Anda di halaman 1dari 6

Konsep Badan Usaha Milik Desa

Dalam pasal 1 ayat 6 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa Badan

Usaha Milik Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimilikin

oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang

dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya

kesejahteraan masyarakat desa.

Menurut Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (2007), Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa

dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan

potensi desa. Sebagai salah satu lembaga ekonomi yang beroperasi di pedesaan, Badan Usaha

Milik Desa harus memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya. Ini

dimaksudkan agar keberadaan dan kinerja Badan Usaha Milik Desa mampu memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan warga desa.

Terkait dengan Badan Usaha Milik Desa menurut Saragih dalam Rauf (2015:266)

bahwa, gerakan penanggulangan kemiskinan di Desa sepenuhnya dilakukan oleh governance

Desa, dengan memanfaatkan seluruh kapital-kapital yang dimilikinya. Pihak luar berperan

hanya meningkatkan kapasitas yang dibutuhkan diaspek tertentu. Untuk itu governance desa

harus memiliki lembaga yang bertugas untuk itu. Salah satu alternatif yang tersedia adalah

badan usaha milik desa.

Defenisi BUMDes menurut Maryunani (2008) dalam Dori Abadi (2012), adalah lembaga

usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat

perekonomian Desa dan membangun kerekatan sosial masyarakat yang dibentuk nerdasarkan

kebutuhan dan potensi desa. Jadi BUMDes adalah suatu lembaga usaha yang artinya
memiliki fungsi untuk melakukan usaha dalam rangka mendapatkan suatu hasil seperti

keuntungan atau laba.

Menurut Maryunani (2008) ciri utama yang membedakan BUMDes dengan lembaga

ekonomi komersial adalah :

1) Modal usaha bersumber dari desa (51%) dan dari masyarakat (49%) melalui

penyertaan modal (saham atau andil) ;

2) Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama;

3) Dijalankan dengan berdasarkan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan serta

berakar dari tata nilai yang berkembang dan hidup masyarakat;

4) Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada pengembangan potensi desa

secara umum dan hasil informasi pasar yang menopang kehidupan ekonomi

masyarakat.

5) Tenaga kerja yang diberdayakan dalam BUMDes merupakan tenaga kerja

potensial yang ada di desa;

6) Keuntungan yang diperoleh ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa atau penyertaan modal;

7) Pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah dilakukan melalui

musyawarah desa;

8) Peraturan-peraturan BUMDes dijalankan sebagai kebijakan desa;

9) Difasilitasi oleh Pemerintah, Pemprov, Pemkab danPemdes;

10) Pelaksanaan kegiatan BUMDes diawasi secara bersama (Pemdes,BPD,anggota).

Dalam mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tentunya mempunyai tujuan

untuk membantu kesejahteraan dan perekonomian bagi Desa. Menurut Purnomo (2004:17-

18), maksud dan tujuan pembentukan Badan Usaha Milik Desa adalah :

Maksud pembentukan Badan Usaha Milik Desa :


1. Menumbuhkan kembangkan perekonomian desa.

2. Meningkatkan sumber pendapatan asli desa.

3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedeiaan jasa bagi peruntukan

hajat hidup masyarakat desa.

4. Sebagai perintis bagi kegiatan usaha di desa.

Adapun tujuan pembentukan Badan Usaha Milik Desa antara lain :

1. Meningkatkan peranan masyarakat desa dalam mengelola sumber-sumber pendapatan

lain yang sah;

2. Menumbuh kembangkan kegiatan ekonomi masyarakat desa, dalam unit-unit usaha

desa;

3. Menumbuh kembangkan usaha sektor informal untuk dapat menyerap tenaga kerja

masyarakat di desa;

4. Meningkatkan kreatifitas berwira usahan desa masyarakat desa yang berpenghasilan

rendah.

Menurut Seyadi (2003:16) peranan BUMDes adalah sebagai berikut :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi masyarakat

Desa, pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan

masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian nasional dengan BUMDes sebagai pondasinya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat desa.

5. Membantu para masyarakat untuk meningkatkan penghasilannya sehingga dapat

meningkatkan pendapatan dan kemakmuran masyarakat.

Menurut Peraturan Menteri Desa Nomor 4 Tahun 2015 tentang Badan Usaha Milik Desa,

pendirian Badan Usaha Milik Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan
dibidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh desa dan/atau kerja sama

antar desa. Lembaga ini juga dituntut mampu memberikan pelayanan kepada non anggota

(diluar desa) dengan menempatkan harga dan pelayanan yang berlaku standar pasar. Artinya

terdapat mekanisme kelembagaan/tata aturan yang dispakati bersama, sehingga tidak

menimbulkan distrosi ekonomi di pedesaan disebabkan usaha yang dijalankan oleh Badan

Usaha Milik Desa. Dinyatakan di dalam Undang-undang bahwa Badan Usaha Milik Desa

Dapat didirikan sesuai dengan dengan kebutuhan dan potensi desa. Maksud kebutuhan dan

potensi desa adalah :

a. Kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok;

b. Tersedia sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal terutama

kekayaan desa dan terdapat permintaan pasar;

c. Tersedia sumberdaya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai aspek

penggerak perekonomian masyarakat;

d. Adanya unit-unit usaha yang merupakan kegiatan ekonomi warga masyarakat yang

dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi.

Tujuan pendirian Badan Usaha Milik Desa adalah :

a. Meningkatkan perekonomian desa

b. Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa

c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan desa

d. Mengembangkan rencana kerjasama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga

e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum

warga

f. Membuka lapangan kerja

g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum,

pertumbuhan dan pemerataan desa


h. Meningkatkan pendapatan asli desa Badan Usaha Milik Desa merupakan wahana

untuk menjalankan usaha di Desa.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, menjelaskan bahwa :

1. Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa.

2. BUM Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan dengan kegotoroyongan.

3. BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Pendirian BUM Desa disepakati melalui musyawarah Desa.

5. Pendirian BUM Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Hasil usaha BUM Desa dimanfaatkan untuk :

1. Pengembangan usaha.

2. Pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat Desa dan pemberian bahan untuk

masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial dan kegiatan dana bergulir yang

ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Pendirian Badan Usaha Milik Desa adalah dimaksudkan sebagai upaya menampung

seluruh kegiatan dibidang ekonomi dan/atau kerja sama antar desa. Syarat pendirian Badan

Usaha Milik Desa menurut Peraturan Menteri Desa Nomor 4 Tahun 2015 adalah :

a. Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa berdasarkan Peraturan Desa Tentang

Badan Usaha Milik Desa

b. Inisiatif Pemerintah Desa dan/atau masyarakat Desa

c. Potensi usaha ekonomi Desa

d. Sumberdaya alam di Desa

e. Sumberdaya manusia yang mampu mengelola Badan Usaha Milik Desa

f. Penyertaan modal dari Pemerintah Desa dalam bentuk pembiayaan dan kekayaan desa

yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari usaha Badan Usaha Milik Desa.
Sumber-sumber permodalan BUMDes menurut Permendes Nomor 4 tahun 2015:

a. Modal awal BUMDesa berasal dari APBDes

b. Hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi masyarakat dan/atau lembaga donor

yang disalurkan melalui mekanisme APBDes

c. Bantuan pemerintah, Pemeritah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/Kota, yang

disalurkan melalui mekanisme APBDes

d. Kerjasama usaha dari pihak swasta, lemabag sosial ekonominkemasyarakatan

dan/atau lebaga donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif desa dan disalurkan

melalui mekanisme APBDes

e. Aset desa yang diserahkan kepada APBDes sesuai dengan ketentuan Peraturan

Perundang-undangan tentang Aset Desa.

f. Berasal dari tabungan masyarakat dan/atau simpanan masyarakat.

BUM Desa merupakan salah satu badan perekonomian Desa yang dibina oleh Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Pendirian BUM Desa ini disertai dengan

upaya penguatan kapasitas dan didukung oleh kebijakan daerah Kabupaten/Kota yang ikut

memfasilitasi dan melindungi usaha masyarakat Desa dari ancaman persaingan para pemodal

besar. Mengingat BUM Desa merupakan lembaga ekonomi baru yang beroperasi di

pedesaan, maka mereka masih membutuhkan landasan yang kuat untuk tumbuh dan

berkembang agar perekonomian masyarakat dapat berkembang serta menguatkan

perekonomian Desa dari berbagai sumber daya yang ada di Desa.

Anda mungkin juga menyukai