Anda di halaman 1dari 11

Mekanisme Kerja Bank

Syariah
Pendahuluan
Secara teknis mekanisme kerja bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional, namun
sesuai dengan struktur organisasi sistem perbankan syariah tersebut maka mekanisme kerja pada
masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya keputusan RUPS yang antara lain menyangkut laporan pertanggungjawaban
Direksi serta Rencana Kerja selanjutnya, maka bank syariah dapat melaksanakan kebijaksanaan
serta operasionalisasi selanjutnya.
2. Disamping itu ada Fatwa Agama dari DPS (Dewan Pengawas Syariah) terutama yang
menyangkut produk-produk bank syariah, maka langkah kebijaksanaan serta operasionalisasi
bank syariah tersebut mendapatkan pengabsahannya. Pada hakekatnya DPS dengan Fatwa
Agama inilah memegang peranan penting bank syariah meskipun personalianya ditetapkan
RUPS, karena Fatwa Agama dari DPS bukan sekedar “nasihat” melainkan merupakan dasar
operasional yang sangat mengikat.
3. Selanjutnya dalam operasional bank syariah terdapat dua macam pengawasan, 1) pengawasan
internal oleh Dewan Komisaris, DPS dan Direksi, 2) pengawasan eksternal oleh Bank Indonesia.
Sistem Operasional Bank Syariah
1. Job Deskripsi
2. Job Spesifikasi
Job Deskripsi
1. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
DPS terdiri dari 3 orang atau lebih dengan profesi hukum Islam, yang dipimpin oleh
Ketua DPS, berfungsi memberikan Fatwa Agama terutama dalam produk-produk bank
syariah.
2. Dewan Komisaris
Apabila pelaksanaan produk-produk bank syariah kurang ataupun tidak sesuai dengan
Fatwa Agama dari DPS, maka Komisaris mengadakan musyawarah bersama Direksi, DPS
dan Komisaris. Keputusan atau hasil musyawarah tersebut dijadikan Fatwa Agama baru,
yang disampaikan kepada Direksi secara tertulis dengan tindasan kepada Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris terdiri dari 3 orang atau lebih yang dipimpin oleh seorang
Komisaris Utama, bertugas dalam pengawasan intern Bank Syariah, mengarahkan
pelaksanaan yang dijalankan oleh Direksi agar tetap mengikuti kebijaksanaan perseroan
dan ketentuan yang berlaku.
Job Deskripsi
3. Direksi
Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan seorang atau lebih Direktur, bertugas dalam memimpin dan
mengawasi kegiatan bank syariah sehari-hari, sesuai dengan kebijaksanaan umum yang telah disetujui
Dewan Komisaris dalam RUPS.
4. Bidang Marketing
Fungsi bidang marketing adalah sebagai aparat manajemen yang ditugaskan untuk membantu Direksi dalam
menangani tugas-tugas khususnya yang menyangkut bidang marketing dan pembiayaan (kredit). Disamping
itu berfungsi juga sebagai supervisi dan pekerjaan lain sesuai ketentuan/kebijakan manajemen.
5. Bidang operasional
Fungsi bagian ini adalah membantu Direksi dalam melaksanakan tugas di bidang operasional bank. Fungsi
tersebut meliputi aspek-aspek kuantitatif dan kualitatif secara efisien dan efektif dalam rangka pelaksanaan
dan pengamanan pelayanan jasa-jasa perbankan berdasarkan sistem dan prosedur operasional perusahaan
yang telah ditetapkan serta sesuai dengan kebijaksanaan manajeman serta peraturan pemerintah (BI).
Disamping itu juga melaksankan fungsi supervisi dan pekerjaan lain sesuai ketentuan/kebijakan
manajemen.
Job Deskripsi
6. Bidang Umum
Fungsi bidang umum adalah sebagai staff/karyawan bank yang bertugas untuk membantu
penyediaan sarana kebutuhan karyawan atau perusahaan agar dapat menjalankan
tugasnya dengan baik. Disamping itu juga berfungsi sebagai sekretariat. Demikian pula
tugatugas terkait dengan urusan personalia/kepegawaian. Bidang umum juga dapat
melaksanakan tugas pekerjaan lain sesuai ketentuan/kebijakan manajemen.
