Kurikulum 2013
s
Kela
sejarah
KERAJAAN-KERAJAAN PADA MASA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA (BAG. II)
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami sejarah Kerajaan Medang Kamulan.
2. Memahami sejarah Kerajaan Kediri.
3. Memahami sejarah Kerajaan Singosari.
4. Memahami sejarah Kerajaan Majapahit.
5. Memahami sejarah Kerajaan Bali.
2. Sumber Sejarah
a. Prasasti Mpu Sindok
Prasasti Mpu Sindok ditemukan di Jombang, Jawa Timur yang berisi tentang Raja
Mpu Sindok yang memerintah bersama permaisurinya bernama Sri Wardhani Pu
Kbi.
b. Prasasti Calcuta
Berisikan silsilah raja-raja keturunan Mpu Sindok yang dibuat pada masa
pemerintahan Raja Airlangga.
c. Prasasti Anjuk Ladang
Prasasti Anjuk Ladang berangka tahun 939 M yang berisikan tentang awal kerajaan
Medang Kamulan. Menurut J.G. de Casparis, dalam prasasti ini disebutkan penduduk
Desa Anjukladang mendapat anugerah raja sebab telah berjasa membantu pasukan
raja di bawah pimpinan Mpu Sindok untuk menghalau serangan tentara Malayu
2
(Sumatra) ke Mataram Kuno yang pada saat itu telah bergerak sampai dekat Nganjuk.
Atas jasanya yang besar, Mpu Sindok kemudian diangkat menjadi raja.
d. Berita India
Berita dari India menyebutkan Sriwijaya menjalin hubungan dengan Kerajaan
Cholamandala di India dengan tujuan membendung Kerajaan Dharmawangsa.
e. Berita Tiongkok
Catatan dari Dinasti Sung pada 990 M menyebutkan telah terjadi peperangan antara
kerajaan di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya. Selain itu, pada 992 M duta persahabatan
dari Tiongkok telah datang ke Jawa.
Raja Lokapala
Makutawangsa Wardhana
Putri Airlangga
3
Sri Isyana Wikramadharmatunggadewa. Dalam kekuasaannya tersebut, Mpu
Sindok dibantu oleh istrinya yang bernama Sri Wardhani Pu Kbi.
2.) Lokapala
Raja Lokapala merupakan suami dari anak Mpu Sindok yang bernama Sri
Isyanatunggawijaya.
3.) Makutawangsawardhana
Makutawangsawardhana adalah Raja Medang Kamulan yang bergelar Sri
Dharmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa.
4.) Dharmawangsa
Kerajaan Medang Kamulan mencapai puncak kekuasaan pada masa
Dharmawangsa karena berhasil menjadi saingan dari Kerajaan Sriwijaya dengan
kebijakan politik luar negerinya yang dianggap sebagai ancaman oleh Sriwijaya.
Dharmawangsa pernah menyerang Kerajaan Sriwijaya, tetapi mengalami
kegagagalan. Dharmawangsa kemudian mendapatkan balasan serangan dari
Kerajaan Wora Wori yang merupakan kerajaan bawahan dari Kerajaan Sriwijaya.
Dalam serangan tersebut, Dharmawangsa gugur dan akhirnya Kerajaan
Medang Kamulan pun ditaklukkan. Sementara itu, Airlangga yang merupakan
menantu dari Raja Dharmawangsa melarikan diri ke hutan Wonogiri. Namun,
dalam beberapa waktu kemudian, Airlangga berhasil kembali merebut Kerajaan
Medang Kamulan.
5.) Airlangga
Airlangga dinobatkan menjadi raja pada 1019 M yang bergelar Rakai Holu Sri
Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wikramatunggadewa.
b. Bidang sosial ekonomi
Masyarakat Kerajaan Medang Kamulan tersusun dalam sebuah hierarki. Birokrasi
kerajaan berjalan sesuai dengan tugasnya. Kehidupan sosial ekonomi Kerajaan
Medang Kamulan cukup baik karena mendapatkan perhatian dari raja-raja yang
memerintah seperti yang dilakukan oleh Raja Airlangga. Berdasarkan Prasasti Kalegen
berangka tahun 1037 M, Raja Airlangga memutuskan kebijakan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya dengan melakukan tindakan sebagai berikut.
1.) Memperbaiki Pelabuhan Ujung Galuh untuk memajukan perdagangan.
2.) Membangun jalan-jalan yang menghubungkan antara pesisir dengan pusat
kerajaan.
