PENDAHULUAN
Daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri
baik dalam perencanaan, pelaksanaan hingga pembiayaan . Hal ini didukung dengan
undang Nomor 6 Tahun 2014 ini menjadikan Desa tidak lagi sebagai obyek
pembangunan, akan tetapi menjadi subyek pembangunan . Selain itu Desa juga
Desa juga memiliki kedudukan dan peranan yang strategis sebagai unit organisasi
membangun desa harapanya dapat menjadi desa yang maju dan adanya
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan. Pembangunan desa penting untuk
masyarakat desa . Pembangunan desa juga harus melalui beberapa tahapan, terdiri
dari: (i) perencanaan pembangunan desa; (ii) pelaksanaan pembangunan desa; (iii)
telah memberikan dukungan yang besar kepada 74.961 desa yang tersebar di 33
provinsi seluruh Indonesia, dan lebih dari 125 juta jiwa penduduk desa. Dalam kurun
berupa dana desa yang bersumber dari APBN dengan jumlah mencapai 187,7
Pemerintahan Desa Kementerian Dalam negeri menunjukan bahwa hingga saat ini
jumlah desa yang terlibat dalam kegiatan pelatihan kapasitas hanya 61.782 desa
dari total 74.961 desa, dengan jumlah total aparatur desa yang telah mengikuti
pelatihan hanya sebanyak 138.587 orang atau rata-rata hanya 2 orang pada setiap
desa. Padahal apabila berpedoman pada struktur organisasi Pemerintahan Desa pola
minimal desa swadaya dengan rata-rata 6 orang aparatur, maka target yang harus
(BPKB) tahun 2017 masih ditemukan keterlambatan penyusunan APBDesa pada 124
penggunaan dana desa. Atas dasar tersebut berbagai upaya dan dukungan terus
dilakukan dari berbagai pihak, baik tingkat pusat sampai ke tingkat desa. Salah satu
(P3PD). Program P3PD diharapkan mampu mendorong perbaikan tata kelola dan
kinerja pemerintah dan apparatur desa; (ii) Perbaikan dan penguatan system
system transfer insentif berbasis kinerja dan (iv) Penguatan system informasi dan
data desa berbasis teknologi. Program P3PD juga diharapkan akan membawa
kapasitas yang lebih efisien (yang berbasis permintaan dan kebutuhan dengan
pelaporan; monitoring dan umpan balik yang efektif, serta pemberian insentif
kepada desa dan kabupaten yang berkinerja baik untuk memperkuat capaian
program.
Desa (P3PD) juga telah melakukan peningkatan kapasitas bagi seluruh aparatur
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut :
penyebaran sumber daya ekonomi yang tidak merata antara desa dan kota.
3. Adanya hasil survei yang menunjukkan bahwa angka melek internet dan
C. Perumusan Masalah
Fokus penelitian yang di batasi penulis pada penelitian ini yakni ditujukan
untuk melihat sejauh implementasi program Smart Village di Provinsi Lampung yang
diinisiasi oleh DPMDT Provinsi Lampung dan apa saja yang menjadi kendala dalam
D. Tujuan Penelitian
Lampung ?
2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam Implementasi Program Smart Village di
Provinsi Lampung ?
Lampung ?
E. Manfaat Penelitian
Lampung.
di Provinsi Lampung.
Lampung.