Anda di halaman 1dari 24

KERAJAAN

MATARAM
KUNO
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
ANGGOTA:
1. ALICIA NURZAHRA
2. CANTIKA PUTRI MEYLANI
3. FADHLAN DZULFAHMI
4. FAUZIAH TANTRI UTAMI
5. ISYFIHANI ROHNIA
6. RAFSHEILA ARDI MUFLIHA
7. ZAIN MAURISA ANAQI
8. ZENOBIA ABDA EL MAJID
01 SEJARAH 03 RAJA

02 PETA 04 PENINGGALA
N
01
SEJARAH
Kerajaan Mataram Kuno adalah salah
satu kerajaan terbesar era nusantara
yang berdiri sekitar abad 8 dan
diperkirakan berpusat di Jawa Tengah.
Ahli berpendapat bahwa letak kerajaan
Mataram Kuno ada di Medang dan Poh
Pitu.
letak Poh Pitu sendiri sampai sekarang
belum begitu jelas. Dalam beberapa
catatan sejarah, hanya dijelaskan bahwa
letak Mataram di kelilingi gunung,
pegunungan dan sungai-sungai.
Catatan itu kemudian dipadukan dengan
kondisi geografis sekarang yang
dulunya adalah wilayah kekuasaan
Mataram Kuno.
Nama Mataram diambil dari istilah Bhumi Mataram.
Artinya daerah yang dikelilingi oleh gunung-gunung.

Berdasarkan letak pemerintahannya sejarah Kerajaan


Mataram Kuno terbagi atas dua periode. Periode pertama
ditandai dengan lokasi pusat pemerintah yang terletak di
Jawa Tengah pada abad ke-8. Sementara itu periode kedua
ditandai dengan lokasi pusat pemerintah di Jawa Timur
pada abad ke 9-10.

Periode Jawa Tengah diwarnai dengan adanya dua wangsa


(dinasti) yang berkuasa dalam satu masa, yaitu Dinasti
Sanjaya (Hindu) dan Wangsa Syailendra (Buddha).
Di Prasasti Canggal diketahui raja pertama yang memerintah Kerajaan Mataram Kuno adalah Raja
Sanna. Kemudian Raja Sanna digantikan oleh keponakannya yang bernama Sanjaya.
Raja Sanjaya memerintah dengan bijaksana sehingga rakyat hidup makmur, aman, dan tentram.
Setelah, Kerajaan Mataram Kuno diperintahkan oleh Panangkaran dari Dinasti Syailendra.
Setelah wafatnya Panangkaran Mataram Kuno terpecah menjadi dua, yakni Mataram Kuno yang
bercorak Hindu dan Buddha. Kerajaan mataram kuno yang bercorak Hindu meliputi Jawa Tengah
bagian utara di bawah pemerintahan Dinasti Sanjaya. Raja-rajanya: Panunggalan, Warak, Garung, dan
Pikatan.
Sementara itu, Kerajaan Mataram Kuno bercorak Buddha meliputi Jawa Tengah bagian selatan di
bawah kekuasaan Dinasti Syailendra. Indra adalah salah satu rajanya.
Kerajaan yang terpisah itu kembali disatukan melalui perkawinan politik Rakai Pikatan dari Dinasti
Sanjaya dengan Pramodhawardhani dari keluarga Syailendra.
Kerajaan Mataram Kuno mendapatkan serangan dari Kerajaan Sriwijaya yang dipimpin oleh
Balaputradewa. Di sisi lain, Gunung Merapi terjadi erupsi yang menyebabkan Mpu Sindok
memutuskan untuk melakukan perpindahan.
02 PETA
03
Raja-Raja
Kerajaan Mataram
Kuno
MPU SENDOK
(928-947)

Mpu Sindok merupakan pendiri


dinasti baru (Dinasti Isyana) dengan
bergelar Mpu Sindok Sri Isyana-
tunggadewa Wijaya. Berita-berita
pemerintahan Mpu Sindok tampaknya
kurang berkembang melalui Prasasti
Kalkuta sampai kemudian muncul
nama Dharmawangsa.
DHARMAWANGSA
(991-1016)
Dharmawangsa melakukan penyerangan ke Sriwijaya
untuk merebut jalur perdagangan Laut Jawa dan
berhasil menguasai Sriwijaya pada tahun 992.
Tidak lama kemudian, Sriwijaya mengirimkan
serangan balasan yang mengakibatkan Kerajaan
Medang hancur dan para pembesar istana termasuk
Dharmawangsa ikut tewas.
Tetapi, menantu Dharmawangsa berhasil
menyelamatkan diri dan kerajaan hancur terpecah
menjadi beberapa wilayah yang berdiri sendiri,
peristiwa itu terjadi pada tahun 1016.
AIRLANGGA
(1019-1042)
Airlangga dinobatkan sebagai raja setelah pergi
bertapa di hutan selama tiga tahun, namun raja-raja
dari kerajaan kecil di sekitarnya tidak mau
mengakuinya sebagai raja.
Airlangga melakukan penaklukan kerajaan tersebut
dan berhasil menyatukan kembali kerajaan yang
terpecah pada tahun 1037.
Kemudian, ibu kota kerajaan dipindahkan ke
Kahuripan. Setelah kerajaan kembali utuh, kebijakan
diarahkan pada peningkatan perekonomian.
Sebagai pemerintahan agraris, irigasi (sistem
pengairan sawah) diperbaiki dan dibangun Bendungan
Waringin Sapta di atas Sungai Brantas.
Pengembangan perdagangan didorong melalui
perbaikan pelabuhan Hujung Galuh.
04
PENINGGAL
AN
PRASASTI

1. PRASASTI CANGGAL
Prasasti Canggal menggunakan huruf
pallawa dan bahasa sanskerta berangka
tahun 723 M, menceritakan tentang
pendirian Lingga (lambang Syiwa) di
desa Kunjarakunja.
2. PRASASTI KALASAN
Ditemukan di Desa Kalasan
Yogyakarta berangka 778 M,
ditulis dalam huruf Pranagari
(India Utara) dan bahasa
Sanskerta.
3. PRASASTI MANTYASIH
Ditemukan di Mantyasih,
Kedu, Jawa Tengah berangka
tahun 907 M menggunakan
bahasa Jawa Kuno.
4. PRASASTI KLURAK
Ditemukan di Desa Prambanan
berangka tahun 782 M
ditulis huruf Pranagari dan
bahasa Sanskerta.
CANDI

Candi Kalasan Candi Plaosan


Candi Sojiwan Candi Barong
Candi
Candi Sari
Sambisari
Candi Kedulan Candi Sewu
Candi Prambanan Candi Borobudur
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai