Anda di halaman 1dari 16

Konsep Dasar Transaksi

Muamalah dalam Bank


Syariah
Bagian 4
Prinsip Pengambilan Fee
(mabda al-ajr wa al-umulah)
Secara umum prinsip pengambilan fee (mabda al-ajr
wa al-umulah) adalah fiqh muamalah Islam dapat
diambil dari:
1. Al-kafala (Guarantee)
2. Al-Wakalah
3. Hiwalah
4. Al-jo’alah
Al-kafala (Guarantee)
• Yaitu suatu jaminan yang diberikan oleh
penanggung (kafi) kepada pihak ketiga untuk
memenuhi kewajiban pihak kedua (yang
ditanggung) terhadapnya.
Dasar hukum
• QS. Yusuf:72
“pegawai-pegawai itu berseru; kami kehilangan piala raja, siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) baban unta
dan aku menjaminnya”
• HR. Abu Daud
“penjamin adalah gharim (yang bertanggungjawab atas pembayaran).
• HR. Bukhari
“dikutip dari Sahih Bukhari bahwa Rasulullah SAW telah dihadapkan kepadanya
mayat seorang lelaki untuk disembahyangkan. Rasulullah SAW bertanya apakah
ia mempunyai warisan, sahabat menjawab tidak, Rasulullah SAW bertanya lagi
apakah ia mempunyai hutang, sahabat menjawab iya sejumlah 2 Dinnar.
Rasulullah SAW pun menyuruh para sahabat untuk menshalatkannya (tetapi ia
sendiri tidak). Dalam pada itu Abu Qatadah berkata; saya menjamin hutangnya
ya Rasulullah, maka Rasulullah pun menshalatkannya”.
Jenis-jenis Kafalah
1. Kafalah bi an-Nafs yaitu jaminan diri dari si penjamin.
2. Kafalah bi al-Mal yaitu jaminan pembayaran barang atau
pelunasan hutang.
3. Kafalah bit Taslim yaitu biasa dilakukan untuk menjamin
dikembalikannya barang sewaan pada akhir masa kontrak.
4. Kafalah al-Munjazah yaitu jaminan untuk tidak dibatasi
oleh kurun waktu tertentu atau dihubungkan dengan
maksud-maksud tertentu.
5. Kafalah al-Mualaqah yaitu penyederhanaan dari kafalah
al-munjazah dimana jaminan dibatasi oleh kurun waktu
dan tujuan tertentu.
Al-Wakalah
• Yaitu mewakilkan suatu urusan kepada orang lain
untuk bertindak atas namanya.
Dasar hukum
• QS. Al-Kahfi:19.
“maka suruhlah salah seorang diantara kamu pergi ke kota dengan
membawa uang perakmu ini”.
• QS. An-Nisa:35.
“maka jikalau kamu kuatirkan ada persengketaan antara keduanya
maka kirimkanlah seorang juru damai, dari keluarga laki-laki dan
seorang juru damai dari keluarga perempuan”.
• HR. Bukhari Muslim
“dikabarkan Rasulullah SAW telah mengutus Assaah untuk
mengumpulkan zakat, Urwah bin Umayah untuk menjadi wali dalam
pernikahan beliau SAW dengan Umu Habibah binti Abi Sofyan, Abu
Rafei dalam menerima pernikahan maimunah binti Haris, dan Hakim
bin Hajam dikala membeli ternak qurban”.
Jenis-jenis al-Wakalah
1. Wakalah al-Mutlakah yaitu mewakilkan secara
mutlak tanpa batasan waktu atau urusan-urusan
tertentu.
2. Wakalah al-Muqayyadah yaitu dalam kontrak ini
pihak pertama menunjukkan pihak kedua sebagai
wakilnya untuk bertindak atas namanya dalam
urusan-urusan tertentu.
3. Wakalah al-Aamah adalah bentuk wakalah yang
lebih luas dari al-Muqayyadah tetapi lebih
sederhana dari al-Mutlaqah.
Hiwalah
• Yaitu proses pemindahan tanggungjawab
pembayaran hutang diman A mempunyai hutang ke
C dan dalam waktu yang sama B mempunyai
hutang ke A, atas persetujuan bersama B melunasi
hutang A ke C.
Dasar hukum
• HR. Bukhari Muslim
“dari Abu Hurairah r.a bersabda Rasulullah SAW menunda-nunda
pembayaran bagi orang yang telah mampu adalah suatu kezaliman,
