Anda di halaman 1dari 94

Liability & Cyber Insurance

APAI XXVII

Dirangkum dari beberapa sumber oleh Adrianto Dino Ary, CIIB, APAI
Agenda Knowledge Sharing

● Pengantar Liability
● Diskusi Produk-Produk Asuransi Tanggung Gugat:
1. Comprehensive General Liability Insurance
2. Directors & Officers Liability Insurance
3. Professional Indemnity/Error and Omission Insurance
4. Cyber Insurance
Pengantar Liability
Liability / Tanggung Gugat: apa itu?
Tanggung jawab yang ditimpakan kepada seseorang atau suatu organisasi oleh
hukum perundangan yang berlaku dimana atas perbuatannya menurut hukum
yang berlaku tersebut dinyatakan sebagai perbuatan yang melanggar /
melawan hukum, dimana akibat perbuatannya tersebut telah:
- merugikan orang lain: dalam bentuk kerugian harta benda, kecelakaan badan
dan meninggal dunia, atau
- mengganggu ketertiban umum, atau
- menyebabkan kerugian kepada negara
The Legal Liability of the Insured
Tort Law (Hukum Pelanggaran) – Common Law Inggris
● Negligence – duty of care
● Strict Liability – regardless of fault
● Occupier’s Liability – duty of care of occupier
● Nuisance – Unreasonable interference of rights
Negligence (kelalaian): cara mengujinya
● Duty of Care – Kewajiban Kehati-hatian ● Wajib / Tidak Wajjib
● Breach of Duty of Care – Pelanggaran Terhadap ● Ada / Tidak
Kewajiban Kehati-hatian
● Breach caused damage to claimant – Pelanggaran ● Ada / Tidak
mengakibatkan kerugian pada penggugat
● Proximate Cause: Remoteness of damage? – Adakah ● Ada / Tidak
hubungan kausalitas?
● Resulting Damage – Adakah kerugian yang terwujud? ● Ada / Tidak
Negligence (kelalaian): cara mengujinya
Pengadilan akan menentukan apakah seseorang itu terbukti ‘lalai’ (negligence)
dengan menggunakan uji orang yang masuk akal (a reasonable man test).
Blyth v. Company Proprietors of the Birmingham Water Works (1857):
“Negligence is the omission to do something which a reasonable man, guided upon those
considerations which ordinarily regulate the conduct of human affairs, would do, or doing something
which a prudent and reasonable man would not do”.

Kelalaian adalah kealpaan untuk melakukan sesuatu yang akan dilakukan oleh orang yang berakal,
berdasarkan pertimbangan yang biasanya mengatur perilaku manusia secara umum, atau melakukan
sesuatu yang tidak akan dilakukan oleh orang yang bijaksana dan berakal.
Strict Liability: Tanggung Gugat Langsung
● Tanggung Jawab yang langsung mengikat
● Tidak tergantung pada prinsip kehati-hatian (duty of care) yang dilakukan oleh si
tergugat . Tanggung jawab ada ketika ditunjukkan bahwa pihak tersebut
bertanggung jawab langsung atas Cedera atau Kerusakan/kerugian Pihak Ketiga.
● Tidak relevan apakah pihak tersebut berhati-hati atau tidak.
Occupier Liability: Tanggung Gugat Pemakai
● Tanggung Jawab yang mengikat pada pihak Pemakai/Penghuni
● Berhubungan dengan kewajiban Pemakai/Penghuni bahwa mereka yang
menempati suatu property (baik melalui kepemilikan ataupun sewa) wajib
bertanggung-jawab kepada orang-orang yang datang mengunjungi, baik resmi
atau masuk tanpa izin, terhadap kemungkinan kecelakaan cidera badan atau harta
benda pihak ketiga tersebut yang disebabkan oleh kondisi tempat yang rusak atau
berbahaya
Nuisance: Gangguan
● Bisa berupa Gangguan Publik maupun Gangguan Pribadi
● Gangguan Publik: Gangguan yang tidak wajar terhadap hak publik atas properti
● Gangguan Pribadi: Gangguan yang tidak wajar terhadap hak seseorang atas
property
Bagaimana Hukum bisa Menjangkau Kita?
● Jurisdiction : Wilayah Hukum

● Hukum dan perundang-undangan:


○ KUHPerdata (KUHPer) / Common Law Inggris
○ UU Lingkungan Hidup
○ UU Perlindungan Konsumen
○ UU Jasa Konstruksi
○ UU Kesehatan
○ UU Hak Cipta
○ UU Perseroan Terbatas
○ Dll
○ UU Ketenagakerjaan
Timbulnya Liability/Tanggung Gugat
Sumber Gugatan yang biasanya dijadikan dasar:
● Perbuatan Melawan Hukum
Merugikan pihak lain walaupun tanpa perjanjian

