Anda di halaman 1dari 18

Power Point Kerajaan Kediri, Mataram

Kuno, dan Kalingga

Kelompok 2

Azzah Nurfatihah

Rafi Rasyid

Hafidz Zaki

Niko Satya
KERAJAAN KEDIRI

Kerajaan kediri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Wangsa Isyana/ Kerajaan Medang
Kamulan. Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan yang bercorak Hindu yang terdapat di
Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1042-1222, kerajaan ini berpusat di Kota Daha yang
sekarang terletak di Kota Kediri. Selama 177 tahun berdiri, kerajaan ini memiliki 8 raja yang
berkuasa, salah satunya adalah Raja Sri Aji Jayabaya yang membawa Kediri pada zama
keemasan
Raja-Raja

 Sri Jayawarsa : tahun 1104 M

merupakan raja pertama Kerajaan Kediri, peninggalan yang ditinggalkan berupa Prasasti
Sirah Keting

1. Sri Bameswara : tahun 1117 M

Peninggalan yang ditinggalkan berupa prasasti yang ditemukan di Tulung agung dan
Kertosono

• Sri Jayabaya : tahun 1135-1157 M

Kerajaan Kediri mencapai masa keemasan pada pemerintahan Raja Sri Jayabaya, prasasti
yang ditinggalkan berupa Prasasti Hantang, Prasasti Talan, dan Prasasti Jepun
 Sri Sarweswara : tahun 1159-1161 M

Sri Sarweswara terkenal sebagai raja yang religius dan juga berbudaya. Peninggalan yang
ditinggalkan berupa Prasasti Angin tahun 1171 M

• Sri Aryeswara : tahun 1171 M

Peninggalan yang ditinggalkan berupa Prasasti Angin tahun 1171 M

• Sri Gandra : tahun 1181 M

Peninggalan yang ditinggalkan berupa Prasasti Jaring tahun 1181 M


• Sri Kameswara : tahun 1180-1190 M

Saat pemerintahan Raja Sri Kameswara, seni sastra berkempang dengan sangat pesat. Salah
satunya dalah Kitab Smarandhana yang ditulis oleh Empu Dharmaja.Peninggalan yang
ditinggalkan berupa Prasasti Ceker dan Prasasti Kakawin Smaradhan

• Sri Kertajaya : tahun 1194-1222 M

Sri Kertajaya merupakan raja terakhir Kerajaan Kediri. peninggalan yang ditinggalkan adala
Prasasti Galunggung tahun 1194, Prasasti Kamulan tahun 1194, Prasasti Palah tahun 1197,
dan Prasasti Wates kulon tahun 1205 M
Kondisi Sosial Kerajaan Kediri :
Kondisi masyarakat kediri sudah teratur, seperti menggunakan pakaian yang rapih. Raja-raja
juga sangat menghargai dan menghormati hak-hak rakyatnya sehingga masyarakat kediri
bisa menjalankan aktivitas sehari-hari.

Kondisi Politik :
Kerajaan Kediri berdiri pada tahun 1042-1222 dan memiliki 8 raja yang berkuasa. Puncak
kejayaan Kerajaan Kediri terjadi saat pemerintahan Raja Jayabaya.
Kondisi Budaya :
peninggalan yang ditinggalkan oleh Kerajaan Kediri berupa 15 prasasti dan 4 kitab

Kondisi Ekonomi :

Masyarakat kediri yang hidup di pedalaman bekerja sebagai petani, hal ini didukung oleh
konisi tanah yag bagus. Sedangkan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai bekerja sebagai
pedagang dan pelayaran
KERAJAAN KALINGGA

