PENDAHULUAN
Pembangunan tidak hanya di lihat dari segi pembangunan fisik semata. melainkan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu isu yang sering
bahwa hingga tahun 2020 sudah terdapat 20 lembaga PAUD yang memiliki izin
satu desa yang ada di kecamatan Angsana sudah memiliki 3 lembaga PAUD. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa program pemerintah tentang satu desa satu
PAUD sudah berhasil, tetapi yang menjadi tantangan saat ini yaitu bagaimana
yang menggunakan dana desa tidak diikuti oleh desa yang lain di Kecamatan
semua komponen standar nasional PAUD, seperti pendidik masih belum memiliki
kualifikasi dan kompetensi, sarana dan prasarana yang belum sesuai standar,
proses pembelajaran yang belum efektif, pendanaan yang kurang, serta layanannya
kurang.
Disisi lain harus disadari oleh Pengelola PAUD bahwa ada potensi di desa
yang selama ini belum banyak dimanfaatkan, termasuk oleh Lembaga PAUD.
Padahal di desa banyak pendapatan dan dana yang bisa dikerjasamakan dan
Padaherang semenjak tahun 2014 telah ada Alokasi Dana Desa (ADD). Selain itu
terdapat sebuah desa yang telah memiliki berbagai program yang sejalan untuk
pelayanan anak usia dini, namun pelaksanaannya belum maksimal. Misalnya pada
desa Padaherang telah ada program kegiatan Bina Keluarga Balita, Posyandu, dan
pemanfaatan dana yang ada didesa dan juga mengintegrasikan program yang telah
ada didesa untuk meningkatkan mutu layanan lembaga PAUD. Sehingga penulis
tertarik membuat analisis pemberian dana desa dengan kemajuan lembaga Paud di
oleh rakyat dan untuk rakyat dengan bantuan pemerintah maka adanya
1.
keseimbangan kewajiban yang dilakukan bersama pemerintah dan masyarakat secara
Berkaca dari pembangunan masyarakat desa pada masa lalu, terutama di era
orde baru, pembangunan desa merupakan cara dan pendekatan pembangunan yang di
pemerintah baik dengan kemampuan sendiri (dalam negeri) maupun dengan dukungan
orde baru dikenal dengan sebutan Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) dan
menonjol Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pada masa orde baru secara
oleh pemerintah pusat. Program pembangunan desa lebih bersifat top-down, pada era
reformasi secara substensial pembangunan desa lebih kepada desa itu sendiri.
Sedangkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah cenderung mengambil posisi dan
peran sebagai fasilitator, memberi bantuan dana, pembinaan dan pengawasan. Telah
kemiskinan yang dilakukan diantara Program Inpres Desa Tertinggal dan bantuan
kombinasi top-down dan botten-up. Program pembangunan desa yang bersifat botten-
lokal. Meskipun pada saat ini kebijakan yang ada masih menitik beratkan otonomi
harus dimulai dari level pemerintah ditingkat paling bawah, yaitu desa. Untuk itu
dalam masyarakat. Dalam peraturan pemerintah nomor 72 tahun 2015 tentang Desa
pasal 68 ayat (1) poin c dinyatakan bahwa tujuan dari alokasi dana desa ini adalah
untuk:
kewenangannya.
Perhatian yang besar terhadap pedesaan itu didasarkan pada kenyataan bahwa
desa dan masyarakat desa merupakan dasar landasan kehidupan bangsa dan
diakui dan dihormati oleh negara. Pendidikan Anak Usia Dini di pedesaan
salah satunya pembangunan lembaga pendidikan yang di bangun dari dana desa,
pemerintahan desa menjadi semakin kuat ini karena pemerintah desa diyakini
kabupaten yang secara nyata memiliki ruang kebutuhan permasalahan yang lebih
luas dan rumit.untuk itu pembangunan pedesaan yang di laksanakan harus sesuai
Berdasarkan dari fenomena tersebut, maka fokus utama dalam penelitian ini
bagaimana dampak pelaksanaan program alokasi dana desa tahun 2019 terhadap
Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
meneliti dengan judul Analisis Pemberian Dana Desa dengan kemajuan lembaga
B. Batasan Masalah
Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang tertulis di atas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
2. Apa saja faktor pendorong dan penghambat dari Pemberian Dana Desa dengan
PAUD
E. Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui pemecahan masalah maka manfaat yang di harapkan
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Penulis:
di Kecamatan Angsana
apa yang akan diambil sebagai pedoman program alokasi dana desa.
Dapat dijadikan sebagai suatu informasi tentang Pemberian Dana Desa untuk
kemajuan PAUD.
Ruang lingkup masalah merupakan hal yang sangat penting untuk ditentukan
( Skripsi yang Ditulis untuk Memenuhi Salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
Oleh
MUMUN MUNENGSIH
NIM 2016.01.03.039
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PEMBERIAN DANA DESA
DENGAN KEMAJUAN LEMBAGA PAUD DI DESA PADAHERANG
2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah berjasa memimpin Fakultas Ilmu
Pendidikan STKIP Babunnajah .
3. Ketua Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan Sekretaris Jurusan, dengan
sabar
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,STKIP Babunnajah
Pandeglang.
5. Bapak dan Ibu Dosen pembimbing , dengan kesabaran dan inspirasi dari
beliau
yang sungguh berkesan dan banyak menginspirasi untuk penulisan skripsi ini
6. Keluarga Tercinta , Ayahanda dan Ibunda serta suami yang selalu mendoakan
dan berusaha menjadi orang terbaik. Semoga Allah SWT
7. Rekan rekan mahasiswa dan rekan guru di Paud Desa Padaherang Angsana,
bapak kepala desa beserta jajaran dan semua pihak yang tidak dapat saya
DAFTAR ISI