahama, Benua Amerika, dan mengira daerah ini adalah
Kep.Hindia
Misi penjelajahan selanjutnya berhasil menguasai daerah Meksiko, dengan menaklukan
suku Indian Aztec dan Indian Maya
Misi kedua dilakukan oleh Ferdinand Magelan, pd th.1519
Pada th 1520 Magelan mendarat di Filipina, dan saat itu terjadi pertikaian antar suku,
magelan berusaha mendamaikan, tetapi malah terbunuh
Misi selanjutnya di pimpin oleh Sebastian del Cano, pd th.1521 dan berhasil membawa
rempah-rempah
Selain misi ekonomi del Cano juga memiliki mis penyebaran Agama Katholik di Maluku,
pastur nya adalah santo Franciscus Xaverius
B. BANGSA PORTUGIS
Berdasarkan perjanjian Tordesillas, Bahwa Spanyol menjelajah wilayah barat, sedangkan
Portugis ke wilayah timur
Misi pertama kali dipimipin oleh Bartholemeu Dias,pd th.1488
Misi ini berhasil mencapai di Tanjung Harapan, Ujung selatan Benua Afrika. Namun misi
ini tidak dilanjutkan karena kerusakan kapal.
Misi selanjutnya dilakukan oleh Vasco de Gamma
De Gamma berhasil mendarat di Calicut, India. Pd th. 1498
Misi selanjutnya dilakukan oleh Alfonso de Albuquerque berhasil menguasai Malaka pada
th. 1511
Dari malaka misi diteruskan oleh Francisco Serro, pada th.1512 dan menguasai Maluku
dan memperluasnya ke wilayah Sumatra dan Jawa
C. BANGSA BELANDA
Misi dilakukan Berdasarkan catatan yang ditulis oleh Jan Huygen van Linschoten, (warga
kebangsaan Belanda yang bertugas di Pelayaran Portugis) yang berjudul Catatan
Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis (Itinerario naer Oost Ofte Potugaels Indien) yang
berisi tentang Peta-peta dan Gambaran tentang wilayah dan barang dagangan bangsa
Portugis
Misi dipimpin oleh Cornelis de Houtman pada th.1596, sampai di wilayah Banten dan
menuju Kepulauan Maluku
D. BANGSA INGGRIS
Pada th, 1600 Rt.Elizabeth I memberi hak Oktrooi kepada maskapai Hindia Timur (the
East India Company), yang merupakan kongsi dagang Inggris yang berpusat di India.
Misi pertama dipimpin oleh Sir James Lancaster, dan samapi di Aceh pada th.1602 dan
meneruskan pelayaran ke Banten
Misi sekanjutnya dipimpin oleh Sir Henry Middleton pada th.1604 dan berhasil mencapai
Ternate, Tidore, Ambon, Banda di Kep. Maluku
C. Kekuasaan Deandels
Setelah VOC dibuabarkan, maka terbentuk pemerintahan Hindia Belanda (Nederland
Indies) di bawah kerajaan Belanda dengan rajanya yaitu Napoleon Bonaparte.
Raja Belanda menunjuk seorang Gubernur Jendral yaitu Herman Wiliam Deandels,
dengan tujuan agar Indonesia tetap dalam pengawasan kekuasaan Belanda
Deandels berkuasa dari tahun 1808-1811
Kebijakan utama Deandels adalah dalam bidang pertahanan dan pembangunan jalan
utama disepanjang pantai utara, yaitu dari Anyer sampai Panarukan
Pembuatan jalan menggunakan tenaga rakyat melalui sistem kerja paksa atau kerja rodi
D. Kekuasaan Inggris
Inggris berkuasa sejak th.1811 setelah melakukan serangan darat dan laut atas wilayah
kekuasaan Belanda di P.Jawa. yang meneyebabkan Belanda menyerah tanpa syarat.
Kekuasaan Inggris di Indonesia diwakili oleh badan perdagangan inggris yaitu EIC (East
Indian Company), Gubernur jendral yaitu Thomas Stamford Rafles.
Rafles membuat Kebijakan penting yaitu membagi wilayah P.Jawa menjadi 16 Daerah
karesidenan, dengan tujuan untuk mempermudah pengaturan dan pengawasan
Rafles juga membaut sistem pemerintahan dan peradailan
Kekuasaan Rafles berakhir oada tahun 1814 setelah terjadi konvensi London antara
Inggris dan Belanda yang isinya bahwa Inggris harus menyerahkan wilayah jajahan
Belanda
A. Bidang Politik
a. Struktur Birokrasi
Pemerintah Belanda menerapkan Undang-undang dasar baru pada th.1848.
Th, 1854 terjadi perubahan struktur birokrasi baru, yaitu struktur pamong praja
yang dahulu berdasarkan garis keturunan menjadi system kepegawaian
Residen bertugas mengawasi jalannya pemerintahan harian Kolonial,
memperhatiakan penanaman bahan pangan, dan mendorong pendirian sekolah
pribumi
Bupati mengawasi pelaksanaan tanam paksa, mengawasi perjanjian dagang
dengan bangsa-bangsa Eropa, dan mengawasi sekolah-sekolah pribumi
b. Sistem Pemerintahan
Menjadikan P.Jawa sebagai pusat pemerintahan
Membagi menjadi kesatuan-kesatuan wikayah yang disebut Prefectuure
Menjadikan penguasa local, seperti wedana sebagai pegawai negeri yang
mendapat gaji Negara dan bertanggungjawab kepada pimpinan prefecture
Mengeluarkan undang-undang desebtralisasi th.1903, isinya sbb:
- Pendelegasian kekusaan pusat ke Hindia Belanda, dari pemerintahan Hindia
Belanda ke Departemen, pejabat lokal, dan dari pejabat Belanda ke pejabat
pribumi
- Menciptakan lembaga otonom yang mengatur urusan sendiri
- Pemisahan keuangan pusat dan daerah
Peraturan pembebasan dari perwalian (ontvoodting), serta pemerintahan baru
(bestuurshervorming), berdasarkan UU ini Indonesia dibagi menjadi kesatuan-
kesatuan daerah yang disebut Gouvernmenten, dengan gubernur sebagai
pimpinannya.
Penghapusan dewan keresidenan pada th.1925, dan membentuk Dewan
Kabupaten.
c. Sistem Hukum
Sistem hukum adat tradisional dirubah menjadi system barat modern
Adanya sistem pengadilan keliling dan pengadilan pribumi disetiap prefecture
yang disebut Landgerecthi
Pendirian mahkamah agung (Hog-Gerechtschof), dan menjadi lembaga yudikatif
tertinggi saat itu
B. Bidang Ekonomi
Penerapan tanam paksa, yang bertujuan mengeksploitasi sumber daya alam
Kebijakan ekonomi pintu terbuka, dengan kebijakan ini dimulailah era komersialisasi,
moneterisasi, dan industrialisasi
Kebijakan tersebut member kesempatan kepada perusahan-perusahan swasta untuk
melakukan perdagangan, dan menanamkan modal di Indonesia
Perkembangan ekonomi pada masa kolonial mempengaruhi berbagai segi kehidupan
rakyat, yaitu sector perdagangan, pertanian, perikanan, industry, infrastruktur, dan
taraf hidup rakyat secara umum
C. Bidang Sosial
a. Mobilitas sosial
Sebagian besar penduduk pribumi berada di urutan paling bawah struktur sosial,
hanya kalangan bagsawan yang berada distruktur atas
Struktur masyarakat meliputi beberapa golongan yaitu :
- Eropa (Belanda, Inggris, Amerika, Swis, Belgia dan Prancis)
- Asia dan Timur jauh (Cina, India, dan Arab)
- Pribumi (Penduduk asli)
b. Stratifikasi Sosial
Sebelum datangnya Belanda Stratifikasi terdiri atas : Kelasa Atas (Bangsawan),
Kelas Menegah (Birokrat pemerintah), Kelas bawah (Rakyat jelata), hal ini
didasarkan pada factor kekuasaan danketurunan
Setelah datangnya belanda terdiri dari : Kelas atas (Belanda), Kelas Menengah
(Bangsawan dan Birokrat), Kelas bawah (Rakyat biasa)
c. Demografis dan Mobilitas penduduk
Membentuk pola kependudukan yang mengikuti sistem kependudukan modern,
dimana lahir desa-desa dan kota-kota modern menggantikan ibukota kerajaan
sebagai pusat aktivitas.
Terjadi mobilitas penduduk dari desa ke kota (Urbanisasi), dari P.jawa ke luar
P.jawa (Transmigrasi)
d. Kedudukan dan Peran Perempuan
Perempuan yang awalnya terbatas peranannya hanya sebagai ibu rumah tangga
mulai menjunjung tinggi kebebasan, terutama kaum priayi dan terpelar
Tokohnya adalah R.A Kartini, beliau memimpikan sebuah tatanan social dimana
kaum peempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kaum laki-laki
D. Bidang Budaya
a. Pengaruh Westernisasi (Pembaratan)
Westernisasai terlihat dari cara pergaulan, bahasa, pakaian, system jabatan dan
kepangkatan, prioritas pendidikan, arsitektur, sarana perlengkapan hidup, sefrta
struktur tata kota
Hal ini masuk melalui jalur pemerintahan dan pendidikan
Namun hal ini hanya dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat, sebagian besar
masih menjalankan cara hidup feodal-tradisional.
b. Perkembangan Pendidikan
Sebelumnya masih bersifat tradisioanal, dimana pendidikan hanya dapat dinikmati
oleh segelintir orang dan juga sarana pendidikan sangat terbatas hanya
dilingkungan keratin dan pondok pesantren.
Pada masa colonial berdiri berbagai sekolah-sekolah diantaranya : HIS
(Hoolandsch inlandsche School), MULO (Meer Ultgebreid lager onderwijs), AMS
(Algemenee Middelbare School), serta HBS (hoogere Burger School)
Selain itu juga dibuka sekolah guru (Kweekschool dan Hogere Kweekschoole) dan
sekolah Dokter (STOVIA)
Pada abad 19 dibuka sekolah untuk pribumi yang disebut Sekolah angka 1 dan
sekolah angka 2, sekolah ini bersifat umum danmemberikan pelajaran dasar.
E. Bidang Idiologi dan Agama
Melalui jalur pendidikan timbul nilai-nilai Nasionalisme
Hal ini terlihat dari terbentuknya oragnasisasi pergerakan nasional, seperti Budi
Utomo, Indische Partij, serta Sarikat Islam
Dalam bidang agama Belanda membatasi dan mengontrol kegiatan keagamaan,
salah satunya adalah pembatasan dalam menunaikan ibadah haji.
Belanda menunjuk Dr.Snouck Hurgronje, untuk meneliti dan mem[elajarai
masyarakat muslim Indonesia, dan hasilnya menurut beliau Islam dibagi dua yaitu
Islam religious dan Islam politik.
Mengurangi pengaruh pendidikan Islam dengan mensosialisasikan budaya Belanda
melaui jalur pendidikan.
Pembatasan pergerakan agama juga dialami kelompok agama lain seperti katolik dan
protestan.
Untuk mengawasinya Belanda membuat aturan yaitu setiap kegiatan keagamaan
harus dilaporkan dan mendapat perizinan dari pemerintah Belanda.