1. Kerajaan Kalingga (bahasa Jawa: ꦏꦭꦶꦁꦒ; Kalinggå) atau Kerajaan Halong (nama
Pekalongan berasal dari istilah setempat halong yang berarti hasil)[1] (Hanzi: 訶 陵 ;
Hēlíng atau 闍 婆 ; Dūpó dalam sumber-sumber Tiongkok) adalah kerajaan bercorak
Hindu-Buddha yang pertama muncul di pantai utara Jawa Tengah pada abad ke-6
Masehi, dan bersama dengan Kerajaan Kutai dan Tarumanagara.
2. Temuan arkeologis dan catatan sejarah dari periode ini langka, dan lokasi persis ibu
kota kerajaan tidak diketahui. Diperkirakan ada suatu tempat di antara Pekalongan dan
Jepara saat ini. Sebuah tempat bernama Kecamatan Keling ditemukan di pantai utara
Kabupaten Jepara, namun beberapa temuan arkeologis di dekat Kabupaten Pekalongan
dan Batang menunjukkan bahwa Kabupaten Pekalongan adalah pelabuhan kuno,
menunjukkan bahwa Pekalongan mungkin merupakan nama yang diubah dari Pe-
Kaling-an. Kalingga ada antara abad ke-6 dan ke-7, dan itu adalah salah satu kerajaan
Hindu-Buddha paling awal yang didirikan di Jawa Tengah. Catatan sejarah kerajaan ini
langka dan tidak jelas, dan sebagian besar berasal dari sumber-sumber Tiongkok dan
tradisi lokal.
RAJA - RAJA

1. Raja yang paling berpengaruh di Kerajaan Kalingga adalah tidak lain Ratu Shima/Sima yang dianggap sebagai Raja
yang paling adil, menjunjung tinggi hukum, dan bijaksana. Namun, keberhasilannya juga tidak dapat diraih tanpa
silsilah keseluruhan dari Kerajaan ini, Berikut adalah urutan Raja-Raja yang pernah memerintah Kalingga.

2. Prabu Wasumurti (594-605 M)


3. Diperkirakan merupakan pendiri Kerajaan Kalingga, bukan hanya itu saja, dimungkinkan pula bahwa dengan
mendirikan Kalingga ia juga menjadi asal-muasal Kerajaan Mataram Kuno yang menjadi salah satu Kerajaan
terkuat di Nusantara.
4. Prabu Wasugeni (605-632 M)
5. Prabu Wasudewa (632-652 M)
6. Prabu Wasukawi (652 M)
7. Prabu Kirathasingha (632-648 M)
8. Prabu Kartikeyasingha (648-674 M)
9. Berkuasa bersama Ratu Sima selama 26 tahun, merupakan menantu Prabhu Wasugeni setelah menikah dengan
Dewi Wasuwari (Ratu Sima).
10. Ratu Shima (674-695 M)
11. Merupakan raja Kerajaan Kalingga yang dianggap paling berpengaruh, terkenal, dan berhasil membawa Kerajaan
ini ke masa kejayaannya. Ia adalah Ratu, Maharani atau Raja Wanita pertama dari Kerajaan ini yang membuatnya
istimewa. Seakan telah menyerukan nafas feminisme yang kuat dari masa lampau yang kebanyakan masih
menganut sistem patriarki.
1. kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Kalingga

2. Penduduk Kalingga hidup dengan teratur. Ketertiban dan ketentraman sosial di


Kalingga dapat berjalan dengan baik berkat kepemimpinan Ratu Sima yang tegas dan
bijaksana dalam menjalankan hukum dan pemerintahan. Dalam menegakkan hukum
Ratu Sima tidak membedakan antara rakyat dengan anggota kerabatnya sendiri. Berita
mengenai ketegasan hukum Ratu Sima pernah didengar oleh Raja Ta-Shih. Ta-Shih
adalah sebutan Cina untuk kaum muslim Arab dan Persia. Raja Ta-Shih lalu menguji
kebenaran khabar tersebut. Dia memerintahkan anak buahnya untuk meletakkan satu
kantong emas di jalan wilayah Kerajaan Ratu Sima. Selama tiga tahun kantong itu
dibiarkan tergeletak di jalan dan tidak seorang pun berani menyentuh. Setiap orang
melewati kantong emas itu berusaha menyingkir. Pada suatu hari putra mahkota tidak
sengaja menginjak kantong itu sehingga isinya berhamburan. Kejadiaan ini membuat
Ratu Sima marah dan memerintahkan hukuman mati untuk putra mahkota. Akan
tetapi, para menteri berusaha memohon pengampunan untuk putra mahkota. Ratu Sima
menanggapi permohonan itu dengan memerintahkan agar jari kaki putra mahkota yang
menyentuh kantong emas dipotong. Peristiwa ini adalah bukti ketegasan Ratu Sima
dalam menegakkan hukum.
1. Kehidupan Politik Kerajaan Kalingga

2. Kehidupan Politik Pada abad VII Masehi Kerajaan Kalingga pernah dipimpin seorang
ratu bernama Sima. Ratu Sima menjalankan pemerintahan dengan tegas, keras, adil,
dan bijaksana. Dia melarang rakyatnya untuk menyentuh dan mengambil barang
bukan milik mereka yang tercecer di jalan. Bagi siapa pun yang melanggar akan
memperoleh hukuman berat. Hukum di Kalingga dapat ditegakkan dengan baik.
Rakyat taat pada peraturan yang dibuat ratu mereka. Oleh sebab itu, ketertiban dan
ketentraman di Kalingga berjalan baik. Menurut naskah Carita Parahyangan, Ratu
Sima mempunyai cucu bernama Sahana yang menikah dengan Raja Brantasenawa dari
Kerajaan Galuh. Sahana mempunyai anak bernama Sanjaya yang kelak menjadi
Dinasti Sanjaya. Sepeninggalan Ratu Sima, Kerajaan Kalingga ditaklukan oleh
Kerajaan Sriwijaya.
1. Kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan kalingga / holing berkembang pesat.
Masyarakat kerajaan kalingga telah mengenal hubungan perdagangan. ... Selain itu,
kegiatan ekonomi masyarakat lainnya, di antaranya bercocok tanam, menghasilkan
kulit, penyu, emas, perak, cula badak, dan gading serta membuat garam.
Kerajaan Mataram Kuno
Di Jawa Tengah pada abad ke-8 M telah berdiri sebuah kerajaan, yakni Mataram. Mataram yang bercorak Hindu-
Buddha ini diperintah oleh dua dinasti (wangsa) yang berbeda, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.
Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan yg berdiri di tahun 732 masehi dan berdiri di desa Canggal(sebelah barat kota
Magelang). Pada saat itu pula didirikan sebuah Lingga atau lambang siwa di atas sebuah bukit di daerah Kunjarakunja
yang didirikan oleh Raja Sanjaya. Berdasarkan Prasasti Canggal diketahui, Mataram Kuno mula-mula diperintah oleh
Raja Sanna.
Raja Raja Yg Pernah Memerintah Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal sebagai Kerajaan Kuno
Medang yakni kerajaan dengan corak agraris. Ada 3 Wangsa
(dinasti) yang dulu pernah menguasai Kerajaan Mataram Kuno yakni Wangsa Sanjaya, Wangsa Syailendra dan Wangsa
Istana. Berikut daftar raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Mataram Kuno beserta keluarganya menurut Prasasti
Mantyasih (907 M):
1. Diawalai Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, (merupakan pendiri Kerajaan Medang)
2. Rakai Panangkaran, (awal berkuasanya Wangsa Syailendra)
3. Rakai Panunggalan alias Dharanindra
4. Rakai Warak alias Samaragrawira
5. Rakai Garung alias Samaratungga
6. Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, (awal kebangkitan Wangsa Sanjaya)
7. Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala
8. Rakai Watuhumalang
9. Rakai Watukura Dyah Balitung
10. Mpu Daksa
11. Rakai Layang Dyah Tulodong
12. Rakai Sumba Dyah Wawa
13. Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur
14. Sri Lokapala (merupaka suami dari Sri Isanatunggawijaya)
15. Makuthawangsawardhana
16. Dharmawangsa Teguh, (berakhirnya Kerajaan Medang)
Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
1. Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
2. Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan sejumlah prasasti yang mengukir kisa kerajaan hingga silsilah kerajaan.
Berikut daftar prasasti tersebut.
3. Prasasti Canggal
4. Prasasti ini disebut juga Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya (732 M). Benda ini ditemukan di halaman
Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Salam, Magelang, Jawa Tengah. Prasasti ini memakai bahasa Pallawa dan
Sansekerta.
5. Prasasti Kelurak
6. Prasasti ini dibuat pada 782 M dan ditemukan di sekitaran Candi Lumbung, Desa Kelurak, Kompleks Percandian
Prambanan, Jawa Tengah. Prasasti ini berisi tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri yang
diperintah oleh Raja Indra Sri Sanggramadhananjaya.
7. - Prasasti Mantyasih
8. Prasasti ini ditemukan di Kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah. Prasasti ini berisi daftar silsilah raja-raja
Mataram sebelum Raja Belitung. Selain itu, di dalamnya juga memuat bahwa Desa Mantyasih ditetapkan Balitung
sebagai desa bebas pajak.
9. Selain ketiga prasasti di atas, ada sejumlah prasasti lainnya yakni:
10. Prasasti Sojomerto -Prasasti Gondosuli
11. Prasasti Tri Tepusan -Prasasti Kanyumwungan/karang Tengah
12. Prasasti Wanua Tengah III -Prasasti Sankhara
13. Prasasti Rukam -Prasasti Ngadoman
14. Prasasti Plumpungan -Prasasti Kalasan
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno juga meninggalkan situs berupa candi yang ada hingga sekarang.

1. Diantaranya seperti
2. Candi Kalasan
3. Candi Plaosan
4. Candi Prambanan
5. Candi Sewu
6. Candi Mendut
7. Candi Pawon
8. Candi Sambisari
9. Candi Sari
10. Candi Kedulan
11. Candi Morangan
12. Candi Ijo
13. Candi Barong
14. Candi Sojiwan
15. dan tentu saja yang paling kolosal adalah Candi Borobudur.
Kehidupan Sosial kerajaan mataram kuno
1. Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan yang dikenal juga dengan sebutan Mataram Hindu, meski pada
faktnya di masa tersebut hidup berdampingan pula dengan pemeluk agama Buddha. Mataram Kuno ini merujuk pada
dua dinasti yakni syailendra dan sanjaya. Dinasti sanjaya ini bercorak Hindu sementara syailendra bercorak Buddha
Mahayana.

Kehidupan Politik Kerajaan Mataram Kuno


2. Berdasarkan prasasti Metyasih, Rakai Watukumara Dyah Balitung (Wangsa Sanjaya ke-9) telah memberikan hadiah
tanah kepada 5 orang patihnya yang berjasa besar kepada Mataram. Dalam prasasti Metyasih juga disebutkan raja-raja
yang memerintah pada masa Dinasti Sanjaya. 

3. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno


4. Kehidupan ekonomi masyarakat Mataram Kuno pada masa Dinasti Syailendra bertumpu pada bidang pertanian,
perdagangan, dan kerajinan. Pada masa Dinasti Syailendra pajak sudah dilaksanakan dengan baik
Kehidupan Sosial Budaya kerajaan Mataram
1. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA Kerajaan Mataram kuno
Kuno ini dikategorikan sangat teratur. ... Meski dua keyakinan
ini bersebrangan namun mampu hidup berdampingan penuh TOLERANSI. Sikap ini dibuktikan dengan kebersamaan
yang mereka jalin saat membangun Candi Borobudur. Selain toleransi, masyarakat juga dikenal saling GOTONG
ROYONG.

Anda mungkin juga menyukai