7. Bidang Pengawasan
Bidang pengawasan disini ialah penegasan manajerial yang ditangani oleh direksi (Direktur
Utama), agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan serta mencapai
keberhasilan yang optimal. Diluar bidang pengawasan masih juga terdapat pengawasan
pembiayaan yang merupakan pengawasan fungsional.
Tugas pokok bidang pengawasan adalah mengawasi seluruh kegiatan bank syariah agar
dapat berjalan lancar sehingga mencapai keberhasilan yang baik.
Job Spesifikasi
Bagian-bagian yang termasuk dalam menangani secara khusus pada operasioanl bank syariah
meliputi:
1. Mobilisasi Dana/Funding; bertugas dalam pengumpulan dana masyarakat sesuai funding yang
ada, seperti saham, Deposito Mudharabah, Tabungan mudharabah, titipan Wadi’ah Dhomanah,
Zakat, Infaq dan Shodakoh. Untuk mencapai hasil yang optimal, maka sebelum bagian mobilisasi
dana tersebut beroperasi, haruslah membuat rancana target yang ingin dicapai.
2. Account Officer (A/O); bertugas memproses calon Debitur atau permohonan pembiayaan
sehingga menjadi debitur. Selanjutnya membina debitur agar memenuhi kesanggupannya
terutama dalam pembayaran kembali pinjamannya. Juga menyelesaikan kasus atau masalah
debitur yang mungkin terjadi.
3. Support Pembiayaan; bersama dengan A/O mengadakan penilaian pemohon pembiayaan
sehingga memenuhi kriteria dan persyaratannya. Bagian ini memproses calon debitur dari segi
keabsahannya, seperti kebenaran lampiran, usaha maupun penggunaan pembiayaan, jaminan,
taksiran jaminan, keabsahan jaminan dan lain-lain keabsahan.
Job Spesifikasi
4. Bagian Administrasi Pembiayaan; setelah pemohon menjadi debitur mulai dari
pencairan dananya sampai pelunasan ataupun pembayaran-pembayaran debitur
akan ditangani oleh bagian ini.
5. Bagian Pengawasan Pembiayaan; bagian ini bertugas untuk memantau pembiayaan
antara lain membuat surat-surat peringatan kepada debitur, penagihan-penagihan.
Disamping itu juga mengadministrasikan jaminan ataupun mengurusi file debitur.
6. Sevice Assistent (S/A); memberi informasi dalam hal operasional kantor bank
syariah. Disamping itu juga mengadministrasikan nasabah funding yang baru.
7. Kas dan Teller; melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan
penarikan pembayaran uang. Juga mengatur dan memelihara saldo/posisi uang kas
yang ada dalam tempat khasanah bank. Dapat pula melakukan pekerjaan lain
sesuai kebijakan manajemen.
Job Spesifikasi
8. Bagian Jasa Nasabah; bertugas untuk melakukan pencatatan transaksi pembayaran nasabah
(funding) kemudian melakukan penjurnalan.
9. Bagian Pembukuan; membuat neraca, laporan laba/rugi. Juga membuat laporan ke BI dan tugas
lainnya.
10. Sekretariat; yaitu mengelola surat-menyurat, arsifaris dan dokumen, dan tugas lainnya.
11. Personalia; bertugas dalam pekerjaan yang terkait dengan kepegawaian, seperti urusan
kesejahteraan karyawan (gaji dan tunjangan), kenaikan pangkat, pendidikan-pelatihan, dan lainnya.
12. Pembekalan/perlengkapan; bertugas mempersiapkan sarana serta perlengkapan kantor, dan tugas
lainnya.
13. Bagian keamanan dan urusan rumah tangga kantor; bertugas mengamankan kekayaan kantor serta
pemeliharaannya, dan urusan lainnya.
14. Bagian pengawasan personalia; mengamati personalia, karyawan dan kegitan tugasnya di bank
syariah, kemudian melaporkan ke Direksi.
Job Spesifikasi
15. Bagian pengawasan marketing; berfingsi mengamati kegiatan
bagian marketing, kemudian melaporkan ke Direksi.
16. Bagian pengawasan operasional; berfungsi mengamati di bidang
operasional, kemudian melaporkan ke Direksi.
17. Bagian pengawasan umum; berfungsi mengamati kegiatan bidang
umum dalam operasionalnya, kemudian melaporkan ke Direksi.
Daftar Pustaka
Muhammad. 2014. Sistem & Prosedur Operasional Bank Syariah. UII
Press: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai