Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BADAN USAHA MILIK DESA MAJU BERSAMA DESA BATA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Middel Test Mata Kuliah Ekonomi Publik

Dosen Pengampu:
Djayeng Turano Gunade, S.Sos, M.AP

Disusun Oleh :

Nama :Ahmad Humaidi

Npm : 212308216

No.absen : 44

Kelas : 5E Reguler

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI AMUNTAI

PRODI S1 ADMINISTRASI PUBLIK

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunianya sehingga makalah ini dapat penulis selesikan dengan baik
dan tepat waktu. Makalah ini berjudul BADAN USAHA MILIK DESA MAJU
BERSAMA DESA BATA. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas middel test pada mata kuliah dari dosen pengampu mata pembelajaran
Ekonomi Publik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
wawasan tambahan bagi penulis dan bagi para pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaar bagi penukis dab para pembaca.

Hulu Sungai Utara, 2 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................3

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

A. Pengertian Usaha Milik Desa (BUMDes).....................................................4

B. Badan Usaha Desa Maju Bersama Desa Bata...............................................5

C. Dana Anggaran Badan Usaha Desa Maju Bersama Desa Bata.....................8

D. Analisis Data Lapangan Bumdes Maju Bersama Desa Bata........................9

E. Perbandingan Bumdes Maju Bersama Desa Bata Dengan Bumdes Sido


Mapan Desa Kandangtepus................................................................................11

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................13

B. Saran............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang
dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat
perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.
Menurut undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah pada pasal 213 ayat (1) disebutkan bahwa “Desa dapat mendirikan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan kebutuhan dan potensi
desa”. Disebutkan pula bahwa tujuan pendirian BUMDes antara lain dalam
rangka peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa).
Saragi (2004) dalam bukunya menyebutkan ada 5 tujuan pembentukan
BUMDes yaitu, (a) peningkatan kemampuan keuangan desa, (b)
pengembangan usaha masyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan,
(c) mendorong tumbuhnya usaha masyarakat, (d) penyedia jaminan sosial,
(e) penyedia pelayanan bagi masyarakat desa. BUMDes merupakan pilar
kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social
institution) dan komersial (commercial institution).
BUMDes sebagai lembaga sosial berpihak kepada kepentingan
masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial.
Sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan mencari keuntungan
melalui penawaran sumberdaya lokal (barang dan jasa) ke pasar.
Dalam menjalankan usahanya prinsip efisiensi dan efektifitas harus
selalu ditekankan. BUMDes sebagai badan hukum, dibentuk berdasarkan
tata perundang-undangan yang berlaku, dan sesuai dengan kesepakatan
yang terbangun di masyarakat desa. Dengan demikian, bentuk BUMDes
dapat beragam di setiap desa di Indonesia. Ragam bentuk ini sesuai dengan
karakteristik lokal, potensi, dan sumberdaya yang dimiliki masing-masing
desa.
BUMDes merupakan progam BPM-BANGDes (Pembangunan Desa)
untuk mengentaskan kemiskinan melaluai pengembangan usaha ekonomi

1
2

kerakyatan. Dengan demikian komitmen pemerintah dalam meningkatkan


usaha ekonomi masyarakat pedesaan ini, harus didukung oleh masyarakat.
Desa Bata merupakan salah satu desa yang telah mendirikan BUMDes
sebagai lembaga keuangan dalam meningkatkan ekonomi di Desa tersebut.
Adapun usaha BUMDes yang ada di Desa Bata yaitu, Simpan Pinjam,
Sanda Kabun Karet dan Depot Isi Ulang Air Galon.
Perkembangan dari progam ini yang dilaksanakan oleh pemerintah
membawa dampak positif bagi masyarakat desa yang masih hidup
dibawah garis kemiskinan, karena dengan progam ini mereka bisa
mendapatkan modal untuk membuka atau mengembangkan usaha yang
mereka lakukan.
BUMDes Desa Bata sudah berdiri dari awal tahun 2017 sampai sekarang,
yang di mana hanya ada satu BUMDes yang saat ini tidak aktif yaitu,
Simpan Pinjam."
Latar belakang makalah ini berkaitan dengan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) yang merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintahan desa. BUMDes didirikan untuk memperkuat
perekonomian desa berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Undang-
undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan
bahwa desa dapat mendirikan BUMDes sesuai dengan kebutuhan dan
potensi desa, dengan tujuan utama untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Desa (PADesa).
Tujuan pembentukan BUMDes meliputi peningkatan kemampuan
keuangan desa, pengembangan usaha masyarakat dalam rangka
pengentasan kemiskinan, mendorong tumbuhnya usaha masyarakat,
penyedia jaminan sosial, dan penyedia pelayanan bagi masyarakat desa.
BUMDes berfungsi sebagai lembaga sosial yang berpihak kepada
kepentingan masyarakat melalui penyediaan pelayanan sosial, serta
sebagai lembaga komersial yang mencari keuntungan melalui penawaran
sumberdaya lokal ke pasar.
Dalam menjalankan usahanya, BUMDes harus berpegang pada prinsip
efisiensi dan efektivitas. Bentuk BUMDes dapat beragam di setiap desa di
3

