Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KERAJAAN TERTUA DI INDONESIA


(KERAJAAN KUTAI, TARUMANEGARA, SRIWIJAYA,
MATARAM DAN MAJAPAHIT)

DISUSUN OLEH :

NAMA : JIHAN HERDIANA


KELAS : X MM 2

SMK MUTIARA 17 AGUSTUS


Jalan Taman Wisma Asri Kav. M7, RT.005/RW.016, Tlk. Pucung, Kec.
Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17121
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena hanya dengan ilmu,
karunia, petunjuk, dan hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliahSejarah Kebudayaan
Indonesia dengan baik.
Sholawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
islamiyah seperti sekarang ini dan semoga kelak kita dapat bertemu dengan beliau
di akhir zaman nanti.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang bersangkutan atas bantuan
saran, kritik, ataupun ide dalam penyusunan makalah yang berjudul Kerajaan
Tertua di Indonesia. Mungkin kami tidak dapat menemui pihak yang telah
membantu penyelesaia ntugas ini khususnya pembuat artikel yang terdapat dalam
situs internet.
Selain itu, kami sebagai penyusun juga meminta maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Kami menghara pada saran
maupun pembenaran dalam makalah ini agar dapat dipergunakan oleh pihak yang
membutuhkan.

Bekasi, 17 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2
A. Kerajaan Kutai ......................................................................... 2
B. Kerajaan Kutai Tarumanegara .................................................. 3
C. Kerajaan Sriwijaya ................................................................... 4
D. Kerajaan Mataram ..................................................................... 4
E. Kerajaan Majapahit ................................................................... 5
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 7
A. Kesimpulan .............................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dikatakan bahwa agama Hindu telah menyebar dari abad ke II dan III
Masehi dibawa dengan jalan damai melalui penganutnya yang rata-rata sebagai
saudagar, pedagang, dan sebagainya. Mereka menetap di wilayah Indonesia dan
terjadilah pembauran kebudayaan dan kepercayaan, dimulai dengan kerajaan
Hindu tertua di Indonesia, yaitu Kerajaan Kutai dan Tarumanegara.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia yang terletak di
Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama
Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan
kerajaan tersebut dengan ditemukannya tujuh buah prasasti berbentuk Yupa
yang diperkirakan dibuat pada abad ke-4 Masehi.
Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah kerajaan yang pernah
berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 sampai ke-7
Masehi. Wilayah kekuasannya meliputi pesisir Jakarta sampai pedalaman di
kaki Gunung Gede berdasarkan prasasti Ciareteun.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Kutai?
2. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Kutai Tarumanegara?
3. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Sriwijaya?
4. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Mataram?
5. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Kerajaan Kutai


Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia yang
diperkirakan berdiri sekitar abad ke-5 Masehi. Kerajaan ini berdiri di Muara
Kaman, di daerah aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.[1] Keberadaan
kerajaan ini diketahui dari prasasti yang berbetuk tiang (Yupa), yang ditemukan
di Muara Kaman, bertuliskan huruf Pallawa dan menggunakan bahasa
Sansakerta. Yupa merupakan tugu batu peringatan yang didirikan sebagai tanda
adanya suatu peristiwa penting.
Nama Kutai diberikan oleh para ahli dengan mengambil nama tempat
ditemukannya prasati yang menunjukkan keberadaan kerajaan tersebut. Karena
di dalam Yupa tidak disebutkan secara jelas nama dari kerajaan ini, dan
memang hanya sedikit informasi yang bisa diperoleh. Terdapat tujuh buah
Yupa yang ditemukan di daerah tersebut, salah satunya menyebutkan raja yang
memerintah kerajaan Kutai bernama Mulawarman. Selain Yupa terdapat juga
bukti peninggalan kerajaan Kutai, yaitu: Kalung Cina yang terbuat dari emas,
satu arca Bulus, dan dua belas arca batu.[2]
Salah satu Yupa tersebut telah diterjemahkan dan berbunyi: “Sang
Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah 20.000
ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti api. Di dalam tanah yang sangat
suci, Waprakeswara.[3] Untuk peringatan kebaikan budi sang raja, tugu ini
dibuat oleh para Brahmana yang datang ke tempat ini.”[4]
Adapun Yupa yang lain menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan
Kutai adalah Kudungga. Kudungga mempunyai seorang putra bernama
Asawarman yang disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah
meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan nama
Asawarman sudah mendapat pengaruh dari agama Hindu, hal tersebut
membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah
memeluk agama Hindu.

