Anda di halaman 1dari 7

CERITA FABEL SEMUT DAN BELALANG

Di suatu tempat, tepatnya di tengah hutan hidup seekor semut yang rajin. Ia selalu mencari makanan dan menyimpan
di lumbungnya. Ia sangat semangat sekalipun harus diguyur hujan dan disengat teriknya matahari.
Suatu hari saat ia tengah membawa makanan untuk disimpan pada lumbung, ia bertemu dengan seekor belalang yang
bermalas-malasan sambil berjemur. Belalang itu bertanya, “Hai semut, apa yang sedang kau lakukan?”
“Aku tengah bersusah payah mengumpulkan makanan di lumbung” Jawab semut. Mendengar itu, belalang pun
menimpal, “Buat apa susah payah mengumpulkan makanan, di hutan ini banyak makanan yang bisa disantap”.
Semut pun menjawab, “Ia benar lang, namun aku menyimpan makanan sebagai persiapan musim dingin nanti”.
Belalangpun kembali menertawakan semut, “Musim dingin masih lama. Untuk apa susah payahnya sekarang. Lebih
baik senang-senang dulu”.
Namun semut sama sekali tidak peduli dengan ejekan belakang yang malas. Ia tetap saja sibuk menyiapkan makanan
di lumbungnya. Keesokan harinya saat hendak pergi mencari makanan, ia kembali melihat belalang yang malas dan
menertawakannya kembali.
Sepanjang hari, semut selalu sibuk mengumpulkan makanan. Sedangkan belalang hanya asik bermain sambil
bersenang-senang. Akhirnya lumbung makanan semut hampir penuh. Namun itu tidak membuatnya merasa puas dan
ia tetap mencari makanan untuk disimpan.
Akhirnya, tibalah musim dingin. Semut dengan santai duduk di rumahnya sambil menikmati makanannya yang
banyak. Sementara belalang hanya menyimpan makanan dalam jumlah sedikit karena ia fikir musim dingin akan
segera berakhir.
Tak terasa musim dingin sudah berlalu selama satu bulan. Persediaan makanan yang dimiliki oleh sang belalang pun
habis. Sedangkan semut masih duduk santai sambil menikmati makanannya. Belalang mencoba mencari makanan
namun sama sekali tidak berhasil.
Akhirnya ia pun mengetuk pintu rumah semut dan semut pun membuka pintu. “Ada apa lang?” Tanya semut. “Tolong
berikanlah kepadaku sedikit saja persediaan makananmu. Karena aku kelaparan dan persediaanku sudah habis” Jawab
belalang.
“Enak aja kau. Ketika aku susah mengumpulkan makanan engkau malah mengejek dan menertawakanku. Dan
sekarang mau minta persediaan makananku. Pergilah sana, cari sendiri makananmu!” Jawab semut geram.
Akhirnya belalang meninggalkan rumah semut guna menemukan makanannya namun sama sekali tidak menemukan
apapun. Saat belalang hampir mati lantaran kedinginan, akhirnya semut datang menolong dan mengajaknya ke rumah
untuk menikmati makanan.
https://thegorbalsla.com/cerita-fabel/
Ant and Grasshopper Fable Stories

Somewhere, precisely in the middle of the forest lives a diligent ant. He always looks for food and keeps it in his barn.
He was very enthusiastic even though he had to rain and be stung by the heat of the sun.
One day while he was carrying food to be stored in the barn, he met a grasshopper who was lazing while sunbathing.
The Grasshopper asked, "Hey ant, what are you doing?"
"I was struggling to collect food in the barn," answered the ant. Hearing that, grasshopper also said, "Why bother
collecting food, in this forest a lot of food can be eaten".
Ants answered, "He was right, but I kept the food in preparation for the winter." Grasshopper laughed again at ants,
"Winter is still long. What's so hard for now? Better to have fun first ".
But the ants don't care at all about the lazy back taunts. He was still busy preparing food in the barn. The next day
when he was about to go looking for food, he looked back at the lazy grasshopper and laughed at him again.
Throughout the day, ants are always busy gathering food. While grasshoppers are just cool to play while having fun.
Finally, the ant food barn is almost full. But that did not make him feel satisfied and he was still looking for food to
keep.
Finally, winter arrived. The ants casually sit in their homes while enjoying their many meals. While grasshoppers only
store a small amount of food because he thinks winter is coming to an end.
Not feel winter has passed for a month. Food supplies owned by the grasshopper was gone. While the ants are still
sitting relaxed while enjoying the food. Grasshopper tried to find food but it did not work.
Finally he knocked on the ant's door and the ant opened the door. "What's wrong?" Asked the ant. "Please give me a
little of your food supply. Because I'm starving and my supply is gone "Grasshopper answered.
"It's good for you. When I was having trouble gathering food you even ridiculed and laughed at me. And now I want
to ask for my food supplies. Go there, find your own food! "Replied the ants growled.
Finally the grasshopper left the ant's house to find his food but found nothing. When the grasshopper almost died
because of the cold, finally the ant came to help and invited him to the house to enjoy food.

https://thegorbalsla.com/cerita-fabel/
Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Cindelaras dari Jawa timur
Pada Zaman Dahulu, Di Sebuah Kerajaan Jenggala. Hiduplah Seorang Raja Yang Bernama Raden Putra. Ia
Mempunyai Seorang Permaisuri Yang Sangat Baik Hati, Dan Seorang Selir Yang Cantik. Namun, Kecantikan Selir
Tidak Sama Seperti Hatinya. Selir Mempunyai Sifat Yang Sangat Iri Pada Permaiuri .

Kedua Istri Raja Tinggal Di Istana Yang Sangat Megah. Selir Mulai Merencanakan Kejahatan Untuk Menggantikan
Posisi Permaisuri. Ia Bekerja Sama Dengan Seorang Tabib Istana, Untuk Melaksanakan Rencananya.

Suatu Hari, Selir Raja Pura-Pura Sakit. Raja Segera Memanggil Tabib. Setelah Memeriksa Keadaan Selir, Raja Pun
Menanyakan Apa Yang Terjadi.

‘’ Paduka, Ada Seseorang Yang Sudah Menaruh Racun Pada Minuman Selir.’’ Jawab Tabib.

‘’ Siapa Yang Berani Melakukan Ini Kepada Selirku?’’ Tanya Sanga Raja.

‘’ Yang , Melakukan Ini Pada Ku Adalah Permaisuri Mu Sendiri. Sepertinya Permaisuri Ingin Membunuhku, Agar
Kasih Sayang Baginda Hanya Kepadanya, Dan Kekuasaan Kerajaan Jatuh Ke Tangannya.’’ Jawab Selir Raja.

Mendengar Yang Di Katakana Selir, Raja Sangat Marah Dan Langsung Memerintahkan Patih Untuk Mengusir
Permaisuri Yang Sedang Mengandung Dan Membunuhnya Di Hutan. Patih Pun Langsung Membawa Permaisuri
Pergi Ke Hutan Belntara. Namun, Patih Yang Sangat Bijak Itu Tidak Membunuh Permaisuri. Ia Tahu Ini Rencana
Jahat Selir Tersebut. Patih Pun Menangkap Seekor Kelinci.

‘’ Permaisuri, Aku Tidak Akan Membunuhmu. Namun, Hamba Akan Memberitahukan Kepada Raja, Bahwa Anda
Sudah Hamba Bunuh, Dan Untuk Membuat Raja Dan Selir Tuan Putri Sudah Mati. Hamba Akan Membunuh Seekor
Kelinci Ini, Dan Melumuri Darahnya Pada Selendang Milik Permaisuri Dan Pedang Hamba.’’ Ujar Sang Patih.

‘’ Aku Sangat Berterima Kasih Patih, Karena Kau Tidak Membunuhku Dan Membiarkan Aku Hidup.’’ Jawab
Permaisuri.

‘’ Permaisuri, Saya Terpaksa Harus Meninggalkan Mu Di Hutan Belantara Ini Seorang Diri. Hamba Mohon Maap
Karena Tidak Bisa Menemani.’’ Kata Patih.

Setelah Beberapa Bulan Permaisuri Tinggal Di Dalam Hutan, Ia Pun Melahirkan Seorang Anak Laki-Laki. Anak Itu
Di Beri Nama Cindelaras. Cindelaras Tumbuh Menjadi Anak Yang Cerdas Dan Tampan. Sejak Kecil Ia Sudah
Terbiasa Berteman Dengan Binatang.

Suatu Hari, Cindelaras Sedang Asik Bermain. Tiba-Tiba, Seekor Rajawali Menjatuhan Sebutir Telur Tepat Di Sebelah
Cindelaras. Cindelaras Langsung Mengambil Telur Itu Dan Menetaskannya. Tiga Minggu Kemudian, Menetaslah
Telur Tersebut Menjadi Seekor Anak Ayam Yang Lucu.Cindelaras Merawat Ayam Tersebut Dengan Sangat Baik.
Tubuh Ayam Itu Terlihat Kuat Dan Kekar, Paruhnya Kokoh Dan Runcing Seperti Paruh Burung Rajawali. Kedua
Kakinya Kekar Berotot Dan Memiliki Kuku Yang Runcing Tajam Seperti Kuku Rajawali. Namun, Suara Kokoknya
Sangat Berbeda Dengan Ayam-Ayam Lainnya. Suara Kokoknya Sangat Aneh, ‘’ Kukuruyuk, Tuanku Cindelaras,
Rumahnya Di Dalam Hutan Belantara, Atap Rumahnya Terbuat Dari Daun Kelapa, Ayahnya Raden Putra Raja
Jenggala.” Bunyi Kokok Ayam Cendelaras.
Cindelaras Sangat Terkejut Dan Langsung Menunjukannya Kepada Ibunya. Permaisuri Pun Merasa Sangat Terkejut
Mendengar Suara Kokok Si Ayam. Ia Pun Langsung Menceritakan Siapa Ayahnya Dan Mengapa Mereka Tinggal Di
Dalam Hutan. Mendengar Cerita Ibunya, Cindelaras Memutuskan Untuk Pergi Ke Istana Untuk Bertemu Ayahnya.

Awalnya Ibunya Tidak Mengijinkan Cindelaras Pergi. Namun, Ia Terus Memaksa. Setelah Ibunya Mengijinkannya
Pergi. Ia Langsung Berangkat Di Temani Ayam Jantannya. Namun, Di Tengah Perjalanan Cindelaras Bertemu
Dengan Orang-Orang Yang Sedang Mengadu Ayam. Mereka Melihat Cindelaras Membawa Ayam Jagonya Dan
Mengajaknya Ikut Menguji Kehebatan Ayamnya.

‘’ Hei Kau, Apakah Berani Adu Ayam Dengan Ayam Jago Ku Yang Kuat Ini?’’ Ujar Mereka.

‘’ Baiklah.’’ Jawab Cindelaras.

Ternyata, Ayam Jantan Milik Cindelaras Dapat Mengalahlan Lawan Setelah Beberapa Kali Di Adu. Namun,
Ayamnya Tidak Dapat Di Kalahkan.

Berita Tentang Kehebatan Ayam Jantannya Cindelaras Terdengar Hingga Teling Raja Raden Putra. Raja Langsung
Menyruh Hulubalangnya Mengundang Cindelaras Datang Ke Istana. Cindelaras Pun Sampai Istana.

‘’ Paduka, Hamba Menghadapmu.’’ Kata Cindelaras Dengan Sopan.

‘’ Anak Ini Sangat Tampan Dan Cerdas, Sepertinya Ia Bukan Dari Kalangan Rakyat Biasa.’’ Ujarnya Dalam Hati.

Akhirnya, Di Adulah Ayam Jantan Milik Cndelaras Melawan Ayam Jantan Milik Raja. Namun, Raja Mengajukan
Satu Syarat Kepada Cindelaras. Jika Ia Kalah, Ia Harus Bersedia Menyerahkan Ayam Jantannya Dan Kepalanya Di
Pancung. Namun, Jika Ia Menang. Raja Raden Putra Akan Memberikan Setengah Kekayaannya.

Dua Ekor Ayam Jantan Bertarung Dengan Sangat Gagah. Dalam Beberapa Menit, Ayam Jantan Milik Cindelaras
Dapat Mengalahkan Ayam Jantan Milik Raja. Penonton Pun Bersorak Memberikan Selamat Kepada Cindelaras.

‘’ Baiklah, Aku Mengaku Kalah. Akan Ku Serahkan Setengah Kekayaan Ku Menjadi Milik Mu Cindelaras. Namun,
Siapa Kamu Sebenarnya’’ Ujarnya Sang Raja.

