Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Tentang Agen dan Pialang

Asuransi
Pialang Asuransi adalah suatu badan hukum yang dibentuk dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat akan suatu badan yang dapat membantu mereka dalam membeli produk asuransi dan
mendampingi pada saat terjadi klaim, dimana masyarakat tertanggung sangat awam dengan kondisi
dan persyaratan polis asuransi dan disisi lain pihak Perusahaan Asuransi sangatlah paham.
Sehingga Pemerintah merasa perlu untuk membentuk Pialang Asuransi melalui peraturan yaitu
Undang undang Asuransi No. 2 tahun 1992, dengan tujuan melindungi kepentingan masyarakat
luas.
Fungsi dan peranan Pialang Asuransi di belahan dunia lain sudah sangat berkembang dan hampir
seluruh transaksi asuransi melalui Pialang Asuransi.
Pialang Asuransi dibentuk dalam badan hukum dan harus memiliki ijin dari Departemen Keuangan
dengan Persyaratan cukup ketat dan diatur secara jelas dalam UU No. 2 tahun 1992, Peraturan
Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan Keputusan Menteri Keuangan R.I. No. 226/ KMK.0171993 dan
peraturan terbaru lainnya.
Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992, Pasal 24 ayat1 menegaskan Pialang Asuransi wajib
menjelaskan secara benar kepada Tertanggung tentang ketentuan isi polis termasuk hak dan
kewajiban Tertanggung.
Keputusan Menteri Keuangan R.I. No. 226/ KMK.017/1993, mempersyaratkan dalam pembentukan
Pialang Asuransi harus memenuhi kualifikasi Tenaga Ahli, Penyelenggaran Usaha, Laporan
Pemeriksaan. Dan Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 1999 menegaskan Perusahaan Pialang
Asuransi harus memiliki Polis Professional Indemnity / Liability.

Apakah beda Pialang Asuransi dan Agen Asuransi?

Broker Asuransi adalah istilah populer untuk Pialang Asuransi dimana keberadaannya bersifat
membantu tertanggung dalam memilih perusahaan asuransi termasuk pengurusan proses klaimnya
dan Pialang Asuransi tidak terikat atau tidak berada dibawah kendali suatu perusahaan asuransi.
Sedangkan Agen asuransi adalah perpanjangan tangan dari suatu perusahaan asuransi yang
fungsinya memasarkan produk-produk dari perusahaan asuransi tersebut. Ini artinya agen terikat
dengan satu perusahaan asuransi.

Apakah Pialang Asuransi dapat berbentuk


Perorangan?
Tidak diperkenankan, karena Pialang Asuransi harus dibentuk dalam badan Hukum dan harus
memiliki ijin dari Departemen Keuangan dengan Persyaratan cukup ketat dan diatur secara jelas

dalam UU No. 2 tahun 1992, Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan Keputusan Menteri
Keuangan R.I. No. 226/KMK.0171993.

Dalam pasal berapa di UU No. 2 Tahun 1992


ketentuan tentang Pialang Asuransi dijelaskan?

Pasal 1 ayat 8 : Pialang Asuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa keperantaraan
dalam penutupan Asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi dengan bertindak untuk
kepentingan tertanggung

Pasal 5 ayat 1 : Perusahaan Pialang Asuransi hanya dapat menyelenggarakan usaha


dengan bertindak mewakili Tertanggung dalam rangka transaksi yang berkaitan dengan
kontrak Asuransi

Pasal 13 ayat 1 : Perusahaan Pialang Asuransi dilarang menempatkan penutupan Asuransi


kepada perusahaan Asuransi yang merupakan Afiliasi dari Perusahaan Pialang Asuransi
yang bersangkutan, kecuali calon Tertanggung telah diberitahu terlebih dahulu secara tertulis
dan menyetujui mengenai adanya Afiliasi tersebut. (Anti Monopoli).