2
Sedangkan raja Kudungga masih menggunakan nama lokal daerah.
Sehingga para ahli berpendapat bahwa pada masa Kudungga Hindu baru masuk
ke wilayahnya. Kedudukannya dulu merupakan kepala suku, setelah agama
Hindu masuk ia mengubahnya menjadi sistem kerajaan, dan mengangkat
dirinya sebagai raja. Kemudian, pergantian pemimpin dilakukan secara turun
temurun.
Maka, tiga raja pertama yang paling berpengaruh adalah Kudungga,
Aswawarman, dan Mulawarman. Sedangkan, raja terakhir sebagai tanda
runtuhnya Kerajaan Kutai adalah Maharaja Dharma Setia. Ia terbunuh dalam
peperangan melawan Aji Pengeran Panji Mendapa dari Kesultanan Islam Kutai
Kartanegara.

B. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu yang pernah berkuasa
di wilayah barat Pulau Jawa (Jawa Barat) pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M.
kerajaan didirikan oleh Raja Jayasingawarman (358-382 M), ia merupakan
Maharesi dari Salankayana di India, yang mengungsi ke Nusantara karena
daerahnya diserang dan ditaklukkan ole Maharaja Samudragupta dari Kerjaan
Magada. Setelah mendirikan Kerajaan Taruma maka kekuasaan beralih dari
Rajatapura ke Tarumanegara.
Dari catatan sejarah dan peninggalan artefak yang ada di sekitar lokasi
kerajaan, dapat disimpulkan Kerajaan Tarumanegara dalah kerajaan Hindu
beraliran Wisnu. Terletak di wilayah Jawa Barat sekitar Bogor. Wilayah
kekuasaannya meliputi Banten, Jakarta, dan Cirebon. Sumber sejarah yang
menunjang keberadaan Kerajaan Tarumanegara adalah berita Cina dan
prasasti.[7] Untuk memastikan sejak kapan Kerajaan Taruma para ahli sejarah
berusaha mencari sumber dari Cina. Setelahnya ke cina untuk mempelajari
hubungan cina dengan Indonesia di masa lampau mereka menemukan naskah
– naskah hubungan kerajaan Indonesia dengan kerajaan Cina menyebutnya
Tolomo. Menurut catatan tersebut, kerajan Tolomo mengirimkan utusan ke
cina pada tahun 528 M, 538 M, 665 M, 666M. sehingga dapat di simpulkan
Tarumanegara berdiri sejak sekitar abad ke V dan ke VI.[8]

3
C. Kerajaan Sriwijaya
Sebuah kerajaan yang besar tentunya memiliki sejarah jaya dan
runtuhnya yang tentu akan selalu diingat oleh masyarakat Indonesia. Sejarah
masa kejayaan kerajaan Sriwijaya dimulai sekitar abad ke 9 hingga abad ke 10
di mana saat itu kerajaan ini berhasil menguasai jalur perdagangan maritim
Asia Tenggara.
Tidak hanya perdagangan maritim saja, akan tetapi juga berbagai
kerajaan di Asia Tenggara berhasil dikuasai oleh Sriwijaya. Kerajaan di
Thailand, Kamboja, Filipina, Vietnam, hingga Sumatera dan Jawa berhasil
dikuasai Sriwijaya.
Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya menjadi pengendali rute
perdagangan lokal yang mana waktu itu seluruh kapal yang lewat akan
dikenakan bea cukai. Mereka juga berhasil mengumpulkan kekayaan mereka
dari gudang perdagangan serta melalui jasa pelabuhan.
Sayangnya, masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya harus berakhir sekitar
tahun 1007 dan 1023 Masehi. Bermula ketika Raja Rajendra Chola, seorang
penguasa Kerajaan Cholamandala berhasil menyerang Sriwijaya dan berhasil
merebut bandar-bandar kota Sriwijaya.
Terjadinya penyerangan ini karena kedua kerajaan ini saling bersaing
pada bidang pelayaran serta perdagangan. Kerajaan Cholamandala bukan
berniat untuk menjajah, akan tetapi ingin meruntuhkan armada kerajaan.
Sehingga membuat kondisi ekonomi pada saat itu melemah serta berkurangnya
pedagang.

D. Kerajaan Mataram
Tanah Jawa dari dulu memang terkenal dengan kerajaan-kerajaan yang
ceritanya sudah sangat melegenda. Seperti halnya dengan Kerajaan Mataram di
Jawa Tengah yang terbagi menjadi 2 yaitu Mataram Kuno dan Mataram Islam.
Keberadaan ke-2 kerajaan tersebut dijelaskan oleh peninggalan sejarah berupa
prasasti-prasasti.
Ke-2 kerajaan tersebut sama-sama diperintah oleh raja-raja secara turun
temurun. Mataram kuno (Mataram Hindu) adalah sebutan untuk 2 dinasti yaitu

4
Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Dinasti Sanjaya ini bercorak Hindu
didirikan pada tahun 732 M oleh Sanjaya. Sedangkan
Dinasti Syailendra bercorak Budha Mahayana didirikan oleh Bhanu tahun 752
M. Ke-2 dinasti ini berkuasa di daerah Jawa Tengah bagian selatan.
Sedangkan Mataram Islam merupakan Kerajaan Islam yang berdiri
sekitar abad ke-16 di pulau Jawa. Kerajaan ini dipimpin oleh dinasti yang
mengaku sebagai keturunan dari Kerajaan Majapahit. Yaitu keturunan dari Ki
Ageng Sela dan juga Ki Ageng Pemanahan yang mana keduanya adalah raja-
raja besar Mataram Islam.

E. Kerajaan Majapahit
Bermula dari adanya serangan Jayakatwang yang menyerang Kerajaan
Singosari. Raden Wijaya yang bertugas menghadang pasukan di sebelah utara
ternyata mendapati serangan lebih besar dilancarkan dari arah selatan.
Raden Wijaya pun kembali ke istana. Melihat istana yang porak
poranda dan terbunuhnya Kertanegara, akhirnya Raden Wijaya melarikan diri.
Raden Wijaya melarikan diri bersama tentaranya yang setia dengan dibantu
penduduk desa Kugagu.
Setelah dirasa aman, Raden Wijaya menuju Madura meminta
perlindungan Aryawiraraja. Oleh Aryawiraraja, Raden Wijaya dihadiahi hutan
tarik agar diurus sebagai daerah kekuasaannya.
Hutan tarik sebagai hadiah tersebut dijadikan sebagai sebuah desa yang
diberi nama Majapahit. Nama Majapahit sendiri diambil dari kata “buah maja
yang berasa pahit”. Hal ini karena didaerah tersebut banyak sekali ditemukan
buah maja dengan mudahnya.
Pada saat itu pula, pasukan tentara Mongol datang ke Jawa dengan
dipimpin oleh Shih-Pi, Ike-Mise, dan Kau Hsing yang bermaksud mencari
Kertanegara untuk dihabisinya.
Adanya situasi ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya dengan
memberitahukan bahwa Kertanegara sedang berada di istana. Namun, para
tentara Mongol tidak mengetahui jika Kertanegara telah tewas, dan Kertanegara
yang dimaksudkan Raden Wijaya adalah Jayakatwang.

5
Setelah Kertanegara palsu (Jayakatwang) terbunuh, para tentara
Mongol berpesta. Keadaan ini pun dimanfaatkan kembali oleh Raden Wijaya
dengan menyerang pasukan Mongol hingga terusir dari Jawa dan kembali ke
negerinya. Sehingga pada tahun 1293 Raden Wijaya naik tahta dan dinobatkan
menjadi raja dengan gelar Sri Kertajasa Jayawardhana.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajaan Kutai berada di Kalimantan Timur,yaitu di hulu sungai
Mahakam, nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama tempat penemuan
prasasti,yaitu didaerah Kutai.Di Kalimantan Timur telah berdiri dan
berkembang kerajaan yang mendapatkan pengaruh Hindu, hal ini dibuktikan
dengan beberapa penemuan berupa batu bertulis dan prasasti.Tulisan itu ada
pada tujuh tiang batu yang disebut yupa.Yupa ini berfungsi untuk mengikat
hewan korban. Korban itu merupakan persembahan rakyat kepada dewa yang
dipujanya.
Kehidupan sosial dan budaya pun sangat menjunjung tinggi nilai
kebudayaan yang ada.Kehidupan ekonomi masyarakat Kutai sangat makmur,
dengan bukti bahwa Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina
dan India.Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para
pedagang.Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.

B. SARAN
Kita sebagai masyarakat indonesia harusmencintai budaya yang ada
saat ini.Peninggalan-peninggalan yang begitu besar di indonesia membuktikan
bahwa indonesia adalah negri yng kaya akan budaya.Dengan cara
merawat,melestarikan dan tidak merusak budaya yang ada,itu juga merupakan
bukti cinta kita terhadap peninggalan budaya di Indonesia

7
DAFTAR PUSTAKA

Gamal, Komandoko.2010.Ensiklopedia Pelajar dan Umum; Buku Serba Tahu


tentang Pengetahuan Umum Indonesia dan Dunia.Yogyakarta : Pustaka
Widyatama.

Soedjipto, Abimanyu.2014. Kitab Sejarah Terlengkap; Kearifan Raja-raja


Nusantara Sejarah dan Biografinya.Yogyakarta : Laksana.

Poesponegoro dan Notosusanto. 1990.Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta:


Balai Pustaka.

http://www.melayuonline.com.Kerajaan Kutai Martapura I Melayu


online (diakses pada tanggal 20 Maret 2017 pukul 13.47)

Prasetyo, Eko Prihananto. Sejarah Kita Berawal dari Kutai (Kompas, 3 November
2004)

Anda mungkin juga menyukai