Oleh :
Cindy Amelia Tampubolon (110110160302)
Rafie Thaqif A. (110110160306)
Muhammad Ridwan Fadhly (110110160320)
Harrie Luvian (110110160326)
Viniel (110110160337)
Dosen:
Dr. Hj. Sonny Dewi J., S.H., M.H., CN
Hj. Aam Suryanah, S.H., M.H.
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Diakses melalui, http://www.keuangandesa.com/pendekatan-utuh-penguatan-
kelembagaan-ekonomi-desa/ , tanggal 7 Oktober 2018, pukul 17.44 WIB
desa, masalah ini juga mengganggu perkembangan perekononomian nasional
sebagaimana dimaksudkan desa adalah potensi perekonomian Indonesia.
B. Indentifikasi Masalah
1. Bagaimana kepengurusan BUMDes sebagai badan usaha?
2. Apa saja syarat pendirian BUMDes?
3. Bagaimana implementasi BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa?
BAB II
PEMBAHASAN
2
Diakses dari https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5b726116cfca9/penyertaan-
modal-bum-desa-oleh-penanam-modal-dalam-negeri, pada tanggal 7 Oktober 2018, pukul 19.03
WIB
5. Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota dapat memberikan banuan kepada BUM Desa yang
disalurkan melalui APB Desa.3
B. Kepengurusan BUMDes
3
Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No. 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa
4
Diakses dari http://www.berdesa.com/pentingnya-mengelola-badan-usaha-milik-desa/
pada tanggal 27/10/2018 pada pukul 23:49 WIB
3) mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
c) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
1) meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan
yang menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
2) melindungi usaha
2. Pelaksana Operasional
a) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf
mempunyai tugas mengurus dan mengelola BUM Desa sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban:
1) melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi
lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan
umum masyarakat Desa;
2) menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa; dan
3) melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa
lainnya.
c) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
1) membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa
setiap bulan;
2) membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM
Desa setiap bulan;
3) memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa
kepada masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
3. Pengawas
a) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf c
mewakili kepentingan masyarakat
b) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari:
1) Ketua;
2) Wakil Ketua merangkap anggota;
3) Sekretaris merangkap anggota;
4) Anggota.
c) Pengawas sebagaimana mempunyai kewajiban menyelenggarakan
Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun sekali
d) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang
menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk :
1) pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana dimaksud
pada ayat (2);
2) penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM
Desa; dan
3) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana
Operasional.
e) Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa.
Badan Usaha Milik Desa yang diatur dalam Perda nomor 9 tahun 2010
bertujuan untuk meningkatkan sumber Pendapatan Asli Desa, meningkatkan
pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa serta untuk
menciptakan lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan pemberdayaan
masyarakat desa.
5
Program Desa Lestari. 2016. Pendekatan Utuh Penguatan Kelembagaan Ekonomi Desa.
Yogyakarta : Yayasan Penabulu
Implementasi BUMDes belum sepenuhnya dilaksanakan oleh seluruh desa
yang ada di Indonesia Hingga dikeluarkannya UU Nomor 6 Tahun 2014. Bahkan
dalam pelaksanaannya di beberapa daerah, keberadaan BUMDes masih belum
sepenuhnya berjalan dengan efektif serta mampu memberi kontribusi bagi
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa tersebut. Dimana
seharusnya keberadaan BUMDes mendongkrak kegiatan perekonomian masyrakat
baik dari segi pendapatannya hingga menjadi wadah kreatifitas masyrakat dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa.
6
Diakses dari http://www.berdesa.com/belajar-dari-bumdes-bumdes-yang-terbukti-berhasil-
mensejahtrakan-masyarakat/ pada tanggal 28/10/2018 pukul 00.06 WIB
BAB III
Penutup
Buku
Peraturan Perundang-Undangan
Internet
Diakses dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5b726116cfca9/penyertaan-
modal-bum-desa-oleh-penanam-modal-dalam-negeri, pada tanggal 7
Oktober 2018, pukul 19.03 WIB