Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Perkotaan & Pedesaan
Dosen Pengampu :
Drs. Rahmat Effendi
Yoni Nugraha, S. Pd. I, M. Ag
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, karunia, taufiq dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemberdayaan Ekonomi
Desa” yang merupakan tugas dari mata kuliah Ekonomi Perkotaan & Pedesaan.
Makalah ini membahas mengenai Pemberdayaan ekonomi desa Penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kiranya para pembaca
berkenan memberikan saran dan kritik yang baik untuk penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, khususnya bagi para pembaca dan
semoga dapat menjadi pedoman untuk bahan ajar baik di masa sekarang maupun di masa yang
akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................................... 4
Rumusan Masalah............................................................................................. 4
Tujuan..................................................................................................4
2. BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
3
A.Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat desa adalah upaya untuk mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat engan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku,
kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas
kebutuhan masyarakat desa.
B.Rumusan Masalah
1.Apa itu Pemberdayaan ekonomi desa?
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui apa itu pemberdayaan ekonomi desa
BAB II
PEMBAHASAN
4
Negara dan pembangunan merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain.Hal ini dikarenakan suatu Negara agar dapatmempertahankan kehidupannya, selalu
melakukan pembangunan.Pembangunan itu sendiri dapat dilakukan melalui berbagai aspek,
seperti: pembangunan ekonomi, sosial dan budaya maupun politik. Namun, permasalahan
pembangunan yang sering terjadi saat ini adalah masalah pembangunan ekonomi. Hal ini
didukung pula dengan adanya arus globalisasi,sehingga memudarkan batas antar Negara dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Selain itu, pembangunan ekonomi juga identik dengan kemajuan
suatu bangsa. Padahal, tingginya tingkat ekonomi suatu Negara belum tentu mencerminkan
kemajuan dari suatu Negara secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan terkadang masalah-
masalah seperti pemerataan pembangunan dan pendapatan, pembangunan sumber daya
manusia, bahkan aspek lingkungan sering terabaikan.
Indonesia adalah negara yang memilik iribuan pulau dan terdiri dari banyak desa.Bahkan
Indonesia merupakan wilayah yang di bangun dan bergantung dari desa. Desa merupakan
wilayah yang mempunyai potensi alam yang besar. Dari sumber daya alam tersebut, dapat
dijadikan sebagai sumber bahan makanan dan bahan mentah. Sumber daya alam yang dimiliki
desa inilah yang dapat dijadikan pendorong untuk meningkatkan pembangunan ekonomi
secara nasional. Hal ini dikarenakan Indonesia menganut system ekonomi rakyat yang terbukti
bias menopang perekonomian nasional bahkan pada saat krisis. Namun, kenyataannya
kebanyakan desa di Indonesia merupakan desa tertinggal.Dengan kondisi desa yang seperti
tertinggal, desa yang dapat dijadikan sebagai modal
pembangunan ekonomi, menjadi terhambat.Salah satu cara untuk meningkatkan atau menggali
potensi ekonomi desa agar tidak tertinggal,adalah dengan melakukan pembangunan
desa.Dengan adanya pembangunan desa, peningkatan ekonomi penduduk desa khususnya di
desa tertinggal akan dapat dilakukan sehingga menjadi desa yang tidak tertinggal. Kondisi
seperti ini memunculkan sebuah cara atau metode baru dalam hal membangun ekonomi desa
yaitu melalui pemberdayaan masyarakat.Salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang
melaksanakan otonomi daerah dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi desanya.Di
Kabupaten Pati, terdapat desa yang masih berada dalam tingkatan desa tertinggal,yaitu desa
Muktiharjo. Desa Muktiharjo, adalah desa yang terletak di sebelah barat Kabupaten Pati, di
lereng Gunung Muria, yang terdiri dari 6 dusun dan 38 RT, serta berada di Kecamatan
Margorejo.Jumlah penduduk di Desa Muktiharjoberjumlah 10.157 jiwa, dengan pembagian
4.698 jiwa laki-laki dan 5.459 jiwa perempuan. Sedangkan jumlah kepala keluarga yaitu 2.645
KK. Sedangkan prasarana ekonomi yang tersedia, hanya warung, koperasi dan industry kecil
atau rumahan. Akses jalan yang ada di desa ini meliputi jalan desa dan kabupaten. Jalan
desadan kabupaten dengan panjang 20 km, yang sebagian sudah beraspal dan sebagian jalan
tanah.
