Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Derizki Ayuni 222010068
Rina Karlina 222010057
M.Farhan Rasyidin 222010091
Ibnu sena 222010083
Erin Nur komariah 222010059
Rismawati 222010082
UNIVERSITAS PASUNDAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ADMINISTRASI PUBLIK
2023
ABSTRAK
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan
Desa Alamendah Ditetapkan sebagai Desa Wisata melalui Keputusan Bupati Bandung
No. 556.42/kep.71-Dispopar/2011 pada tanggal 2 Februari 2011. Pada masa awal berdiri,
Desa Wisata Alamendah (Dawala) belum memiliki produk dan paket wisata yang dapat
ditawarkan pada calon wisatawan. Pada periode pertama, Dawala hanya sedikit menerima
kunjungan wisatawan. Pada awal tahun 2019, tim pengelola Dawala mulai berfokus pada
pengembangan Inovasi Produk dan Paket Wisata dengan memanfaatkan potensi yang ada
di desa.
Makalah ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif
yang digambarkan dengan kata-kata tertulis dan lisan serta menggunakan pendekatan
fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. Data diperoleh dari hasil dokumen-
dokumen Desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), observasi, studi dokumentasi serta
wawancara dengan Pemerintah Desa dan Pengurus BUMDes Alamendah. Sumber data
i
yang digunakan adalah Data Primer dan Data Sekunder. Teknik analisis data yang
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa dalam upaya pengelolaan BUMDes Alamendah
bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) guna peningkatan kehidupan
masyarakat melalui pengembangan usaha dan ekonomi masyarakat sudah baik. Hal ini
terlihat bahwa aset yang dimiliki BUMDes Alamendah mengalami peningkatan disetiap
tahunnya. Selain itu, BUMDes Alamendah juga berperan dalam meningkatkan semangat
masyarakat untuk dapat kreatif dan inovatif dalam berwirausaha. Hanya saja masih
terdapat kendala dalam proses operasional BUMDes Alamendah yaitu limbah sampah
yang menumpuk. Hal ini dikarenakan pengelola BUMDes Alamendah masih belum
memiliki sumber daya manusia yang ahli dibidang pengelolaan daur ulang sampah.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
kabupaten bandung Makalah ini merupakan tugas untuk melengkapi mata kuliah
Oleh karna itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang tak
makalah ini. Dan tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen
pengampu yakni bapak Aswin S.sos,M.AP yang telah senantiasa membagikan ilmu
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat kepada semua pihak. Tidak ada
ilmu yang memiliki kebenaran mutlak, tidak ada kekuatan dan kesempurnaan semuanya
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK………………………………………………………….…………....…….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….….….........iii
DAFTAR ISI………………………………………………………….……...….…….iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...…….………..1
2.4 Bumdes…………………………………………………………...………...24
iv
3.1.1 Waktu Dan Lokasi…………………………………………………………26
4.2 Pembahasan……………………………………………………………………...33
v
BAB V PENUTUP………………………………………….....................................45
5.1 Kesimpulan…………………………………………………….…………45
5.2 Saran………………………………………………………….…………..45
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….………..46
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha desa yang
dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian
desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. BUMDes merupakan pilar
kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan
1. Pendirian BUMDes dilandasi oleh UU No. 32 tahun 2004 jo. UU No. 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa serta PP No. 72
tahun 2005 tentang Desa. Dalam UU No. 32 tahun 2004 juncto UU No. 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 213 ayat (1) disebutkan bahwa, “Desa dapat
mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa”.
2. Dalam pasal 1.Badan Usaha Milik Desa, BUMDes diartikan sebagaimana yang
berbunyi: Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah usaha
desa yang dibentuk/ didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan
3. Pendirian BUMDes juga didasari oleh UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa
dalam Pasal 87 ayat (1) yang berbunyi, “Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa
1
yang disebut BUMDes,” dan ayat (2) yang berbunyi, “BUMDesa dikelola dengan
semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan,” dan ayat (3) yang berbunyi, “BUMDesa
dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi dan atau pelayanan umum sesuai dengan
dan lebih diuntungkan, maka diperlukan arus balik dalam pemerataan sumber daya alam
dan kebijakan.
Pembangunan desa saat ini merupakan poros kemandirian yang dapat membuat
pemerintah desa untuk mengelola daerahnya secara mandiri, salah satunya adalah melalui
lembaga ekonomi yang berada ditingkat desa yakni Badan Usaha Milik Desa yang
pengelola atau pengurus BUMDES. Tiga fokus utama dalam strategi BUMDES adalah
ekonomi, efektivitas, efisiensi. Ekonomi berfokus pada biaya yang paling efektif
memperoleh sumber daya (manusia, material, mesin dan uang). BUMDES adalah badan
hukum yang didirikan oleh desa dan/atau bersama desa-desa guna mengelola usaha,
2
memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas, menyediakan jasa
Efisiensi berfokus pada penggunaan sumber daya terbaik otensi lokal adalah
kekayaan alam, budaya, dan SDM pada suatu daerah potensi alam disuatu daerah
tergantung pada kondisi geografisnya iklim dan bentang alam daerah tersebut Kondisi
alam yang berbeda tersebut menyebabkan perbedaan dan ciri khas potensi lokal setiap
wilayah. kekhasan bentang alam, perilaku dan budaya masyarakat setempat, dan
adalah usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola
oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.sementara, dalam No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah, didirikan antara lain dalam rangka peningkatan Pendapatan
Asli Desa (PaDesa). Jika pendapatan asli desa dapat diperoleh dari BUMDes, maka
kondisi itu akan mendorong setiap pemerintah desa untuk mendirikan badan usaha ini.