Cindelaras, Langsung Membungkuk Dan Membisikka Sesuatu Kepada Ayamnya. Beberapa Menit Kemudian. Ayam
Jantan Tersebut Mengeluarkan Suara.

“Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, Rumahnya Di Dalam Hutan, Atapnya Terbuat Dari Daun Kelapa, Ayahnya Raden
Putra…,” Ayam Jantan Itu Berkokok Berulang-Ulang.

Raden Putra Sangat Terkejut Mendengar Suara Kokok Ayam Cindelaras.

‘’ Benarkah Itu ?’’ Tanyanya Dengan Sangat Heran Dan Penasaran.

‘’ Benar Sekali Baginda. Hamba Cindelaras, Putra Dari Permaisuri Baginda.’’ Jawabnya Dengan Tegas.

Raja Raden Putra, Langsung Memangil Patih. Patih Pun Langsung Menceritakan Kebenarannya.
‘’ Aku Sudah Melakukan Kesalahan Dan Memberikan Hukuman Kepada Permaisuri Yang Tidak Bersalah. Aku Akan
Memberikan Hukuman Yang Setimpal Kepada Selir’’ Ucapnya Menyesal.

Raja Raden Putra Langsung Memeluk Cindelaras Dan Meminta Maap Atas Semua Kesalahannya Itu. Raden Putra,
Patih Dan Hulubalang Langsung Pergi Ke Hutan Dan Menjemput Permaisuri.

Akhirnya Raja Raden Putra, Permaisuri Dan Cindelaras Hidup Bersama Dan Bahagia. Setelah Raden Putra
Meninggal. Cinderalaslah Yang Menggantikan Ayahnya Sebagai Raja. Ia Memimpin Kerajaab Dengan Adil Dan
Bijaksana.

Pesan moral dari Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Cindelaras adalah jika kita berbuat jahat maka kita akan
mendapatkan buah dari sifat jahat itu di kemudian hari, begitu juga jika kita melakukan sebaliknya. Jauhilah
sifat suka berjudi karena hanya akan merugikan diri kita.