Indonesia, sesuai dengan karakteristik lokal, potensi, dan sumberdaya yang


dimiliki oleh masing-masing desa. BUMDes merupakan bagian dari
program Pembangunan Desa (BPM-BANGDes) yang bertujuan untuk
mengentaskan kemiskinan melalui pengembangan usaha ekonomi
kerakyatan.
Salah satu contoh desa yang telah mendirikan BUMDes adalah Desa
Bata. BUMDes Desa Bata telah berdiri sejak awal tahun 2017 dan
memiliki beberapa usaha seperti Simpan Pinjam, Sanda Kabun Karet, dan
Depot Isi Ulang Air Galon Batuah. Program ini telah membawa dampak
positif bagi masyarakat desa yang hidup di bawah garis kemiskinan,
karena mereka dapat memperoleh modal untuk membuka atau
mengembangkan usaha mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian badan usaha milik desa (BUMDes)?
2. Apa badan usaha milik desa (BUMDes) di Desa Bata?
3. Darimana dana anggaran badan usaha milik desa (BUMDes) Desa
Bata?
4. Apa analisis data lapangan bumdes maju bersama Desa Bata?
5. Apa perbandingan bumdes maju bersama desa Bata dengan bumdes
Sido Mapan Desa Kandangtepus

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui pengertian badan usaha milik desa (BUMDes)
2. Untuk mengetahui badan usaha milik desa Maju Bersana Desa Bata.
3. Untuk mengetahui berasal dari mana anggaran badan usaha desa.
4. Untuk mengetahui analisis data lapangan bumdes maju bersama Desa
Bata
5. Untuk mengatahui perbandingan bumdes maju bersama Desa Bata
dengan bumdes sido mapan Desa Kandangtepus
1.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)


Pasal 213 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah disebutkan:
Ayat (1):” Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai
dengan kebutuhan dan potensi desa
Ayat(2):”Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat(1) berpedoman pada peraturan perundang-undangan
Ayat(3):” Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat(1) dapat melakukan pinjaman sesuai peraturan perundang-
undangan
Pasal 1 ayat 6 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
menyebutkan pengertian Badan Usaha Milik Desa yaitu:”Badan Usaha
yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa
yangdipisahkan guna mengelola asset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) adalah Lembaga usaha desa
yang dikelola oleh mayarakat dan pemerintahan desa dalam upaya
memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan
potensi desa.
Lebih lanjut, pengaturan tentang BUMDes diatur dalam Pasal 87 UU
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, yaitu:
Ayat (1):” Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang
disebut BUMDes
Ayat (2):”BUM Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan
kegotongroyongan
Ayat (3):”BUM Desa dapat menjalankan usaha dibidang ekonomi
dan/atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

4
5

Pasal 88
Ayat (1) Pendirian BUMDes disepakati melalui Musyawarah Desa
Ayat (2) Pendirian BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
BUMDes memiliki dua peran utama, yaitu sebagai lembaga sosial dan
lembaga komersial. Sebagai lembaga sosial, BUMDes berpihak kepada
kepentingan masyarakat melalui penyediaan pelayanan sosial. Sebagai
lembaga komersial, BUMDes bertujuan mencari keuntungan melalui
penawaran sumber daya lokal (barang dan jasa) ke pasar.
Dalam menjalankan usahanya, BUMDes harus berpegang pada prinsip
efisiensi dan efektivitas. Bentuk BUMDes dapat beragam di setiap desa di
Indonesia, sesuai dengan karakteristik lokal, potensi, dan sumber daya
yang dimiliki oleh masing-masing desa.
BUMDes juga memiliki peran penting dalam meningkatkan
Pendapatan Asli Desa (PADesa) dan mengentaskan kemiskinan melalui
pengembangan usaha ekonomi kerakyatan. Program BUMDes ini
didukung oleh komitmen pemerintah dalam meningkatkan usaha ekonomi
masyarakat pedesaan.
Sesuai Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Balangan Nomor 3
Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pembentukan Badan Usaha Milik
Desa.
Fatrullah selaku Sekretaris Desa Bata pun menyampaikan sedikit
definisi terkait Bumdes pada saat wawancara.
“BUMDes adalah lembaga yang berfungsi meningkatkan ekonomi
masyrakat serta memanfaatkan sumber daya alam dan sumber yang
ada di desa.”
B. Badan Usaha Milik Desa Maju Bersama Desa Bata
Badan usaha milik desa (BUMDes) Maju Bersama di desa bata
memiliki struktrur pengelolaan kepengurusan yang sesuai dengan Pasal 3
Peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor Tahun 2012 tentang
Organisasi pengelolaan BUMDes terpisah dari organisasi pemerintahan
desa.
6
7