apabila salah seorang di antara kamu diminta untuk dialihkan
pembayran hutangnya kepada yang berkemampuan maka terimalah”.
• Ijma’ : para ulama telah berkonsensus akan keabsahan Hiwalah
karena ia merupakan proses pemindahan hutang dan bukan barang.
• Qiyas : menurut metodologi usul Fiqh Hiwalah dapat di analogokan
dengan al-Kafalah.
• Dalam dunia perbankan Hiwalah dapat diterapkan dalam proses
“debt transfer”.
Al-jo’alah
• Yaitu suatu kontrak dimana pihak pertama
menjanjikan imbalan tertentu kepada pihak kedua
atas pelaksanaan usaha atau tugas.
Dasar hukum
• QS. Yusuf:72.
“pegawai-pegawai itu berseru; kami kehilangan piala raja,
siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh
bahan makanan (seberat) baban unta dan aku
menjaminnya”
• Prinsip Al-Joa’lah dapat diterapkan pada bank untuk
melayani pesanan-pesanan tertentu dari nasabah dan
mengambil fee atasnya.
• Produk ini dapat pula dipergunakan sebagai salah satu
langkah dalam strategi pemasaran terutama untuk
bonus, hadiah dan aneka ragam sayembara.
Prinsip Biaya Administrasi
(Al-Qard Al-Hasan)
• Yaitu suatu pinjaman lunak yang diberikan atas
dasar kewajiban sosial semata, dimana si peminjam
tidak dituntut untuk mengembalikan apapun
kecuali modal pinjaman.
Dasar hukum
• QS. Al-baqarah:245
“siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah SWT.. Pinjaman yang baik, maka Allah
SWT akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak”.
• QS. Al-Muzammil:20
“maka dirikanlah Shalat, tunaikanlah Zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah SWT.,
berupa pinjaman yang baik”.
• Hadis terdapat dalam Sahih Ibnu Hibban
“Dari Ibnu Mas’ud ra bahwa Rasulullah SAW bersabda; tidaklah seorang muslim
meminjamkan 2 kali kecuali sama baginya dengan memberi sekali”.
• HR. Muslim
“dari Ibnu Mas’ud ra bahwa Rasulullah SAW telah bersabda barang siapa yang telah
melepaskan saudaranya yang muslim satu dari kesusahan-kesusahan dunia, maka Allah SWT
akan lepaskan dari padanya satu kesusahan di Yaumil Qiamah. Barang siapa telah
membantu saudaranya yang sulit/lemah di dunia, maka Allha SWT akan membantunya di
dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah SWT senantiasa membantu seorang hamba, selama
hamba tersebut membantu saudaranya”
Keterangan
• Pada dasarnya al-qard al-hasan merupakan pinjaman sosial yang diberikan
secara benvolent tanpa ada pengenaan biaya apapun, kecuali pengembalian
modal asalnya.
• Namun sejalan dengan perkembangan dunia ekonomi keuangan dan
perbankan, pinjaman sosial ini tidak mungkin dapat dilaksanakan tanpa
adanya biaya materai, notaris, peninjauan feasibility proyek, biaya
administrasi dan lain-lain sehingga pengenaan biaya tersebut tak terhindari.
• Secara yuridis hal ini diperkenankan sebab apabila suatu kewajiban (urusan)
tidak dapat dilakukan kecuali setelah pemenuhan faktor tertentu, maka
pemenuhan faktor tersebut wajib adanya.
• Biaya administrasi juga merupakan faktor penunjang kontrak atau
menjauhkan dari riba maka biaya maka biaya administrasi (1)harus
dinyatakan dalam nominal bukan persentase, (2) sifatnya harus nyata, jelas
dan pasti serta terbatas pada hal-hal yang mutlak untuk terjadinya kontrak.
Daftar Pustaka
Muhammad. 2014. Sistem & Prosedur Operasional
Bank Syariah. UII Press: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai