Anda di halaman 1dari 10

Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara


Provinsi Sumatera Selatan

PROPOSAL

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah metodelogi penelitian sosial

OLEH :

MEILAN AGUNG PRATAMA

NIM :105220146

DOSEN PENGAMPU :

NISAUL FADILLAH, M. Si

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTHAN THAHA SAIFUDIN JAMBI

2023
Daftar isi

A. Latar belakang............................................................................................................................ 3

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 8

C. Batasan Masalah ........................................................................................................................ 8

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................................................... 8

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................................................................ 8

Daftar pustaka ............................................................................................................................... 10

2
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang hingga pada saat ini pemerintah terus berupaya
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Sama halnya dengan pemberdayaan masyarakat
yang merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan.
Pemberdayaan masyarakat sendiri memiliki pengertian yang banyak dijelaskan oleh para
pakar-pakar sosial, karena pemberdayaan sendiri pun tak jauh dari ilmu sosial. Namun penulis
menyimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah, suatu tindakan atau aksi dalam
mendampingi maupun mengedukasi masyarakat dan memfasilitator, yang dianggap memiliki
permasalahan di lingkungannya. Sehingga masyarakat secara mandiri serta mampu untuk dapat
menyelesaikan masalahnya seperti masalah perekonomian, pendidikan maupun kesehatan.

Sebelum Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dikeluarkan, belum ada peraturan
perundangan yang secara eksplisit mengatur tugas, fungsi, wewenang, anggaran pemerintah
desa dalam konteks pemberdayaan masyaraka. Tujuan kajian adalah untuk mengidentifikasi
program pemberdayaan masyarakat desa dan mengkaji aspek pemberdayaan masyarakat desa
dalam UU No. 6 2014. Amanah Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, dimana
dalam pasal 78 dinyatakan bahwa tujuan dari pembangunan desa adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan
melalui pemenuhan kebutuhan dasar. pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan
ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

Pada pasal 83 dinyatakan bahwa pembangunan kawasan perdesaan dilaksanakan dalam upaya
mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan
masyarakat desa di kawasan perdesaan melalui pendekatan pembangunan partisipatif. UU
Desa juga memberi amanah kepada pemerintah, pemda provinsi, dan pemda kabupaten/ kota
untuk memberdayakan masyarakat desa, yang dilaksanakan dengan pendampingan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pembangunan desa dan kawasan perdesaan (pasal
122, pemberdayaan masyarakat desa dan pendampingan masyarakat desa diatur lebih lanjut
dalam peraturan pemerintah (PP) No. 43/2014 khususnya pasal 126 s.d 131).

Melalui pemberdayaan masyarakat desa diharapkan mampu membawa perubahan nyata


sehingga harkat dan martabat mereka pulih kembali. Pemberdayaan masyarakat merupakan
pendekatan yang memperhatikan seluruh aspek kehidupan masyarakat dengan sasaran seluruh

3
lapisan masyarakat, bermotifkan pemandirian (keberdikarian), sehingga mampu
membangkitkan kemampuan self-help. Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
(modernisasi) yang mengacu pada cara berpikir, bersikap, berperilaku untuk maju. Maka
bidang pemberdayaan merupakan titik strategis

yang harus diperbarui dan diperluas. Sehingga esensi pemberdayaan masyarakat di pedesaan
adalah pendayagunaan sumberdaya (potensi) lokal, meningkatkan partisipasi, memupuk
kepedulian semua pihak untuk kemandirian (berdikari) masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui
beberapa kegiatan antara lain peningkatan prakarsa dan swadaya masyarakat, perbaikan
lingkungan dan perumahan, pengembangan usaha ekonomi, pengembangan lembaga
keuangan, serta kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menaikkan hasil produksinya. Pemberdayaan masyarakat merupakan modal pembangunan
berakar kerakyatan adalah upaya untuk meningkatkan harkat serta martabat sebagian dari
masyarakat kita yang terperangkap pada kemiskinan dan keterbelakangan.

