Anda di halaman 1dari 18

X

Kurikulum 2013

s
Kela
sejarah
KERAJAAN-KERAJAAN PADA MASA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA (BAG. II)

SEMESTER 2 KELAS X SMA/MA/SMK/MAK – Kurikulum 2013

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami sejarah Kerajaan Medang Kamulan.
2. Memahami sejarah Kerajaan Kediri.
3. Memahami sejarah Kerajaan Singosari.
4. Memahami sejarah Kerajaan Majapahit.
5. Memahami sejarah Kerajaan Bali.

A. Kerajaan Medang Kamulan


1. Berdirinya Kerajaan Medang Kamulan

Gambar 1. Wilayah Kerajaan Medang Kamulan atau Kerajaan Kahuripan


Kerajaan Medang Kamulan merupakan kerajaan yang terbentuk sebagai kelanjutan
dari Kerajaan Mataram Kuno yang sebelumnya berpusat di Jawa Tengah. Kerajaan
Medang Kamulan terletak di wilayah Jawa Timur sehingga Kerajaan Medang
Kamulan disebut juga sebagai Kerajaan Mataram Kuno Jawa Timur. Pemindahan
pusat Kerajaan Mataram Kuno ke Medang Kamulan karena terjadinya bencana alam
berupa letusan gunung api yang menghancurkan pusat kerajaan di Jawa Tengah.
Berdasarkan prasasti yang ditemukan, Kerajaan Medang Kamulan terletak
di sekitar Muara Sungai Brantas yang beribu kota di Wutan Mas. Wilayah Kerajaan
Medang Kamulan mencakup wilayah Nganjuk di sebelah barat, Pasuruan di sebelah
timur, Surabaya di sebelah utara, dan Malang di sebelah selatan.

2. Sumber Sejarah
a. Prasasti Mpu Sindok
Prasasti Mpu Sindok ditemukan di Jombang, Jawa Timur yang berisi tentang Raja
Mpu Sindok yang memerintah bersama permaisurinya bernama Sri Wardhani Pu
Kbi.
b. Prasasti Calcuta
Berisikan silsilah raja-raja keturunan Mpu Sindok yang dibuat pada masa
pemerintahan Raja Airlangga.
c. Prasasti Anjuk Ladang

Gambar 2. Prasasti Anjuk Ladang


Sumber: wikipedia.org

Prasasti Anjuk Ladang berangka tahun 939 M yang berisikan tentang awal kerajaan
Medang Kamulan. Menurut J.G. de Casparis, dalam prasasti ini disebutkan penduduk
Desa Anjukladang mendapat anugerah raja sebab telah berjasa membantu pasukan
raja di bawah pimpinan Mpu Sindok untuk menghalau serangan tentara Malayu

2
(Sumatra) ke Mataram Kuno yang pada saat itu telah bergerak sampai dekat Nganjuk.
Atas jasanya yang besar, Mpu Sindok kemudian diangkat menjadi raja.
d. Berita India
Berita dari India menyebutkan Sriwijaya menjalin hubungan dengan Kerajaan
Cholamandala di India dengan tujuan membendung Kerajaan Dharmawangsa.
e. Berita Tiongkok
Catatan dari Dinasti Sung pada 990 M menyebutkan telah terjadi peperangan antara
kerajaan di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya. Selain itu, pada 992 M duta persahabatan
dari Tiongkok telah datang ke Jawa.

3. Perkembangan Kerajaan Medang Kamulan


a. Bidang politik
Berdasarkan sumber sejarah yang berhubungan dengan kerajaan Medang Kamulan
diketahui raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan tersebut adalah sebagai
berikut.
Mpu Sindok dan Sri Premeswari

Raja Lokapala

Makutawangsa Wardhana

Dharmawangsa Mahendradata dan Raja Udayana

Putri Airlangga

1.) Mpu Sindok


Mpu Sindok adalah sosok yang penting bagi berdirinya Kerajaan Medang Kamulan
setelah memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa
Tengah ke Jawa Timur. Mpu Sindok kemudian mendirikan Dinasti Isyana yang
merupakan dinasti baru sebelum Dinasti Sanjaya dan Syailendra. Mpu Sindok
menjadi raja pertama dari Dinasti Isyana dengan gelar Sri Maharaja Rake Hino

3
Sri Isyana Wikramadharmatunggadewa. Dalam kekuasaannya tersebut, Mpu
Sindok dibantu oleh istrinya yang bernama Sri Wardhani Pu Kbi.
2.) Lokapala
Raja Lokapala merupakan suami dari anak Mpu Sindok yang bernama Sri
Isyanatunggawijaya.
3.) Makutawangsawardhana
Makutawangsawardhana adalah Raja Medang Kamulan yang bergelar Sri
Dharmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa.
4.) Dharmawangsa
Kerajaan Medang Kamulan mencapai puncak kekuasaan pada masa
Dharmawangsa karena berhasil menjadi saingan dari Kerajaan Sriwijaya dengan
kebijakan politik luar negerinya yang dianggap sebagai ancaman oleh Sriwijaya.
Dharmawangsa pernah menyerang Kerajaan Sriwijaya, tetapi mengalami
kegagagalan. Dharmawangsa kemudian mendapatkan balasan serangan dari
Kerajaan Wora Wori yang merupakan kerajaan bawahan dari Kerajaan Sriwijaya.
Dalam serangan tersebut, Dharmawangsa gugur dan akhirnya Kerajaan
Medang Kamulan pun ditaklukkan. Sementara itu, Airlangga yang merupakan
menantu dari Raja Dharmawangsa melarikan diri ke hutan Wonogiri. Namun,
dalam beberapa waktu kemudian, Airlangga berhasil kembali merebut Kerajaan
Medang Kamulan.
5.) Airlangga
Airlangga dinobatkan menjadi raja pada 1019 M yang bergelar Rakai Holu Sri
Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wikramatunggadewa.
b. Bidang sosial ekonomi
Masyarakat Kerajaan Medang Kamulan tersusun dalam sebuah hierarki. Birokrasi
kerajaan berjalan sesuai dengan tugasnya. Kehidupan sosial ekonomi Kerajaan
Medang Kamulan cukup baik karena mendapatkan perhatian dari raja-raja yang
memerintah seperti yang dilakukan oleh Raja Airlangga. Berdasarkan Prasasti Kalegen
berangka tahun 1037 M, Raja Airlangga memutuskan kebijakan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya dengan melakukan tindakan sebagai berikut.
1.) Memperbaiki Pelabuhan Ujung Galuh untuk memajukan perdagangan.
2.) Membangun jalan-jalan yang menghubungkan antara pesisir dengan pusat
kerajaan.
3.) Membangun waduk Waringin Sapta untuk irigasi dan mencegah bahaya banjir
dan pengairan sawah-sawah.
4.) Pelabuhan Kembang Putih di Tuban diberikan hak-hak istimewa.

4
Masyarakat Kerajaan Medang Kamulan memusatkan kegiatan ekonomi di bidang
perdagangan dan pelayaran. Barang dagangannya berupa porselen, beras, daging,
dan kayu. Pada masa pemerintahan Mpu Sindok dibangun sebuah bendungan yang
berfungsi sebagai irigasi dan tempat memelihara ikan.
c. Bidang budaya
Kebudayaan pada masa ini berkembang dengan sangat baik, pajak-pajak telah
dibebaskan karena harus memelihara bangunan suci. Daerah yang dibebaskan
dinamakan perdikan atau sima.

4. Keruntuhan Kerajaan Medang Kamulan


Keruntuhan Kerajaan Medang Kamulan terjadi akibat langkah Raja Airlangga yang
membagi kerajaan menjadi dua, yaitu Jenggala dan Panjalu pada 1041 M. Jenggala
dikuasai oleh Samarawijaya, sedangkan Panjalu dikuasai oleh Mapanji Garasakan.
Langkah Raja Airlangga ini merupakan solusi agar tidak terjadi perang saudara di antara
keturunannya. Proses pembagian kerajaan tersebut dibantu oleh Mpu Bharada. Dengan
demikian, berakhirlah Kerajaan Medang Kamulan.

B. Kerajaan Kediri
1. Berdirinya Kerajaan Kediri

Gambar 3. Wilayah Kerajaan Kediri

Kerajaan berdiri sekitar abad XI dan berkuasa dari 1042 – 1222 M. Kerajaan Kediri atau
disebut juga dengan Kerajaan Panjalu terletak di wilayah Jawa Timur yang berpusat di
Kota Daha, sekitar Kota Kediri. Berdirinya Kerajaan Kediri tidak lepas dari sejarah Kerajaan
Medang Kamulan (Mataram Jawa Timur) setelah Raja Airlangga meninggal, Medang
Kamulan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Panjalu (Kediri) yang dipimpin oleh Samara Wijaya;
b. Jenggala yang dipimpin oleh Mapanji Garasakan dalam waktu yang singkat.

