Anda di halaman 1dari 12

PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus: Bumdes Desa


Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung)

RANCANGAN PROPOSAL SKRIPSI

Proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode
Penelitian Ekonomi

Dosen Pengampu :

Rokhmat Subagiyo, M. E. I.

Disusun Oleh :

Naila Luthfia Ramadani (12402193321)

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI


RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

NOVEMBER 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap daerah akan meningkatkan kemajuannya sesuai bidangnya seperti
bidang sosial, budaya, politik, maupun ekonomi, terutama dalam bidang
perekonomian. Pembangunan perekonomian merupakamn salah satu
penopang suatu daerah untuk mencapai skala Nasional, maka pemerintah
harus dapat menggali, mengolah dan membina masyarakat untuk mencapai
potensi di setiap daerah tersebut. Segala potensi yang ada di desa dapat di
kelola mulai dari sumber daya alam (tumbuhan, air, hewan, batu, minyak
bumi) sumber daya manusia, sumber daya budaya, dan sumber daya usaha
(modal). Sehingga pemerintah dapat mengayomi masyarakat dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk membantu dan membina dalam
pelaksanaannya. Dengan begitu eksistensi desa harus mendapat perhatian
yang serius dari pemerintah dengan adanya kebijakan-kebijakan terkait
pemberdayaan ekonomi yang di lakukan secara menghimpun dan
melembagakan kegiatan ekonomi masyarakat
Tahun 2015 merupakan tahun pertama di laksanakannya UU No 6 tahun
2014 tentang desa, yang merupakan bagian dari iktiar mencapai keberdayaan
Negara dari kemandirian desa-desa nya. Untuk mewujudkan desa yang
mandiri di perlukan adanya strategi pembangunan. Di berlakukan UU No 6
tahun 2014 tentang desa maka menjadi peluang yang sangat besar bagi setiap
desa yang ada di Indonesia untuk bisa mengembangkan setiap potensi yang di
milikinya secara mandiri sesuai kebutuhan masing- masing dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. 1 Sehubungan dengan hal itu,
pemerintah diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian di
pedesaan dengan didirikannya lembaga ekonomi desa, salah satunya adalah
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).

1
Peraturan Pemerintah No mor 72 tahun 2005 tentang Desa pasal 78 ayat (1)
BUMDES merupakan lembaga usaha yang bergerak dalam bidang
pengelolaan aset-aset dan sumber daya ekonomi desa dalam kerangka
pemberdayaan masyarakat desa. Peraturan BUMDES diatur dalam pasal 213
ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004, bahwa Desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa. Selain itu juga di atur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, yang di
dalamnya mengatur tentang BUMDES, yaitu pasal 78-81, bagian ke lima
tentang Badan Usaha Milik Desa, sebagai lembaga usaha yang menghasilkan
Pendapatan Asli Desa (PADES), serta sebagai sarana untuk mendorong
percepatan peningkatan kesejahteraan ,masyarakat desa. 2
Peranan BUMDES dalam penyelenggaraan Pemerintah desa dan
pemberdayaan masyarakat berfungsi memfasilitasi dan melindungi serta
mensejahterakan ekonomi masyarakat pedesaan. BUMDES di harapkan
menjadi revitalisasi peran pemerintah desa dalam pengembangan ekonomi
lokal/pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian keberadaan BUMDES
sangat straregis, di mana sebagai lembaga milik ekonomi desa akan dapat
memberikan peningkatan sumbangan bagi peningkatan sumber asli
pendapatan desa (PADES), sehingga desa memiliki kemampuan
melaksanakan pembangunan melalui BUMDES untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat secara mandiri. Sehubungan dengan program
BUMDES yang sudah ada di wilayah desa, ada beberapa desa yang berhasil
menjalankan program BUMDES.
Dengan adanya program pemerintah mendirikan BUMDES di setiap
wilyah desa mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan
penghasilan daerah. Dalam keberhasilan BUMDES di beberapa wilayah desa
perlu ada peran penting baik dari Pemerintah maupun masyarakat itu sendiri.
Dengan begitu program BUMDES akan terus berkembang dan mencapai
keberhasilan sehingga BUMDES mampu membantu dalam pemberdayaan
perekonomian masyarakat.

