Lokasi kerajaan harus pindah ke Jawa Timur karena letusan Gunung Merapi
menghancurkan Kerajaan Mataram. Berdasarkan Prasasti Mantyasih, raja pertama
Kerajaan Medang saat berada di Jawa Tengah adalah Rakai Mataram Sang Ratu
Sanjaya.
Puncak kejayaan terjadi pada tahun 898-910 masehi. Kala itu, Kerajaan Medang
dipimpin oleh Raja Balitung dan memiliki kekuasaan meliputi Bagelen di Jawa
Tengah hingga Malang di Jawa Timur.
Selain itu, ada juga yang menyebutkan puncak kejayaan Kerajaan Medang terjadi
pada masa Raja Airlangga. Hal itu tertulis dalam kitab Arjunawiwaha karya Mpu
Kanwa.
Raja pertama Kerajaan Medang di Jawa Timur bernama Mpu Sindok. Raja ini
memerintah bersama sang istri Sri Wardhani Pu Kbih selama lebih dari 20 tahun.
Kemudian, Kerajaan Medang juga pernah dipimpin oleh Raja Dharmawangsa Teguh
yang merupakan cucu Mpu Sindok. Raja ini dikenal sangat peduli terhadap
rakyatnya.
Akibat serangan balik tersebut, Raja Dharmawangsa terbunuh. Kejadian ini dikenal
sebagai penyerangan Pralaya. Selepas dari itu, Kerajaan Medang dipimpin oleh
Raja Airlangga.
Baca juga:
Akhirnya, Kerajaan Medang diberikan putra-putra dari selir Raja Airlangga. Sehingga
sejarah Kerajaan Medang berakhir di zaman pemerintahan ini.
4. Peninggalan
Ada banyak peninggalan Kerajaan Medang Kamulan yang tercatat oleh sejarah.
Pertama Prasasti Mpu Sindok yang menceritakan kehidupan politik Kerajaan
Medang Kamula di masa Mpu Sindok.
Selain prasasti, Kerajaan Medang juga memiliki peninggalan candi seperti, Candi
Prambanan, Candi Kalasan, dan Candi Ijo yang terletak di Jawa Tengah
Selama berdiri, kesultanan ini menjadi salah satu kerajaan yang sangat
berkembang pesat. Terlebih di sektor ekonomi karena perdagangan tak hanya
mengandalkan dari dalam negeri tetapi juga internasional.
2. Raja
Setelah sempat hilang dari panggung sejarah, muncul nama Raja Bameswara
yang memimpin kerajaan ini pada tahun 1116. Pemerintahan Bameswara
berlangsung sampai 1134 yang kemudian dilanjutkan Raja Jayabaya.
Selain Jayengrana, ada dua raja yang dikenal akan prestasinya memimpin
kerajaan Kediri. Pertama, adalah Jayabaya yang memimpin pada tahun 1135
sampai 1157. Ia diketahui mampu menyatukan kerajaan Jenggala ke dalam
kekuasaan miliknya.
Selain itu, raja selanjutnya adalah Kameswara yang memimpin di tahun 1182
hingga tahun 1185. Ia dikenal akan kemampuannya mengembangkan
kesusastraan, di antaranya Smaradhana karya Mpu Dharmaja.
Selain itu, ada juga cerita Panji yang terkenal akan lika-liku percintaan Panji
Asmarabungun dengan istri yang bernama Galuh Candrakirana atau Dewi
Sekarjati.3. Masa Kejayaan
Hal itu bahkan, tertulis dalam peninggalan Prasasti Sirah Keting yang
berangka tahun 1104 masehi. Tertulis di sana bahwa rakyat Kediri telah meraih
prestasi hebat sehingga memperoleh hadiah dari raja Jayengrana.
Kerajaan Singosari didirikan oleh Ken Arok dengan gelar Sri Rangga Rajasa Sang
Amurwabhumi. Puncak kejayaan Kerajaan Singosari ini terjadi pada masa pemerintahan Sri
Maharajadiraja Sri Kertanegara.
Singosari pun mengalami keruntuhan karena dua hal yaitu tekanan luar negeri dan
pemberontakan dalam negeri. Kerajaan Singosari adalah bagian sejarah yang penting dari
Kabupaten serta Kota Malang.
1. Lokasi
Kerajaan Singosari yang bercorak Hindu-Budha ini terletak di Tumapel sebelah timur
Gunung Kawi (sekarang daerah Singosari, Malang, Jawa Timur). Kerajaan Singosari
merupakan penyatuan wilayah Kediri dan Tumapel.
Dalam wawancara detikTravel beberapa waktu lalu, Sejarahwan Universitas Negeri Malang
(UM) Dwi Cahyono mengatakan, pusat pemerintahan Kerajaan Singosari atau Tumapel
berdiri mulai tahun 1222 atau abad ke-13 sampai 1292 Masehi. Hal ini didapatkan dari
acuan dari Kitab Pararaton di mana disebutkan bahwa Kota Raja adalah pusat
pemerintahan masa awal Kerajaan Singosari yang dipimpin Ken Arok sampai Raja
Wisnuwardhana.
Bagi Traveler yang ingin melihat jejak peninggalan sejarah bisa menyusurinya di Kutho
Bedah. Tempat ini berada di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota
Malang. Secara geografis Kutho Bedah ada di bagian Timur Kota Malang.
Kutho Bedah dulunya adalah sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Singosari yaitu secara
geo strategis atau sudut pandang pusat pemerintahan.
Dwi Cahyono juga menjelaskan, "Jadi Kutho Bedah dengan geografisnya memiliki fungsi
alamiah sebagai benteng sekaligus pusat pemerintahan di dalamnya. Bekas parit dan
reruntuhan bata dulu sebelum hadirnya pemukiman bisa ditemui. Begitu juga dengan
temuan arkeologis lain, seperti gerabah, pecahan keramik, arca, dan umpak."
Beberapa waktu lalu situs purbakala ditemukan di Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo,
Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Bentuknya seperti petirtaan (tempat pemandian
suci) dan diyakini ini adalah peninggalan Kerajaan Singosari atau Majapahit.
Selain itu, salah satu peninggalan yang tersisa adalah Prasasti Godang yang menjadi tanda
kekuasaan Singosari di Mojokerto. Batu prasasti ini ditemukan di sawah milik Atkim, Dusun
Rejoso, Desa/Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Tempat wisata yang menjadi daya tarik yakni di sekitar wilayah kerajaan Majapahit
seperti Candi Wringin Lawang, Museum Trowulan Mojokerto, dan Maha Vihara
Mojopahit. Semua tempat wisata tersebut wajib dikunjungi untuk memperdalam
mengenai sejarah Majapahit.
Kerajaan majapahit terlahir pada hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja. Raden
Wijaya bertahta pada 1293 hingga 1309 dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Awalnya, Majapahit berpusat di Mojokerto, Jawa Timur. Pada era Jayanegara (1309-
1328), ibu kota dipindahkan ke Trowulan sejak Girindrawardhana berkuasa dan
pusat Majapahit berpindah lagi ke Kediri.
Kejayaan Majapahit
Hayam Wuruk disebut Rajasanagara yang memerintah Majapahit pada 1350-1389.
Pada puncak kejayaan dibantu oleh mahapatihnya yakni di bawah perintah Gajah
Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.
Raja-raja Majapahit