CICI SHINTYA
(01044881719008)
LATAR BELAKANG
Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam
kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam
kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan
alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat
Indonesia.
Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip
bagi hasil memberikan alternative sistem perbankan yang saling
menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek
keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan
nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan
menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan.
Semakin meluasnya penggunaan produk dan instrument syariah disamping
akan mendukung kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan
mengurangi transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif, sehingga
mendukung stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, yang pada
gilirannya akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pencapaian kestabilan harga jangka menengah-panjang.
JENIS-JENIS AKAD
Akad merupakan kesepakatan kedua belah pihak atau lebih
yang menimbulkan hukum yaitu konsekuensi hak dan kewajiban,
yang mengikat pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak
langsung dalam kesepakatan tersebut.
Transaksi/akad dalam syariah dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Akad Tabarru’
Merupakan akad yang ditujukan untuk memperoleh laba
(transaksi nirlaba) tetapi mengharapkan ridho Allah.
2) Akad Tijarah
Merupakan akad yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan.
KONSEP KEUNTUNGAN DALAM SYARIAH
Pembagian berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperoleh akad
tijarah dibagi menjadi :
1) Natural Certainty Contracts
adalah kontrak/akad dalam bisnis yang memberikan kepastian pembayaran,
baik dari segi jumlah maupun waktunya. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah kontrak-kontrak jual-beli, upah-mengupah, sewa-menyewa.
2) Natural Uncertainty Contracts (NUC)
adalah kontrak/akad dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian
pendapatan, baik dari segi jumlah maupun waktunya. Dalam kontrak ini,
keuntungan dan kerugian akan ditanggung Bersama oleh pihak yang
bertransaksi.
Yang termasuk dalam kontrak ini adalah kontrak-kontrak investasi.
TRANSAKSI YANG DILARANG
1). Aktivitas Bisnis Terkait Barang dan Jasa yang Diharamkan Allah
2). Riba
3). Penipuan
4). Perjudian
5). Transaksi yang Mengandung Ketidakpastian (Gharar)
6). Penimbunan Barang (lhtikar)
7). Monopoli
8). Suap
KERANGKA PELAPORAN SYARIAH
Akuntansi syariah adalah bidang akuntansi yang menekankan pada dua hal
yaitu akuntabilitas dan pelaporan dimana transaksi yang dilakukan
berdasarkan prinsip syariah.
Transaksi berbasis Syariah harus didasarkan pada akad yang sesuai dengan
prinsip Syariah dan telah disepakati oleh pihak-pihak terkait tanpa adanya
paksaan dan kecurangan.