5
Kemudian digantikan oleh Raja Mapanji Alanjung (1052 – 1059 M) dan kemudian
digantikan lagi oleh Sri Maharaja Samarotsaha.
Selama 60 tahuan, Panjalu dan Jenggala mengalami pertempuran yang menyebabkan
ketidakjelasan perkembangan kedua kerajaan tersebut hingga muncul Raja Bameswara
(1116 – 1135) dari Kediri. Pada masa Bameswara, ibu kota Panjalu dipindahkan dari Daha
ke Kediri yang kemudian dikenal dengan Kerajaan Kediri.

2. Sumber Sejarah
a. Prasasti Sirah Keting (1140 M)
Prasasti Sirah Keting bercerita tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa
oleh Jayawarsa.
b. Prasasti Ngantang (1135 M)

Gambar 4. Prasasti Ngantang

Prasasti Ngantang bercerita tentang Raja Jayabaya yang memberi hadiah kepada
rakyat Desa Ngantang sebidang tanah bebas pajak.
c. Prasasti Jaring (1181 M)
Prasasti Jaring bercerita tentang Raja Gandra yang membuat sejumlah nama-nama
hewan seperti kebo waruga dan tikus jinata.
d. Prasasti Kamulan (1194 M)
Prasasti Kamulan berisikan tentang Raja Kertajaya yang menyatakan bahwa Kediri
berhasil mengalahkan musuh di Katang-Katang.

3. Perkembangan Kerajaan Kediri


a. Bidang politik
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja
Jayabaya. Pada masa ini, Kerajaan Kediri berhasil menguasai Jenggala yang sempat

6
memberontak kembali karena ingin memisahkan diri. Jayabaya dianggap sama
dengan Raja Airlangga yang merupakan jelmaan dari Dewa Wisnu dan menggunakan
lencana Narasingha. Raja Jayabaya dikenal sebagai pujangga dan dikenal sebagai
raja yang bijaksana. Karya Jayabaya yang terkenal adalah Jangka Jayabaya yang berisi
tentang ramalan masa depan Jawa dan kedatangan Ratu Adil yang akan membawa
Jawa kepada masa keemasannya kembali.

Gambar 5. Arca Wisnu, peninggalan Kerajaan Kediri


Sumber: wikipedia.org

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri adalah sebagai berikut.


1.) Jayawarsa (1104 M)
2.) Bameswara (1115-1130)
3.) Jayabhaya (1130-1160 M)
4.) Sarweswara (1160-1170 M)
5.) Aryeswara (1170-1180 M)
6.) Sri Gandra (1180-1190 M)
7.) Kameswara (1190-1200 M)
8.) Kertajaya (1200-1222 M)
b. Bidang ekonomi
Kediri dikenal sebagai kerajaan yang menghasilkan banyak beras. Selain di bidang
pertanian, masyarakat Kerajaan Kediri juga melakukan perdagangan sebagai mata
pencahariannya. Barang dagangan yang biasa menjadi barang jual, yaitu emas,
perak, gading, dan kayu cendana.

7
c. Bidang sosial
Terdapat tiga golongan masyarakat pada Kerajaan Kediri, yaitu:
1.) golongan kerajaan yang merupakan golongan masyarakat pusat;
2.) golongan masyarakat tani yang biasanya merupakan masyarakat daerah;
3.) golongan masyarakat nonpemerintah.
d. Bidang budaya
Kerajaan Kediri dikenal sebagai kerajaan yang seni sastranya berkembang pesat. Di
antaranya:
1.) Krisnayana dari zaman pemerintahan Raja Jayawarsa;
2.) Bharatayudha karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh;
3.) Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa;
4.) Hariwangsa karya Mpu Panuluh;
5.) Bhamakarya, tidak terdapat catatan siapa penulisnya.

4. Keruntuhan Kerajaan Kediri


Kerajaan Kediri berakhir setelah terjadinya pertempuran yang dinamakan peristiwa Ganter
pada masa Raja Kertajaya. Peristiwa Ganter dilatarbelakangi oleh perselisihan Kertajaya
dengan kaum brahmana yang kemudian meminta bantuan Ken Arok, Akuwu Tumapel.
Ken Arok merupakan pemimpin daerah Tumapel yang merupakan daerah yang dikuasai
oleh Kediri. Ken Arok menginginkan lepas dari Kediri sehingga melakukan pertempuran
dengan Kertajaya di sekitar Ganter. Pertempuran Ganter dimenangkan oleh Ken Arok.
Oleh karena kekalahan itu, Kertajaya atau Kerajaan Kediri menjadi bawahan dari Kerajaan
Tumapel yang kemudian berganti nama menjadi Singosari.