3.) Membangun waduk Waringin Sapta untuk irigasi dan mencegah bahaya banjir
dan pengairan sawah-sawah.
4.) Pelabuhan Kembang Putih di Tuban diberikan hak-hak istimewa.
4
Masyarakat Kerajaan Medang Kamulan memusatkan kegiatan ekonomi di bidang
perdagangan dan pelayaran. Barang dagangannya berupa porselen, beras, daging,
dan kayu. Pada masa pemerintahan Mpu Sindok dibangun sebuah bendungan yang
berfungsi sebagai irigasi dan tempat memelihara ikan.
c. Bidang budaya
Kebudayaan pada masa ini berkembang dengan sangat baik, pajak-pajak telah
dibebaskan karena harus memelihara bangunan suci. Daerah yang dibebaskan
dinamakan perdikan atau sima.
B. Kerajaan Kediri
1. Berdirinya Kerajaan Kediri
Kerajaan berdiri sekitar abad XI dan berkuasa dari 1042 – 1222 M. Kerajaan Kediri atau
disebut juga dengan Kerajaan Panjalu terletak di wilayah Jawa Timur yang berpusat di
Kota Daha, sekitar Kota Kediri. Berdirinya Kerajaan Kediri tidak lepas dari sejarah Kerajaan
Medang Kamulan (Mataram Jawa Timur) setelah Raja Airlangga meninggal, Medang
Kamulan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Panjalu (Kediri) yang dipimpin oleh Samara Wijaya;
b. Jenggala yang dipimpin oleh Mapanji Garasakan dalam waktu yang singkat.
5
Kemudian digantikan oleh Raja Mapanji Alanjung (1052 – 1059 M) dan kemudian
digantikan lagi oleh Sri Maharaja Samarotsaha.
Selama 60 tahuan, Panjalu dan Jenggala mengalami pertempuran yang menyebabkan
ketidakjelasan perkembangan kedua kerajaan tersebut hingga muncul Raja Bameswara
(1116 – 1135) dari Kediri. Pada masa Bameswara, ibu kota Panjalu dipindahkan dari Daha
ke Kediri yang kemudian dikenal dengan Kerajaan Kediri.
2. Sumber Sejarah
a. Prasasti Sirah Keting (1140 M)
Prasasti Sirah Keting bercerita tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa
oleh Jayawarsa.
b. Prasasti Ngantang (1135 M)
Prasasti Ngantang bercerita tentang Raja Jayabaya yang memberi hadiah kepada
rakyat Desa Ngantang sebidang tanah bebas pajak.
c. Prasasti Jaring (1181 M)
Prasasti Jaring bercerita tentang Raja Gandra yang membuat sejumlah nama-nama
hewan seperti kebo waruga dan tikus jinata.
d. Prasasti Kamulan (1194 M)
Prasasti Kamulan berisikan tentang Raja Kertajaya yang menyatakan bahwa Kediri
berhasil mengalahkan musuh di Katang-Katang.
6
memberontak kembali karena ingin memisahkan diri. Jayabaya dianggap sama
dengan Raja Airlangga yang merupakan jelmaan dari Dewa Wisnu dan menggunakan
lencana Narasingha. Raja Jayabaya dikenal sebagai pujangga dan dikenal sebagai
raja yang bijaksana. Karya Jayabaya yang terkenal adalah Jangka Jayabaya yang berisi
tentang ramalan masa depan Jawa dan kedatangan Ratu Adil yang akan membawa
Jawa kepada masa keemasannya kembali.
7
c. Bidang sosial
Terdapat tiga golongan masyarakat pada Kerajaan Kediri, yaitu:
1.) golongan kerajaan yang merupakan golongan masyarakat pusat;
2.) golongan masyarakat tani yang biasanya merupakan masyarakat daerah;
3.) golongan masyarakat nonpemerintah.
d. Bidang budaya
Kerajaan Kediri dikenal sebagai kerajaan yang seni sastranya berkembang pesat. Di
antaranya:
1.) Krisnayana dari zaman pemerintahan Raja Jayawarsa;
2.) Bharatayudha karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh;
3.) Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa;
4.) Hariwangsa karya Mpu Panuluh;
5.) Bhamakarya, tidak terdapat catatan siapa penulisnya.