● Cedera Janji / Ingkar Janji


Karena tidak melaksanakan yang diperjanjikan, melaksanakan yang tidak
sebagaimana mestinya, melaksanakan tapi terlambat, melakukan yang tidak
diperbolehkan perjanjian
Unsur timbulnya Liability/ Tanggung Gugat :
● Adanya perbuatan/ tindakan/ kegiatan / ucapan / tulisan

● Adanya kerugian bagi orang lain

● Adanya hubungan kausalitas antara perbuatan dan kerugian

● Ada justifikasi / bukti perundangan-undangan atau peraturan yang dilanggar


Aplikasi Prinsip Liability dalam Asuransi Kerugian
● Pihak Penanggung sebagai Pihak Pertama / 1st Party
● Pihak Tertanggung sebagai Pihak Kedua / 2nd Party
● Pihak Ketiga / 3rd Party (Umum, pihak lain selain Pihak Pertama dan Kedua)

1st 2nd
Party Party

3rd
Party
2 Kategori Utama Asuransi Liability
● Asuransi Liability Pribadi

● Asuransi Liability Terhadap Publik


Asuransi Liability Pribadi
● Tuntutan dari pihak ketiga yang ditujukan kepada pihak kedua (perorangan):
Personal Liability

● Aplikasi di Indonesia – contoh : jaminan tambahan untuk personal liability di


polis rumah tinggal sebesar IDR 50jt
Asuransi Liability Terhadap Publik
● Commercial Liability : Tanggung Gugat Komersil

● Professional Liability : Tanggung Gugat Profesional (Financial Lines Insurance)

● Other Liability : Hybrid/Produk pengembangan, gabungan antara Risiko


Komersil dan Risiko Profesional
Asuransi Commercial Liability:
● Public Liability / General Liability / Third Party Liability
● Product Liability
● Employers’ Liability
● Automobile Liability
● Environmental Impairment Liability /Pollution Legal Liability
Asuransi Professional Liability/Financial Lines:
● Directors and Officers Liability
● Professional Indemnity / Errors and Omissions Liability
● Medical Malpractice Liability
● Cyber Liability Insurance
Other Liability Insurance:
● Port and Terminal Operator Liability
● Freight Forwarder Liability
● Marine & Aviation Liability
Keunikan dari asuransi tanggung gugat
◼ Sebagai polis tunggal ataupun paket dengan jenis asuransi lain
◼ Tidak ada polis standar
◼ Coverage Trigger (Pemicu polis):
◼ Occurrence (kejadian)
◼ Claims Made (klaim diajukan)
◼ Long tail liability – tanggung jawab jangka panjang
◼ Nose coverage vs Tail Coverage di dalam Claims Made Basis
◼ Retroactive Date - Tgl berlaku surut
Policy Trigger
Bilamana suatu kejadian dapat memicu klaim
Occurrence Exposure Manifestation Claims Action

Time
Time of occurrence = saat dimana perbuatan melanggar hukum terjadi
Time of exposures = saat dimana batas ambang/ maksimum toleransi, hasil dari perbuatan yang
menjadi sebab (causal act), terlampaui
Time when claim made = saat dimana pihak korban menuntut ganti rugi kepada pihak yang
melakukan perbuatan melawan hukum (tort feasor) atau asuransinya untuk kerugian yang sudah
termanifestasi / terwujud /timbul
Time when legal action brought = saat dimana pihak korban memperkarakan secara hukum pihak
yang melakukan perbuatan melawan hukum (asuransinya) di pengadilan
Occurrence Trigger Policy
Tgl mulai polis Tgl polis berakhir

Periode polis dijamin

Occurrence/ Klaim diajukan


Kejadian

Periode polis tidak


dijamin
Kejadian Klaim diajukan

Periode polis dijamin

klaim diajukan
Kejadian
Occurrence Trigger Policy (Lanj)

Tgl mulai polis Tgl polis berakhir

NOSE
Coverage Periode Polis Dijamin

Klaim diajukan ke Tertanggung &


Kejadian Tertanggung lapor ke asuransi
(Claims made & reported)
Claims-Made Trigger Policy

Tgl mulai polis Tgl polis berakhir

Retroactive Periode Polis dijamin

Klaim diajukan ke Tertanggung &


Kejadian Tertanggung lapor ke asuransi
(Claims made & reported)

Retroactive Periode Polis Tidak


dijamin

Kejadian Claims made & reported


Claims-Made Trigger Policy – (Lanj)

Tgl Mulai Polis Tgl Polis Berakhir

Retroactive Periode Polis Tidak


Dijamin

claims made and reported


Kejadian

Retroactive Periode Polis Tidak


Dijamin

Kejadian Claims made and reported


Claims-Made Trigger Policy – (Lanj)