5
Berdasarkan datatersebut, menunjukkan bahwa Desa Muktiharjo termasuk katagori desa
tertinggal dan membutuhkan metode dan strategi baru dan khusus yang mampu mengatasi
permasalahan desa agar tidak tertinggal, dan salah satunya adalah dengan pemberdayaan
ekonomi masyarakat desa.
Perubahan struktural ekonomi yang dimaksud adalah perubahan ekonomi dari sistem
tradisional ke sistem ekonomi modern. Dari ekonomi yang bersifat lemah menuju ke ekonomi
bersifat kuat dan dari ekonomi subsiten ke ekonomi pasar serta dari ekonomi yang
ketergantungan ke ekonomi yang mandiri.
6
Dengan adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat tentunya semakin mencorong munculnya
wirausaha baru. Karena kemudahan yang diberikan dari pemanfaatan modal, sumberdaya manusia dan
teknologi yang ada. Antara usaha yang telah maju dan yang masih lemah saling tolong menolong untuk
angkit dan berkembang.
Perekonomian masyarakat tidak bisa terlepas dari industri kecil yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat tersebut. Dengan adanya perekonomian masyarakat mampu membantu menguatkan
perekonomian industri kecil agar gulung tikar. Karena seperti yang kita tahu bahwa industri kecil sangat
lemah jika tidak ada bantuan atau pun pembinaan dari industri yang sudah mapan.
UMKM
Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha perdagangan yang dikelola badan usaha
atau perorangan seperti yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008.Dengan
adanya kehadiran UMKM bukan saja ekonomi masyarakat desa yang akan terbantu, tapi juga untuk
negara Indonesia. Terlihat dari data Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Sensus
Ekonomi dari Badan Pusat Statistik pada 2016 menunjukkan besarnya kontribusi UMKM terhadap
perekonomian Indonesia:
UMKM menyerap hingga 89,2 persen dari total tenaga kerja, serta menyediakan hingga 99 persen
dari total lapangan kerja. Di samping itu UMKM juga menyumbang 60,34 persen dari total PDB nasional
dan 14,17 persen dari total ekspor. Juga menyumbang 58,18 persen dari total investasi.
BUMDes
Usaha desa yang dikelola Pemerintah Desa, dan berbadan hukum. Semua modal yang digunakan
untuk badan usaha ini berasal dari pemerintah, tabungan masyarakat, bantuan pemerintah Provinsi
maupun Kabupaten/Kota, pinjaman atau modal dari pihak lainnya yang bekerja sama atas dasar saling
menguntungkan.
Produk-produk BUMdes sendiri dibagi menjadi tiga zona, pertama ada Zona Merah untuk desa yang
tidak memiliki perusahaan, Zona Kuning untuk desa yang sedang berkembang, dan terakhir ada Zona
Hijau yang telah memiliki BUMDes dan beroperasi.
7
BAB III
PENUTUPAN
A.Kesimpulan
Pemberdayaan masyarakat (community empowerment) menjadi isu utama dalam program dan
orientasi pembangunan nasional pada saat ini. Kegiatan peningkatan sarana jalan diupayakan
melibatkan masyarakat secara aktif melalui pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
adalah komitmen dalam memberdayakan masyarakat lapis bawah sehingga mereka memiliki berbagai
pilihan nyata yang menyangkut masa depannya.
8
Banyaknya tahapan dalam penyusunan anggaran di desa menjadikan alasaan perlunya
pemberdayaan kepada masyarakat dalam perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban anggaran yang perlu pendampingan (advokasi). Advokasi adalah aksi strategis yang
ditujukan untuk menciptakan kebijakan publik yang bermanfaat bagi masyarakat atau mencegah
munculnya kebijakan yang diperkirakan merugikan masyarakat.
Dengan adanya advokasi anggaran ini masyarakat sangat terbantu dalam mengelola anggaran
pembangunan desa, khususnya dalam mengelola anggaran dalam pembangunan fisik desa, sehingga
pengelolaan anggaran dapat dilakukan dengan bertanggungjawab, transparan, melibatkan seluruh
unsure masyarakat, dan yang utama bahwa adanya tuntutan untuk memperbaiki fasilitas publik dapat
segera direalisasikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.berdesa.com/6-sisi-positif-adanya-pemberdayaan-ekonomi-masyarakat
https://greatdayhr.com/id-id/blog/program-pemberdayaan-masyarakat
https://blog.bumdes.id/2017/12/apa-yang-dimaksud-dengan-pemberdayaan-masyarakat-desa-
11/