C. Kerajaan Singosari
1. Berdirinya Kerajaan Singosari
8
Kerajaan Singosari adalah kerajaan yang didirikan pada 1222 M oleh Ken Arok yang
sebelumnya menjadi pemimpin dari Tumapel. Ken Arok menjadi Raja Singosari
setelah mengalahkan Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri dalam Pertempuran Genter.
Letak Kerajaan Singosari berada di wilayah Jawa Timur (tepatnya daerah Malang saat
ini).
2. Sumber Sejarah
a. Kitab Pararaton berisi tentang raja-raja dari Singosari dan Majapahit.
b. Kitab Negarakertagama berisi tentang silsilah raja-raja Singosari dan Majapahit yang
ditulis oleh Mpu Prapanca.
c. Prasasti-prasasti yang berangka tahun setelah 1248 M.
d. Peninggalan berupa bangunan candi tempat makam raja-raja Singosari, seperti
Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singosari.
e. Berita dari Tiongkok yang menyebutkan adanya perintah dari Kubilai Khan yang
mengirimkan pasukan untuk menyerang Kerajaan Singosari.
9
Gandring milik Anusapati ketika sedang melihat adu ayam. Kekuasaan Kerajaan
Singosari selanjutnya jatuh ke tangan Tohjaya.
3.) Tohjaya
Tohjaya berkuasa atas Kerajaan Singosari hanya dalam hitungan bulan. Hal
tersebut terjadi karena Tohjaya kemudian dibunuh oleh anak dari Anusapati
yang bernama Ranggawuni. Ranggawuni yang dibantu oleh Mahesa Campaka
dan Lembu Ampal berhasil merebut kerajaan dari tangan Tohjaya. Ranggawuni
kemudian menjadi Raja Singosari yang dibantu oleh Mahesa Campaka sebagai
Ratu Angabaya dengan gelar Narasingha Murti.
4.) Ranggawuni (Wishnuwardhana)
Ranggawuni (Wisnuwardhana) berkuasa dari 1248 – 1268 M. Pada masa
Wisnuwardhana, putranya bernama Kertanegara dinobatkan menjadi raja
muda atau Yuwaraja. Pada masa pemerintahannya, tercatat dalam Kitab
Negarakertagama maupun Kitab Pararaton, Ranggawuni (Wisnuwardhana)
berhasil menghancurkan pemberontakan Linggapati di Mahibit sekitar pada
1252 M. Ranggawuni pun akhirnya meninggal pada 1268 M dan digantikan
oleh Kertanegara. Atas jasanya, Ranggawuni didarmakan di Candi Jago sebagai
Buddha Amoghapasa.
5.) Kertanegara
Kertanegara merupakan raja yang membawa Singosari kepada Kejayaan. Pada
masa pemerintahannya, Kertanegara berhasil memperluas kekuasaannya
hingga ke luar Jawa. Kertanegara berhasil memperluas kekuasaan Singosari
melalui Cakrawala Mandala, yaitu politik penaklukan kerajaan-kerajaan di
luar Jawa. Pada 1975, Raja Kertanegara melakukan Ekspedisi Pamalayu yang
merupakan usaha Kertanegara untuk menaklukan wilayah Melayu dengan
mengirimkan pasukannya ke wilayah Melayu. Ekspedisi Pamalayu ini
juga bertujuan menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam
menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Daerah-daerah lain yang menjadi
sasaran penaklukannya adalah Bali, Pahang (Malaysia), Sunda, Bakulapura
(Kalimantan), dan Gurun (Selatan Bali). Adapun tujuan dari Ekspedisi Pamalayu
adalah sebagai berikut.
• Menghalau serangan dari bangsa Mongol melalui kerja sama dengan
Mauliwardiwa dari Kerajaan Melayu.
• Menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.
10
Gambar 7. Arca Amogapasha yang merupakan hadiah pemberian dari Raja
Kertanegara untuk Kerajaan Melayu
Sumber: Museum Nasional Jakarta
11
4. Keruntuhan Kerajaan Singosari
Kerajaan Singosari berakhir pada masa pemerintahan Raja Kertanegara setelah Raja
Kertanegara diserang oleh Jayakatwang dari Kediri pada 1292 M. Raja Kertanegera tewas
dalam serangan tersebut, tetapi menantunya, yaitu Raden Wijaya berhasil meloloskan
diri dan kemudian berlindung kepada Bupati Madura bernama Arya Wiraraja. Adapun
sebab kekalahan Raja Kertanegara adalah sebagai berikut.
a. Fokus Kertanegara terhadap ekspedisi Pamalayu menyebabkan banyak pasukan
Kerajaan Singosari yang dikirim ke luar Jawa.
b. Terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh para pembantu Raja Kertanegara yang
kecewa setelah kedudukannya digeser oleh Kertanegara.
c. Kertanegara memusatkan diri untuk menghadapi serangan dari Kubilai Khan.
d. Adanya serangan mendadak yang dilakukan oleh Jayakatwang dan Ardaraja.