Nose Coverage VS Tail Coverage

Periode di antara tanggal mulai Periode setelah tanggal berakhirnya


berlakunya pertanggungan (Inception pertanggungan yang memungkinkan
Date) dan tanggal berlaku surut tertanggung untuk melaporkan klaim,
(Retroactive Date): jika tanggal berlaku jika tindakan salah yang menimbulkan
surut yang ditentukan lebih awal dari klaim tersebut terjadi selama atau
tanggal berlakunya polis. didalam masa pertanggungan polis.
Ada tambahan premi dan periode ini
biasanya berlaku paling lama 1 thn
Diskusi Produk-Produk Asuransi Tanggung Gugat:
• Comprehensive General Liability Insurance
• Directors & Officers Liability Insurance
• Professional Indemnity/Error and Omission Insurance
• Cyber Liability Insurance
Comprehensive General Liability
Comprehensive General Liability
● Polis Asuransi Kerugian Tanggung-gugat yang paling umum
● Dikenal juga sebagai General Liability Insurance atau Public Liability
Insurance
● Menjamin paparan risiko di Premise/Lokasi dan pada Kegiatan Operasional
Tertanggung
● Dasar pengajuan klaim General Liability: Loss Occurrence Basis dan Claims
Made Basis?
Apa yang dijamin dalam polis Public Liability?
● Komponen Operative Clause pada polis Public Liability yang sering ditemui:
○ The Legal Liability of the Insured
○ To pay compensation
○ For Bodily Injury / Property Damage first happening as
○ Result of an Occurrence
○ In the course of the Insured’s Business
Dasar Tanggung Gugat di Hukum Indonesia
● Yang menjadi dasar Tanggung Gugat : Kitab Undang –Undang Hukum Perdata
Republik Indonesia, a.l.:

● KUHPer Pasal 1365 : Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa
kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena
kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut. (Legal Liability)

● KUHPer Pasal 1366: Setiap orang bertanggung jawab, bukan hanya atas kerugian
yang disebabkan perbuatan-perbuatan, melainkan juga alas kerugian yang
disebabkan kelalaian atau kesembronoannya. (Negligence)
Dasar Tanggung Gugat di Hukum Indonesia
● KUHPer Pasal 1367 : Seseorang tidak hanya bertanggungjawab atas kerugian yang
disebabkan perbuatannya sendiri, melainkan juga atas kerugian yang disebabkan
perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya, atau disebabkan barang-
barang yang berada di bawah pengawasannya. (Vicarious Liability)

