Kerajaan Mataram Kuno adalah sebutan untuk Dinasti Syailendra dan Dinasti Sanjaya,
yang bertahta di Jawa Tengah bagian selatan. Dinasti Sanjaya yang bertekstur Hindu
dibangun oleh Sanjaya tahun 732 M.
Yang bisasanya para sejarawan menyebut terdapat tiga dinasti yang pernah menguasai
Kerajaan Medang, yaitu Wangsa Sailendra dan Wangsa Sanjaya pada masa Jawa Tengah,
juga Wangsa Isyana pada masa Jawa Timur. Istilah Wangsa Sanjaya diambil dari nama
raja pertama Medang, yang bernama Sanjaya.
Saat itulah Wangsa Sailendra mulai berkuasa di Pulau Jawa, bahkan berhasil menguasai
Kerajaan Sriwijaya yang berada di Pulau Sumatra. Sampai akhirnya, kisaran tahun 840-
an, Rakai Pikatan (seorang keturunan Sanjaya) berhasil menikahi Pramodawardhani putri
mahkota dari Wangsa Sailendra.
Berkat pernikahan itu akhirnya ia bisa menjadi Raja Medang, dan istananya dipindahkan
ke Mamrati. Peristiwa tersebut diperkirakan sebagai awal Wangsa Sanjaya bangkit
kembali .
A. Sejarah Mataram Kuno
Prasasti bertuliskan angka tahun 732 Masehi ini disebutkan bahwa Kerajaan Mataram
Kuno awalnya dipimpin oleh Sana. Setelah Sana wafat, kursi kekuasaan diduduki
oleh keponakannya, yaitu Sanjaya. Di masa kepemimpinan Sri Maharaja Rakai
Panangkaran di Jawa Tengah berdiri juga dinasti baru, yaitu Dinasti Syailendra yang
menganut Agama Budha.
Pemimpin Kerajaan mataram kuno yang pertama dipimpin oleh Raja Sanjaya yang
terkenal sebagai raja yang besar. Ia adalah berkeyakinan Hindu Syiwa yang taat.
Setelah Sang Ratu Sanjaya yaitu Rakai Mataram meninggal dunia, kemudian beliau
digantikan oleh putranya yaitu Sankhara.
Raja Panangkaran lebih bijaksana dan progresif daripada Sanjaya dari itu Mataram
Kuno lebih cepat berkembang. Daerah-daerah sekitar Mataram Kuno langsung
ditaklukkan, seperti Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaya dan kerajaan Galuh di
Jawa Barat.
Ketika kekuasaan berada pada Rakai Panunggalan, kerajaan Mataram Kuno mulai
membangun beberapa candi yang megah seperti Candi Borobudur, candi Kalasan,
candi Sari, candi Sewu, candi Pawon, dan candi Mendut.
Kemudian setelah Rakai Panunggalan wafat, diganti oleh Rakai Warak. Pada masa
pemerintahan Rakai Warak, ia lebih mengutamakan agama Hindu dan Buddha
sehingga pada waktu itu banyak masyarakat yang mengetahui agama tersebut. Setelah
Rakai Warak wafat, diganti oleh Rakai Garung.
Setelah Rakai Garung wafat, digantikan lagi oleh Rakai Pikatan. Berkat kecerdasan
dan keuletan Rakai Pikatan, semangat dalam kebudayaan Hindu mampuh dihidupkan
kembali.
Wilayah kekuasaannya pun bertambah luas mencakup seluruh Jawa Timur dan Jawa
Tengah dan ia pun memulai membangun candi Hindu yang lebih indah dan besar
yaitu candi Prambanan (Candi Lara Jonggrang) di wilayah desa Prambanan. Setelah
Raja Pikatan meninggal, digantikan lagi oleh Rakai Kayuwangi.
o Rakyat Mataram memasrahkan kehidupannya pada hasil pertanian. Hal seperti ini
mengakibatkan kerajaan-kerajaan juga daerah lain yang saling mengimpor dan
mengekspor hasil dari pertaniannya.
o Juga hasil produk buatan rumah tangga, seperti alat perkakas dari tembaga dan besi,
pakaian, keranjang, paying, dan barang-barang anyaman, arang, gula, dan kapur sirih.
Juga dengan binatang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, itik, dan ayam juga
telurnya di perjual belikan.
o Usaha perdagangan mulai mendapat perhatian juga ketika Raja Balitung bertahta.
Raja memerintahkan guna membuat pusat-pusat perdagangan dan penduduk disekitar
pinggiran aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan guna menjamin kelancaran
arus pada lalu lintas perdagangan pada aliran sungai tersebut.
o Sebagai rasa terimakasihnya, penduduk desa di sekitar aliran sungai tersebut terbebas
dari pungutan pajak. Lancarya pengangkutan perdagangan lewat sungai tersebut
dengan otomatis akan menigkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat Mataram
Kuno.
8. Rakai Watuhumalang
15. Makuthawangsawardhana
Hal ini terjadi dikarenakan Raja Sanna tidak mempunyai keturunan. Raja Sanjaya
memimpin dengan penuh bijaksana sehingga rakyat Mataram hidup makmur,
tenteram, dan aman.
Hal ini terlihat dari sebuah kalimat pada Prasasti Canggal yang menyatakan bahwa
Jawa kaya akan emas dan padi. Selain terdapat dalam prasasti Canggal, nama Sanjaya
juga tertulis dalam Prasasti Balitung.
Kerajaan Mataram Kuno terletak di daerah aliran sungai Progo elo, Bogowonto, dan
Bengawan Solo Jawa Tengah dibagian selatan. Akan tetapi kerajaan berpindah ke
jawa timur pada abad ke-10.
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan terkenal dan termasyur di
dunia para peneliti sejarah. Hal tersebut dikarenakan banyaknya macam peninggalan
yang dapat ditemukan di sekitar kerajaan.
Tidak hanya benda-benda atau barang-barang purbakala, tapi banyak juga ditemukan
peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan yang menyatakan keberadaan lokasi
Kerajaan Mataram Kuno.
Lokasi yang menjadi inti daerahnya adalah Bhumi Mataram dengan ibukotanya
adalah Medan Kamulan. menurut perkiraan, tempat lokasi Kerajaan Mataram Kuno
sekarang merupakan Yogyakarta
2. Runtuhnya kerajaan Mataram dikarenakan terjadinya krisis politik yang terjadi pada
tahun 927-929 M.
1. Prasati Canggal
Prasasti Kalasan ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pranagari (India
Utara), yang ditemukan di kawasan desa Kalasan Yogyakarta tahun 778 M.
3. Prasasti Klurak
4. Candi Mendut
Candi Sewu merupakan candi Buddha yang didirikan pada abad ke-8 yang
memiliki jarak hanya 800 m di sebelah utara dari Candi Prambanan.
Candi Sewu adalah kompleks candi Buddha paling besar kedua setelah Candi
Borobudur yang berada di Jawa Tengah. Usia Candi Sewu lebih tua daripada
Candi Prambanan.
Meskipun yang sebenarnya terdapat 249 candi, candi ini oleh masyarakat
setempat dinamakan “Sewu” yang artinya seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan
ini atas dasar kisah legenda Loro Jonggrang.
6. Candi Borobudur
Candi yang berbentuk stupa ini dibangun oleh para penganut kepercayaan
Buddha Mahayana kira-kira tahun 800-an Masehi pada masa kekuasaan wangsa
Syailendra. Candi Borobudur ini terdiri atas enam teras dengan bentuk bujur
sangkar yang diatasnya ada tiga pelataran melingkar, pada bagian dinding dihiasi
dengan 2.672 panel relief dan aslinya ada 504 arca Buddha.
Stupa utama terbesar berada di tengah juga sebagai memahkota bangunan ini,
dikelilingi oleh 3 barisan melingkar 72 stupa yang di dalamnya ada arca buddha.