Kewenangan pemerintah daerah dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat dilakukan


dengan cara pembinaan dan pengawasan terhadap industri rumahan agar menghasilkan produk
yang berkualitas, pengawasan ketersediaan pupuk untuk petani dan mempromosikan produk-
produk yang dimiliki oleh daerah sampai keluar provinsi dengan cara sosialisasi bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun pemerintah daerah telah
melaksanakan peranannya tetapi belum mendapatkan hasil yang maksimal, hal tersebut
dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang ahli dibidangnya, kelangkaan bahan baku
dan masyarakat yang bersifat pasif. Masyarakat bersifat pasif dikarenakan rasa tidak percaya
diri yang menghambat berkembangan dan rasa mudah putus asa untuk hasil yang akan didapat,
tingkat pendidikan pun berpengaruh terhadap masyarakat yang bersifat pasif.

Bangsa menghadapi banyak sekali persoalan. Dua dari sekian banyak persoalan tersebut dan
saling bertentangan adalah soal pengetasan kemiskinan serta pengelolaan ekonomi dan
pembangunan. Data statistik selalu melaporkan bahwa angka kemiskinan kian tumbuh dan
berkembang. Salah satu kebijakan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan pemerintah
untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti program nasional pemberdayaan ekonomi
masyarakat mandiri perdesaan dan perkotaan, kemudian memberikan modal kepada kelompok
masyarakat yang sedang tumbuh berkembang dalam kelompok usaha melalui program-

4
program seperti kredit usaha rakyat, pemberian dana oleh pemerintah kepada masyarakat untuk
renovasi dan pemugaran rumah tidak layak huni melalui program-program rumahan rakyat.

Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan, 2022

Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di


Sumatera Selatan, 2022
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

Source : BPS, statistik daerah kabupaten musirawas utara

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa kemikinan di kabupaten musi rawas utara menujukan
angkat tertinggi. Kemiskinan dan segenap dinamikanya selalu menjadi perhatian berbagai
pihak, terutama pemerintah daerah. Penurunan tingkat kemiskinan dapat menjadi target dan
prestasi yang menunjukkan keberhasilan pemerintah suatu wilayah. Pada tahun 2022,
persentase penduduk miskin di provinsi Sumatera Selatan adalah sebesar 11,90 persen,
menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 12,84 persen. Angka kemiskinan tertinggi
berada di Kabupaten Musi Rawas Utara (18,45 persen), namun meskipun Kabupaten Musi
Rawas Utara merupakan kabupaten dengan kemiskinan tertinggi namun dari segini penurunan,
Kabupaten Musi Rawas Utara merupakan kabupaten yang mengalami penurunan angka
kemiskinan tertinggi pada tahun 2022 yaitu penurunan sebesar 1,66 persen. Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) mengukur pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah
menurut 4 variabel pokok. Kota Palembang masih menjadi wilayah dengan capaian IPM
tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Sumatera Selatan. Didukung oleh
pertumbuhan penduduk alami dan arus migrasi masuk dan keluar, jumlah penduduk di Provinsi
Sumatera Selatan terus meningkat setiap tahunnya. Kota Palembang tetap memiliki populasi

5
penduduk terbanyak dibandingkan kabupaten kota lainnya. Sedangkan Kabupaten Musi Rawas
Utara memiliki jumlah penduduk di urutkan ke-16

Kondisi dan perkembangan perekonomian suatu wilayah salah satunya dapat tercermin dari
Produk Domestik Regional Bruto wilayah tersebut. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi
tertinggi dicapai oleh Kabupaten Muara Enim dimana PDRB-nya tumbuh sebesar 8,39 persen,
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Rawas Utara tumbuh di tahun 2022 sebesar 4,47
persen.1

Kabupaten Musi Rawas Utara memiliki pesona keindahan alam berpotensi ekonomi apabila
dikelola dengan baik. Beberapa potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Musi Rawas
Utara seperti Danau Raya Rupit dan Goa Napal Licin. Namun belum banyak potensi wisata
yang dikembangkan sehingga belum dapat memberikan nilai tambah bagi penduduk sekitar.
Usaha pengembangan sektor pariwisata di suatu wilayah tak terlepas dari ketersediaan fasilitas-
fasilitas penunjang pariwisata, seperti hotel/penginapan, rumah makan, dan toko cinderamata,
terutama yang ada di sekitar objek wisata. Hingga tahun 2022, belum ada satupun hotel maupun
penginapan di Kabupaten Musi Rawas Utara. Jumlah rumah makan/restoran di Kabupaten
Musi Rawas Utara mengalami kenaikan pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Kecamatan dengan rumah makan/restoran tertinggi berada di Kecamatan Rupit. Sebaliknya,
kecamatan dengan jumlah rumah makan/restoran terrendah berada di Kecamatan Ulu Rawas
dan Kecamatan Rawas Ilir.

Dengan wilayah yang luas dan makin meningkatnya mobilitas penduduk, sarana dan prasarana
transportasi yang baik dan memadai merupakan hal yang penting bagi penduduk Kabupaten
Musi Rawas Utara. Tak hanya itu, ketersediaan infrastruktur transportasi yang baik akan
menunjang pertumbuhan perekonomian karena memperlancar distribusi barang dan jasa dari
dan ke penduduk di cakupan wilayah yang lebih luas. Pada tahun 2022, 46,11 persen panjang
di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara dalam kondisi yang sedang, 26,03 persen dalam
kondisi rusak, 23,83 persen dalam kondisi rusak berat, dan 4,04 persen sisanya dalam keadaan
baik.2

Pendidikan yang baik merupakan salah satu modal utama bagi pembangunan suatu wilayah.
Dengannya diharapkan terwujud generasi-generasi penerus estafet pembangunan yang akan

1
Dedi Fahlevi “BPS provinsi sumatera selatan’’ (CV. Alief Media Grafika 2023) diakses desember 2023
2
Befri Apriansyah,’’statistik kabupaten musirawas utara’’ , (Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas Utara
2023). Hlm 28

6
membawa wilayah tersebut ke arah yang lebih baik di masa depan. Untuk mendukung program
meningkatkan kualitas sumber daya manusia lewat pendidikan, Kabupaten Musi Rawas Utara
telah menyediakan fasilitas yang cukup. Sarana pendidikan untuk tiap tingkat pendidikan telah
tersedia dan tersebar di seluruh kecamatan. Secara umum per tingkat pendidikan, rasio murid-
guru di Kabupaten Musi Rawas Utara termasuk ideal, yakni 14,55 di tingkat SD/ sederajat,
8,68 di tingkat SMP/sederajat, dan 13,73 di tingkat SMA/sederajat. Rata-rata lama sekolah
penduduk pada tahun 2022 terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Penduduk secara rata-rata hanya mengenyam pendidikan selama 7 tahun atau sampai level
kelas 7 SMP/sederajat.

Dengan segala aspek yang telah dijabarkan pada latar belakang diatas maka sangat
memungkinkan angka kemingkinan dikabupaten musi rawas utara dapat menurun dengan
pengembangan tempat-tempat wisata dan juga aspek aspek lainya maka peneliti menekankan
penelitian ini dan mengambil judul “Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat kabupaten musirawas utara provinsi sumatera selatan’’.

B. Metodelogi penelitian
Metode penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman.
Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari utuk
membangun atau memperoleh pemahaman harus melalui syarat penelitian, artinya harus
dipercata kebenaranya. 3
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif
dengan hasil yang lebih menekan makna pada generasil. Memudahkan penulis untuk menulis
untuk memperolesh data yang objektif untuk memahami bahwa penelitian ini adalah peranan
pemerintah daerah dalam pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Musirawas
Utara Srovinsi Sumatera Selatan.

3
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, ‘’metodelogi penelitian’’ , (jakarta: PT Bumi Aksara, 2016). Hlm 3

7
C. Rumusan Masalah
1. Apa Peran Pemerintahan Daerah Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di
Kabupaten musirawas utara?
2. Apa Saja Faktor Penghambat Pemerintah Daerah Dalam Memberikan Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat di Kabupaten musirawas utara?

D. Batasan Masalah
Peneliti menginginkan penelitian ini fokus, lebih mendalam dan tidak melenceng dari
cakupan penelitian maka dari itu penulis memberikan batasan- batasan penelitian. Adapun
fokus penelitian ini adalah bagaimana peranan pemerintah daerah dalam pemberdayaan
ekonomi masyarakat di kabupaten musirawas utara Provinsi Sumatera Selatan.

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat pemerintah daerah dalam
pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat di Kabupaten Musirawas.
2. Untuk mengetahui peranan pemerintahan daerah dalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat di Kabupaten Musirawas Utara.

F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berguna untuk mengetahui literatur atau agar mendapatkan indikasi yang
memiliki subtansi kajian sesuai dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti, tujuan lainnya
adalah salah satu metode untuk melakukan sebuah penelitian dalam bentuk kepustakaan.

Dalam penelitian ini pula diperoleh data melalui referensi peneliti-peneliti terdahulu,
referensi buku-buku lalu di kembangkan serta dipelajari guna mendapatkan hubungan dengan
permasalahan yang akan diteliti, adapun berbagai penelitian yang telah didapatkan sebagai
berikut:

1. Penelitian yang disusun oleh Rosmawaty Sidauruk berjudul Peningkatan Peran


Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pengembangan Ekonomi Kreatif Jawa Barat.
Dalam penelitian nya menjelaskan pemerintah jawa barat telah membuat peraturan
daerah tentang pengembangan ekonomi kreatif akan tetapi ada beberapa
permasalahan yang dihadapi oleh peneliti yaitu tentang investasi dan permodalan
dimana masih terdapat kendala mencari investor atau orang yang mempunyai modal

8
untuk mengembangkan ekonomi kreatif serta sumberdaya manusia yang masih
kurang untuk pengembangan kreatifitas masyarakat. 4
2. Penelitian Cica Zartika yang berjudul Studi Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Masyarakat Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna 2016. Penelitian ini
membahas tentang faktor-faktor penyebab kemiskinan yang ada di desa Lohia. Dari
penelitian ini diketahui bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan
dimasyarakat desa Lohia adalah besarnya beban tanggungan keluarga, rendahnya
tingkat pendidikan dan keterampilan, rendahnya tingkat pendapatan, serta
kepemilikan sarana produksi yang masih sederhana dan etos kerja rendah.5

4
Bagus Udiansyah permana, dkk, ‘’starategi pemberdayaan masyarakat melalui inovasi ekonomi kreatif dalam
penanggulangan kemiskinan (studi kasus industri kerajinan alat tenun bukan mesin di kecamatanpurwosari
kabupaten pasuruanj’’< jurnal Vol 17 no 4 (2014), hlm 253
5
Cica Zartika, ‘’studi faktor faktor penyebab kemiskinan masyarakat desa lohing kecamatan lohia kabupaten
muna’’, skripsi universitas haluoleo tahun 2016

9
Daftar pustaka
Dedi Fahlevi “BPS provinsi sumatera selatan’’ (CV. Alief Media Grafika 2023)
Befri Apriansyah,’’statistik kabupaten musirawas utara’’ , (Badan Pusat Statistik Kabupaten
Musi Rawas Utara 2023)
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, ‘’metodelogi penelitian’’ , (jakarta: PT Bumi Aksara,
2016)
Bagus Udiansyah permana, dkk, “starategi pemberdayaan masyarakat melalui inovasi
ekonomi kreatif dalam penanggulangan kemiskinan (studi kasus industri kerajinan
alat tenun bukan mesin di kecamatanpurwosari kabupaten pasuruan’’ < jurnal Vol 17
no 4 (2014)

Cica Zartika, “studi faktor faktor penyebab kemiskinan masyarakat desa lohing kecamatan
lohia kabupaten muna’’, skripsi universitas haluoleo tahun 2016

10

Anda mungkin juga menyukai