● KUHPer Pasal 1369: Pemilik sebuah gedung bertanggungjawab atas kerugian yang
disebabkan oleh ambruknya gedung itu seluruhnya atau sebagian, jika ini terjadi
karena kelalaian dalam pemeliharaan atau karena kekurangan dalam pembangunan
ataupun dalam penataannya (Occupier’s liability )
Lanjutan Operative Clause polis General Liability
● To pay compensation ● Untuk membayar kompensasi/ganti
rugi
● For Bodily Injury / Property ● Atas Cedera Badan / Kerusakan Harta
Damage first happening as Benda yang pertama kali terjadi sebagai
● Result of an Occurrence ● Akibat Sebuah Kejadian
● In the course of the Insured’s ● dalam rangkaian kegiatan usaha
Business Tertanggung
Ganti Rugi pada pada polis General Liability
● Penanggung akan bertanggung jawab hingga batas kewajibannya (limit
pertanggungan pada polis/limit of liability) dan ongkos-ongkos serta biaya-biaya
hukum yang ditimbulkan.
● Biaya Hukum = In addition to atau Part of Limit of Liability – HATI HATI !
● Limit of Liability: Seberapa pantas?
Yang dikecualikan dari polis General Liability
● Care, custody and control ● Professional Liability
● Contractual liability ● Radioactive
● Cost of rectifying defective work ● Terrorism
● Damage to Insured’s conveyance ● War
● Deliberate acts
● Injury to employee
● Insured’s property
● Product liability
Product Liability : Operative Clause
● To pay compensation ● Untuk membayar kompensasi/ganti rugi
● For Third Party Bodily Injury / ● Atas Cedera Badan / Kerusakan Harta Benda
Property Damage, yang pertama kali terjadi sebagai
● caused by the manufacture, sale, ● disebabkan oleh pembuatan, penjualan,
supply of the Insured’s Products, penyediaan Produk Tertanggung, dan
and
● such claim reported to the Insurer ● klaim tersebut dilaporkan kepada
during the Period of Insurance Penanggung selama Jangka Waktu
Pertanggungan
Definisi Produk pada Product Liability
● Yang diproduksi, dijual atau didistribusikan oleh Tertanggung (termasuk
importir dan eksportir)
● Termasuk setiap komponen, suku cadang atau peralatan pelengkap yang ada
dalam satu kemasan
● Termasuk kemasan atau wadah
● Termasuk semua instruksi atau peringatan yang tercantum pada kemasan
atau wadah
Kriteria Produk yang Cacat
Suatu produk akan dianggap memenuhi kriteria cacat, atau menjadi produk
berbahaya yang tidak sewajarnya, antara lain jika :
● Terdapat kesalahan produksi (contoh : mainan yang catnya mengandung
logam berat)
● Terdapat kesalahan rancangan/desain (contoh : salah desain mekanisme rem
mobil)
● Terdapat kesalahan pencantuman peringatan pada kemasan (contoh : kasus
Oma minum kopi panas di salah satu restoran cepat saji – USD 2,86 jt )
Aspek Strict Liability pada Product Liability
● Pengguna produk tidak harus membuktikan kelalaian di sisi produsen untuk
menang gugatan
● Yang terpenting : konsumen menderita cedera karena konsumsi produk
Tertanggung
● Singkatnya, produsen/Tertanggung bertanggung jawab selama mereka
memproduksi dan memasarkan produk yang menyebabkan cedera
Negara yang memberlakukan Strict Liability
● USA
● European Communities
● United Kingdom
● Japan
● Korea
● Australia
● Singapore, Thailand & dll
Yang dikecualikan dari polis Product Liability
● Expected or Intentional liability ● Product Efficacy
● Contractual liability ● Product Recall
● Alcohol or Addictive Substances ● Professional Liability
● Workers' Compensation ● Radioactive
● Employer’s Liability ● Terrorism
● Damage to Insured’s Product ● War
● Damage to Insured’s Work
● Damage to Insured’s Property
Employer’s Liability
● Menjamin risiko tanggung gugat pengusaha terhadap risiko karyawan mengalami
kecelakaan badan, meninggal dunia atau sakit pada saat para karyawan tersebut
bekerja di lingkungan kerja milik si pengusaha.
● Penanggung akan bertanggung jawab hingga batas kewajibannya (limit pertanggungan
pada polis/limit of liability) dan ongkos-ongkos serta biaya-biaya hukum yang
ditimbulkan.
● Biaya Hukum = In addition to atau Part of Limit of Liability – HATI HATI !
● Limit of Liability: Seberapa pantas?
● Berbeda dengan Workmens Compensation!
Pengecualian pada Employer’s Liability Insurance
● Kelalaian yang disengaja oleh Tertanggung (Deliberate or reckless acts)
● Lokasi kerja di lepas pantai (Offshore locations or installations)
● Tanggung jawab penggunaaan kendaraan bermotor sehubungan dengan
Cedera pada Karyawan yang timbul dari kepemilikan, kepemilikan, atau
penggunaan oleh atau atas nama Tertanggung sesuai peraturan pada
undang-undang lalu lintas atau sejenisnya,
Workmen’s Compensation
Menjamin kompensasi kepada karyawan dalam bentuk santunan untuk :
A. Karyawan meninggal dunia pada saat bekerja, atau
B. Karyawan mengalami kecelakaan badan yang menyebabkan:
○ Kecacatan tetap total (permanent total disablement_
○ Kecatatan tetap parsial (permanent parsial disablement)
○ Kecacatan sementara (temporary disablement)
C. Biaya- biaya Medis
D. Biaya pemulangan/repatriasi jenazah
Workmen’s Compensation
Besarnya ganti rugi:
● Bersifat sebagai kompensasi tambahan diatas manfaat santunan yang
disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan (in excess of BPJS Ketenagakerjaan
Benefit)
● Besarnya nilai kompensasi: tergantung kebijakan masing-masing
perusahaan tertanggung
● Untuk karyawan asing: mengikuti praktek Pertamina Benefit
Pengecualian pada Workmen’s Compensation
● Meninggal dunia normal/alamiah
● Bunuh diri, sakit dan kecelakaan badan akibat usaha bunuh diri, atau kecelakaan
yang disengaja untuk mendapatkan santunan
● Kecelakaan badan atau sakit akibat konsumsi alcohol atau narkoba,
● Meninggal dunia atau Kecelakaan badan akibat terpapar radioaktif,
● Meninggal dunia, kecelakaan badan atau sakit akibat AIDS,
● Meninggal dunia, kecelakaan badan atau sakit akibat terpapar jamur beracun
(toxic mold), Organisme yang dimodifikasi (Genetically Modified Organism),
Penyakit Prion (Transmissible spongiform encephalopathies)
Automobile Liability
● Polis Liability yang menjamin tanggung gugat yang melekat pada pengusaha
kepada para pihak ketiga/public atas kepemilikan dan penggunaan
kendaraan bermotor pada saat menjalankan kegiatan usahanya