Apa Manfaat Pialang Asuransi bagi Masyarakat


Tertanggung?
Masyarakat Indonesia sebagian besar belum mengetahui keberadaan Pialang Asuransi, bahkan
yang sudah mengetahuipun masih belum memahami fungsi dan peranan Pialang Asuransi bagi
masyarakat. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi yang tersedia dan kurangnya promosi yang
menyentuh seluruh lapisan masyarakat, baik oleh Lembaga Pendidikan formal dan non-formal yang
ada maupun oleh Asosiasi Industri Asuransi.
Beberapa manfaat Pialang Asuransi bagi masyarakat:

Mengenal dan menganalisa risiko yang dimiliki Tertanggung

Memberikan saran bagaimana menangani risiko kepada Tertanggung

Men-design program asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Tertanggung

Menyeleksi perusahaan asuransi dari segi kekuatan keuangan dan segi komitmen serta
reputasi

Mempresentasikan risiko dan menegosiasikan ruang lingkup jaminan yang luas serta premi
yang bersaing kepada perusahaan Asuransi

Memantau kondisi dan situasi setiap adanya perubahan dalam industri asuransi secara
konsisten

Membantu dan menangani klaim yang terjadi dari segi prosedur dan dokumentasi serta
menegosiasikan nilai klaim yang wajar dan memadai bagi Tertanggung

Dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman serta jumlah port-folio bisnis yang besar,
memudahkan Pialang Asuransi dalam menegosiasikan luas jaminan dan harga premi, dibanding
dengan Tertanggung (bila Tertanggung berhubungan dan berhadapan langsung dengan perusahaan
asuransi)

Darimana Pialang mendapat Fee?


Pialang Asuransi mengerjakan beberapa pekerjaan Perusahaan Asuransi, antara lain:

Memasarkan produk dan jasa Perusahaan Asuransi kepada Masyarakat luas

Menjelaskan kondisi polis kepada calon Tertanggung

Mengumpulkan data risiko yang dimiliki calon Tertanggung

Melaksanakan survey ke lokasi risiko

Melakukan seleksi risiko dan menyadurkannya kepada Perusahaan Asuransi sesuai dengan
kebutuhan dan prosedur yang ada.

Sehingga Perusahaan Asuransi tidak perlu mengeluarkan biaya akuisisi dalam mendapatkan bisnis
dan tidak memiliki risiko kehilangan biaya bila mereka menolak menerima penutupan atas suatu
risiko, karena biaya ini diinvestasikan oleh Pialang Asuransi.
Atas dasar itu bila Perusahaan Asuransi menerima bisnis penutupan asuransi dari Pialang Asuransi,
maka sepantasnya mereka memberikan apresiasi kepada Pialang Asuransi berupa suatu "fee" yang
sesuai dengan investasi yang telah dikeluarkan oleh Pialang Asuransi.
Dalam hal ini Tertanggung tidak dibebani biaya tambahan atas jasa dan pelayanan yang diberikan
oleh Pialang Asuransi kepada Tertanggung, sehubungan dengan penutupan asuransi atas risiko
yang dimilikinya.

Tertanggung Bebas Memilih Perusahaan Asuransi


Kebebasan Memilih oleh Tertanggung, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku yaitu:- Undang Undang Asuransi No. 2 Tahun 1992, Pasal 6: menegaskan bahwa
Penutupan Obyek Asuransi ditentukan oleh Tertanggung.
Undang Undang Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat No. 5 Tahun 1999, Pasal 4:
menegaskan bahwa Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain
untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang
dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat.

Undang Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999, a. Pasal 2: menegaskan Perlindungan
Konsumen bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan
dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen, b. Pasal 4: menegaskan Hak dan Kewajiban
Konsumen adalah hak untuk memilih barang dan/ atau jasa...
Kesimpulan Hak Tertanggung atas Jasa AsuransiTertanggung-lah yang paling berhak
menentukan memakai Jasa Pialang Asuransi dan kepada Perusahaan Asuransi (Penanggung)
Mana akan ditutup Pertanggungannya. Dan Pihak Lain tidak dapat memaksa Tertanggung
untuk memakai Jasa Pialang Asuransi dan/ atau Perusahaan Asuransi/ Penanggung
manapun, namun hanya dapat sekadar merekomendasikannya.

Ringkasan Fungsi Pialang Asuransi

Menempatkan risiko Tertanggung kepada perusahaan asuransi (Security First


Class/Bonafide) yang telah diseleksi, baik dari segi Management dan Financial, dengan
Kondisi Jaminan yang Luas dan dengan Harga Premi yang bersaing (tidak lebih mahal),

Membantu pengurusan dan pelayanan klaim hingga ganti rugi memadai diterima dalam
kurun waktu yang relatif cepat oleh Tertanggung..

Menjadi "Partner" yang setia dan terpercaya bagi Tertanggung sepanjang tahun.

Anda mungkin juga menyukai