C. Kerajaan Singosari
1. Berdirinya Kerajaan Singosari

Gambar 6. Peta kekuasaan Kerajaan Singosari

8
Kerajaan Singosari adalah kerajaan yang didirikan pada 1222 M oleh Ken Arok yang
sebelumnya menjadi pemimpin dari Tumapel. Ken Arok menjadi Raja Singosari
setelah mengalahkan Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri dalam Pertempuran Genter.
Letak Kerajaan Singosari berada di wilayah Jawa Timur (tepatnya daerah Malang saat
ini).

2. Sumber Sejarah
a. Kitab Pararaton berisi tentang raja-raja dari Singosari dan Majapahit.
b. Kitab Negarakertagama berisi tentang silsilah raja-raja Singosari dan Majapahit yang
ditulis oleh Mpu Prapanca.
c. Prasasti-prasasti yang berangka tahun setelah 1248 M.
d. Peninggalan berupa bangunan candi tempat makam raja-raja Singosari, seperti
Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singosari.
e. Berita dari Tiongkok yang menyebutkan adanya perintah dari Kubilai Khan yang
mengirimkan pasukan untuk menyerang Kerajaan Singosari.

3. Perkembangan Kerajaan Singosari


a. Kehidupan politik Kerajaan Singosari
1.) Ken Arok
Ken Arok merupakan keturunan dari Dinasti Girindrawangsa atau yang disebut
juga dengan dinasti keturunan Syiwa. Ken Arok berkuasa sebagai Raja Kerajaan
Singosari sejak 1222 – 1227 M. Akhir pemerintahan Ken Arok terjadi secara
tragis ketika dirinya dibunuh oleh Anusapati yang merupakan anak tiri Ken Arok
dan juga kaki tangannya. Anusapati adalah anak dari Ken Dedes dan Tunggul
Ametung. Anusapati membunuh Ken Arok karena dendam atas kematian
Tunggul Ametung yang sebelumnya dibunuh oleh Ken Arok. Ken Arok memiliki
gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amuwabhumi. Ken Arok kemudian dimakamkan
di Kagenangan sebagai Syiwa Buddha. Kekuasaan Kerajaan Singosari kemudian
jatuh ke tangan Anusapati.
2.) Anusapati
Anusapati menjadi Raja Singosari dari 1227 – 1248 M setelah merebut kekuasaan
Kerajaan Singosari dengan membunuh Ken Arok. Dalam memimpin Kerajaan
Singosari, Anusapati tidak melakukan perubahan maupun pembaruan terhadap
kerajaannya. Anusapati merupakan raja yang dikenal gemar menyabung ayam.
Adapun peristiwa pembunuhan atas Ken Arok yang dilakukan oleh Anusapati
diketahui oleh Tohjaya yang merupakan anak dari Ken Arok dan Ken Umang.
Anusapati kemudian dibunuh oleh Tohjaya dengan menggunakan keris Mpu

9
Gandring milik Anusapati ketika sedang melihat adu ayam. Kekuasaan Kerajaan
Singosari selanjutnya jatuh ke tangan Tohjaya.
3.) Tohjaya
Tohjaya berkuasa atas Kerajaan Singosari hanya dalam hitungan bulan. Hal
tersebut terjadi karena Tohjaya kemudian dibunuh oleh anak dari Anusapati
yang bernama Ranggawuni. Ranggawuni yang dibantu oleh Mahesa Campaka
dan Lembu Ampal berhasil merebut kerajaan dari tangan Tohjaya. Ranggawuni
kemudian menjadi Raja Singosari yang dibantu oleh Mahesa Campaka sebagai
Ratu Angabaya dengan gelar Narasingha Murti.
4.) Ranggawuni (Wishnuwardhana)
Ranggawuni (Wisnuwardhana) berkuasa dari 1248 – 1268 M. Pada masa
Wisnuwardhana, putranya bernama Kertanegara dinobatkan menjadi raja
muda atau Yuwaraja. Pada masa pemerintahannya, tercatat dalam Kitab
Negarakertagama maupun Kitab Pararaton, Ranggawuni (Wisnuwardhana)
berhasil menghancurkan pemberontakan Linggapati di Mahibit sekitar pada
1252 M. Ranggawuni pun akhirnya meninggal pada 1268 M dan digantikan
oleh Kertanegara. Atas jasanya, Ranggawuni didarmakan di Candi Jago sebagai
Buddha Amoghapasa.
5.) Kertanegara
Kertanegara merupakan raja yang membawa Singosari kepada Kejayaan. Pada
masa pemerintahannya, Kertanegara berhasil memperluas kekuasaannya
hingga ke luar Jawa. Kertanegara berhasil memperluas kekuasaan Singosari
melalui Cakrawala Mandala, yaitu politik penaklukan kerajaan-kerajaan di
luar Jawa. Pada 1975, Raja Kertanegara melakukan Ekspedisi Pamalayu yang
merupakan usaha Kertanegara untuk menaklukan wilayah Melayu dengan
mengirimkan pasukannya ke wilayah Melayu. Ekspedisi Pamalayu ini
juga bertujuan menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam
menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Daerah-daerah lain yang menjadi
sasaran penaklukannya adalah Bali, Pahang (Malaysia), Sunda, Bakulapura
(Kalimantan), dan Gurun (Selatan Bali). Adapun tujuan dari Ekspedisi Pamalayu
adalah sebagai berikut.
• Menghalau serangan dari bangsa Mongol melalui kerja sama dengan
Mauliwardiwa dari Kerajaan Melayu.
• Menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.

10
Gambar 7. Arca Amogapasha yang merupakan hadiah pemberian dari Raja
Kertanegara untuk Kerajaan Melayu
Sumber: Museum Nasional Jakarta

Dalam usaha penaklukannya, Kertanegara lebih fokus untuk melakukan


perlawanan atas serangan dari Kubilai Khan (Mongol). Kondisi tersebut
dimanfaatkan oleh Jayakatwang dari Kediri untuk menyerang Kerajaan
Singosari. Jayakatwang adalah keturunan Kertajaya yang dibunuh oleh Ken
Arok. Dalam serangan tersebut, Kertanegara kalah dan meninggal. Kertanegara
kemudian didharmakan di Candi Jawi sebagai Syiwa-Buddha dalam perwujudan
Joko Dolog.
b. Bidang ekonomi
Kerajaan Singosari terpusat pada bidang pelayaran karena letaknya yang berada di
tepi Sungai Brantas, Jawa Timur.
c. Bidang sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Singosari yang tertata rapi terjadi ketika masa pemerintahan
Raja Kertanegara. Saat itu taraf kehidupan masyarakat meningkat dengan cara
memperluas kekuasaan dan menjadikan Singosari sebagai pusat perdagangan.
d. Bidang budaya
Peninggalan budaya Kerajaan Singosari antara lain:
1.) Candi Kidal yang merupakan tempat pendharmaan Raja Anusapati;
2.) Candi Jago merupakan tempat Pendharmaan Raja Wisnu Wardhana;
3.) Candi Jawi dan Candi Singosari yang merupakan tempat pendharmaan Raja
Kertanegara.

11
4. Keruntuhan Kerajaan Singosari
Kerajaan Singosari berakhir pada masa pemerintahan Raja Kertanegara setelah Raja
Kertanegara diserang oleh Jayakatwang dari Kediri pada 1292 M. Raja Kertanegera tewas
dalam serangan tersebut, tetapi menantunya, yaitu Raden Wijaya berhasil meloloskan
diri dan kemudian berlindung kepada Bupati Madura bernama Arya Wiraraja. Adapun
sebab kekalahan Raja Kertanegara adalah sebagai berikut.
a. Fokus Kertanegara terhadap ekspedisi Pamalayu menyebabkan banyak pasukan
Kerajaan Singosari yang dikirim ke luar Jawa.
b. Terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh para pembantu Raja Kertanegara yang
kecewa setelah kedudukannya digeser oleh Kertanegara.
c. Kertanegara memusatkan diri untuk menghadapi serangan dari Kubilai Khan.
d. Adanya serangan mendadak yang dilakukan oleh Jayakatwang dan Ardaraja.

D. Kerajaan Majapahit
1. Berdirinya Kerajaan Majapahit

Gambar 8. Peta kekuasaan Kerajaan Majapahit yang meliputi Sumatra, Semenanjung Malaya,
Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Singapura, dan sebagian
Kepulauan Filipina.

2. Sumber Sejarah
a. Prasasti Butak 1294 M
Prasasti berisi tentang perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan Kerajaan
Majapahit.

12
b. Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama
Berisikan cerita Raden Wijaya dalam menghadapi musuh dari Kediri dan awal-awal
tahun berdirinya Majapahit.
c. Kitab Negarakertagama
Bercerita tentang perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Timur.
d. Kitab Pararaton
Menceritakan tentang Raja-Raja Singosari dan Majapahit.
Selain itu, terdapat pula berita dari Dinasti Ming yang mengabarkan keberadaan
Kerajaan Majapahit.

3. Perkembangan Kerajaan Majapahit


a. Kehidupan Politik
1.) Raden Wijaya (1293-1309 M)
Raden Wijaya merupakan pendiri dari Kerajaan Majapahit yang bergelar Sri
Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya memiliki empat istri yang merupakan
Putri dari Kertanegara, yaitu Tribhuana, Narendraduhita, Prajnaparamita, dan
Gayatri. Pada awal masa pemerintahan Raden Wijaya diuji dengan terjadinya
pemberontakan yang dilakukan oleh Sora, Ranggawale, dan Nambi yang
merupakan teman karibnya. Meskipun demikian, pemberontakan yang terjadi
tidak mengganggu pemerintahan Raden Wijaya secara keseluruhan dan dapat
diatasi.
2.) Raja Jayanegara (1309-1328 M)
Majapahit pada masa Raja Jayanegara dikenal sebagai masa suramnya
Majapahit karena banyak terjadi pemberontakan. Pemberontakan tersebut di
antaranya:
• Pemberontakan Ranggalawe (1231 M);
• Pemberontakan Lembu Sora (1311 M);
• Pemberontakan Juru Demung (1313 M);
• Pemberontakan Nambi (1319 M);
• Pemberontakan Kuti (1319 M).
Di antara kelima pemberontakan tersebut, pemberontakan Kuti-lah yang
paling berbahaya karena hampir meruntuhkan Kerajaan Majapahit. Akhir
pemerintahannya, Raja Jayanegara diungsikan ke Desa Badendar yang diikuti
oleh pasukan Bhayangkara yang pada saat itu dipimpin oleh Gajah Mada.

13
3.) Tribuanatunggadewi (1328-1350 M)
Tribuanatunggadewi merupakan anak dari Gayatri, istri dari Raden Wijaya
yang mendapatkan tahta karena Raja Jayanegara tidak meninggalkan putra
mahkota. Pada pemerintahan Tribuanatunggadewi, terjadi pemberontakan
Sadeng yang terjadi pada 1331 M yang dapat diselesaikan oleh Gajah Mada dan
Adityawarman. Akibat dari jasanya itulah, Gajah Mada diangkat sebagai Patih
Amangkubumi menggantikan Arya Tadah. Dalam pengangkatannya tersebut,
Gajah Mada mengucapkan sebuah sumpah yang disebut dengan Sumpah
Palapa atau yang disebut dengan Tan Amukti Palapa. Isi dari sumpah tersebut
menyatakan bahwa Gajah Mada tidak akan hidup bersenang-senang selama
Nusantara belum dapat disatukan di bawah Kerajaan Majapahit.

Gambar 9. Arca Gajahmada


Sumber: wikipedia.org

SUMPAH PALAPA

“Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti papa, amun kalah Gurun,
ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik, saman isun amukti palapa”.

Artinya:
“Setelah tunduk Nusantara, saya akan beristirahat. Sesudah kalah Gurun,
Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang,
Tumasik, barulah saya beristirahat."

4.) Raja Hayam Wuruk (1350-1389 M)


Hayam Wuruk merupakan raja yang membawa puncak kejayaan Kerajaan
Majapahit seperti yang dijelaskan dalam kitab Negarakertagama karena

14
memiliki wilayah yang sangat luas. Pada masa ini terjadi peristiwa tragis yang
dilakukan Kerajaan Majapahit atas Kerajaan Sunda akibat dari niat Hayam Wuruk
yang mempersunting Citraresmi (Pitaloka) yang merupakan putri dari Kerajaan
Sunda. Kerajaan Sunda beranggapan bahwa niat Hayam Wuruk merupakan
salah satu bentuk perjanjian persekutuan. Pada 1357, rombongan keluarga Raja
Sunda dan pengawalnya bertolak ke Kerajaan Majapahit untuk menikahkan
putrinya dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi, Gajah Mada menganggap
peristiwa ini sebagai kesempatan bagi Majapahit untuk dapat menaklukkan
Kerajaan Sunda di bawah kekuasaan Majapahit. Kemudian terjadilah peristiwa
penyerangan yang terjadi di lapangan Bubat yang berakhir pada kekalahan
pasukan Raja Sunda.
Dalam naskah Kidung Sunda, kisah ini disebutkan sebagai Kisah Pasundan
Bubat. Pada kisah tersebut, diceritakan bahwa Putri Dyahpitaloka melakukan
“bela pati” yang merupakan bunuh diri dengan tujuan untuk membela
kehormatan negaranya atas apa yang dilakukan oleh Kerajaan Majapahit. Kisah
Perang Bubat ini tertulis pula pada kitab Pararaton, namun tidak tercatat pada
kitab Negarakertagama.
Pada 1364, Hayam Wuruk tidak berhasil mendapatkan penggantinya yang
setara sehingga membuat Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran.
5.) Raja Wikrama Wardhana (1389-1429 M)
Raja Wikramawardhana merupakan suami dari putri Raja Hayam Wuruk
bernama Kusumawardhani. Raja Hayam Wuruk menurunkan tahta kepada
putrinya. Pada 1400 M, Kusumawarhani wafat dan Wikramawardhana
berkeinginan menjadi biksu sehingga meninggalkan kekuasaannya. Kondisi
ini dimanfaatkan oleh Wirhabumi yang merupakan putra Hayam Wuruk dari
selirnya. Terjadilah perang paregreg (perang saudara). Peristiwa ini menyebabkan
kemunduran Kerajaan Majapahit sehingga pada awal abad ke XVI mengalami
keruntuhan setelah raja terakhir Brawijaya ke V meninggal.
b. Kehidupan sosial
Pada masa Kerajaan Majapahit mulai terjadi pengaruh sistem kasta dalam agama
Hindu. Terdapat perbedaan kelas sosial juga antara perempuan dan laki-laki.
Perempuan dianggap lebih rendah dibandingkan laki-laki.
c. Kehidupan ekonomi
Perekonomian Kerajaan Majapahit bersumber dari pertanian, pelayaran, dan
perdagangan yang saling menunjang dan saling melengkapi. Komoditas
perdagangannya adalah beras dan rempah-rempah.

15
d. Bidang budaya
Bentuk hasil budaya peninggalan Kerajaan Majapahit sebagai berikut.
1.) Candi, yaitu Candi Panataran, Tegalwangi, Surawana, Sawentar, Suberjati, Tikus,
Waringin Lawang, dan Bajang Batu.
2.) Kitab:
• Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca;
• Kitab Sutasoma Karya Mpu Tantular;
• Kitab Arjunawiwaha karya Mpu Tantular;
• Kitab Kunjakarna;
• Kitab Parthayajna.

4. Keruntuhan Kerajaan Majapahit


Beberapa sebab dari keruntuhan Kerajaan Majapahit adalah sebagai berikut.
a. Tidak ada raja yang sebanding dengan Hayam Wuruk setelah ia meninggal.
b. Terjadi perang saudara atau perang paregreg.
c. Kerajaan-kerajaan bawahan dari Kerajaan Majapahit banyak yang melepaskan diri.
d. Masuknya agama dan budaya Islam.

E. Kerajaan Bali
1. Berdirinya Kerajaan Bali
Kerajaan Bali merupakan kerajaan yang didirikan oleh Wangsa Warmadewa yaitu Sri
Kesari Warmadewa, yang terletak di Pulau Bali. Pengaruh Hindu-Buddha sangat kental di
Kerajaan Bali bahkan hingga kini.

Gambar 10. Wilayah Kerajaan Bali

16
2. Sumber Sejarah
Menurut Prasasti Blonjong berangka tahun 914 M menyebutkan raja pertama Kerajaan
Bali adalah Khaesari Warmadewa.

3. Perkembangan Kerajaan Bali


1.) Kehidupan politik
• Raja Khaesari Warmadewa
• Sang Ratu Sri Ugrasena adalah raja yang memerintah Kerajaan Bali pada 915-
942 M dan tinggal di istana di Singhamandawa. Ia meninggalkan sembilan
prasasti yang berisi pembebasan pajak pada daerah-daerah tertentu dan
pembangunan tempat-tempat suci.
• Sang Ratu Ajiabanendra Warmadewa
• Tabanendra Warmadewa
• Jayasingha Warmadewa
• Raja Jayasingha
• Janasadhu Warmadewa
• Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi
• Dharma Udayana Warmadewa memerintah bersama permaisurinya
hingga 1001 M, yaitu Gunapriya Dharmapatni atau lebih dikenal dengan
Mahendradatta yang merupakan anak dari Raja Makutawangsawardhana
dari Jawa Timur. Raja Dharma Udayana Warmadewa memiliki tiga orang putra,
yaitu Airlangga, Marakata, dan Anak Wungsu.
Pengaruh kebudayaan Jawa di Bali makin berkembang setelah pernikahan Raja
Dharma Udayana Warmadewa dengan Gunapriya. Contohnya adalah penggunaan
bahasa Jawa Kuno untuk penulisan prasasti. Selain itu juga adanya pembentukan
dewan penasihat kerajaan yang terinspirasi dari sistem kerajaan-kerajaan Jawa.
Airlangga merupakan anak pertama Raja Dharma Udayana Warmadewa dan
Gunapriya yang seharusnya mewarisi tahta Kerajaan Bali. Akan tetapi, Airlangga
tidak pernah memerintah di Kerajaan Bali karena menjadi menantu Dharmawangsa
di Jawa Timur. Oleh karena itu, pengganti Raja Dharma Udayana Warmadewa dan
Gunapriya ialah Marakata.
• Marakata adalah Raja Kerajaan Bali yang bergelar Dharmawangsawardhana
Marakata Pangkajasthana Uttunggadewa. Marakata yang memerintah dari
tahun 1011 – 1022 M. Setelah pemerintahannya berakhir, Marakata digantikan
oleh Raja Anak Wungsu yang bergelar Paduka Haji Anak Wungsu Nira Kalih
Bhatari Lumah i Burwan Bhatara Lumah i Banu Wka.

17
• Raja Anak Wungsu memerintah selama 28 tahun dari 1049 – 1077. Raja Anak
Wungsu meninggal pada 1077 M dan menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti
Warwadewa. Selanjutnya Bali diperintahkan oleh beberapa raja, antara lain
Jayasakti, Ragajaya, Jayapangus, Ekajalancana, dan Sri Astasura Ratna
Bumi Banten.
2.) Kehidupan sosial
Masyarakat Kerajaan Bali memiliki tradisi yang kuat yang ditinggalkan para nenek
moyang. Meskipun demikian, Masyarakat Kerajaan Bali dikenal terbuka, tetapi masih
memegang teguh tradisi terdahulu. Masyarakat Kerajaan Bali mengenal agama
Hindu, Buddha, serta kepercayaan animisme. Masyarakat Kerajaan Bali dikenal
dengan raja-rajanya yang taat pada hukum. Raja melaksanakan pemerintahan
berdasarkan petunjuk dari kitab Undang-undang Uttara Widdhi Balawan dan
Rajawacana. Pengaruh Hindu terlihat pada Masyarakat Kerajaan Bali yang menganut
sistem kasta atau caturwarna. Akan tetapi, dalam masyarakat Kerajaan Bali, setelah
terdapat golongan masyarakat baru yang disebut dengan Wong Majapahit setelah
Kerajaan Bali ditaklukkan oleh Majapahit. Wong Majapahit ini adalah keturunan
penguasa dan penduduk Kerajaan Majapahit.
3.) Kehidupan budaya
Sejak abad XVI, masyarakat Kerajaan Bali mulai menciptakan karya sastra berdasarkan
cerita klasik Jawa Kuno yang terinspirasi cerita Ramayana dan Mahabharata. Bahkan
terdapat pula tradisi yang disebut dengan Mabasan, yang merupakan tradisi
membaca karya sastra Jawa Kuno.
4.) Kehidupan ekonomi
Berdasarkan prasasti Bali diketahui kegiatan ekonomi masyarakat Kerajaan Bali
terpusat pada sektor pertanian. Kehidupan masyarakatnya sangat berkaitan dengan
kehidupan bercocok tanam, seperti parlak (sawang kering), kebwun (kebun), gaga
(ladang), dan kasuwakan (irigasi).

4. Keruntuhan Kerajaan Bali


Keruntuhan Kerajaan Bali akibat dari penaklukan yang dilakukan oleh Kerajaan Majapahit
di bawah Patih Gajahmada.

18

Anda mungkin juga menyukai