● Berlaku sebagai Excess cover; berlaku diatas bagian Third Party Liability
yang ada dipolis Asuransi Kendaraan Bermotor
Pengecualian pada Automobile Liability
● Kecelakaan badan atau kerusakan harta benda pada saat kendaraan digunakan
untuk mengangkut barang dan penumpang secara berbayar,
● Kecelakaan badan atau kerusakan harta benda pada menggunakan kendaraan
sewaan,
● Kecelakaan badan karyawan (pada saat bekerja) dan anggota keluarga
tertanggung,
● Kecelakaan badan atau kerusakan harta benda akibat kecerobohan atau kelalaian
yang disengaja
● Kerusakan harta benda milik tertanggung sendiri
Cara memperoleh polis General Liability, Product Liability,
Employers Liability/Workmens Compensation, Automobile
Liability
Mengisi Proposal Form/Formulir Aplikasi
● Aspek Quantitatif: turnover penjualan, jumlah pengunjung, jumlah produksi, jumlah
karyawan, total gaji karyawan, nilai kontrak, jumlah lokasi kerja atau lokasi kegiatan
usaha, jumlah dan jenis kendaraan, catatan kerugian sebelumnya

● Aspek Qualitatif : informasi kegiatan usaha, manajemen risiko, lokasi sekeliling, metode
dan proses produksi, standar kualitas produksi, metode quality control, informasi uji
coba produk, metode dan jam kerja,
Directors and Officers Liability Insurance
Latar Belakang
Tiga Organ Penting dalam setiap perusahaan:
1. Rapat Umum Pemegang Saham
2. Direksi, sebagai eksekutif pelaksana
3. Komisaris, sebagai pengawas eksekutif pelaksana

Direksi dan Komisaris beranggung-jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham


atas kelangsungan usaha perusahaan
Latar Belakang
Regulasi di Indonesia: UU Perseroan Terbatas No. 40 Thn 2007:
a. Tanggung jawab Direksi (pasal 69 ayat 3 dan 4, 92 ayat 1, 97, 98, 101 dan 104
ayat 2 s/d 5)
b. Tanggung jawab Komisaris (pasal 108, 114, 115 dan 116)

Menuntut tanggung jawab pribadi Direksi dan Komisaris ; sampai ke harta


kekayaan pribadi
Directors and Officers Liability Insurance
Diperkenalkan pertama kali di pasar Lloyds of London tahun 1930 pada masa
Great Depression - paska October 1929 saat “NYSE Crash’’

Cikal bakalnya: dari polis General Liability biasa, namun dirubah-sesuaikan


secara spesifik pada bagian pemicu pertanggungan
Directors and Officers Liability Insurance
Polis yang diefekftifkan secara tahunan ini dirancang untuk menjamin:
● Kerugian yang timbul dari klaim tuntutan/gugatan hukum terhadap Direksi
dan/atau Pejabat perusahaan yang
● telah atau dianggap telah melakukan Tindakan Manajemen yang Salah
(Wrongful Management Act) pada saat
● bertindak dalam kapasitas sebagai Direktur dan/atau Pejabat Perusahaan
● yang terjadi dan dilaporkan kepada pihak penanggung pada periode Polis
Asuransi (Claims Made Basis)
Directors and Officers Liability Insurance
Posisi Tertanggung dalam polis ini:
● Tertanggung Individual: Direksi dan Pejabat Perusahaan
● Tertanggung Korporasi: Perusahaan sebagai badan hukum, namun
pertanggungan hanya terbatas berlaku untuk permasalahan Surat Berharga
Perusahaan dan aspek ketenagakerjaan perusahaan
Tertanggung Individual dalam polis D&O:
Setiap Orang yang Telah, Sedang dan Akan menjabat posisi:
● Direksi Perusahaan,
● Komisaris Perusahaan,
● Anggota Komite Audit dan Komite resmi lainnya,
● Manajer, Assisten Manajer,
● dan siapapun yang memiliki kapasitas untuk mewakili perusahaan dalam
berhubungan dengan pihak external,
Tindakan Kesalahan Manajemen dalam polis D&O:
● tindakan nyata yang telah atau yang dianggap telah menyalahi tugas dan
wewenang jabatan, pelanggaran kepercayaan dan penyalahgunaan kekuasaan,
● kesalahan atau kelalaian,
● kesalahan dalam memberikan pernyataan atau memberikan pernyataan yang
palsu/tidak benar,
● dan setiap hal yang dituntutkan kepada para Tertanggung semata-mata karena
berkaitan dengan status kedudukan dan kapasitas mereka sebagai Direksi atau
Pejabat Perusahaan
Bentuk Kerugian yang diganti polis D&O:
● Keputusan Ganti Rugi (damages or judgments) yang diputuskan di Pengadilan
● Penyelesaian Secara Hukum (settlements) yang dinegosiasikan dan diputuskan
dengan ijin dan sepengetahuan penanggung
● Biaya-biaya pendampingan hukum
Bentuk Kerugian yang tidak diganti :
Jenis Kerugian yang tidak bisa diganti/tidak dijamin oleh polis D&O Liability:
● Denda, Penalti, dan Pajak
● Hukuman Kurungan,

Hal-hal atau penyebab gugatan yang tidak dijamin:


● Korupsi, suap, gratifikasi, penggelapan, tindakan kriminal,
● Tuntutan atau Perkara Hukum yang tertunda atau yang sedang berjalan
● Tertanggung vs Tertanggung
● Nuklir, Perang, aksi Sabotase dan Terorisme, risiko yang dijamin polis lain
Aplikasi Claims Made Basis & Retroactive Date
Retroactive Date Insurance Period

31 Dec 2018 31 Dec 2020 31 Dec 2021


10 Oct 2019 1 July 2020
Wrongful Act Wrongful act A claim reported
Reported claim can be
processed by insurers

Related to wrongful act occurred before Retro Date: claim


could not be processed by insurers
Faktor yang mempengaruhi pertanggungan D&O
Liability :
1. Jenis Industri dan Track Record Calon Tertanggung
2. Besarnya Limit Pertanggungan dan Besarnya Risiko Sendiri/Deductible
3. Cakupan Wilayah Geografis dan Yuridis Pertanggungan: Worldwide, Worldwide
excluding USA/Canada
4. Perluasan Jaminan: Limit Company Securities Cover & Employment Practice Liability
Cover?
5. Informasi Manajemen Perusahaan: a.l. kondisi kesehatan keuangan perusahaan, rencana
usaha, Aplikasi GCG, Catatan Kerugian atau Gugatan yang pernah dialami ,dsb
Syarat Akseptasi polis D&O Liability :

1. Formulir Aplikasi/Proposal Form


2. Laporan Keuangan Tahunan yang sudah diaudit (minimal 2 tahun terakhir)
3. Company Profile
4. Perincian Tuntutan/Perkara Hukum yang sedang berjalan atau kejadian yang dapat
mengarah pada Tuntutan Hukum (jika ada)
Professional Indemnity/
Error and Omission Insurance
Prakata
Murphy’s Law: “Anything that can go wrong will go wrong”

“Sepandai-Pandai Tupai Melompat, eh Jatuh Juga”


Siapakah yang disebut sebagai Professional?
Setiap orang, badan hukum/perusahaan atau bentuk kerjasama (partnership)
yang: melakukan suatu pekerjaan dengan keahlian tertentu, memberikan saran,
konsultasi, desain, spesifikasi atau bentuk jasa profesional lainnya (tidak harus
mendapatkan upah) dapat disebut sebagai “professional”.
Professional Indemnity/ E&O Insurance
Menjamin ganti rugi finansial sebagai akibat dari adanya gugatan tanggung
jawab perdata dari pihak ketiga atas tindakan kesalahan profesional (wrongful
professional act) yang dilakukan oleh seseorang profesional atau suatu badan
hukum profesi pada saat menjalankan kegiatan profesionalnya (wanprestasi /
malapraktek);

Tindakan kesalahan terjadi pada periode Polis Asuransi dan Gugatan dilaporkan
kepada pihak penanggung pada periode Polis Asuransi (Claims Made Basis)
Bentuk Kerugian yang diganti polis PI/ E&O:
● Keputusan Ganti Rugi (damages or judgments) yang diputuskan di Pengadilan
● Penyelesaian Secara Hukum (settlements) yang dinegosiasikan dan diputuskan
dengan ijin dan sepengetahuan penanggung
● Biaya-biaya pendampingan hukum
Cakupan pertanggungan PI / E&O:
● Perlindungan atas Tindakan Kesalahan Professional (Wrongful Professional
Act)
● Pencemaran Nama Baik (Libel and Slander, Defamation)
● Pelanggaran atas Hak Cipta/Hak Kekayaan Intelektual (copyright, trade
marks)
● Kehilangan atau Kerusakan Dokumen
● Ketidakjujuran Karyawan
Cakupan pertanggungan PI / E&O:
● Vicarious Liability (Tanggung jawab terhadap kontraktor dan subkontraktor
yang bekerja dibawah pengawasan Tertanggung)
● Biaya Pendampingan Hukum untuk Pemeriksaan Pihak Berwenang
(opsional)
● Biaya Perbaikan /Pemulihan dan Mitigasi Kerugian (opsional)
Yang dikecualikan dalam pertanggungan:
Jenis Kerugian yang tidak dijamin:
● Denda atau Penalti
● Gantirugi yang tidak dapat dikompensasikan, contohnya: ganti rugi yang
sifatnya menghukum, memberi contoh,
● Biaya-biaya yang dikeluarkan tertanggung untuk kembali menjalankan atau
memperbaiki kegiatan Professionalnya,
● Setiap nilai yang menurut undang-undang yang berlaku di Republik
Indonesia tidak dapat diasuransikan (a.l. pajak)
Yang dikecualikan dalam pertanggungan:
Penyebab Kerugian yang tidak dijamin:
● Tanggung Jawab yang melekat pada Kontrak,
● Kecelakaan Badan dan Kerusakan Harta Benda pihak ketiga
● Keuntungan yang tidak sah/illegal profit,
● Tindakan kriminal dan/atau Fakta/Kesalahan yang sudah diketahui
sebelumnya,
● Tertanggung vs Tertanggung
Yang dikecualikan dalam pertanggungan:
Penyebab Kerugian yang tidak dijamin:
● Tanggung Jawab Manajerial,
● Tanggung Jawab kepada Karyawan
● Perang, perang saudara, aksi terorisme,
● Radio aktif/nuklir,
Faktor yang mempengaruhi pertanggungan E&O
1. Jenis kegiatan Profesi dan Track Record Calon Tertanggung
2. Besarnya Limit Pertanggungan dan Besarnya Risiko Sendiri/Deductible
3. Cakupan Wilayah Geografis dan Yuridis Pertanggungan: Worldwide? Worldwide
excluding USA/Canada?
4. Project Basis (Konstruksi) atau Whole Operation Basis?
5. Catatan Kerugian atau Gugatan yang pernah dialami atau sedang dihadapi
Syarat Akseptasi polis PI / E&O Liability :
1. Formulir Aplikasi/Proposal Form
2. Contoh dokumen kontrak jasa
3. Company Profile, CV Tenaga Ahli Utama,
4. Laporan Keuangan Tahunan yang sudah diaudit (minimal 2 tahun terakhir)
Cyber Liability Insurance
Pemahaman awal
Cyber Risk = Risiko Dunia Maya
● berarti setiap risiko kerugian finansial, gangguan atau kerusakan reputasi suatu
organisasi dari beberapa jenis kegagalan pada sistem teknologi informasinya :
mengancam keamanan aset organisasi di dunia maya

Karakter Aset di Dunia Maya:


● tidak mempunyai wujud fisik dan
● sulit untuk dinilai secara tepat
Contoh: hak paten, hak cipta, merk, software, data,
Cyber Risk: pemahaman sederhana
Jenis –Jenis Cyber Risk
Dibedakan berdasarkan Intensi (niat) dan Sumber Asalnya:
● Internal dan Berbahaya: Umumnya merupakan tindakan sabotase atau pencurian yang
disengaja oleh seseorang di dalam perusahaan. Bisa jadi dari karyawan yang tidak puas
lalu menghapus atau mencuri data dari sistem pusat, atau dengan sengaja memasang
virus di server IT perusahaan.

● Internal dan Tidak Disengaja: Umumnya berasal dari kesalahan yang dilakukan oleh
karyawan. Bahkan karyawan yang paling dipercaya dan berniat baik serta
berpengetahuan luas dapat secara tidak sengaja menonaktifkan firewall atau sistem
cadangan internal.
Jenis –Jenis Cyber Risk
● Eksternal dan Berbahaya: Serangan yang disengaja oleh seseorang di luar
organisasi/perusahaan, dan jenis yang dianggap paling serius. Contohnya bisa berupa
penyusupan database milik perusahaan oleh kelompok kriminal atau serangan
penolakan layanan oleh peretas untuk membebani dan mematikan peralatan penting
(DDOS).

● Eksternal dan Tidak Disengaja: Kecelakaan yang tidak diduga yang menimpa dan
mengganggu operasionalnya sistem IT perusahaan, bisa jadi disebabkan oleh kesalahan
perangkat lunak atau oleh kejadian bencana alam.
Jenis Serangan Cyber yang umum
● Hacking: adalah usaha memasuki sebuah jaringan IT secara ilegal dengan intensi mulai
dari hanya sekedar mengamati, menyadap, lalu mencuri data, dan sebagainya.