Sebagai salah satu lembaga ekonomi yang beroperasi di perdesaan, BUMDes harus
memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi lainnya. Hal ini dimaksudkan agar
keberadaan dan kinerja BUMDes dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
3
peningkatan kesejahteraan warga desa. Disamping itu agar tidak berkembang sistem
BUMDes dalam pendiriannya bertujuan untuk peningkatan badan usaha milik desa
Menurut ketua BUMDES desa Alam Endah bapak Wediansyah mengakatakan pada
saat ini desa Alam Endah telah memiliki 3 BUMDES yaitu pasar wisata yang
memanfaatkan SDM di desa ini, PAM semacam jasa air bersih dan tempat wisata yang
berkolaborasi dengan masyarakat dan pihak swasta. Kondisi Internal Kondisi Sumber
Daya Manusia meskipun dengan kondisi SDM yang apa adanya tapi dengan semangat
yang menggebu-gebu untuk membangun desa yang tertanam dalam diri pengurus
BUMDes kami sampai sejauh ini masih bisa mengatasi berbagai permasalahan yang
menghampiri kami,namun kami juga mempunyai tekad untuk memperbaiki SDM kami
yaitu dengan mengikuti dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah setempat melalui dinas-dinas dan juga yang
maupun oleh pihak perusahaan yang membantu dan menolong kami untuk meningkatkan
kualitas sdm yang kami miliki. Adapun uraian Perkembangan Usaha BUMDes dan Unit
4
Uraian Perkembangan Desa Wiasata
usaha dalam bidang pengelolaan desa wisata mengalami peningkatan baik dari segi
pendapatan maupun akselerasi yang berujung dengan meningkatnya pendapatan asli desa
yang diberikan dari sektor usaha pengelolaan desa wisata, juga berencana kedepannya
akan menjadikan desa ini sebagai desanya para wisatawan yang berkunjung ke Desa
kami. Yaitu dengan menjadikan desa wisata dan souvenir dan tempat belanja oleh-oleh
khas daerah kami yang memiliki potensi UMKM yang cukup mumpuni dengan berbagai
Alamendah ?
masyarakat?
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Administrasi telah ada sejak zaman dahulu kala, yaitu sejak adanya dua orang manusia
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka sepakati. Sejak adanya peradaban
manusia (nabi-nabi dan nenek moyang kita), sudah berkumpul, bekerja bersama-sama
saat itu, maka sejak itu sudah ada manusia yang menjalankan administrasi. Administrasi
sebagai ilmu pengetahuan (science), baru berkembang sejak akhir abad yang lalu (abad
XIX), tetapi administrasi sebagai suatu seni (art) atau administrasi dalam praktek, timbul
administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru, karena baru timbul
membawa prinsip-prinsip yang universal, akan tetapi dalam prakteknya harus disesuaikan
6
disiplin ilmiah yang berdiri sendiri. Adanya tuntutan akan pemenuhan kebutuhan
manusia yang semakin meningkat dan kompleks, serta sulit dipenuhi secara individual,
dewasa ini. Hal ini mendorong manusia melakukan kerjasama, baik secara individual,
maupun secara organisasi. Itu sebabnya dikatakan bahwa dunia modern adalah dunianya
kerjasama, sebab tanpa kerjasama, t iap individu, organisasi, bahkan negara dan
pemerintahan, tidak akan dapat survive. Meskipun aktivitas kerjasama sudah ada sejak
adanya peradaban manusia, namun pada zaman sekarang ini bentuk kerjasama tersebut
yang sempit sebagai aktivitas aktivitas kantor, urusan surat-menyurat yang sering
disebut dengan tata usaha. Tetapi pada kajian ilmiah menunjukkan bahwa administrasi
memiliki cakupan arti yang luas, yaitu sebagai proses, sebagai fungsi dan sebagai
institusi dari tiap kegiatan kerjasama. Secara definitif juga dengan tegas dinyatakan
bahwa administrasi adalah organisasi dan manajemen dari setiap kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Demikian pula dalam penyelenggaraan suatu
negara dan pemerintahan, tentu saja diperlukan suatu sistem administrasi yang sangat
7
Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang
demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan
pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari
pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau administrasi negara. Sebagai ilmu,
administrasi negara
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atas sekelompok orang dengan landasan faktor
material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi
kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian
kegiatan, karena itu ia merupakan proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara
karena itu dapat ditetapkan standar yang baik dalam hal waktu yang diperlukan maupun
mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pelayanan, agar supaya hasil akhir memuaskan
8
pada pihak-pihak yang mendapatkan layanan. Menurut Fitzsimmons dalam Inu Kencana
(2003) mengatakan bahwa “customer satisfaction with service quality can be defined
perception of received with expectation of service desired” (maksudnya rasa puas orang
pandangan antara pelayanan yang diterima dengan harapan pelayanan yang diharapkan).
Jada dalam pelayanan pemerintah, rasa puas masyarakat terpenuhi bila apa yang
diberikan oleh pemerintah kepada mereka sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Ketika masyarakat menghendaki pembuatan kartu tanda penduduk, izin mengemudi, izin
mendirikan bangunan, dan lain-lain dikerjakan dalam kurun waktu yang singkat, dengan
biaya relatif murah serta mutu yang yang baik. Jadi, bila yang mereka terima adalah
pembuatannya dikerjakan berlarut-larut, biaya yang dikeluarkan cukup tinggi dan tidak
transparan, serta kemudian mutu surat izin tersebut buruk, tidak bisa dibaca, salah tanggal
dan nama, atau keliru lokasi, maka masyarakat tidak puas, jadi, yang namanya pelayanan
a. Biayanya relatif harus lebih rendah, b. Waktu untuk mengerjakan relatif cepat, dan c.
Mutu yang diberikan relatif lebih bagus. 2. Pelayanan Publik Pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan / atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang- undang untuk
9
kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk
pelayanan publik akan berakibat rusaknya tatanan hukum dan aturan yang menjadi
prasyarat bagi suatu kedaulatan negara. Peraturan dan keteraturan (rule and order)
menjadi modal dasar bagi terbangunnya demokrasi dan keadilan dalam masyarakat.
Dalam hal ini, yang dimaksud penyelenggara pelayanan publik adalah instansi
negara, misalnya; sekretariat dewan (setwan), sekretariat negara (setneg), dan sebagainya;
e. Badan usaha milik negara (BUMN); f. Badan hukum milik negara (BHMN); g. Badan
usaha milik daerah (BUMD) h. Instansi pemerintah lainnya, baik pusat maupun daerah
untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari pemerintah karena masyarakat telah
memberikan dananya dalam bentuk pembayaran pajak, retribusi, dan berbagai pungutan
10
lainnya. Namun demikian, meskipun kewajiban pemberian pelayanan publik terletak
pada pemerintah, pelayanan publik juga dapat diberikan oleh pihak swasta dan pihak
ketiga, yaitu organisasi nonprofit, relawan, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Jika
penyelenggaraan publik tertentu diserahkan kepada swasta atau pihak ketiga, maka yang
kepastian hukum, dan lingkungan yang kondusif. Dalam memberikan pelayanan publik,
a. Transparansi, yaitu pemberian pelayanan publik harus bersifat terbuka, mudah dan
dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta
mudah dimengerti.
c. Kondisional, yaitu pemberiayan pelayan publik harus sesuai dengan kondisi dan
kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip
11
e. Tidak diskriminatif (kesamaan hak), yaitu pemberian pelayanan publik t idak boleh
bersifat diskriminatif, dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender,
f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pemberi dan penerima pelayanan publik harus
belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. b. Kejelasan, (a) persyaratan teknis dan
pelayanan publik dan tata cara pembayaran. c. Kepastian waktu, yaitu pelaksanaan
pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. d.
Akurasi, yaitu produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah. e.
Keamanan, yaitu proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan
sarana dan prasarana, yaitu tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan
12
pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi
dan informatika (telematika) h. Kemudahan akses, yaitu tempat dan lokasi serta sarana
pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan
yaitu pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan, santun, ramah, serta memberikan
pelayanan dengan ikhlas. Kenyamanan, yaitu lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,
disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat
serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk
berbunyi bahwa “standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai
kewajiban dan janji Penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur” Selanjutnya Permen PAN dan
Standar pelayanan yang mudah dimengerti, mudah diikuti, mudah dilaksanakan, mudah
diukur, dengan prosedur yang jelas dan biaya terjangkau bagi masyarakat maupun
13
penetapan biaya pelayanan yang terjangkau, c. Partisipatif. Penyusunan standar
pelayanan dengan melibatkan masyarakat dan pihak terkait untuk membahas bersama dan
mendapatkan keselarasan atas dasar komitmen atau hasil kesepakatan, d. Akuntabel. Hal-
hal yang diatur dalam standar pelayanan harus dapat dilaksanakan dan
dengan mudah diakses dan diketahui oleh seluruh masyarakat, g. Keadilan. Standar
pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan dapat menjangkau semua
masyarakat yang berbeda status ekonomi, jarak lokasi geografis, dan perbedaan
kapabilitas fisik dan mental. Menurut Dwiyanto (2011) bahwa penetapan standar
pelayanan menjadi isu yang sangat penting dalam pengembangan sistem pelayanan
publik di Negara Kesatuan. Standar pelayanan dapat mengatur aspek input, proses, dan
output pelayanan. Input pelayanan penting untuk distandarisasi mengingat kuantitas dan
kualitas dari input pelayanan yang berbeda antara daerah menyebabkan sering terjadinya
berbeda dalam membiayai pelayanan pendidikan dan kesehatan membuat input dari
sistem pendidikan dan kesehatan berbeda antara daerah. Selanjutnya Dwiyanto (2011)
mengemukakan bahwa standar proses pelayanan juga penting untuk diatur, namun
pengaturannya harus dilakukakan secara hati-hati agar standar proses pelayanan tidak
14
Proses penyelenggaraan layanan harus memenuhi prinsip-prinsip tata pemerintahan yang
baik. Standar proses perlu perlu dirumuskan untuk menjamin pelayanan publik di daerah