2
Cidir Ali, Badan Hukum. (Bandung, 2005), hal. 107-108
Dalam hal ini peneliti mengkaji terkait peran BUMDES di Desa Ngunut
Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung dalam pemberdayaan
perekonomian masyarakat. BUMDES ini bernama Bumdes Ngudi Sejahtera
Ngunut dibentuk pada hari rabu tanggal 03 November 2016. Rapat
pembentukan dilakukan di Balai Desa Ngunut yang dihadiri oleh 30 peserta
terdiri dari Unsur pemerintah, Unsur BPD,Unsur BPD, Unsur LPM, Tokoh
Masyarakat, RT/RW serta unsur / Keterwakilan perempuan. Dari hasil rapat
pembentukan tersebut, maka terbitlah (1) Peraturan Desa Ngunut Nomer 03
Tentang Pendirian dan pengelolaan BUMDES Ngunut. (2) Keputusan Kepala
Desa Nomer 04 Tahun 2016 tentang pengangkatan kepengurusan BUMDES
Ngudi Sejahtera Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung
Perjalanan awal Bumdes Ngunut pada periode tahun 2016 – 2017
merupakan masa pembentukan,belum ada kegiatan koordinasi maupun
penyertaan modal, dikarenakan saat itu konsentrasi dana desa adalah untuk
pembangunan. Pertengahan bulan november tahun 2018, merupakan masa
konsolidasi pengurus, pada masa ini telah terjalin komonikasi yang baik antar
pengurus. Dan mulai perencanaan program usaha. Perencanaan program
meskipun masih sederhana dan kami anggap sebagai tahap pembelajaran
yang baik, untuk menumbuhkan dinamika kepengurusan Bumdes serta fokus
pengembangan usaha. Tindak lanjut dari pertemuan pertemuan kemudian
mengajukan penyertaan modal dari DD Ngunut sebesar 25.000.000. Modal
itu dikelola untuk mendirikan beberapa unit usaha beserta sarana
pendukungnya.
Tahun 2019 – 2020 merupakan masa menuju kesolidan pengurus, berbagai
pertemuan dan konsolidasi dilakukan secara berkelanjutan, dan akhiranya
kami mengajukan penyertaan modal sebesar 60.000.000, yang digunakan
untuk pendirian unit usaha diantaranya warung bumdes dan toko online
berbasis aplikasi. Saat ini, bumdes ngunut telah memilki website sebagai
sarana informasi kegiatan, dengan adanya sarana digital itu, pelayanan
informasi semakin luas, sehingga dapat meningkatkan dan mengembangkan
usaha bumdes di masa mendatang.
Berdasarkan latar belakang diatas alasan penulis meneliti BUMDES yang
ada di Desa Ngunut karena tertarik untuk menggali lebih dalam lagi tentang
pemberdayaan perekonomian masyarakat melalui BUMDES, mengingat
bahwa BUMDES merupakan salah satu lembaga ekonomi desa yang
didirikan oleh pemerintah untuk memperkecil angka ke miskinan masyarakat
desa. Maka dari itu peneliti mengangkat judul “Peran Badan Usaha Milik
Desa (BUMDES) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus: Bumdes
Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana peran BUMDES dalam Pemberdayaan perekonomian
masyarakat di Desa Ngunut ?
2. Bagaimana kendala yang dihadapi BUMDES dalam pemberdayaan
perekonomian masyarakat di Desa Ngunut ?
3. Bagaimana strategi yang dilakukan BUMDES dalam mengatasi kendala
yang menganggu pemberdayaan perekonomian masyarakat ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui peran BUMDES dalam pemberdayaan perekonomian
masyarakat Desa Ngunut.
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi BUMDES dalam
pemberdayaan perekonomian masyarakat di Desa Ngunut.
3. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan BUMDES dalam mengatasi
kendala yang menggangu pemberdayaan perekonomian masyarakat.
D. Batasan Masalah
Penulis membatasi permasalahan penelitian tentang peran badan usaha
milik desa (BUMDES) dalam pemberdayaan perekonomian masyarakat.
Dengan subjek penelitian di Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten
Tulungagung.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dapat menjadi tambahan dan referensi ilmu pengetahuan untuk
peneliti maupun pembaca terkait peran BUMDES dalam pemberdayaan
perekonomian masyarakat.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi BUMDES Ngudi Sejahtera
b) Bagi Akademik
c) Bagi Peneliti Selanjutnya
F. Penegasan Istilah
1. Peran
2. Bumdes
3. Pemberdayaan
4. Masyarakat
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Yang berisi mengenai a) latar belakang, b) rumusan masalah, c) tujuan
masalah, d) batasan masalah, e) manfaat penelitian, f) penegasan istilah, g)
sitematika penulisan skripsi.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Yang berisi tentang a) Deskripsi teori, b) penelitian terdahulu, c) kerangka
konseptual
BAB III: METODE PENELITIAN
Yang berisi mengenai a) pendekatan dan jenis penelitian, b) lokasi penelitian,
c) kehadiran peneliti, d) sumber data, e) teknik pengumpulan data, f) teknik
analisis data, g) pengecekan keabsahan temuan, h) tahap-tahap penelitian
BAB IV: HASIL PENELITIAN
Yang berisi mengenai a) paparan data, b) temuan penelitian, c) analisis data
BAB V: PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan melakukan pengelolaan data-data yang diperoleh saat
melakukan penelitian dan menjawab semua permasalahan yang diangkat oleh
peneliti sesuai dengan rumusan masalah yang berdasarkan fakta, opini, dan
kajian teori yang relevan.
BAB VI: PENUTUP
Yang berisikan mengenai a) kesimpulan, b) saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Pe mbe rdayaan Masyarakat
1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
2. Strategi Pemberdayaan Masyarakat
3. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
4. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
B. Teori Peran
1. Definisi Peran
C. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)
1. Pengertian Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)
2. Pendirian dan Pembentukan BUMDES
3. Prinsip Tata Kelola BUMDES
D. Hasil Penelitian Terdahulu
E. Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan secara
kualitatif. Metode penelitian kualitatif dalam pengumpulan datanya
secara fundamental datanya sangat bergantung pada proses pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Penelitian kualitatif temuan-
temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk
heterogen lainnya. 3
2. Jenis Penelitian
Jenis pada penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif.
Dikatakan kualitatif karena sumber data utamanya dalam penelitian ini
berupa kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau yang
diwawancarai. 4 Sedangkan bersifat deskriptif yaitu peneliti
mendiskripsikan suatu obyek,fenomena, yang akan dituangkan dalam
tulisan yang bersifat naratif. 5
B. Lokasi Penelitian
Pada penelitian ini penulis mengambil lokasi di Desa Ngunut, Kecamatan
Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Sedangkan alasan peneliti memilih lokasi
tersebut karena ingin mengetahui bagaimana Peran BUMDes dalam
Pemberdayaan Masyarakat.
C. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti mutlak diperlukan, karena disamping itu kehadiran
peneliti sebagai pengampu data. Salah satu ciri penelitian kualitatif dalam
pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti. Agar dalam memperoleh