https://dongengceritarakyat.com/dongeng-cerita-rakyat-indonesia-cindelaras/amp/X

Indonesian Folklore Cindelaras from East Java


In the Ancients, In a Kingdom of Jenggala. There lived a King Named Raden Putra. He Has A Very Kind Empress,
And A Beautiful Concubine. However, the concubine's beauty is not the same as her heart. Concubines Have Very
Envious Character in Consort.
Both of the King's Wives lived in a very grand palace. The concubine began to plan crime to replace the position of
the empress. He Cooperated with a Royal Physician, To Carry Out His Plan.
One day, the Royal Concubine was sick. The King Immediately Called the Physician. After examining the state of
concubines, the king also asked what had happened.
'' Sire, there is someone who has put poison in concubine drinks. '' The doctor replied.
'Who Dares To Do This To My Concubine?' 'Asked the King.
'Who, Doing This To Me Is Your Empress. Looks like the Empress wants to kill me, so that His Majesty's love is only
to him, and royal power falls into his hands. '' Answered the Royal Concubine.
Hearing What The Concubine Said, The King Was Very Angry And Immediately Ordered The Patih To Oust The
Empress Who Was Containing And Killing Her In The Forest. Patih Pun Immediately Takes the Empress Go to the
Belntara Forest. However, the Very Wise Practitioner Didn't Kill the Empress. He Knew This Is A Wicked
Concubine's Plan. Patih Also Catch A Rabbit.
'Empress, I will not kill you. However, I will tell the king that you have killed me, and to make the princess and the
princess's concubine dead. I Will Kill This Rabbit, And Stain His Blood On The Shawl Of The Empress And The
Sword Of My Servant. '' Said The Patih.
‘’ I'm Very Thankful, Patih, Because You Didn't Kill Me And Let Me Live. ’’ The Queen answered.
'Empress, I am forced to leave you in this wilderness alone. I Please Forgive Because I Cannot Accompany. '' Said
Patih.
‘’ I'm Very Thankful, Patih, Because You Didn't Kill Me And Let Me Live. ’’ The Queen answered.
'Empress, I am forced to leave you in this wilderness alone. I Please Forgive Because I Cannot Accompany. '' Said
Patih.
After a few months the Empress lived in the forest, she also gave birth to a boy. The Child Was Given A Cindelaras
Name. Cindelaras Grows Into A Child That Is Smart And Handsome. Since childhood, he has been accustomed to
befriending animals.
One day, Cindelaras was cool playing. Suddenly, an eagle drops an egg right next to Cindelaras. Cindelaras
Immediately Taking The Egg And Hatching It. Three Weeks Later, Hatch The Egg Into A Cute Chick. Cindelaras
Cared For The Chicken Very Well. Chicken Body That Looks Strong And Sturdy, Its Beak Is Sturdy And Pointy Like
An Eagle's Beak. Both of his legs are muscular muscular and have sharp nails like Rajawali nails. However, the
crowing is very different from other chickens. The crowing sound is very strange, ‘’ Kukuruyuk, Tuanku Cindelaras,
his house in the wilderness, the roof of his house made of coconut leaves, his father Raden Putra Raja Jenggala. "The
sound of crowing of Cendelaras chicken.
Cindelaras was very surprised and immediately showed it to his mother. The empress also felt very surprised to hear
the crowing of the chicken. He also directly told who his father was and why they lived in the forest. Hearing her
mother's story, Cindelaras decided to go to the palace to meet her father.
Initially her mother did not allow Cindelaras to leave. However, He Continues to Force. After his mother let him go.
He immediately departed at his cock companion. However, in the middle of the journey Cindelaras met with people
who were pitting chickens. They See Cindelaras Bringing Their Rooster Chicken and Inviting Him to Test Their
Chicken Strength.
Hei Hei Hey You, Do You Dare Chicken With My Strong Rooster? ’’ They Said.
Baiklah ’Alright.’ ’Cindelaras answered.
Apparently, Cindelaras's Roosters Can Defeat Opponents After Several Times in a Fight. However, the Chicken
Cannot Be Defeated.
News About the Greatness of his Cindelaras Rooster Sounds to the Ear of King Raden Putra. The King immediately
calls for his commander to invite Cindelaras to come to the palace. Cindelaras Even Until the Palace.
‘’ Sire, I am facing you. ’’ Cindelaras said politely.
"This Boy Is Very Handsome And Smart, It Seems He Is Not From Ordinary People." He Said In The Heart.
Finally, There Cndelaras's Roosters Fight the King's Roosters. However, the King Submitted a Condition to
Cindelaras. If he loses, he must be willing to hand over his rooster and his head in the pancung. However, if he wins.
Raja Raden Putra Will Give Half of His Wealth.
Two Roosters Fight Very Fierce. Within Minutes, Cindelaras's Roosters Can Beat the King's Roosters. The crowd
cheered, congratulating Cindelaras.
‘’ Alright, I Confess Lose. I Will Give Up Half of My Wealth To Belong To Cindelaras. However, Who Are You?
"Said the King.
Cindelaras, Bent Over and whispering Something To His Chicken. A few minutes later. The Rooster Makes Noises.
"Kukuruyuk ... Tuanku Cindelaras, his house in the forest, the roof is made of coconut leaves, his father Raden
Putra ...," the rooster crows repeatedly.
Raden Putra Very Surprised to Listen to the Cindelaras Chicken Crowing Sound.
’’ Is that true? ’’ He asked With Very Wonder And Curious.
‘’ Very right, Your Majesty. I am Cindelaras, Son of the Empress of His Majesty. '' He answered emphatically.
Raja Raden Putra, Directly Call Patih. Patih directly tell the truth.
‘’ I Made a Mistake And Punished the Innocent Empress. I Will Give Equivalent Punishment to Concubines '' He said
Regretfully.
Raja Raden Putra Immediately embraced Cindelaras and asked forgiveness for all his mistakes. Raden Putra, Patih
And Hulubalang Directly Go To The Forest And Pick Up Empress.
Finally Raja Raden Putra, Empress and Cindelaras lived together happily. After Raden Putra Died. It was Cinderalas
who replaced his father as king. He Leads the Kingdom Fairly and Wisely.
The moral message of the Indonesian Folklore Cindelaras Story is that if we do evil then we will get the fruits of that
evil nature in the future, and if we do the opposite. Stay away from gambling because it will only hurt us.
https://dongengceritarakyat.com/dongeng-cerita-rakyat-indonesia-cindelaras/amp/

Anda mungkin juga menyukai