pengguna layanan mengenai persyaratan, prosedur, biaya, dan waktu yang diperlukan
untuk mendapatkan pelayanan, termasuk yang harus ada dalam standar transparansi
untuk mengadu dan memprotes ketika mereka merasa diperlakukan secara tidak wajar
oleh penyelenggara layanan. Standar juga harus mengatur secara proporsioanl hak dan
Umum Pelayanan umum kepada masyarakat akan dapat berjalan sebagaimana yang
secara berhasil guna dan berdaya guna. Menurut Moenir (2010) mengemukakan bahwa
dalam pelayanan umum terdapat beberapa faktor pendukung yang penting, diantaranya;
a. Faktor kesadaran para pejabat serta petugas yang berkecimpung dalam pelayanan
umum; b. Faktor aturan yang menjadi landasan kerja pelayanan; faktor organisasi yang
pelayanan; c. Faktor pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum; faktor
keterampilan petugas, dan d. Faktor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan. Keenam
faktor itu masing-masing mempunyai peranan yang berbeda tetapi saling memengaruhi
15
dan secara bersama-sama akan mewujudkan pelaksanaan pelayanan secara optimal baik
berupa pelayan verbal, pelayanan tulisan atau pelayanan dalam bentuk gerakan/tindakan
dengan atau tanpa tulisan. Menurut Parasuraman, dkk dalam Fandy Tjiptono (1997)
mengidentifikasi lima dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas jasa; a. Bukti
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu
keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, resiko atau keragu-
baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan 5. Konsep Dasar
pemerintahan tidak hanya sekedar mencapai tujuan efisiensi, tetapi juga terkait dengan
Sangkala (2012) mengemukakan bahwa paling tidak terdapat empat prinsip dasar yang
termuat dalam sebuah charter yaitu kualitas, pilihan, standar, dan nilai, namun dalam
16
perkembangannya mengalami penambahan. Prinsip dasar yang termaktub didalam citizen
charter pada dasarnya memuat adanya pengakuan hak-hak publik atas pelayanan yang
harus diterima, karena mereka telah membayar atau melaksanakan kewajibannya melalui
pajak, baik langsung maupun tidak langsung. Karena itu, keseluruhan layanan yang
diberikan harus dalam keadaan berkualitas tinggi, responsif terhadap kebutuhan warga,
serta tersedia dengan biaya yang rasional. Lebih lanjut prinsip dasar tersebut mencakup;
a. Terdapat standar yang jelas, artinya setting dan monitoring diungkapkan secara
eksplisit bagi pengguna sesuai dengan apa yang mereka harapkan, b. Informasinya jelas
dan terbuka, artinya isi dari informasi yang diberikan harus akurat, tersedia setiap saat
artinya informasi yang diberikan sama bagi setiap pengguna, d. Tidak memihak, artinya
artinya pelayanan yang diberikan baik kuantitas maupun mutunya berkelanjutan atau
tetap konsisten, f. Teratur, artinya mekanisme pelaksanaan pelayanan diberikan runut dan
jelas, g. Pilihan, artinya pemerintah membuka peluang bagi pihak ketiga untuk
dilaksanakan secara regular dan sistematis dengan para pengguna. Pandangan pengguna
layanan dan prioritasnya harus dapat dijadikan sebagai patokan, standar yang diterapkan
dalam pelayanan publik, i. Sopan dan penolong, artinya sopan dan suka membantu
memberi pelayanan kepada pengguna merupakan ciri para pegawai yang bertugas
17
memberikan pelayanan. Layanan yang diberikan harus adil bagi siapa saja yang
memerlukan pelayanan serta dalam suasana kondisi yang menyenangkan semua pihak, j.
artinya pelayanan mesti yang diberikan harus didasarkan atas standar dan target yang
dapat diukur kinerjanya. Hasil pengukuran tersebut dapat menjadi sumber perbaikan agar
Konsep Organisasi
individu-individu yang bekerja kearah tujuan yang bersifat umum dan hubungan
pembagian tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang bersifat umum. Unsure-unsur yang
18
c. Organisasi sebagai Birokrasi Birokrasi adalah satu bentuk ideal organisasi yang
mempunyai ciri-ciri seperti yang dirumuskan oleh seorang pakar sosiologi Jerman,Max
Weber. Menurut Max Weber, birokrasi merupakan kemungkinan bentuk yang paling baik
untuk suatu organisasi, walaupun banyak orang yang berpendapat bahwa konsep suatu
birokrasi sering dianggap sebuah kata atau ucapan remeh (disparaging remark).
terbuka sebenarnya merupakan satu kelompok baru dalam ajaran studi organisasi, serta
menghasilkan sejumlah hal-hal yang inovatifserta penenitian penelitian yang penuh arti.
1. Organisasi sebagai sistem terbuka ditandai dengan ciri-ciri dimana terjadi transformasi
/ perubahan sumber input menjadi produk output dan pemeliharaan sumber daya manusia.
Sebagai sitem terbuka organisasi mentransformasikan sumber daya manusia dan sumber-
sumber material lain, kemudian yang diterima sebagai input dari lingkungan untuk
2. Konsep Organisasi a. Definisi dan Hakikat Organisasi Ada definisi tentang organisai,
antara lain :
individu-individu yang bekerja kearah tujuan yang bersifat umum dan hubungan
19
kerjasamanya telah diatur sesuai dengan struktur yang telah ditentukan.
pembagian tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang bersifat umum. Unsure-unsur yang
3) Organisasi sebagai birokrasi Birokrasi adalah satu bentuk ideal organisasi yang
mempunyai ciri-ciri seperti yang dirumuskan oleh seorang pakar sosiologi Jerman, Max
Weber. Menurut Max Weber, birokrasi merupakan kemungkinan bentuk yang paling baik
untuk suatu organisasi, walaupun banyak orang yang berpendapat bahwa konsep suatu
Organisasi sebagai sistem terbuka Pandangan tentang organisasi sebagai system terbuka
sebenarnya merupakan satu kelompok baru dalam ajaran studi organisasi, serta
menghasilkan sejumlah hal-hal yang inovatif serta penenitian-penelitian yang penuh arti.
Organisasi sebagai sistem terbuka ditandai dengan ciri-ciri dimana terjadi transformasi /
perubahan sumber input menjadi produk output dan pemeliharaan sumber daya manusia.
Sebagai sitem terbuka organisasi mentransformasikan sumber daya manusia dan sumber
sumber material lain, kemudian yang diterima sebagai input dari lingkungan untuk
20
dikembalikan kelingkungan menjadi konsumsi.
menyebabkan pula pengaruh organisasi terhadap sumber daya manusia sebagai anggota
organisasi, sehingga mendorong anggota organisasi tersebut aktif terlibat dalam proses
perubahan sosial.
Desa
Desa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, desa (kata benda) adalah kesatuan wilayah
yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintah sendiri
(dikepalai oleh seorang Kepala Desa) atau kelompok rumah diluar kota yang merupakan
kesatuan.
1,Desa atau perdesaan berasal dari bahasa Sansekerta secara denotatif desa berarti
organisasi yang mandiri atau suatu kawasan permukiman yang mengatur dirinya sendiri,
sedangkan secara konotatif mengandung arti sebagai wilayah jajahan, dalam arti
keberadaan desa tidak terlepas dari organisasi yang lebih tinggi yakni negara, baik pada
21
faktor alamiah maupun sosial seperti fisiografis, sosial ekonomi, politik dan budaya yang
saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-
daerah lain.
3 Dalam Permendagri nomor 113 tahun 2014 dijelaskan desa merupakan kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang mengatur dan
masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
4 Desa memiliki kepentingan politik, ekonomi, social, keamanan, dan memiliki susunan
pengurus yang dipilih bersama serta memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu dan berhak
pendekatan pembangunan dilakukan melalui dua konsep yaitu desa membangun dan
digunakan untuk penyusunan prioritas penggunaan dana desa. untuk mengetahui tipologi
desanya pemerintah harus menggunakan data indeks desa membangun (IDM) yang
22
Indeks desa membangun disusun dengan landasan bahwa pembangunan merupakan
proses akumulasi dari dimensi social, ekonomi, dan deimensi ekologi. Ketiganya menjadi
mata rantai yang saling memperkuat yang mampu menjalin keberlanjutan pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat desa. Berdasarkan permendes PDTT nomor 2 tahun 2016
tentang indeks dea membangun (IDM) status kemajuan dan kemandirian desa yang
a. Desa Mandiri atau disebut desa Sembada adalah desa maju yang memiliki kemampuan
ekonomi, dan ketahanan ekologi yang berkelanjutan. b. Desa Maju atau desa Pra-sembada
adalah desa yang memiliki potensi sumber daya social, ekonomi dan ekologi, serta
hidup manusia, dan penanggulangan kemiskinan. c. Desa Berkembang atau disebut desa
Madya adalah desa potensial menjadi desa maju, yang memiliki sumber daya social
ekonomi, dan ekologi tetapi belum mengelolanya secara optimal untuk peningkatan
d. Desa Tertinggal atau yang disebut desa Pra-madya adalah desa yang memiliki potensi
sumberdaya social, ekonomi,dan ekologi tapi belum atau kurang mengelolanya dalm
23
yang mengalami kerentanan karena masalah bencana alam, gocangan ekonomi, dan
konflik social sehingga tidak berkemampuan mengelola potensi sumber daya social,
2.4 Bumdes
Ciwidey, namun sejak tahun 1978 Desa Alamendah memisahkan diri. Kepala desa
pertama di Desa Alamendah adalah Bapak Ohan Burhanuddin yang terpilih dari hasil
pemilihan umum. Dalam Bahasa Indonesia Alamendah artinya adalah alam yang indah.
Sejak terbentuknya desa, telah terjadi 6 kali pergantian kepala desa dan saat ini jabatan
tersebut dipangku oleh H. Awan Rukmawan yang terpilih 2 periode beturut-turut. Adapun
visi dan misi yang dimiliki oleh BUMDes Alamendah, dengan visi “Terwujudnya Desa
Alamendah yang lebih maju melalui peningkatan ekonomi dan sumber daya manusia
bidang berlandaskan Religius, Kultural dan Kearifan Lokal”. Dan untuk misinya,
3. Gaji Kepala Desa selama 6 (enam) tahun kedepan akan diberikan untuk modal
24
5. kesejahteraan masyarakat.
9. Melaksanakan amanah dari masyarakat dengan jujur, adil, dan bijaksana serta
tanggung jawab.
Selain visi dan misi ada juga kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran BUMDes
BUMDes Alamendah.
25
BAB III
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) kali survei yaitu, survei pertama pada tanggal
7 Maret 2023 dan survei kedua pada tanggal 22 Mei 2023. Berdasarkan judul penelitian,
1. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Analisis data kualitatif dalah
proses memilih, memilah dan mengorganisasikan data yang terkumpul dari catatan
yang bertujuan untuk memahami makna dan keunikan obyek yang diteliti, memahami
26
proses dan atau interaksi sosial, menggunakan analisis data yan bersifat deskriptif.
2. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe deskriptif yang dilakukan untuk mendapat
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara lansung dari hasil observasi maupun
wawancara oleh narasumber atau informan pada objek atau lokasi penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu, data yang diperoleh secara tidak lansung untuk mendukung
penulisan pada penelitian ini melalui dokumen atau catatan yang ada serta tulisan-tulisan
karya ilmiah dari berbagai media dan arsip-arsip resmi yang dapat mendukung
5. Ketua : Wediansyah
27
6. Sekretaris : Putri Meisya Hartini
28
BAB IV
Pada bab ini peneliti akan memaparkan data dan temuan yang ada di lapangan terkait
eksistensi desa wista yang ada di desa alamendah terhadap kondisi masyarakat.
Mengenai data yang ada pada bab ini merupakan hasil wawancara kami kepada kepala
direktur DUMDes Alamendah, Kepala Desa Alamendah, dan Masyarakat Alamendah.
Kami melakukan observasi dan juga dokumentasi di BUMDes tersebut. Oleh karena itu
seperlunya peneliti memaparkan temuan dari lapangan mengenai penelitian Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes).
Desa Alamendah merupakan salah satu dari 5 desa yang terletak di Kecamatan
Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa ini dikenal dengan daya tarik Wisata
Alam, Wisata Religi, dan Agrowisatanya. Luas 505,6 Ha 1.200- 1.550 mdpl 7.329
Kepala Keluarga 22.541 Jiwa 5 dusun 30 RW dan 122 RT Secara umum Desa
Alamendah merupakan desa agronomi, dimana mayoritas lahan digunakan untuk
kegiatan pertanian. Desa ini terletak di ketinggian 1.200 – 1.550 mdpl dengan suhu rata-
rata 19 – 20 ℃ dan memiliki curah hujan 2.150 mm/tahun
29
4.1.1 Hasil wawancara dengan ketua BUMDes Alamendah
Pada awalnya desa wisata dikelola oleh kelompok kelompok tertentu, namun pada
tahun 2014 dewa wisata menjadi salah satu program Badan Usaha Milik Desa
Alamendah. Namun, pada saat ini desa wisata tengah dikelola oleh tiga desa, yaitu desa
Alamendah, desa Patengan dan desa Panundaan. Selain tiga desa tersebut desa wisata
juga berkolaborasi dengan P.T Geo Dipa Energi.
Pengelolaan desa wisata tentunya sangat berpengaruh pada masyarakat, selain
pengurangan pengangguran, penmabahn dan auntuk penggunaan dan pembangunan desa,
adanya desa wisata ini juga ternyata menjadi salah satu factor penyebab penumpukan
sampah di desa wisata tidak terkontrol.
Solusi dari penumpukan sampah, ketua BUMDes sedang mengadakan program
sampah keluarga, yang dimana sampah sampah itu akan dipisahkan secara tiga kategotri.
Kategori pertama adalah sampah botol-botolan yang akan diberikan kepada para
pemulung setiap hari jumat, yang kedua yaitu sampah sisa makanan yang akan dijadikan
pupuk, dan yang ketiga yaitu sampah plastik yang harus dibakar dua hari sekali.
Selain desa wisata, BUMDes Alamendah juga memiliki dua badan usaha milik desa
yang lain, yaitu pasar wisata yang diadakan setiap hari selasa, dan PABM (Pengelolaan
Air Bersih untuk Masyarakat).
30
4.1.2 Hasil wawancara dengan kepala desa
Menurut kepala desa Alamendah bpk. H Awan Rukmawan dengan adanya bumdes
desa wisata masyarakat dengan mudah bisa mengeksplor usaha stowberry, kopi, teh,
dan sayuran lain dengan mudah. Dan tentunya keuntungan untuk masyarakat dan desa
juga tidak sedikit. Keuntungan desa wisata pertahun bisa mencapai 15M danuntuk para
pedagang perbulan menghasilkan laba kurang lebih sebesar 10 juta.
Menurut bpk. H Awan Rukmawan meskipun kondisi keuangan desa dan masyarakat
dapat dibilang stabil, masyarakat desa Alamendah masih memiliki mindset yang kurang
dalam berbisnis, karena belum mampu untuk mengekspor lebih jauh hasil dari ternak
dan berkebun. Desa Alamendah juga masih memiliki kekurangan dalam berbagai
penggunaan Teknologi untuk desa Alamendah dan desa wisata. Maka dari itu desa
Alamendah kini tengah bekerjasama dengan Telkon University dalam pengembangan
teknologi.
31
4.1.3 Hasil wawancara dengan masyarakat
32
4.2 Pembahasan
Pada bab ini peneliti akan memaparkan potensi potensi yang ada di desa wisata dan
eksistensi badan usaha milik desa terhadap kesejahteraan masyrakat di desa Alamendah
mulai dari:
Pada awalnya desa Alamendah merupakan salah satu desa yang masuk ke kecamatan
Ciwidey, namun kepala desa pertama desa Alamendah memutuskan untuk memisahkan
diri dan masuk ke kecamatan Rancabali dikarenakan Desa Alamendah merupakan salah
satu desa yang memiliki Potensi Keindahan Alam yang luar biasa. Seperti nama desa
yang diartikan Alam yang indah. Potensi alam mulai dari hutan, Sungai, Air terjun, dan
1. Kawah Putih
Kawah Putih merupakan sebuah danau yabg terbentuk akibat dari letusan gunung
patuha.sesuai dengan namanya,tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari
pencampuran unsur belerang.selain tanahnya yang berwarna putih air danau kawasan
kawah putih juga mempunyai warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai
33
Kawah Putih Bandung berada di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian
lebih dari 2.400 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara di
tempat wisata ini tentu saja dingin dengan suhu 8 derajat Celsius sampai dengan 22
derajat Celsius, oleh karena itu jangan lupa membawa jaket atau memakai pakaian yang
tebal,selain untuk dinikmati keindahannya oleh para wisatawan, Kawah Putih Bandung
juga sering kali menjadi tempat kegiatan lain, misalnya pengambilan gambar film,
34
2.Ranca Upas
Ranca Upas atau Kampung Cai Ranca Upas adalah salah satu bumi perkemahan
di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Terletak di Jalan Raya Ciwidey Patenggang KM.