● Malware: merupakan program yang dibuat untuk melakukan suatu tindak kejahatan
tertentu oleh suatu pihak sehingga akan merugikan pengguna yang komputernya
terjangkit program ini. Contoh: Virus, worm, Trojan Horse, Spyware, Adware, BackDoor,
Browser Hijackers.
Jenis Serangan Cyber yang umum
● Illegal Access: usaha dengan sengaja untuk membuka atau masuk ke akun orang lain
tanpa ijin. Akun yang telah dibobol pelaku sangat mungkin membuat pemiliknya
mengalami kerugian, misalnya;
1. Membuat pemilik akun kehilangan data penting atau kehilangan uang
2. Menggunakan akun untuk aksi kejahatan, misalnya menipu orang lain dengan
memakai nama pemilik akun.
Sejarah Awal Cyber Liability Insurance
● Produk asuransi kerugian yang sebenarnya digagas di akhir 1980an, dengan
perspektif keamanan informasi digital – tidak berkembang karena Y2K dan
Serangan 9/11
● Tahun 2000 : polis pertama Cyber Liability Insurance terbit di pasar Lloyds
of London, dengan fokus: perlindungan terhadap gugatan dari pihak ketiga
dan perlindungan gangguan bisnis (business interruption). Kemudian mulai
berkembang menjamin pembayaran denda dan penalti, biaya pemantauan
kredit, biaya hubungan masyarakat, dan biaya pemulihan atau pembangunan
kembali/restorasi data pribadi
Cyber Liability Insurance Coverage
Wording belum ada yang standar, tetapi pada umumnya Cyber Liability
Insurance terdiri dari 2 bagian utama scope of cover:
1. First Party Cover – Perlindungan Pihak Pertama
2. Third Party Cover – Perlindungan Pihak Ketiga
Cyber Liability: First Party Cover
Menjamin biaya dan ongkos Perusahaan sebagai akibat langsung dari Serangan Cyber.
Setidaknya bagian ini akan menjamin beberapa hal yaitu:
1. Reputation protection and repair cost: marketing, PR,
2. Repair and replacement cost to damaged software or hardware: termasuk biaya konsultan
3. Loss of income due to business interruption: dikenakan time excess
4. Extortion and Ransom: ganti rugi untuk penyanderaan dan pemerasan
5. Cyber Forensic Cost : biaya penyelidikan forensic
6. Hacker Theft Cover: Ganti rugi kehilangan uang atau data yang dicuri pelaku kejahatan
dunia maya
Cyber Liability: Third Party Cover
Menjamin biaya pembelaan hukum yang timbul sebagai akibat adanya tuntutan hukum dari
pihak ketiga yang terkena dampak pelanggaran privasi dan keamanan data yang dikelola
tertanggung menyusul kejadian Serangan Cyber.
Umumnya, beberapa hal yang dijamin atara lain yaitu:
1. Personal & Corporate Data Liability : ganti rugi atas pelanggaran privasi data digital
2. Data Security Liability : ganti rugi atas pelanggaran keamanan data digital
3. Defence Costs : biaya pendampingan hukum
Cyber Liability: Beberapa Perluasan Jaminan
Karena belum ada kesepakatan standar cakupan pertanggungan pada polis Cyber Liability,
maka berikut adalah beberapa contoh perluasan jaminan yang banyak ditawarkan di pasar:
1. Data Privacy Administrative Investigation Costs & Data Privacy Administrative Fines
2. PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) Cover
3. Consumer Redress Fund Cover: santunan ganti rugi dana konsumen sesuai undang-undang
4. Notification Cost Cover : biaya sukarela maupun atas perintah undang-undang. Bisa diperluas
dengan biaya customer credit monitoring.
5. Multimedia Liability (Libel & Slander, Defamation) : pendampingan hukum untuk gugatan
pencemaran nama baik
Pengecualian pada Cyber Liability Insurance
● Bodily Injury and Property Damage ● Antitrust
● Contractual Liability ● Terrorism/War
● Employers Liability ● Trading Loses
● Infrastructure or Security Failure
● Intentional Act
● Intellectual Property
● Criminal or Fraudulent Act
● Prior Acts
Faktor yang mempengaruhi pertanggungan
Cyber Liability
1. Jenis industry Tertanggung
2. Jenis dan kompleksitas operasi Tertanggung,
3. Sistem pengelolaan dan pengamanan jaringan IT dan penyimpanan data Tertanggung
4. Besarnya Limit Pertanggungan dan Besarnya Risiko Sendiri/Deductible
5. Cakupan Wilayah Geografis dan Yuridis Pertanggungan: Worldwide? Worldwide
excluding USA/Canada?
6. Catatan Kerugian atau Gugatan yang pernah dialami atau sedang dihadapi
Syarat Akseptasi polis Cyber Liability :
1. Formulir Aplikasi/Proposal Form
2. Contoh dokumen kontrak pengelolaan data konsumen/nasabah Tertanggung
3. Company Profile
4. Perincian system pengelolaan dan pengamanan jaringan IT dan data
5. Digital Forensic Survey & Stress test (jika diperlukan)
Cyber Liability berbeda dengan Cyber Crime

● Cyber Crime : menjamin kerugian langsung dari dana Tertanggung, yang hilang akibat
tindakan kejahatan, ketidakjujuran karyawan, atau rekayasa sosial,

sedangkan

● Cyber Liability : menjamin kerugian ekonomi yang timbul dari serangan cyber yang
merusak keamanan jaringan IT dan/atau pengamanan privasi data.
Keamanan Data Karyawan
90% kejadian Cyber Attack yang berhasil dieksekusi oleh hacker dengan informasi yang dicuri
dari karyawan yang tanpa sadar sudah memberikan ID sistem dan kredensial akses mereka
kepada si pelaku.
Beberapa Catatan Penutup
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perkembangan polis-polis Liability di
Indonesia:
● Tuntutan dari Publik: masyarakat Indonesia yang “semakin menuntut”
● Tuntutan Transparansi:
● Hubungan Bisnis dengan Dunia Bisnis Internasional dan segala konsekuensi
hukumnya, a.l. persyaratan kontrak

Opportunity to grow business outside of traditional general insurance products


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai