SKRIPSI
1662054
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan Adanya undang – undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa sangat membantu
pemerintah desa untuk menjalankan tugas dengan penerapan dalam mengembangkan potensi
desa.Pemerintah desa diberikan hak dan wewenang oleh pemerintah untuk mengurus dan
mengatur urusan desa dan kebutuhan desa dengan melakukan inovasi serta kreasi sesuai yang
diperlukan masyarakat sesuai kondisi sosial dan budaya termasuk dalam pengaturan keuangan.
kemandirian melalui partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya untuk mencapai
kesejahteraan bersama.penerapan itu pun sesuai penerpan yang dianjurkan oleh pemerintah
sesuai dengan undang – undang yang sudah ditetapkan.(Farlina & Hartono, 2019)
adalah Alokasi Dana Desa (ADD).Alokasi dana desa merupakan implementasi dari perwujudan
Undang- undang nomor 6 tahun 2014. Tujuan dari pemberian alokasi dana desa tersebut agar
menjadi stimulan kepada masyarakat agar produktif. Stimulan yang diberikan berupa bantuan
dana untuk membiayai dan mendorong program pemerintah desa yang ditunjang dengan
Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1, ayat 12 yang berisi Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah
sumberdaya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai
dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.(Siti et al., 2019)
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Pemerintah No. 60 Tahun 2014). Tujuan pemberian Dana Desa yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yaitu diprioritaskan untuk pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu dapat diartikan bahwa Dana Desa yang berasal dari
pusat tidak hanya diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur desa tetapi juga diperuntukkan
Dengan adanya aturan yang mengarahkan alur implementasi Undang-Undang No. 6 Tahun
2014 tersebut diharapkan membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat desa, baik
dalam hal ekonomi, kesejahteraan maupun pembangunan desa yang berkelanjutan. Sesuai
dengan Nawacita Presiden No. 3 yaitu “membangun Indonesia dari pinggiran dengan
aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta, terjadi secara berangsur-angsur dan
saling berkaitan, dengan harapan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik pada aspek
Kebijakan dana desa di Kabupaten Jombang di kelola oleh Pemerintah Desa berdasarkan
Peraturan Bupati Jombang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pembagian, Penyaluran,
semua desa akan mendapatkan dana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) tidak terkecuali desa Mejoyolosari Kecamatan Gudo yang akan menerima dana
desa tersebut. Desa Mejoyolosari Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang merupakan salah satu
desa yang diberikan bantuan oleh pemerintah Dari dana Bantuan tersebut langsung diberikan
oleh pemerintah desa dan digunakan untuk peningkatan sarana masyarakat dan dialokasikan
dana desa (ADD ) tersebut didesa mejoyolosari kecamatan gudo yang terdiri dari beberapa
Pada penelitian ini penulis mengambil studi kasus di Desa Mejoyolosari, Kecamatan
Gudo, Kabupaten Jombang. Masyarakat Desa Mejoyolosari sebagian besar adalah bekerja
sebagai petani. Hal ini di dukung dengan kondisi tanah yang subur, sehingga mendukung
pertumbuhan berbagai macam tanaman, salah satu hasil pertanian desa Mejoyolosari yaitu
tanaman padi, palawija dan tebu.Dari sumber daya alam tersebut yang dapat dijadikan pendorong
untuk peningkatan pembangunan ekonomi rakyat yang bisa meningkatkan kesenjangan ekonomi
Berdasarkan beberapa pandangan , pemikiran , dan asumsi – asumsi yang terdapat dalam
uraian diatas masih banyak persoalan yang perlu dikaji lebih mendalam. Karena pelaksanaan
kebijakan alokasi dana desa (ADD) yang dilakukan di seluruh desa di Indonesia, tentunya akan
memberikan hasil yang berbeda antara satu desa dengan desa yang lain. Pada dasarnya
kesuksesan dari kebijakan ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor. Dan faktor terpentingnya
adalah kesiapan dari Sumber Daya Aparatur desa dan juga seberapa besar tingkat partisipasi
masyarakat yang ikut adil dalam proses pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) ini. pengelolaan
Alokasi Dana Desa ( ADD ) Dalam pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah proses
berkembang yang dimana proses itu bersiklus berkepanjangan,dari masalah tersebut perlu
dilakukan secara beranggota kelompok masyarakat formal ataupun informal dengan perlunya
tercapainya sasaran tersebut pemerintah desa melakukan pemberdayaan masyarakat dengan cara
mengelola ekonomi yang dapat membangun kesenjangan masyarakat dengan cara meningkatkan
pembangunan ekonomi tanpa menghilangkan ciri khas masyarakat desa tersebut dan demi
kelancaran misi itu diperlukannya adanya badan perekonomian yang dapat menghimbau serta
memperlancar potensi roda ekonomi yang sudah ada.Agar masyarakat pendapatannya meningkat
dan dapat menyisihkan pendapatan tersebut berbentuk modal dari modal yang ada pada
pertimbangan – pertimbangan tersebut , peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut persoalan
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Batasan Masalah
Batasan masalah sebagai berikut tahun data penelitian yang digunakan adalah 2019
1.4.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
1. Desa
Sebagai masukan dan informasi bagi masyarkat perihal, Partisipasi Masyarakat Desa
pengetahuan dalam khasanah Ilmu akutansi publik khususnya yang berkaitan dengan
3. Peneliti
Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah didapat di bangku perkuliahan secara teoritis, serta menambah