3
Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Pustaka
Pelajar,2013), hal.103
4
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2008), hal. 225
5
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Sukabu mi: CV Jejak,
2018), hal. 12
data lebih kaya akan topik yang diteliti, peneliti juga berperan sebagai
pengamat penuh ketika proses wawancara berlangsung.
D. Data dan Sumber Data
1. Data Primer
Sumber data yang berupa jawaban lisan melalui wawancara atau
dalam konteks penelitian ini disebut dengan informan. Informan dalam
penelitian ini yaitu ketua BUMDES Ngudi Sejahtera.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari buku-buku literature atau buku bacaan
lainnya seperti tulisan-tulisan ilmiah, teori, dan pendapat-pendapat yang
dipergunakan dalam penulisan penelitian ini. Dalam data ini yang
digunakan adalah data resmi dari BUMDES Ngudi Sejahtera.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode observasi merupakan metode pengumpulan data dengan
cara mengamati suatu objek dan subjek yang kemudian dicatat secara
sistematis mengenai fenomena- fenomena yang diteliti.
2. Wawancara
Pada tahap wawancara ini peneliti mengambil informasi dari
berbagai narasumber dengan cara memberikan pertanyaan yang berkaitan
dengan obyek yang diteliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
momumental dari seseorang. Hasil penelitian akan semakin kredible
apabila di dukung foto- foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah
ada.
F. Teknik Analisis Data
Analisis dilapangan menggunakan analisis data reduction (reduksi data)
yaitu merangkum data. Merangkum adalah memilih hal- hal yang pokok,
memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang diperoleh akan memberikn gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Langkah selanjutnya yaitu analisis data display yaitu penyajian data,
dimana penyajian data ini berasal dari sekumpulan informasi yang member
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Untuk langkah yang terakhir yaitu conclusion drawing atau verification yaitu
menarik kesimpulan dan verifikasi dimana kesimpulan awal masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
sebagai faktor pendukung ditahap pengumpulan data berikutnya.
G. Pengecekan Keabsahan Te muan
1. Triangulasi
2. Memperpanjang Pengamatan
3. Diskusi Teman Sejawat
4. Depandibility
5. Ketekunan Penelitian
H. Tahap-Tahap Penelitian
1. Tahap Pra-Lapangan
Tahap ini peneliti melakukan berbagai persiapan, baik yang
berkaitan dengan konsep penelitian maupun persiapan perlengkapan yang
dibutuhkan dilapangan. Peneliti juga akan meminta izin penelitian
dengan Kepala Desa Ngunut dan Ketua BUMDES Ngudi Sejahtera.
2. Menetapkan Fokus Penelitian
Peneliti menetapkan fokus penelitian berupa pertanyaan tentang
hal- hal yang ingin dicari jawabnnya melalui penelitian tersebut.
3. Tahap Pelaksanaan
Peneliti harus memahami fenomena yang terjadi dilapangan untuk
direkam sebagai data penelitian.
4. Tahap Analisis Data
Tahap ini membutuhkan ketekunan dalam observasi dan
wawancara untuk mendapatkan data tentang berbagai hal yang di
butuhkan dalam penelitian.
5. Tahap Penyelesaian
Data yang sudah diolah, disimpulkan, diverifikasi, selanjutnya
disajikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian. Dalam penelitian
kualitatif, penyajian data berupa uraian kata-kata dan tidak berupa angka
dalam tabel dengan ukuran statistik.

Anda mungkin juga menyukai