Anda di halaman 1dari 5

PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

MENDUKUNG KEMANDIRIAN EKONOMI DESA

Puguh Ega Firmansyah (20191440060)


Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Muhammadiyah Surabaya
puguhega97@gmail.com
Abstrak :

Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di perdesaan,


maka perlu diprioritaskan pembangunan untuk perbaikan perekonomian
desa dan yang nantinya dapat meningkatkan kemandirian masyarakat
serta mengentaskan kemiskinan.

Kata Kunci : BUMDes, Peran BUMDes, Pemberdayaan Masyarakat,


Partisipasi Masyarakat, Kemandirian Ekonomi Desa

Abstract : Considering that most of Indonesia's population lives in rural


areas, it is necessary to prioritize development to improve the village
economy and which in turn can increase community independence and
alleviate poverty.

Keywords : BUMDes, The Role of BUMDes, Community Empowerment,


Community Participation, Village Economic Independence

Latar Belakang Masalah

BUMDes adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh


masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat
perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi
desa. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami
oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan,
memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi
mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan mempergunakan
daya atau kemampuan yang dimiliki. (Kutipan :Iaijawatimur 2021)
Diperjelas oleh PP 72/2005 (pasal 78 ayat 1) yang menyatakan
bahwa “Dalam peningkatan pendapatan masyarakat dan desa,
Pemerintahan Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa” karena
desa perlu suatu lembaga untuk mengelola potensinya untuk
meningkatkan perekonomian, kemandirian, dan kesejahteraan
masyarakat desa. (Kutipan :Iaijawatimur 2021)
Maksud dan Tujuan Pendirian BUMDesMaksud dan tujuan
pendirian BUM Desa termuat dalam Permendesa. Pendirian BUM Desa
dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh bkegiatan di bidang
ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau
kerja sama antar Desa.Pendirian BUM Desa bertujuan:
a. Meningkatkan perekonomian Desa
b. Mengoptimalkan aset Desa agar
bermanfaat untuk kesejahteraan Desa
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi
ekonomi Desa;
d. Mengembangkan rencana kerjasama usaha antar desa dan/atau
dengan pihak ketiga;
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan
layanan umum warga;
f. Membuka lapangan kerja;
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan
pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa; dan
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli
Desa
Hambatan BUMDes dalam memberdayakan masyarakat
Kebijakan pemerintah yang beriorentasi kepada masyarakat kecil yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namum
kebijakan yang sudah ada dirasa belum optimal dampaknya kepada
masyarakat kecil. Oleh karena itu pemerintahan membuat kebijakan
berbentuk lembaga ekonomi ditingkat pedesaan. Organisasi pedesaan
juga sangat penting untuk mendukung penguatan ekonomi dan
pemberdayaan masyarakat. Hal ini terjadi karena masih banyaknya
kendala yang terjadi dalam lembaga tersebut seperti :
1. Masih kurang partisipasi masyarakat dalam memajukan unit
usaha yang dikelola BUMDes.
2. Kurangnya modal yang dimiliki BUMDes.
3. Manajemen kelembagaan yang masih sangat kurang berjalan
dengan baik.
Rumusan Masalah

Banyak BUMDes yang gagal, namun banyak pula BUMDes yang


berhasil dan mandiri, Dijelaskan juga dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa bahwa untuk
meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat, pemerintah desa dapat
mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan
potensi desa.

Tinjauan Pustaka

Hal tersebut berarti pembentukan BUMDES didasarkan pada


kebutuhan, potensi, dan kapasitas desa, sebagai upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Perencanaan dan pembentukan BUMDES
adalah atas prakarsa masyarakat desa. BUMDes didirikan berdasarkan
kebutuhan dan potensi desa yang merupakan prakarsa masyarakat
desa.
Artinya usaha yang kelak akan diwujudkan adalah digali dari
keinginan dan hasrat untuk menciptakan sebuah kemajuan di dalam
masyarakat desa. (Kutipan :Iaijawatimur 2021)

Analisa dan Pembahasan

Untuk mencapai keberhasilan dalam pemberdayaan


masyarakat, diperlukan adanya suatu pendekatan-pendekatan dalam
pemberdayaan (Sumaryadi, 2005), yaitu: 1. The Welfare Approach:
Pendekatan ini mengarah pada pendekatan manusia dan bukan untuk
memberdayakan masyarakat dalam menghadapi proses politik dan
kemiskinan masyarakat, tetapi justru untuk memperkuat keberdayaan
masyarakat yang dilatarbelakangi oleh kekuatan potensi lokal
masyarakat. (Kutipan :Iaijawatimur 2021)

Kesimpulan – Rekomendasi

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyarankan beberapa


hal:
1. BUMDes memiliki manfaat yang
sangat besar bagi masyarakat desa Oleh karena itu harus dikelola
dengan baik. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan
pengawasan terhadap pengelolaan BUMDes. Pengawasan dilakukan
kepala desa bersama BPD untuk menjaga agar pengelolaan BUMDes
dilakukan dengan baik.
2. Perlu dibangun komunikasi dan sosialisasi yang baik dengan
masyarakat untuk mengurangi bon oleh masyarakat.Memang benar
bahwa BUMDes ada untuk masayarakat akan tetapi masyarakat juga
berperan penting dalam menjaga agar BUMDes terus berkembang.
3. Perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan yang terus menerus
terhadappengurus BUMDes sehingga mereka memiliki kemampuan
untuk mengelola BUMDes secara profesional.
Sejak awal pendiriannya, BUMDes memiliki visi dan misi
tertentu.
Visi BUMDes adalah
Membangun bersama dari Desa Untuk Desa Demi Mewujudkan
kesejahteraan Masyarakat Desa melalui pengembangan usaha ekonomi
dan pelayanan sosial,
Misi BUMDes
Pengembangan usaha ekonomi melalui usaha simpan pinjam dan
usaha sector riil.
Pembangunan layanan social melalui system jaminan sosial bagi
rumah tangga miskin.
Pembangunan infrastruktur dasar perdesaan yang mendukung
perekonomian perdesaan.
Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak.
Mengelola dana program yang masuk ke Desa bersifat dana bergulir
terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan
usaha ekonomi perdesaan

Kewenangan pendirian dan pengelolaan BUMDes yang dimiliki


oleh pemerintahan desa dapat menjadi galat satu alternatif pada rangka
meningkatkan pendapatan asli desa yg berdasarkan prinsip-prinsip lokal
berskala desa yang berlaku pada masyarat desa. Kehadiran BUMDes
akan memberikan paradigma baru bagi pemerintahan desa, disamping
bertugas sebagai penyelenggara pemerintahan di desa, pemerintah
desa juga bertugas untuk mewujudkan kesejahteraan dengan cara-
cara yang sudah ditentukan yang salah satunya adalah pendirian dan
pengelolaan BUMDes sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyatan atau
demokarsi ekonomi atau sistem ekonomi pancasila. kontribusi yg
dihasilkan dari kegiatan usaha BUMDes dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan bersama sebagaimana yang dicita-citakan.

Daftar Pustaka

Majalah Hukum
Nasional.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundangundangan.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk
There are no sources in the current document.
Hukum Daerah.
Hukum Pemerintahan Daerah; Pasang Surut Hubungan Kewenangan
antara Kepala Daerah, DPRD dan Kepala Daerah, Alumni, Bandung,
hlm.12-16
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan
Usaha Milik Desa.
Hukum daerah.
Peraturan Menteri pada Negeri nomor 39 Tahun 2010 perihal Badan
usaha Milik Desa.

Anda mungkin juga menyukai