11, Alam Endah, Ciwidey Kabupaten Bandung, dengan jarak sekitar 50 km dari
pusat Kota Bandung.
Memiliki luas area sekitar 215 Hektar, berada pada 1700 meter di atas permukaan laut,
dengan suhu udara sekitar 17 °C - 20 °C. Sekitar area, oleh hutan lindung dengan
beragam flora seperti Pohon Huru, Hamirug, Jamuju, Kihujan, Kitambang, Kurai,
Pasang dan Puspa. Sedangkan fauna terdiri dari beragam jenis burung,
35
selain bisa menikmati wisata alamnya kita bisa Camping bersama keluarga.
Patuha Pinus Land adalah sebuah Tempat Wisata Baru di Bandung Selatan dekat
kawasan Wisata Ciwidey yang baru saja dibuka sekitar bulan Maret 2020.
Lokasinya Sekitar kurang lebih 10 KM menempuh perjalanan dari jalan utama
menuju jalur Ciwidey – Patuha dan 10 KM sebelum Lokasi perusahaan sumur gas
milik BUMN ( PT. Geodipa Energi )
Patuha Pinus Land terletak di ketinggian sekitar 1200 Mdpl berada di dalam
kawasan hutan alam milik Perhutani yang suasana hutan pinusnya sangat indah
dengan kicauan burung-burung bersahutan masih terdengar. Penglola Patuha Pinus
Land adalah Pokdarwis RW. 05 Cibodas melalui LMDH ( Lembaga Masyarakat
Daerah Hutan ) Desa Alamendah Kecamatan Rancabali, yang kemudian mereka
membuat Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan pihak Perhutani KPH Bandung
Selatan untuk pengelolaan lahan hutan miliknya sebagai tempat pariwisata alam.
36
Gambar.4 Patuha Pinus Land
Sumber: https://tempatwisatadibandung.info/patuha-pinus-land/
5, Punceling Pass
Selain itu, di kawasan wisata ini juga terdapat kolam air panas yang
menyegarkan. Air hangatnya mampu meregangkan otot tegang sehingga
dapat memberikan efek relaksasi yang menenangkan. Tak jauh dari
pemandian air panas, ada Puncak Keraton yang menjadi sp ot favorit untuk
menyaksikan fenomena sunset dan sunrise.
37
Gambar.5 Punceling Pass
Curug Bentang atau curug Padjajaran merupakan salah satu wisata baru peninggalan
sejarah Dimasa Kolonial Belanda. Curug ini biasanya didatangi oleh komunitsas pecinta
alam seeprti komunitas-komunitas hiking.untuk lokasinya curug bentang terletak di kp.
Cibodas desa Alamendah kec. Rancabali kab. Bandung.
38
Gambar.6 Curug Pajajaran (Curug Bentang)
Sumber: https://www.portalbaraya.com/wisata/amp/pr-5375559376/curug-bentang-
padjajaran-destinasi-wisata-di-bandung-dengan-pemandangan-alam-memukau
7.Ciwidey Valley
Ciwidey Valley Resort Hot Spring Water Park adalah sebuah kawasan wisata yang
mengangkat konsep nuansa alam. Memadukan unsur modern alami membuat Ciwidey
Valley Resort Hot Spring Water Park jadi salah satu Tujuan Utama Wisata ke Ciwidey
Bandung Selatan. Ciwidey Valley Resort Hot Spring Water Park beralamat lengkap di
Jl. Barutunggul KM. 17, Ciwidey, Alamendah, Rancabali, Alamendah, Kec. Rancabali,
Bandung, Jawa Barat 40973, Indonesia.
Ciwidey Valley Resort dilengkapi fasilitas kolam renang air panas (Ciwidey Hot Spring
Waterpark), kids zone, labirin, spot swa foto mini zoo, area lapangan outbound yang
nyaman serta area meeting room dengan berbagai kapasitas mulai dari 50-300 Orang,
Restoran dengan city view dan pegunungan patuha yang sangat sejuk. Selain itu
kawasan ciwidey valley resort ini dekat dengan tempat wisata yang ada di ciwidey
39
seperti 3 Km Menuju kawah putih ciwidey, 8 Km Glamping Lakeside Rancabali,
3 Km eMTe Highland Resort Ciwidey, 3 Km Happy Farm Ciwidey, Rancaupas
Ciwidey ( Penangkaran Rusa), Patuha Resort, dan tempat wisata ciwidey lainnya.
Sumber: https://sikidang.com/ciwidey-valley-resort/
8.Emte Highland
Emte Highland Resort merupakan kawasan yang sangat menarik karena pemandangan
alamnya yang masih asri. Termasuk penginapan yang cukup bagus lengkap dengan
fasilitas terbaik bagi para pengunjung. Lokasinya berada di kawasan Ciwidey yang
dekat dengan lokasi wisata Ranca Upas.