Pasal 4
Ayat (1) “Organisasi pengelola BUMDes sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3, terdiri atas Penasehat atau komisaris.”
Ayat (2) “ Penasehat komisaris sebagaimana di maksud ayat (1)
dijabat oleh Kepala Desa.”
Berikut struktur pengelolaan organisasi BUMDes Maju Bersama Desa
Bata :

Ketua Umum
BAHRANI, S.Sos

Ketua
Sri Mahriati, A.Md, Kap

Sekretaris Bandahara
Suriyansyah Hasan Basri

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor 3 Pasal 10


Tentang Jenis Usaha di Desa Bata juga terdapat beberapa usaha yang
dikelola oleh badan usaha desa (BUMDes), yaitu:
1. Simpan Pinjam (UEDSP)
Badan Usaha Desa Simpan Pinjam (UEDSP) adalah salah satu
bentuk usaha yang dapat didirikan oleh Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) di Desa Bata. Badan usaha desa simpan pinjam merupakan
unit usaha di bawah BUMDes yang berfokus pada kegiatan simpan
pinjam di tingkat desa. Tujuan dari UEDSP adalah untuk memberikan
akses keuangan kepada masyarakat desa, terutama dalam hal
pemberian pinjaman dan penerimaan simpanan. Akan tetapi saat ini
badan usaha simpan pinjam di Desa Bata tidak aktif lagi dari 15 Juni
2019 sampai saat ini, hal ini sebabkan lurannya tidak berjalan lagi.
8

2. Sanda Kabun Karet


Badan Usaha Desa Sanda Kabun Karet di Desa Bata adalah sebuah
lembaga usaha desa yang berfokus pada pengolahan dan pemasaran
produk karet. BUMDes Sanda Kabun Karet didirikan dengan tujuan
untuk memperkuat perekonomian desa, meningkatkan Pendapatan
Asli Desa (PADesa), dan memberdayakan masyarakat desa melalui
pengembangan usaha ekonomi kerakyatan.
BUMDes Sanda Kabun Karet berperan sebagai lembaga sosial dan
komersial. Sebagai lembaga sosial, BUMDes ini berpihak kepada
kepentingan masyarakat desa dengan memberikan pelayanan sosial.
Sedangkan sebagai lembaga komersial, BUMDes ini bertujuan
mencari keuntungan melalui penawaran sumber daya lokal berupa
produk karet ke pasar.
Dalam menjalankan usahanya, BUMDes Sanda Kabun Karet di
Desa Bata mengedepankan prinsip efisiensi dan efektivitas. Bentuk
BUMDes dapat bervariasi di setiap desa di Indonesia, sesuai dengan
karakteristik lokal, potensi, dan sumber daya yang dimiliki oleh
masing-masing desa.
Dengan adanya BUMDes Sanda Kabun Karet, diharapkan
masyarakat desa dapat meningkatkan ekonomi mereka melalui
pengembangan usaha karet. BUMDes ini juga merupakan bagian dari
program pembangunan desa yang bertujuan untuk mengentaskan
kemiskinan melalui pengembangan usaha ekonomi kerakyatan.
3. Depot Isi Ulang Air Galon
Depot Isi Ulang Air Galon adalah unit usaha yang dimiliki di Desa
Bata dan dioperasikan oleh desa untuk menyediakan layanan
pengisian ulang air minum dalam galon. Dalam menjalankan
usahanya.
BUMDes Depot Isi Ulang Air Galon aktif pada 26 November
2020, bertujuan untuk memberikan pelayanan air minum yang
berkualitas kepada masyarakat desa. Usaha ini juga dapat menjadi
sumber pendapatan bagi desa dan masyarakat setempat, serta
9

memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi pengelola dan


masyarakat desa.

4. Sewa Tenda Sarubung


Sewa Tenda Sarubung adalah salah satu layanan yang disediakan
oleh Bumdes Sewa Tenda Sarubung di desa Bata. Tenda Sarubung
adalah tenda khas suku Banjar yang biasa digunakan untuk acara adat
atau upacara tradisional. Tenda ini memiliki bentuk unik dengan atap
yang melengkung ke atas.
Dengan menyediakan jasa sewa tenda dan peralatan acara, Bumdes
Sewa Tenda Sarubung di Desa Bata dapat membantu masyarakat
dalam menyelenggarakan berbagai acara seperti pernikahan, khitanan,
sunatan, dan acara lainnya. Selain itu, usaha ini juga dapat
memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa setempat dengan
memberikan kesempatan untuk bekerja sebagai karyawan atau mitra
usaha.

C. Dana Anggaran Badan Usaha Milik Desa Maju Bersama Desa Bata
Pasal 11 Tentang “Modal Bumdes berasal dari : e. Kerja Sama dengan
pihak lain.”
Anggaran awal badan usaha desa di Desa Bata berasal dari anggaran
sektor swasta yaitu CSR Adaro Balangan.
Sesuai informasi dan data yang saya dapatkan saat melakukan
wawancara ke kantor Desa Bata. Menurut Sri Mahriati, A.Md, Kap selaku
ketua bumdes menyampaikan penyertaan modal pada awal tahun 2017
berasal dari CSR Adaro Balangan sebesar 25.000.000 yang dimana pada
saat itu satu badan usaha yaitu, Simpan Pinjam (UEDSP). Kemudian pada
tahun 2019, desa Bata mendapatkan stimula hadiah lomba ide bisnis dari
Pt Adraro Indonesia sebesar 125.000.000 untuk kegiatan usaha sanda
kabun karet.
Sesuai peraturan Bupati Balangan Nomor 52 Tahun 2018 tentang tata
cara pembagian dan penetapakan besaran dana desa setiap desa pada tahun
anggran 2019. Desa Bata Kecamatan Juai mendapat dana desa sebesar
10

739.829.000 dengan tahap I sebesar 147.965.800, tahap II sebesar


295.931.600 dan tahap ke III sebesar 295.931.600.
Yang mana pada tahun 2020, Kepala Desa Bahrani, S.Sos menyatakan
akan membangun badan usaha Depot Isi Ulang Air Galon untuk Desa Bata
dengan anggaran sebesar kurang lebih 30.435.000.
Dengan Rincian :
No Keperluan Banya Satuan Harga
k
1 Instalasi + Tandon Air 22.000.000
2 Pembangunan Meteran 6.000.000
Listrik
3 Galon 50 35.000 1.750.000
4 Tutup Galon 100 1.000 100.000
pcs
5 Tisu Galon 9 psc 9.000 72.000
6 Renovasi Bangunan 6.0000.000
Jumlah 30.435.000
Tabel tersebut adalah rincian dengan perkiraan kasar pada saat kebutuhan,
data anggaran tersebut sebelum pembangunan bisa saja berbeda dengan
setelah dibangun, namun saya hanya mendapatkan data tersebut.
D. Analisis Data Lapangan Bumdes Maju Bersama Desa Bata
Teori George C. Edward, Edward III (dalam Subarsono, 2011: 90-92)
berpandangan bahwa implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat
variabel, yaitu:
1. Komunikasi, yaitu keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan
agar implementor mengetahui apa yang harus dilakukan, dimana yang
menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransmisikan kepada
kelompok sasaran (target group), sehingga akan mengurangi distorsi
implementasi.
2. Sumberdaya, meskipun isi kebijakan telah dikomunikasikan secara
jelas dan konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan
sumberdaya untuk melaksanakan, maka implementasi tidak akan
11

berjalan efektif. Sumber daya tersebut dapat berwujud sumber daya


manusia, misalnya kompetensi implementor dan sumber daya
finansial.
3. Disposisi, adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh
implementor, seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. Apabila
implementor memiliki disposisi yang baik, maka implementor tersebut
dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan
oleh pembuat kebijakan. Ketika implementor memiliki sikap atau
perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses
implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif.
4. Struktur Birokrasi, Struktur organisasi yang bertugas
mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap implementasi kebijakan. Aspek dari struktur organisasi
adalah Standard Operating Procedure (SOP) dan fragmentasi. Struktur
organisasi yang terlalu panjang akan cenderung melemahkan
pengawasan dan menimbulkan red-tape, yakni prosedur birokrasi yang
rumit dan kompleks, yang menjadikan aktivitas organisasi tidak
fleksibel.
Kemudian berikut beberapa analisis data lapangan badan usaha desa yang
ada di desa Bata
1. Komunikasi: Komunikasi yang efektif sangat penting dalam
implementasi kebijakan. Dalam konteks usaha Bumdes di Desa Bata,
komunikasi yang baik antara pengelola Bumdes dengan anggota dan
masyarakat dapat membantu dalam menyampaikan informasi tentang
layanan yang disediakan, persyaratan pinjaman, harga produk, dan
lain sebagainya. Komunikasi yang jelas dan terbuka juga dapat
membangun kepercayaan dan partisipasi aktif dari anggota dan
masyarakat.
2. Sumber Daya: Sumber daya yang mencakup aspek finansial, manusia,
dan teknologi juga penting dalam implementasi kebijakan usaha
Bumdes. Usaha Simpan Pinjam, Sanda Kabun Karet, Depot isi ulang
air galon, dan Sewa Tenda sarubung di Desa Bata memerlukan sumber
12

daya yang mampu untuk menjalankan operasionalnya. Misalnya,


untuk usaha Simpan Pinjam, sumber daya finansial yang cukup
diperlukan untuk memberikan pinjaman kepada anggota. Sumber daya
manusia yang terampil dan terlatih juga diperlukan untuk mengelola
usaha dengan baik.
3. Disposisi: Disposisi Merujuk pada watak dan karakteristik individu
atau kelompok yang terlibat dalam penerapan kebijakan. Dalam
konteks usaha Bumdes di Desa Bata, disposisi yang positif seperti
motivasi, komitmen, dan kemampuan adaptasi sangat
penting. Pengelola Bumdes perlu memiliki motivasi tinggi untuk
mengembangkan usaha dan memberikan pelayanan terbaik kepada
anggota dan masyarakat. Komitmen yang kuat juga diperlukan untuk
menjaga usaha dan mengatasi tantangan yang mungkin
muncul. Kemampuan adaptasi juga penting untuk menghadapi
perubahan lingkungan bisnis dan kebutuhan anggota.
4. Struktur: Struktur merujuk pada kerangka organisasi dan tata kelola
yang digunakan dalam implementasi kebijakan. Dalam konteks usaha
Bumdes di Desa Bata, struktur yang baik dapat membantu dalam
mengatur dan mengelola operasional usaha dengan efisien. Struktur
yang jelas dan terorganisir dapat memudahkan pengambilan
keputusan, alokasi sumber daya, dan koordinasi antara berbagai
bagian usaha.
E. Perbandingan Bumdes Maju Bersama Desa Bata Dengan Bumdes
Sido Mapan Desa Kandangtepus
Badan usaha milik desa (BUMDes) Sido Mapan yang berlokasi di Desa
Kadangtepus, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Indonesia. BUMDes Sido
Mapan bertujuan untuk mendorong pengembangan ekonomi dan
kewirausahaan masyarakat lokal. dikelolah oleh Masyarakat dan
Pemerintah Desa dalam upaya memperkuat perekonomi desa dan di
bentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa, diantara tujuan BUMDes
adalah untuk meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan pendapatan
13

asli desa dan meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan


kebutuhan masyarakat.
Perbandingan menurut saya :
1. Bumdes Maju Bersama diketuai oleh Sri Mahriati, A.Md, Kap.
Sedangkan Bumdesa Sido Mapan diketuai oleh Suyanto, S.Pd
2. Bumdes Maju Bersama terletak di Desa Bata, Kecamatan Juai,
kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Sedangkan Bumdes Sido
Mapan terletak di Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro,
Kabupaten Lumajang, Jawa Barat.
3. Bumdes Maju Bersama kurang dikelola dengan baik, berbeda dengan
Bumdes Sido Mapan yang dikelola secara baik dan profesional.
4. Bumdes Maju Bersama tidak berfungsi sebagai lembaga sosial dan
komersial, sedangkan Bumdes Sido Mapan berfungsi sebagai
lembaga sosial dan komersial.
5. Bumdes Maju Bersama memiliki empat usaha dan dari ke empat
usaha tersebut ada satu usaha yang tidak aktif karena lurannya tidak
jalan, sedangkan Bumdes Sido Mapan memiliki tiga usaha yang
dikelola.
6. Bumdes Maju Bersama memiliki usaha Simpan Pinjam, Sanda Kabun
Karet, Depot Isi Ulang Air Galon dan Swa Tenda Sarubung.
Sedangkan Bumdes Sido Maju Mapan memiliki usaha Bata Merah,
Pertanian dan usaha Simpan Pimpan Pinjam
7. Bumdes Maju Bersama memiliki ragam usaha, termasuk layanan
keuangan (simpan pinjam), pertanian (sanda kabun karet), distribusi
(depot isi ulang air galon), dan layanan sewa (sewa tanda sarubung).
Sedangkan Bumdes Sido Mapan juga memiliki usaha yang beragam,
termasuk manufaktur (batu merah), pertanian, dan layanan keuangan
(simpan pinjam).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama di Desa Bata,
Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan memiliki struktur pengelolaan
yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. BUMDes ini memiliki
beberapa usaha yang beragam, seperti Simpan Pinjam, Sanda Kabun
Karet, Depot Isi Ulang Air Galon, dan Sewa Tenda Sarubung. Meskipun
memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi desa dan meningkatkan
Pendapatan Asli Desa (PADesa), terdapat beberapa tantangan, seperti
beberapa usaha yang tidak aktif.
Selain itu, analisis data lapangan mengacu pada teori George C.
Edward III, yang menyatakan bahwa implementasi kebijakan dipengaruhi
oleh komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Oleh
karena itu, komunikasi yang baik, sumber daya yang memadai, disposisi
yang positif, dan struktur organisasi yang efisien sangat penting dalam
menjalankan BUMDes Maju Bersama.
Perbandingan dengan BUMDes Sido Mapan di Desa Kandangtepus,
Jawa Timur, menunjukkan perbedaan dalam pengelolaan, fungsi, dan jenis
usaha yang dimiliki oleh kedua BUMDes. BUMDes Sido Mapan tampak
lebih profesional dalam pengelolaannya dan memiliki beragam usaha yang
juga berfungsi sebagai lembaga sosial dan komersial.
Namun, BUMDes Maju Bersama dan BUMDes Sido Mapan masing-
masing memiliki karakteristik dan tantangan yang unik tergantung pada
lingkungan dan potensi desa mereka. Dalam pengembangan dan
manajemen BUMDes, penting untuk mempertimbangkan berbagai aspek,
termasuk komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur organisasi,
guna mencapai tujuan perekonomian desa dan kesejahteraan masyarakat
yang diinginkan.

14
15

B. Saran
Penulis sangat memahami bahwa makalah ini masih memiliki banyak
sekali kekurangan untuk diperbaiki dan bersumber dari data yang terbatas.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
agar meningkatkan kualitas dalam pembuatan makalah selanjutnya agar
tersusun makalah yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundang-undangan

 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;


 Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
 Peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Pedoman Umum Pembentukan Badan Usaha Milik Desa.
 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
 Peraturan Bupati Balangan Nomor 52 Tahun 2018 tentang tata cara
pembagian dan penetapakan besaran dana desa setiap desa pada tahun
anggran 2019.

Buku/Jurnal

Fatrullah “ Wawancara Definisi Bumdes”

Subekti, Mening, Muslih Faozanudin, and Ali Rokhman. "Pengaruh komunikasi,


sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi terhadap efektifitas
implementasi program bantuan operasional sekolah pada satuan
pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tambak." The Indonesian
Journal of Public Administration (IJPA) 3.2 (2017): 58-71.

RAMADANA, Coristya Berlian. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa


(BUMDES) sebagai Penguatan Ekonomi Desa. 2013. PhD Thesis.
Brawijaya University.

RATNAWATI, RATNAWATI. ANALISIS KONDISI BADAN USAHA MILIK


DESA (BUMDES) DI KECAMATAN JUAI KABUPATEN BALANGAN.
Diss. STIE Indonesia Banjarmasin, 2020.

Rizal, Muhammad. "Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021


tentang Rencana Program Kerja Badan Usaha Milik Desa di Desa Bata,
Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan."

Halaman Web

https://peraturan.bpk.go.id/Details/17256/perda-kab-balangan-no-3-tahun-2012

16
17

https://www.bumdes.com/blog/tujuan-bumdes-menurut-para-ahli-dan-undang-
undang

https://unnes.ac.id/menumbuhkembangkan-rural-entrepreneurship-melalui-badan-
usaha-milik-desa/

http://eprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1143/

Anda mungkin juga menyukai