D. Kerajaan Majapahit
1. Berdirinya Kerajaan Majapahit
Gambar 8. Peta kekuasaan Kerajaan Majapahit yang meliputi Sumatra, Semenanjung Malaya,
Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Singapura, dan sebagian
Kepulauan Filipina.
2. Sumber Sejarah
a. Prasasti Butak 1294 M
Prasasti berisi tentang perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan Kerajaan
Majapahit.
12
b. Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama
Berisikan cerita Raden Wijaya dalam menghadapi musuh dari Kediri dan awal-awal
tahun berdirinya Majapahit.
c. Kitab Negarakertagama
Bercerita tentang perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Timur.
d. Kitab Pararaton
Menceritakan tentang Raja-Raja Singosari dan Majapahit.
Selain itu, terdapat pula berita dari Dinasti Ming yang mengabarkan keberadaan
Kerajaan Majapahit.
13
3.) Tribuanatunggadewi (1328-1350 M)
Tribuanatunggadewi merupakan anak dari Gayatri, istri dari Raden Wijaya
yang mendapatkan tahta karena Raja Jayanegara tidak meninggalkan putra
mahkota. Pada pemerintahan Tribuanatunggadewi, terjadi pemberontakan
Sadeng yang terjadi pada 1331 M yang dapat diselesaikan oleh Gajah Mada dan
Adityawarman. Akibat dari jasanya itulah, Gajah Mada diangkat sebagai Patih
Amangkubumi menggantikan Arya Tadah. Dalam pengangkatannya tersebut,
Gajah Mada mengucapkan sebuah sumpah yang disebut dengan Sumpah
Palapa atau yang disebut dengan Tan Amukti Palapa. Isi dari sumpah tersebut
menyatakan bahwa Gajah Mada tidak akan hidup bersenang-senang selama
Nusantara belum dapat disatukan di bawah Kerajaan Majapahit.
SUMPAH PALAPA
“Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti papa, amun kalah Gurun,
ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik, saman isun amukti palapa”.
Artinya:
“Setelah tunduk Nusantara, saya akan beristirahat. Sesudah kalah Gurun,
Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang,
Tumasik, barulah saya beristirahat."
14
memiliki wilayah yang sangat luas. Pada masa ini terjadi peristiwa tragis yang
dilakukan Kerajaan Majapahit atas Kerajaan Sunda akibat dari niat Hayam Wuruk
yang mempersunting Citraresmi (Pitaloka) yang merupakan putri dari Kerajaan
Sunda. Kerajaan Sunda beranggapan bahwa niat Hayam Wuruk merupakan
salah satu bentuk perjanjian persekutuan. Pada 1357, rombongan keluarga Raja
Sunda dan pengawalnya bertolak ke Kerajaan Majapahit untuk menikahkan
putrinya dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi, Gajah Mada menganggap
peristiwa ini sebagai kesempatan bagi Majapahit untuk dapat menaklukkan
Kerajaan Sunda di bawah kekuasaan Majapahit. Kemudian terjadilah peristiwa
penyerangan yang terjadi di lapangan Bubat yang berakhir pada kekalahan
pasukan Raja Sunda.
Dalam naskah Kidung Sunda, kisah ini disebutkan sebagai Kisah Pasundan
Bubat. Pada kisah tersebut, diceritakan bahwa Putri Dyahpitaloka melakukan
“bela pati” yang merupakan bunuh diri dengan tujuan untuk membela
kehormatan negaranya atas apa yang dilakukan oleh Kerajaan Majapahit. Kisah
Perang Bubat ini tertulis pula pada kitab Pararaton, namun tidak tercatat pada
kitab Negarakertagama.
Pada 1364, Hayam Wuruk tidak berhasil mendapatkan penggantinya yang
setara sehingga membuat Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran.
