Anda di halaman 1dari 14

MATERI HUKUM JAMINAN - UAS 3.

Adanya kewenangan kreditur yaitu


JAMINAN KEBENDAAN kewenangan untuk melakukan
GADAI pelelangan terhadap barang debitur.
Diatur dalam Pasal 1150 KUHPerdata – Penyebab timbulnya ini adalah
1161 BW karena debitur wanprestasi (tidak
Gadai  melaksanakan kewajiban kepada
 Suatu hak yang diperoleh seorang kreditur)
berpiutang atas suatu barang
bergerak, yang diserahkan Subjek Gadai:
kepadanya oleh seorang yang  Pemberi gadai: Orang atau Badan
berutang atau oleh seorang lain atas Hukum yang memberikan jaminan
namanya, dan yang memberikan dalam bentuk benda bergerak selaku
kekuasaan kepada si berpiutang gadai kepada penerima gadai untuk
itu untuk mengambil orang-orang pinjaman uang yang diberikan
berpiutang lainnya, dengan kepadanya atau pihak ketiga.
kekecualian biaya untuk melelang  Penerima gadai: Orang atau badan
barang tersebut dan biaya hukum yang menerima gadai sebagai
dikeluarkan untuk menyelamatkan jaminan untuk pinjaman uang yang
setelah barang digadaikan. diberikannya kepada pemberi gadai.
 Gadai  Barang bergerak yang Objek gadai:
mana barang tersebut berada  Benda bergerak berwujud: emas,
dibawah kekuasaan kreditur arloji, sepeda motor mobil, dll
(berpiutang).  Benda bergerak tidak berwujud:
Unsur-Unsur: Piutang atas bawah, Piutang atas
1. Adanya subjek gadai, yaitu kreditur tunjuk. dll
(penerima gadai) dan pemberi gadai Jangka Waktu Gadai
2. Adanya objek gadai, yaitu benda  Jangka waktu gadai minimal 15 hari
bergerak yang digadaikan, baik dan maksimal 120 hari.
barang berwujud maupun tidak Bentuk dan Substansi Perjanjian Gadai
berwujud  Dasar Hukum: Pasal 1151
KUHPerdata

1
 Perjanjian gadai dapat dilakukan gadai tersebut dapat diambil terlebih
dalam bentuk tertulis sebagaimana dahulu oleh kreditur dengan jumlah
halnya dengan perjanjian pokoknya, yang sama banyak dengan piutang
yaitu pemberian kredit. Dibentuk pertama yang dijamin.
dalam akta otentik maupun akta  Droit de Preference: Kreditor
bawah tangan. pemegang gadai mempunyai hak
Hak dan Kewajiban Pemberi dan untuk didahulukan dalam pelunasan
Penerima Gadai piutangnya daripada kreditor –
1. Hak pemegang gadai  kreditor lainnya
 Parte executie: Hak untuk menjual 2. Kewajiban Pemegang Gadai 
benda gadai atas kekuasaan sendiri  Kewajiban memberitahukan kepada
atau mengeksekusi benda gadai)  pemberi gadai jika barang dijual
Hak ini baru timbul ketika pemberi  Kewajiban memelihara benda gadai
gadai melakukan wanprestasi. Ex:  Kewajiban untuk memberikan
Hak untuk menjual barang gadai perhitungan antara hasil penjualan
untuk mengambil pelunasan piutang barang gadai dengan besarnya
pokok piutang kepada pemberi gadai
 Hak Retentie: Jadi jika debitur tidak  Kewajiban untuk mengembalikan
melunasi hutang gadai ke kreditur barang gadai
maka kreditur mempunyai hak 3. Hak Pemberi Gadai 
retentie untuk menahan benda gadai  Menerima utang gadai dari penerima
tersebut sampai dilunasi hutang gadai
gadai tersebut oleh debitur.   Berhak atas barang gadai, apabila
dimaksudkan agar debitur segera hutang pokok, bunga, dan biaya
melunasi hutangnya. lainnya telah dilunasinya
 Hak Kompensasi (Pasal 1159  Berdasarkan pasal 1156 KUHPerdata
KUHPerdata): Berkaitan dengan berhak untuk menuntut kepada
utang kedua, dimana saat kreditor pengadilan supaya barang gadai
melakukan eksekusi kepada benda dijual untuk melunasi hutang –
gadai guna melunasi piutang hutangnya
pertama, hasil dari eksekusi benda

2
bentuk sertifikat saham dan
pembuatan perjanjian gadai saham
4. Kewajiban Pemberi Gadai 
yang bisa dibuat di bawah tangan,
 Menyerahkan barang gadai kepada
tidak harus dalam bentuk akta
penerima gadai
notaris. Sedangkan untuk fidusia atas
 Membayar pokok dan sewa modal
saham, pelaksanaan atau prosedur
kepada penerima gadai
perjaminannya cukup panjang dan
 Berdasarkan pasal 1157 KUHPerdata
tidak sederhana dikarenakan harus
pemberi gadai membayar biaya yang
dibuat dalam Akta Jaminan Fidusia
dikeluarkan oleh penerima gadai
yang dibuat dalam bentuk akta
untuk menyelamatkan barang –
notaris, didaftarkan dalam Kantor
barang gadai
Pendaftaran Fidusia, dicatat pada
Berhentinya atau Hapusnya Gadai Buku Daftar Fidusia serta

Hapusnya Gadai telah ditentukan dalam pengeluaran Sertifikat Fidusia.

Pasal 1152 KUHPerdata. Ditentukan 2 cara Dengan demikian, jaminan fidusia

hapusnya hak gadai yaitu: saham akan menjadi lebih mahal


dibandingkan gadai saham.
1. Barang gadai itu hapus dari
- Kenapa lebih efektif saham gadai,
kekuasaan gadai
dilihat dari Pasal 1 angka 1 UU PT
2. Hilangnya barang gadai atau
 Saham dapat digadai dan
dilepaskan dari kekuasaan penerima
difidusia, pelepasan penguasaan
gadai surat bukti kredit
debitur dilakukan berdasarkan
Jaminan Saham Gadai dan Saham KPEI&KSEI (treading system)
Fidusia
KPEI dan KSEI, Kaitannya dengan
Lebih Efektif Gadai atau Gadai Fidusia? Syarat Gadai

- Apabila dilihat dari pelaksanaannya, - Salah satu cara mendapatkan modal


dapat dikatakan bahwa pelaksanaan bagi perusahaan adalah melakukan
prosedur gadai saham cukup gadai saham sebagai jaminannya.
sederhana dimana hanya dengan - Gadai saham dapat dilakukan dengan
penyerahan fisik saham dalam menyerahkan sertifikat saham yang

3
menjadi objek gadai kepada pihak saham yang digadaikan tersebut,
yang akan meminjamkan modalnya. karena saham yang digadaikan itu
- Seiring perkembangan teknologi, telah berpindah kedalam rekening
terdapat scriptless trading atau tersendiri dan saham tersebut akan
sertifikat saham yang dirumah diblokir oleh KSEI untuk segala
menjadi saham elektronik atau transaksi yang berkaitan dengan
sistem perdagangan tanpa warkat. saham tersebut selama gadai belum
- Permasalahan yang timbul  Tidak dilakukan pencabutan. Hal ini lah
sesuai dengan salah satu syarat yang memperkuat alasan
terjadinya gadai yaitu dalam hal pelaksanaan gadai saham dalam
penyerahan kekuasaan atas barang Sistem Perdagangan Tanpa Warkat
yang menjadi objek gadai kepada telah memenuhi syarat terjadinya
pemegang gadai karena tidak gadai.
berbentuk fisik nyata dan tidak
berada dalam penguasaan pemilik
saham melainkan pihak lain (PT
KSEI).
- Namun Scriptless Trading ini
dianggap telah memenui syarat
terjadinya gadai apabila dilihat dari
prosedur saham gadai.  dimana
debitur atau pemberi gadai
diharuskan untuk mengeluarkan
surat instruksi pencatatan atas gadai
saham dan permohonan pemblokiran
di C-BEST, juga dengan adanya
konfirmasi oleh PT KSEI mengenai
pencatatan gadai saham.
- Dengan dicatatkannya gadai saham
ke KSEI, maka pemberi gadai tidak
lagi mempunyai kekuasaan terhadap

4
FIDUSIA  Benda tidak bergerak: Bangunan
Mengenai Fidusia diatur dalam Undang- yang tidak dapat dibebani hak
Undang No. 42 tahun 1999 tentang tanggungan yaitu rumah susun
Jaminan Fidusia. Ciri Jaminan Fidusia
 Pasal 2 UU Jaminan Fidusia   Jaminan fidusia bersifat perjanjian
Semua perjanjian yang berkaitan assesoir dari suatu perjanjian pokok
dengan suatu benda yang akan di  menimbulkan kewajiban bagi
bebani dengan jaminan fidusia. para pihak untuk memenuhi prestasi
 Pasal 1 angka 1 Pengalihan hak berupa memberikan sesuatu, berbuat
kepemilikan atas suatu hak sesuatu atau tidak berbuat sesuatu
kebendaan  atas dasar yang dapat dinilai dengan uang
kepercayaan  benda yang  Memberikan hak kebendaan
dialihkan tetap pada penguasaan  Memberikan hak didahulukan kpd
kreditor
pemilik benda.  Memungkinkan pemberi jaminan
 Berdasarkan Pasal 1 butir 2 UU fidusia tetap menguasai objek
jaminan utang
jaminan fidusia, benda yang dapat
dibebani dengan jaminan fidusia Prosedur Pembuatan Jaminan Fidusia
 Prosedur mengenai pendaftaran
adalah benda bergerak (baik yang
jaminan fidusia tercantum dalam
berwujud maupun tidak berwujud)
dan benda tidak bergerak (khususnya Pasal 11 sampai Pasal 18 UU

bangunan yang tidak dapat dibebani Jaminan Fidusia.


 Pendaftaran Jaminan Fidusia
dengan hak tanggungan) 
dilakukan oleh penerima fidusia,
Undang-Undang No. 4 tahun 1996
kuasa atau wakilnya dengan
tentang Hak Tanggungan
melampirkan pernyataan pendaftaran
Jenis Jaminan Fidusia
jaminan Fidusia.
 Benda Bergerak berwujud:
 Akta Notaris
kendaraan bermotor, mesin pabrik,
 Akta Bawah Tangan
 Benda bergerak tidak berwujud:
Yang tidak didapat fidusia: (Pasal 3
wesel, saham, obligasi
huruf d)

5
 Hak tanggungan yang berkaitan
dengan tanah Lahirnya fidusia
 Hipotek atas kapal yang terdaftar  Mengenal fidusia dari yurisprudensi
dengan isi kotor 20 m3 karena Indonesia dijajah oleh
 Hipotek atas pesawat terbang Belanda.
 gadai  Lahir karena kebutuhan praktik
Perbedaan Fidusia dan Gadai romawi
1. Penguasaan benda  Lahirnya fidusia setelah di daftarkan
2. Syarat sah Objek jaminan hancur, maka status
3. Kepastian hukum  krn tidak kreditur berubah menjadi kreditur
dikuasai dan barang tidak layak, konkuren bukan kreditur PREFEREN
Yang membedakan fidusia dengan gadai, lagi.
kalo fidusia itu hak kepemilikan atas Ada prinsip constitutum possessorium 
barangnya menjadi kekuasaan si pemegang Barang tidak menjadi hak milik namun
jaminan, sedangkan gadai itu barangnya hanya sebagai hak jaminan
tidak menjadi kekuasaan pemegang jaminan.
Dalam objek fidusia itu banyak benda yang HIPOTEK
tidak terdaftar yang dipergunakan untuk Diatur dalam Pasal 1162 KUHPerdata
kegiatan usaha. Agar ketika menjaminkan Definisi 
barang tersebut, masih dapat memperoleh  Hipotik adalah jaminan bagi pihak
pendanaan tapi dalam waktu yang kreditur atas “benda tak bergerak”
bersamaan dapat menggunakan benda yang dimiliki oleh debitur.
tersebut untuk memenuhi kewajiban.  Pasal 1162  Suatu hak kebendaan
atas benda-benda tak bergerak, untuk
Perbedaan Fidusia dan Jaminan Fidusia
mengambil penggantian dari
 Fidusia: Pengalihan hak atas
padanya bagi pelunasan suatu
jaminannya.
perikatan
 Jaminan fidusia: hak jaminannya
 Pasal 314 KUHD  memperlakukan
berupa benda bergerak baik
dii atas 20m3 itu adalah benda tidak
berwujud maupun tidak berwujud
bergerak karena UU 1162 
dan benda tidak bergerak.
hipotek.

6
 kapal dan pesawat (benda bergerak  Kendaraan Air
karena sifatnya) tapi benda tidak  Digerakkan dengan tenaga angina,
bergerak karena UU (Pasal 1162)  tenaga mekanik dan energy lainnya
HIPOTEK  Kendaraan di bawah permukaan air
serta kendaraan di atas permukaan
air
Dasar Hukum Hipotek Syarat Pendaftaran Kapal
 Kitab Undang-Undang Hukum  Didaftarkan di Indonesia, kapal-
Perdata (Pasal 1162- Pasal 1232) kapalnya harus berbendera atau
 Kitab Undang-Undang Hukum kepemilikan Indonesia. Dibutuhkan
Dagang (Pasal 314 ayat 4 dan Pasal pula Grosse Akta Hipotik (Baru)
315 a, b, c) (Salinan akta/ minut akta/ akta asli)
 Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 untuk menjamin bahwa kapal yang
tentang Pelayaran (Pasal 60-Pasal dijadikan jaminan hipotik adalah
64) berbendera Indonesia.
 Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun  Jika ada pembelian kapal dari luar
2002 tentang Perkapalan negeri, akan ada Grosse Akta Balik
 Permenhub No. PM 13/2012 tentang Nama (Second).
Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal  Memiliki sifat eksekutorial (sama
Hipotek Kapal seperti putusan pengadilan)  bisa
Kapal  Kendaraan air dengan bentuk dan langsung mengeksekusi, tanpa
jenis tertentu yang digerakkan dengan melalui proses pengadilan, salah
tenaga angina, tenaga mekanik, energy satunya dengan pelelangan umum
lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk (Pasal 1178 KUHPerdata);
kendaraan yang berdaya dukung dinamis,  Surat kuasa memasang hipotik 
kendaraan di bawah permukaan air, serta Diperlukan kalau pemberi kapal
alat apung dan bangunan terapung yang berhalangan hadir. berhak atas itu
tidak berpindah-pindah. (Pasal 1 angka 36 adalah pemilik kapal. Dan sudah
UU No 17 Tahun 2008 tentang tertera sejumlah hutang, bank yang
Perkapalan) meminjamkan bank apa;
Unsur Kapal

7
 Jika sudah melakukan pelunasan jaminan hipotik ini yang akan
hutang, dilakukan roya. Dimana dirasakan oleh kedua belah pihak,
dihapuskan atau dicoret sejumlah berasal dari sistem mudaraba ini.
hutang yang ada, karena hutang yang
Asas-Asas Hipotek
ada telah lunas. Harus dilakukan
 Asas Specialitas: Merujuk ke
sesuai dengan tempat register. Di
objeknya 
dalam hipotik tidak dapat dibutuhkan
 Asas : Kapal tersebut sudah
roya parsial, karena dalam hipotik
teregister
dikenal atas tidak dapat dibagi-bagi
 Lembaga yang berwenang
 Di dalam aktivitas kapal, terdapat
melakukan registrasi Kapal di
perjanjian pokok yang memuat
Indonesia adalah Syahbandar
perjanjian hutang. Jika ada satu kapal
 Hipotek tidak bisa dibagi-bagi, harus
telah mengganti bendera, maka pihak
di hipotek kan menjadi satu badan
bank dapat menagih hutang kepada
yang utuh (tidak Roya Parsial)
debitur
Berakhirnya Hipotek
Ciri Hipotek 1. Hapusnya perjanjian pokok (Karena
 Perjanjian pokok hipotik adalah Hipotik adalah perjanjian accessoir)
kredit. Di dalamnya, terdapat pula 2. Diselesaikan oleh kreditur
perjanjian asuransi karena yang 3. Pengaturan urutan tingkat hipotik itu
memberikan adalah bank oleh kreditur
 Dalam konteks hipotik, terdapat 4. Barangnya hilang
sistem mudaraba  kerja sama
antara pihak bank dan pemilik kapal Akibat Hukum:
yang bersangkutan. Apabila ada - Akibat hukum pembebanan hipotek
kapal yang hilang, kerugian pada suatu benda tidak bergerak
ditanggung oleh bank. Tetapi, menyebabkan benda tersebut tetap
apabila kapal tsb terdapat mempunyai nilai sebagai objek
kejanggalan-kejanggalan yang jaminan bagi pelunasan hutang
berasal dari pihak mudarik (pemilik debitur kepada kreditur dengan tidak
kapal), ditanggung oleh mudarik itu mempersoalkan siapa yang sedang
sendiri. Dan keuntungan dari

8
menguasai benda tersebut (droit de
suite).
- Satu-satunya cara agar hak
kebendaan tersebut melekat pada
obyek hipotik, maka harus
dipenuhinya syarat pendaftaran.
- Dengan pendaftaran hipotik, maka
melekatkan hak kebendaan berupa
jaminan hipotik pada obyek hipotik.

9
HAK TANGGUNGAN Objek Hak Tanggungan
Diatur dalam Undang-Undang No. 4 Menurut Pasal 4 ayat (1) UUHK,
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan menyebutkan ha katas tanah yang dapat
Definisi  Pasal 1 angka 1 dibebani dengan Hak tanggungan,
 Hak jaminan yang dibebankan pada antaralain:
hak atas tanah sebagaimana 1. Hak Milik
dimaksud dalam UU No. 5 Tahun 2. Hak Guna Usaha
1960 (UU Pokok Agraria), berikut 3. Hak Guna Bangunan
atau tidak berikut benda-benda lain Selain itu, dalam Pasal 4 ayat (2)
yang merupakan satu kesatuan memperluas hak tanah yang dapat dijadikan
dengan tanah itu, untuk pelunasan jaminan hutang yaitu:
hutang tertentu yang memberikan 1. Hak Pakai atas Tanah Negara: Wajib
kedudukan yang diutamakan kepada didaftarkan dan dapat
kreditor terutama terhadap kreditur dipindahtangankan
lainnya. 2. Hak atas tanah berikut bangunan,
Hak Tanggungan  tanaman dan hasil karya yang telah
 Hak jaminan yang dibebankan pada ada atau akan ada yang merupakan
hak atas tanah satu kesatuan dengan tanah tsb.
 Bersifat Droit de suite yaitu Subjek Hak Tanggungan
merupakan salah satu ciri hak Mengenai Subjek Hak Tanggungan diatur
kebendaan dimana hak tersebut dalam Pasal 8 dan Pasal 9 UUHT yaitu:
mengikuti bendanya di tangan siapa 1. Pemberi Hak Tanggungan: Yaitu
pun benda tersebut berada orang atau pihak yang menjaminkan
 Bersifat Droit de Preference yaitu objek hak tanggungan (Debitur)
dalam hal pelunasan hutang 2. Pemegang Hak Tanggungan: Yaitu
diberikan kedudukan yang orang atau pihak yang menerima
diutamakan daripada kreditur Hak Tanggungan sebagai jaminan
lainnya. dari piutang yang diberikan
(Kreditur)

10
Asas Hak Tanggungan Berakhirnya  Diatur dalam Pasal 18 ayat
1. Kreditur Preference (Droit de (1) UUHT yang menyatakan:
Preference): Hak yang didahuluan  Hapusnya hutang yang dijamin
pelunasannya dari kreditur lain. dengan hak tanggungan
Artinya, pemegang hak tanggungan  Dilepaskannya hak tanggungan
memiliki hak yang didahulukan tersebut oleh pemegang hak
pelunasannya dari kreditur lainnya. tanggungan
2. Droit de Suite: Selalu mengikuti  Pembersihan Hak Tanggungan
objeknya dalam tangan siapapun berdasarkan suatu penetapan
objek tersebut berada. Artinya, benda peringkat oleh Ketua Pengadilan
yang dijadikan objek tanggungan Negeri
tetap terbebani hak tanggungan  Hapusnya hak atas tanah yang
walaupun ditangan siapapun. dibebani hak tanggungan.
3. Asas Spesialitas: Yaitu wajib Namun terdapat pengecualian daripada Pasal
dicantumkan berapa yang dijamin 18 ayat (1) UUHT yaitu tidak berlaku
serta benda apa yang dijadikan apabila:
jaminan yang mana wajib 1. Pembelian dilakukan secara sukarela
dicantumkan dalam Akta Pemberian (tanpa melalui lelang)
Hak Tanggungan. 2. Dalam APHT yang bersangkutan
4. Asas Publisitas: Jaminan Hak secara tegas diperjanjikan oleh para
Tanggungan wajib didaftarkan pada pihak bahwa objek hak tanggungan
Kantor Pertanahan dan dilakukan tidak akan dibersihkan dari hak
dengan Akta Pejabat Pembuat Akta tanggungan
Tanah (PPAT) Apakah Objek hak tanggungan dapat
5. Mudah dan Pasti dalam pelaksanaan diperjualbelikan? Bagaimana dampak
eksekusi hukumnya?
Lahir dan Berakhirnya Hak Tanggungan  Pada dasarnya pemberi hak
Lahir  Pada hari tanggal dimana buku tanggungan (pemilik tanah) tetap
tanah hak tanggungan, yaitu hari ketujuh dapat menjual objek hak tanggungan.
setelah penerimaan secara lengkap surat Akan tetapi, harus dilihat terlebih
yang diperlukan untuk pendaftarannya. dahulu hal-hal apa saja yang

11
diperjanjikan dalam Akta Hak 8 UUHT. Kemudian apabila tergugat
Tanggungan. Apabila dalam Akta adalah pemilik tanah berdasarkan
Hak Tanggungan diperjanjikan sertifikat tanah yang ada pada waktu
mengenai objek dapat itu, maka Tergugat memang berhak
diperjualbelikan dan ada kesepakatan untuk membebankan tanah tersebut
diantara kedua pihak untuk dapat dengan hak tanggungan.
memperjualbelikan objek tersebut,  Menurut Prof. DR. Sutan Remy
maka objek tersebut dapat Sjahdeini, S.H, seharusnya hak
diperjualbelikan. (Vice Versa) tanggungan tidak dapat diletakkan
 Selain itu, apabila melihat pada sita (sita jaminan maupun sita
sifatnya, hak tanggungan merupakan eksekusi). Alasannya karena tujuan
hak kebendaan yang artinya hak tsb daripada Hak Tanggungan itu adalah
dapat mengikuti bendanya di tangan untuk memberikan jaminan yang
siapapun benda tsb berada (Droit de kuat bagi kreditor yang menjadi
Suite). Oleh karena itu, walaupun pemegang hak tanggungan itu untuk
objek hak tanggungan itu sudah didahulukan. Apabila sita hak
berpindah tangan dan menjadi milik tanggungan dimungkinkan oleh
pihak lain, kreditor masih tetap bisa pengadilan, maka akan menghapus
menggunakan haknya untuk sifat droit de preference itu sendiri.
melakukan eksekusi jika, debitor  Oleh karena itu, jika Penggugat
cedera janji. Berdasarkan Pasal 20 benar-benar merasa berhak atas
UUHT, salah satu bentuk tanah tersebut sebaiknya Penggugat
eksekusinya adalah dengan menjual juga meminta pembatalan hak
objek tanggungan. tanggungan yang berada di atas
Bagaimana apabila tanah yang tanah tersebut kepada pengadilan.
dijaminkan terjadi sengketa? Apakah
tanah tersebut dapat dijaminkan?
 Pada dasarnya yang berhak untuk
membebankan hak atas tanah adalah
pemilik tanah itu sendiri,
sebagaimana dijelaskan dalam Pasal

12
RESI GUDANG perintah penyerahan barang kepada
Diatur dalam UU No. 9 tahun 2006 siapa saja yang memegang resi
tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana gudang tersebut atau atas suatu
telah diubah dengan Undang-Undang perintah pihak tertentu
Nomor 9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi 2. Resi gudang yang tidak dapat
Gudang diperdagangkan: Memuat
Definisi  Pasal 1 angka 2 ketentuan bahwa yang dimaksud
 Dokumen bukti kepemilikan barang hanya dapat diserahkan kepada pihak
yang disimpan di suatu gudang yang yang namanya telah ditetapkan
diterbitkan oleh pengelola gudang. Muatan Resi Gudang
 Menurut UU No. 9 Tahun 2011, Sistem Resi Gudang ditetapkan melalui
merupakan kegiatan yang berkaitan Permendag No. 35/M-DAG/PER/05/2016
dengan penerbitan, pengalihan, yang meliputi Gabah, Beras, Jagung, Kopi,
penjaminan dan penyelesaian Kakao, Lada, Karet, Rumput Laut, Rotan,
transaksi resi gudang. Garam, Gambir, Teh, Kopra dan Timah.
Ciri Resi Gudang
 Benda bergerak: Dikarenakan sifat Penyebab Pengalihan Barang dengan
Resi Gudang yang dapat berpindah Sistem Resi Gudang
atau dipindahkan atau yang dapat Mekanisme pengalihan barang semacam ini
dialihkan, dijadikan jaminan utang, dapat menciptakan system perdagangan
atau digunakan sebagai dokumen yang lebih efisien dan efektif, disebabkan:
penyerahan barang berdasarkan  Transaksi: Perdagangan jauh lebih
Pasal 4 UU Sistem Resi Gudang. mudah karena cukup hanya
 Benda Bergerak Tidak Berwujud: membawa dokumen Resi Gudang
Dikarenakan siapa pemegang Resi  Barang: Di gudang tidak perlu
Gudang tersebut maka berhak atas dibawa atau dipindah-pindahkan
barang yang terdapat di Gudang dan  Dapat menghilangkan komponen
sebagai Pemilik Barang yang baru. biaya pemindahan barang
Bentuk Resi Gudang  Dapat mencegah terjadinya
1. Resi Gudang yang dapat kerusakan dan kehilangan barang
diperdagangkan: yang memuat

13
Jaminan Resi Gudang
 Pada hak jaminan Resi Gudang tidak
terdapat asas droit de suite sebagai
salah satu ciri dari hak kebendaan
sebagaimana pada lembaga jaminan
Gadai, Hipotek, hak tanggungan dan
Fidusia.
 Lahirnya hak kebendaan pada hak
jaminan Resi Gudang tidak secara
tegas diatur sehingga ditafsirkan
bahwa lahirnya hak kebendaan
pada hak jaminan, yaitu pada saat
penerima hak jaminan Resi
Gudang memberitahukan perjanjian
pengikatan Resi Gudang sebagai Hak
Jaminan kepada Pusat Registrasi dan
Pengelola Gudang
 Jaminan Resi Gudang merupakan
sebuah terobosan baru mengenai
masalah peringanan dan
mempermudah masyarakat
khususnya petani dalam
mendapatkan modal usaha

JAMINAN KEBENDAAN
- Droit de preference
- Droit de suit mengikuti dimana
benda itu berada

14

Anda mungkin juga menyukai