Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PEMERINTAH DESA TERHADAP


PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI DESA AD WEARAUR KECAMATAN
KEI BESAR UTARA BARAT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kesejahteraan masyarakat pada sebuah desa dilihat dari upaya pemerintah desa dalam
mengelola atau mengatur desa pemerintahannya. Pemerintah desa memiliki kewenangan dalam
mengatur dan mengelola pembangunan yang didukung oleh kemandirian dalam perencanaan,
penganggaran, dan pelaksanaan pembangunan. salah satu sumber dana penganggaran
pembangunan desa yaitu berasal dari APBN yang disalurkan melalui APBD kabupaten/kota dan
dana desa. (UU No.6 tahun 2014/Perppu 1/2020)

PMK Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,


Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa, pengalokasian Dana Desa menjelaskan bahwa pembagian
alokasi dana desa 90% berdasarkan pemerataan dan 10% berdasarkan jumlah penduduk desa.
ADD sendiri harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat serta mampu meningkatkan
partisipasi masyarakat untuk ikut bertanggungjawab terhadap tumbuh kembang kehidupan
bersama sesama warga Desa. Realisasi dari alokasi dana desa tersebut menjadi tanggung jawab
dari pemerintah desa dan Dalam pelaksanaannya pemerintahan Desa harus menerapkan prinsip
pemerintahan Desa yang efektif dan efisien, bersih, akuntabel, transparan, professional dan tidak
terlibat atau terbebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) ( Permendagri No. 20 tahun
2018 Pasal 2 ayat 1).

Penetapan prioritas penggunaan dana desa dibahas dan disepakati dalam Musyawarah Desa
penyusunan RKP. Permendes 7/2021 Tentang Prioritas penggunaan Dana Desa, menyatakan
bahwa, Prioritas penggunaan dana desa yaitu:

1. pemulihan Ekonomi Nasional Sesuai kewenangan desa, diprioritaskan untuk pencapaian


SDGs Desa:

a) Penanggulangan Kemiskinan, untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan


b) Pembentukan, pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan badan
usaha milik Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama untuk pertumbuhan ekonomi
Desa Merata.

c) Pembangunan dan pengembangan usaha ekonomi produktif yabg diutamakan


dikeloala badan usaha milik desa besa bersama untuk mewujudkan komsumsi dan
produksi Desa sadar lingkungan.

2. Penggunaan Dana Desa untuk program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa
sebagaimana diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa:

a) pendataan Desa, pemetaan potensi dan sumber daya, dan pengelolaan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai upaya memperluas kemitraan untuk
pembangunan Desa;
b) pengembangan Desa wisata untuk pertumbuhan ekonomi Desa merata;
c) penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani untuk mewujudkan Desa tanpa
kelaparan;
d) pencegahan stunting untuk mewujudkan Desa sehat dan sejahtera; dan
e) Pengembangan Desa inklusif untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat secara
menyeluruh dalam pembangunan Desa.

3. Penggunaan Dana Desa untuk mitigasi dan penanganan Bencana Alam dan Nonalam
sesuai dengan kewenangan Desa sebagaimana diprioritaskan untuk pencapaian SDGs
Desa:
a) mitigasi dan penanganan bencana alam;
b) mitigasi dan penanganan bencana nonalam; dan
c) mewujudkan Desa tanpa kemiskinan melalui Bantuan Langsung Tunai Dana
Desa;

Desa Ad Wearaur merupakan salah desa yang berada di kepulauan kei besar, kabupaten
Maluku tenggara dan berkecamatan keibesar Utara barat. Ohoi Ad Ngurwul juga merupakan
salah satu Desa yang meneriman Dana Desa. Sejauh ini Dana Desa Ohoi Ad Nguruwul yang di
alokasikan untuk pembangunan Desa belum terealisasikan dengan baik, namun sebagian dana
desa yang diterima direalisasikan untuk Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT). Dana Bantuan
Langsung Tunai diperuntukan bagi keluarga miskin yang belum mendapatkan program keluarga
harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), penerima bantuan sosial Tunai, tidak
memiliki cadangan ekonomi yang cukup, dan penderita sakit kronis/rentan.
Menurut tanggapan beberapa masyarakat Ohoi Ad Ngurwul tentang pembagian Dana BLT
tersebut belum lah tepat sasaran dan pembagian tidak dilakukan secara adil namun pembagian
Dana Bantuan BLT berdasarkan sistem kekeluargaan.

ADD yang diterima setiap desa cukup besar, maka pemerintah dituntut dalam mengelola
Dana Desa harus berpatokan pada Prinsip akuntabilitas dan transparansi, supaya ADD yang
diharapkan untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat Desa dapat terwujud.

Prinsip Akuntabilitas dapat membantu pemimpin untuk mengevaluasi titik-titik mana saja
yang belum efisien. Konsep efektifitas berhubungan dengan tingkat kepuasaan stakeholder
maupun kepuasaan masyarakat. Menurut Mardiasmo (2012:46), Akuntabilitas merupakan suatu
kewajiban memberitahu serta bertanggung jawab atas keberhasilan maupunn kegagalan
penerapan misi organisasi dalam menggapai hasil yang sudah ditetapkan sebelumny, lewat media
pertanggung jawaban yang dikerjakan secara berkala.

Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakam yan diambil oleh
pemerintah. Prinsip transparansi menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan
masyarakat melalui penyediaan informasi yang akurat dan memadai. Menurut Nurhayati (2017),
Transparansi adalah memberikan infirmasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat mdmiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan
menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengeelolaan sumber daya yang
dimilki.

Beberapa penelitian sebelumnya telah melakukan pengujian tingkat akuntabilitas dan


transparansi pemerintan desa dalam pengelola ADD seperti……………….Dimana penelitian
tersebut menganalisis akuntabilitas dan transparansi terhadap beberapa desa. Denga adanya
penelitian diatas, peneiliti berusaha menguji tingkat akuntabilitas pemerintah desa dalam
mengelola kinerja keuangan, dengan objek openelitian yang berbeda yaitu pemerintah desa yang
ada di Desa Ad Ngurwul, Kecamatan Kei Besar Utara Barat yang menggunakan laporan
pertanggungjawaban ADD tahun 2022. Dengan demikian maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Akuntabilitas dan Transparansi Pemerintan Desa
dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Ad Ngurwul Kecamatan Kei Besar Utara
Barat.
1.2. BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1.

2.

1.3. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan dipecahkamn dalam penelitian
ini adalah:

1) Bagaimana Akuntabilitas Penegelolaan Alokasi Dana Desa Tahun 2022 pada Desa Ad
Ngurwul, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, Kabupaten Maluku Tenggara.

2) Bagaimana Transparansi pengelolaan Alokasi dana desa Tahun 2022, Desa Ad Ngurwul,
Kecamatan Kei Besar Utara Barat, Kabupaten Maluku Tenggara.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai Berikut:

1) Untuk mengetahui Akuntabilitas pengelolaan dana desa yang diterapkan oleh pemerintah
Desa Ad Ngurwul, Kecamatan Kei Besar Utara Barat.

2) Untuk mengetahui Transparansi Pengelolaan Dana Desa yang diterapkan oleh


pemerintah Desa Ad Ngurwul, Kecamatan Kei Besar Utara Barat.

1.5. MANFAAT PENELITIAN


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU

2.1.1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban memberitahu serta bertanggung jawab atas


keberhasilan maupunn kegagalan penerapan misi organisasi dalam menggapai hasil yang sudah
ditetapkan sebelumny, lewat media pertanggung jawaban yang dikerjakan secara berkala
(Mardiasmo,2012:46). Menurut Rusdiana dan Nasihudin (2018), akuntabilitas adalah
pertanggungjawaban dari seseorang atau sekelompok orang yang diberikan amanat untuk
menjalankan tugas tertentu kepada pihak pemberi amanat baik secara Horizontal maupun
Vertikal.

Menurut Mahmudi (2013), terdapat lima dimensi akuntabilitas, yaitu

1) Akuntabilitas Hukum dan kejujuran


Akuntabilitas hokum dan kejujran adalah akuntabilitas lembaga-lembaga public
untuk berperilaku jujur dalam bekerja dan mentaati ketentuan hokum yang berlaku.
Pengunaan dana public harus dilakukan secara benar dan telah mendapatkan otorisasi
2) akuntabilitas Manajerial
Akuntabilitas manajerial adalah pertanggungjawaban lembaga Publik untuk
melakukan pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien. Akuntabilitas
3) akuntabilitas Program
Akuntabilitas Program berkaitan dengan pertimbangan apakah tujuan yang
ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan apakah organisasi telah mempertimbangkan
alternatif program yang dapat memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang
minimal. Lembaga-lembaga public harus mempertanggungjawabkan program yang telah
dibuat sampai pada pelaksanaan program. Dengan kata lain akuntabilitas program berarti
bahwa program-program organisasi hendaknya merupakan program yang bermutu
mendukung strategi dan pencapai misi, visi, dan tujuan organisi

Menururut Wasistiono (2007), berdasarkan perspektifnya akuntabilitas dibagi menjadi


lima jenis, yaitu:

1) Akuntabilitas Administratif/Organisasi

Yaitu pertanggungjawaban antara pejabat yang berwenang dengan unit


bawahannya dalam hubungan hirearki yang jelas

2) Akuntabilitas Legal

Akuntabilitas jenis ini merujuk pada dominan public dikaitkan dengan proses
legislatif dan yudikatif. Bentuknya dapat berupa peninjauan kembali kebijakan yang telah
diambil oleh pejabat public maupun pembatalan suatu peraturan oleh institusi yudikatif.
Ukuran akuntabilitas legal adalah peraturan perundang-umdangan yang berlaku.

3) Akuntabilitas Politik

Dalam tipe ini terkait dengan adanya kewenangan pemegang kekuasaan politik
untuk mengatur, menetapkan prioritas dan pendistribusian sumber-sumber dan menjamin
adanya kepatuhan melaksanakan tanggung jawab adminstrasi yang legal. Akuntabilitas
ini memusatkan pada tekanan demokratik yang dinyatakan oleh administrasi publik.

4) Akuntabilitas Profesional

Akuntabuilitas ini berkaitan dengan perlaksanaan kinerja dan tindakan


berdasarkan tolak ukur yang ditetapkan oleh orang profesi yang sejenis. Akuntabilitas ini
lebih menekankan pada Aspek kualitas klinerja dan tindakan.

5) Akuntabilitas Moral
Akuntabilitas ini berkaitan dengan tata nilai yang berlaku dikalangan masyarakat.
Hal ini lebih banyak berbicara tentang baik atau buruknya suatu kinerja atau tindakan
yang dillakukan oleh seseorang/badan hokum atau pimpinan kolektif berdasarkan ukuran
tata nilai yang berlaku setempat.

Sesuai Peraturan Permendagri 113 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa beberapa indicator
yang dilakukan untuk pengukuran penelitian ini adalah

Tahap Perencanaan

No Indikator
1 Penatausahaan dilakukan oleh bendahar desa
2 Bendahara desa wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran serta
melakukan tutp buku setiap akhir bulan secara tertib
3 Bendahara desa wajib mempertanggungjawabkan uang melalui laporan
pertanggungjawaban
4 Laporan pertanggungjawaban disampaikan setiap bulan kepada Kepala DEsa dan paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Tahap Pelaporan

No Indikator
1 Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APBDesa kepada
bupati/Walikota berupa laporan semester pertama dan laporan semester vsetiap tahun
2 Laporan semester pertama berupa laporan realisasi APBDesa
3 Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa semester pertama disampaikan
4 Laporan semester akhir tahun disampaikan paling lambat pada akhir

Tahap Pertanggungjawaban

No Indikator
1 Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
APBDesa kepada Bupati/Walikota setiap tahun anggaran
2 Laporan Pertanggungjawaban realisasi APBDesa terdiri dari pendapatan, belanja, dan
pembiayaan.
3 Laporan pertanggungjawaban realisasi Pelaksanaan APBDesa ditetapkan dengan
peraturan Desa

2.1.2 Transparansi

Transparansi atau keterbukaan berarti keputusan yang diambil dan pelaksanaannya


dilakukan dengan cara atau mekanisme yang mengikuti aturan atau regulasi yang ditetapkan oleh
lembaga. Transparansi juga bisa berarti bahwa informasi yang berkaitan dengan organisasi
tersedia secara mudah dan bebas serta bisa diakses oleh mereka yang terkena dampak kebijakan
yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Transparansi adalah prisnsip keterbukaan yang
memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya
tentang keuangan Desa.(Permendagri No.13, tahun 2021, tentang pengelolaan Keuangan Desa).
Menurut Nurhayati (2017), Transparansi adalah memberikan infirmasi keuangan yang terbuka
dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat mdmiliki hak untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam
pengeelolaan sumber daya yang dimilki.

Beberapa manfaat penting dengan adanya transparansi anggaran menurut


(Adrianto,2007), yaitu:

1. Mencegah Korupsi

2. Lebih mudah mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kebijakan

3.Meningkatkan akuntabilitas pemerintahan sehingga masyarakat akan lebih mampu


mengukur kinerja pemerinta

Menurut Agus Dwiyanto (2006:236), Transparansi dapat diukur melalui indicator :

1. danya system keterbukaan dan standarisasi yang jelas dan mudah dipahami dari semua
proses-proses penyelengaraan pemerintahan.
2. adanya mekanisme yang memfalisitasi pertanyaan-pertanyaan public tentang proses-proses
dalam penyelenggaraan pemerintahan

3. Adanyan mekanisme pelaporan maupun penyebaran informasi penyimpangan tindakan


aparat public didalam kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.

2.1.3 Alokasi Dana Desa

2.1.3.1. Desa
2.2. Kajian Peneliti Terdahulu

Nama/Judul/Tahun

DAFTAR PUSTAKA

Riadi, Muchlisin. (2020). Akuntabilitas (penegertian, prinsip, Dimensi, dan jenis-Jenis). Diakses
pada 4?12/2022, dari https:www.kajianpustaka.com/2020/01/akuntabilitas-pengertian-prinsip-
dimensi-dan-jenis,html

Anda mungkin juga menyukai