5.) Raja Wikrama Wardhana (1389-1429 M)
Raja Wikramawardhana merupakan suami dari putri Raja Hayam Wuruk
bernama Kusumawardhani. Raja Hayam Wuruk menurunkan tahta kepada
putrinya. Pada 1400 M, Kusumawarhani wafat dan Wikramawardhana
berkeinginan menjadi biksu sehingga meninggalkan kekuasaannya. Kondisi
ini dimanfaatkan oleh Wirhabumi yang merupakan putra Hayam Wuruk dari
selirnya. Terjadilah perang paregreg (perang saudara). Peristiwa ini menyebabkan
kemunduran Kerajaan Majapahit sehingga pada awal abad ke XVI mengalami
keruntuhan setelah raja terakhir Brawijaya ke V meninggal.
b. Kehidupan sosial
Pada masa Kerajaan Majapahit mulai terjadi pengaruh sistem kasta dalam agama
Hindu. Terdapat perbedaan kelas sosial juga antara perempuan dan laki-laki.
Perempuan dianggap lebih rendah dibandingkan laki-laki.
c. Kehidupan ekonomi
Perekonomian Kerajaan Majapahit bersumber dari pertanian, pelayaran, dan
perdagangan yang saling menunjang dan saling melengkapi. Komoditas
perdagangannya adalah beras dan rempah-rempah.
15
d. Bidang budaya
Bentuk hasil budaya peninggalan Kerajaan Majapahit sebagai berikut.
1.) Candi, yaitu Candi Panataran, Tegalwangi, Surawana, Sawentar, Suberjati, Tikus,
Waringin Lawang, dan Bajang Batu.
2.) Kitab:
• Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca;
• Kitab Sutasoma Karya Mpu Tantular;
• Kitab Arjunawiwaha karya Mpu Tantular;
• Kitab Kunjakarna;
• Kitab Parthayajna.
E. Kerajaan Bali
1. Berdirinya Kerajaan Bali
Kerajaan Bali merupakan kerajaan yang didirikan oleh Wangsa Warmadewa yaitu Sri
Kesari Warmadewa, yang terletak di Pulau Bali. Pengaruh Hindu-Buddha sangat kental di
Kerajaan Bali bahkan hingga kini.
16
2. Sumber Sejarah
Menurut Prasasti Blonjong berangka tahun 914 M menyebutkan raja pertama Kerajaan
Bali adalah Khaesari Warmadewa.
17
• Raja Anak Wungsu memerintah selama 28 tahun dari 1049 – 1077. Raja Anak
Wungsu meninggal pada 1077 M dan menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti
Warwadewa. Selanjutnya Bali diperintahkan oleh beberapa raja, antara lain
Jayasakti, Ragajaya, Jayapangus, Ekajalancana, dan Sri Astasura Ratna
Bumi Banten.
2.) Kehidupan sosial
Masyarakat Kerajaan Bali memiliki tradisi yang kuat yang ditinggalkan para nenek
moyang. Meskipun demikian, Masyarakat Kerajaan Bali dikenal terbuka, tetapi masih
memegang teguh tradisi terdahulu. Masyarakat Kerajaan Bali mengenal agama
Hindu, Buddha, serta kepercayaan animisme. Masyarakat Kerajaan Bali dikenal
dengan raja-rajanya yang taat pada hukum. Raja melaksanakan pemerintahan
berdasarkan petunjuk dari kitab Undang-undang Uttara Widdhi Balawan dan
Rajawacana. Pengaruh Hindu terlihat pada Masyarakat Kerajaan Bali yang menganut
sistem kasta atau caturwarna. Akan tetapi, dalam masyarakat Kerajaan Bali, setelah
terdapat golongan masyarakat baru yang disebut dengan Wong Majapahit setelah
Kerajaan Bali ditaklukkan oleh Majapahit. Wong Majapahit ini adalah keturunan
penguasa dan penduduk Kerajaan Majapahit.
3.) Kehidupan budaya
Sejak abad XVI, masyarakat Kerajaan Bali mulai menciptakan karya sastra berdasarkan
cerita klasik Jawa Kuno yang terinspirasi cerita Ramayana dan Mahabharata. Bahkan
terdapat pula tradisi yang disebut dengan Mabasan, yang merupakan tradisi
membaca karya sastra Jawa Kuno.
4.) Kehidupan ekonomi
Berdasarkan prasasti Bali diketahui kegiatan ekonomi masyarakat Kerajaan Bali
terpusat pada sektor pertanian. Kehidupan masyarakatnya sangat berkaitan dengan
kehidupan bercocok tanam, seperti parlak (sawang kering), kebwun (kebun), gaga
(ladang), dan kasuwakan (irigasi).
18