Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Kalimantan Utara

Wilayah yang menjadi provinsi kaliamntan utara merupakan bekas wilayah Kesultanan
Bulungan. Kesultanan Bulungan pernah menguasai wilayah pesisir yang terdiri dari beberapa
daerah yaitu Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau, Kabupaten
Nunukan, Kota Tarakan dan Tawau (Sabah sekarang) yang di dalamnya terdapat bermacam-
macam suku.Kesultanan Bulungan didirikan pada tahun 1731. Raja pertama adalah Wira Amir
yang bergelar Amiril Mukminin (1731–1777), dan Raja yang terakhir atau ke-13 adalah Datuk
Tiras yang bergelar Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (1931-1958)

1950

WILAYAH SWAPRAJA BULUNGAN

Kesultanan Bulungan sepakat untuk bergabung dengan Indonesia di bawah kesepakatan


Konvensi Malinau yang dihadiri seluruh raja-raja nusantara pada 7 Agustus 1949. Setelah
pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Kerajaan Belanda, wilayah Bulungan menerima status
sebagai Wilayah Swapraja Bulungan atau "wilayah otonom" di Republik Indonesia pada tahun
1950, yaitu Daerah Istimewa setingkat kabupaten pada tahun 1955. Sultan terakhir, Jalaluddin,
meninggal pada tahun 1958. . Atas tuduhan makar dan akan bergabung dengan Malaysia yang
sampai sekarang tidak terbukti, maka Kesultanan Bulungan dihapuskan secara sepihak pada
tahun 1964 dalam peristiwa berdarah, pembakaran dan pembantaiian pada Kesultanan
Bulungan yang dikenal sebagai Tragedi Bultiken (Bulungan, Tidung, dan Kenyah) dan wilayah
Kesultanan Bulungan hanya menjadi kabupaten yang sederhana di bawah Kalimantan Timur.

2000

PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARU

Seiring berjalanya waktu Kabupaten Bulungan dimekarkan menjadi beberapa wilayah otonom
baru yaitu Kab. Nunukan, Kab. Malinau, KTT (Kabupaten Tana Tidung) dan Kota Tarakan.
Masyarakat Kalimantan Utara merasa tertinggal jauh baik dari segi pembangunan
insfrastruktur, pendidikan, dan kemasyarakatan dari daerah lain. Dengan semangat untuk
memajukan kualitas hidup masyarakat daerah, mulai timbul wacana pembentukan Provinsi
Kalimantan Utara pada tahun 2000. Dengan perjuangan yang panjang Provinsi Kalimantan
Utara secara resmi terbentuk sejak ditandatanganinya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012
tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 16 November 2012 oleh
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

2013
PERESMIAN DAERAH OTONOMI BARU
RUU pembentukan Provinsi Kalimantan Utara ini sebelumnya telah disetujui oleh Rapat
Paripurna DPR pada 25 Oktober 2012 untuk disahkan menjadi undang-undang (UU). Sejak terbit
UU No. 20 Tahun 2012 maka resmi terbentuk Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi ke 34
di Indonesia. Pada tanggal 22 April 2013 Penjabat Gubernur Kalimantan Utara yaitu Irianto
Lambrie dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Jakarta.Pada saat dibentuknya,
wilayah Kaltara terbagi 5 wilayah administrasi yang terdiri atas 1 kota dan 4 kabupaten yakni
Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabubaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten
Tana Tidung. Seluruh wilayah tersebut sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kalimantan
Timur. Berdasarkan bunyi Pasal 7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012, Kaltara beribukota
Tanjung Selor yang berada di Kabupaten Bulungan.

2015

PEMILIHAN PIMPINAN DAERAH


Kalimantan Utara pertama kali menyelenggarakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
pada Desember 2015, yang sebelumnya dijabat oleh PJ Gubernur. Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih pertama Kaltara adalah H. Irianto Lambrie dan H. Udin Hianggio.

Makna Lambang Daerah


Warna logo Daerah mempunyai arti :
• Warna Putih, melambangkan kesucian, keikhlasan, kejujuran
• Warna Biru, melambangkan keindahan, kesejahteraan, kedamaian, kewibawaan
• Warna Hijau, melambangkan kesuburan, kemakmuran, ketaqwaan, pertembuhan
• Warna Hitam, melambangkan ketegasan, perlindungan, ketokohan
• Warna Merah, melambangkan keberanian, kekuatan
• Warna Kuning, melambangkan kemuliaan, keagungan, kesuksesan

Makna Logo Daerah :


• Tulisan KALIMANTAN UTARA, melambangkan identitas Provinsi Kalimantan Utara sebagai
daerah Otonomi Baru;
• Bintang, melambangkan ketuhanan Yang Maha Esa;
• Gerbang Perbatasan Warna Merah Putih, melambangkan bahwa Provinsi Kalimantan Utara
merupakan wilayah yang berada di perbatasan Negara Republik Indonesia;
• Perisai dengan ukiran khas budaya Dayak, Bulungan dan Tidung, dengan parang dan tombak
bersilang, melambangkan budaya masyarakat di Kalimantan Utara terdapat suku dan budaya
yang beragam yang hidup saling berdampingan rukun, bersatu dan harmoni, penuh semangat
pantang mundur untuk membangun dan selalu siap dalam menghadapi tantangan yang dating
dari luar maupun dari dalam;
• Padi dan Kapas, melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang merupakan tujuan
seluruh masyarakat Provinsi Kalimantan Utara;
• Laut bergelombang, melambangkan potensi sumber daya alam yang ada di lautan yang
dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Utara, gelombang melambangkan kehidupan yang dinamis;
• 4 (empat) buah sungai berwarna putih, bermakna sebagai urat nadi perekonomian dari 4
(empat) yang menghubungkan masyarakat di pedalaman dengan daerah pantai dan perbatasan
(suangai kayan, sungai sesayap, sungai sembakung dan sungai sebuku);
• Tulisan motto “BENUANTA” diatas pita kuning, merupakan motto/semboyan dari Provinsi
Kalimantan Utara yaitu Kalimantan Utara adalah wilayah kita/daerah kita yang harus dibangun
dan dipertahankan untuk kesejahteraan masyarakatnya;
• Bentuk keseluruhan Logo Daerah, bersudut 5 (lima) yang mengandung arti dan makna
berasaskan falsafah Negara Pancasila, dengan warna dasar biru muda/biru langit yang
melambangkan keindahan, kesejahteraan, kedamaian, kewibawaan.

Dr. Ir. H. Irianto Lambrie, MM

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA (2016 - 2021)

• Tanggal Lahir : 18 Desember 1958


• Tempat Lahir : Rantau, Desa/Kelurahan Malingkung, Kecamatan Rantau Kota, Kabupaten/Kota Tapin,
Provinsi Kalimantan Selatan
• Agama : Islam
Riwayat jabatan
• Pejabat Gubernur Kalimantan Utara Periode (22 April 2013 – 22 April 2015).
• Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara Periode (Februari 2009-2015).
• Asisten Sekda Provinsi Kaltim bidang kesra .
• Kepala Dinas Perindagkop Provinsi Kaltim periode (Maret 2004 –Februari 2009).
• Asisten Sekda Provinsi Kaltim bidang ekobang periode (September 2002 – Maret).

H. UDIN HIANGGIO,B.Sc

WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN UTARA (2016 - 2021)

• Tanggal lahir : 28 Desember 1947


• Tempat Lahir : Gorontalo
• Agama : Islam

Riwayat jabatan
• Walikota Tarakan (2009 – 2014)
• Ketua DPRD TARAKAN (1999 – 2009)
• Kepala Cabang PT. PELNI TARAKAN (1992-1999)

Letak Geografis Kalimantan Utara


Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki luas ± 75.467.70 km², terletak pada posisi antara 114º
35’ 22’ - 118º 03 00’ Bujur Timur dan antara 1º 21’ 36’ - 4º 24’ 55’ Lintang Utara. Selain itu
berdasarkan batas kewenangan provinsi, Provinsi Kalimantan Utara diketahui memiliki luas
lautan seluas 11.579 km² (13% dari luas wilayah total).

Batas Wilayah Kalimantan Utara

 Sebelah Utara: Negara Sabah (Malaysia)


 Sebelah Timur: Laut Sulawesi
 Sebelah Selatan: Provinsi Kalimantan Timur

 Sebelah Barat: Negara Serawak (Malaysia)

Luas Wilayah Kalimanatan Utara


Kabupaten / Kota Luas Km" Pesentase

Bulungan 13.925,70 18,45 %

Malinau 46.620,70 56.48

Tana Tidung 4.828,58 t6,40

Nunukan 13.841,90 18,34

Tarakan 250,80 250,80

Kalimantan Utara 75.467,70 100,00

Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut


Kabupaten / Ibukota Tinggi
Kota Kabupaten/Kota (meter)

Bulungan Tanjung Selor 125,00

Malinau Malinau Kota 25,00

Tana Tidung Tideng Pale 50,00

Nunukan Nunukan 110,00

Tarakan Tarakan 70,00

Anda mungkin juga menyukai