Letaknya yang berada di dataran tinggi menjadikan suasananya sangat nyaman. Banyak
pepohonan besar yang asri menambah indahnya hamparan perbukitan yang menawan.
Dengan begitu sangat cocok bagi Anda yang ingin mengabadikan setiap momen.
40
Gambar.8 Emte Highland
Sumber:https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Flookaside.fbsbx.co
m%2Flookaside%2Fcrawler%2Fmedia%2F%3Fmedia_id%3D507983007998946&tbni
d=huTEZwhkJm1tiM&vet=12ahUKEwj3y5-
46I__AhV1T3wKHTstAZ8QMygJegUIARDPAQ..i&imgrefurl=https%3A%2F%2Fww
w.facebook.com%2Femtehighlandciwidey%2F&docid=ynvPBvrrK3rV7M&w=2048&
h=1536&q=emte%20highland&ved=2ahUKEwj3y5-
46I__AhV1T3wKHTstAZ8QMygJegUIARDPAQ
41
9.Cigadog Lestari
Sumber:https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fqxx.bstatic.
com%2Fxdata%2Fimages%2Fhotel%2F840x460%2F268366179.jpg%3Fk%3D
eac711c743c64746d22ced34f816783438a4096a33a0e750e5db51fb51af8457%2
6o%3D&tbnid=XjMW0mKuXjl1dM&vet=12ahUKEwiFkvLr6Y__AhV_i9gFH
TBEBhoQMygAegQIARA7..i&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.agoda.com
%2Fid-id%2Foyo-3772-cigadog-residence%2Fhotel%2Fpurwakarta-
id.html&docid=YHGCAjQXusptrM&w=840&h=460&q=deskripsi%20cigadog
%20residence%20ciwidey%20foto&ved=2ahUKEwiFkvLr6Y__AhV_i9gFHTB
EBhoQMygAegQIARA7
42
Berada di kaki Gunung Patuha dengan ketinggian 1.500-1750 mdpl, Patuha Bike Park
menawarkan jalur bersepeda yang sebagian besar berada di kawasan hutan pinus.
Treknya bervariatif dengan berbagai obstacle, sehingga menjadi sebuah tantangan
tersendiri.
Pesepeda bisa menjumpai lintasan flowy yang panjang dan berupa tanah merah, daerah
berbatu, akar-akar yang merambat, hingga melintasi sungai, drop, berm, dan berbagai
rintangan lainnya. Saking seru dan menantangnya lintasan ini, seri akhir Indonesia
Enduro Championship 2021 pun digelar di sini.
Selain sumber daya alam BUMDes Alamendah juga memiliki potensi sumber daya
manusia yang diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan tetap
mempertimbangkan prinsip-prinsip keberlanjutan pembangunan nasional dimasa yang
akan datang. Ketersediaan sumber daya manusia juga mampu memberikan sumbangan
yang cukup berarti terhadap pembangunan ekonomi termasuk untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
43
4.2.2 Potensi Sumber Daya Manusia
Pengelolaan potensi sumber daya manusia dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat dapat dilakukan dengan cara pendekatan subyektif, dengan cara
meningkatkan peran masyarakat lokal dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan
yang berkaitan dengan usaha ekonomi. Disamping itu adanya pengembangan sumber
daya manusia, melalui pelatihan keterampilan. Pengelolaan sumber daya manusia desa
Alamendah itu berupa pertanian, perkebunan dan peternakan.
Hasil pertanian dan perkebunan masyarakat 80% adalah buah stowberry, karena bisa
dipanen dalam 2 hari sekali. Dan untuk 20% nya lagi masyarakat biasanya menanam
kentang, bawang, dan seledri. Namun pada setiap tahun sekali tanah yang dipakai untuk
menanam stowberry harus ditanami dulu padi untuk menstabilkan ph tanahnya dan
mengusir hama. Sedangkan untuk peternakan masyarakat di desa Alamendah berfokus
pada sapi, dan ayam.
44
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan dalam Bab IV, maka
1) Pengelolaan desa wisata tidak hanya dilakukan oleh desa Alamendah melainkan
oleh tiga desa, yaitu desa Alamendah, desa Panundaan dan desa Patengan.
2) Melihat dari adanya desa wisata tentunya sangat membantu masyarakat dalam
3) Keuntungan dari desa wisata tentunya dapat menjadi timbal balik yang baik bagi
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang peneliti ajukan berupa rekomendasi
1). Disarankan kepada pengelola BUMDes “desa wisata” di Desa Alamendah agar lebih
45
2). Disarankan untuk pihak BUMDes melakukan Sosialisasi di Masyarakat Desa
DAFTAR PUSTAKA
https://wartaparahyangan.com/beranda/alam-endah-salah-satu-desa-wisata-di-
kabupaten-bandung-kaya-pemandangan-memesona/
http://repository.untag-sby.ac.id/10732/8/JURNAL%20PENELITIAN.pdf
https://www.academia.edu/5485760/Pelayanan_Publik_SKRIPSI
https://www.jojonomic.com/blog/bumdes/
https://bumdes.co.id/
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/161841/pp-no-11-tahun-2021
https://kolomdesa.com/2023/02/08/bumdes-alenda-sulap-desa-alamendah-jadi-
desa-wisata-terindah-di-jawa-barat/
46