Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana Akuntanbilitas dan Transparansi
Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Kayu Aro, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar,
Provinsi Riau.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data yang diperoleh melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik Analisis data dengan pengumpulan data, menyajikan
Hasil penelitian ini yaitu Akuntanbilitas di Desa Kayu Aro telah sesuai dengan indicator.
Namun transparansi di Desa Kayu Aro belum sesuai, Hal ini disebabkan karena belum tersedianya
website milik desa yang dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi terbaru
dengan mudah
The purpose of this study is to find out how the Accountability and Transparency of Village
Fund Allocation Management in Kayu Aro Village, North Kampar District, Kampar Regency, Riau
Province.
This study uses a qualitative method. Collecting data obtained through interviews,
observation and documentation. Techniques of data analysis by collecting data, presenting and
The results of this study are Accountability in Kayu Aro Village is in accordance with the
indicators. However, transparency in Kayu Aro Village is not appropriate, this is due to the
unavailability of a village-owned website that can make it easier for the community to access the
Akuntansi pemerintahan merupakan salah satu bidang ilmu akuntansi yang sangat
Hal ini bisa terjadi karena adanya tuntutan transparansi dan akuntanbilitas publik yang
diterapkan atas dana-dana masyarakat yang dikelola oleh pemerintah setempat, sehingga
memunculkan penggunaan akuntansi di dalam pencatatan dan juga melaporkan kinerja yang
perbaikan iklim investasi, sedangkan dalam bidang politik perbaikan kinerja instasi
Dengan konsep good governance harus senantiasa diaplikasikan dalam setiap aktivitas pada
instansi pemerintahan, khususnya dalam pengelolaan Dana Desa yang di letakan pada
Guna membentuk negara yang baik dan transparan, perlunya diterapkan tata kelola
1
2
anggaran dan kegiatan pemerintah terbuka pada publik. Good governance merupakan salah
satu elemen penting untuk proses perkembangan dalam pemerintahan, salah satu aktualisasi
memiliki kredibilitas, peka dan tanggap terhadap segenap kepentingan dan aspirasi yang di
dasari oleh etika, dan pertanggung jawaban publik dan intergritas pengabdian dalam
mengembangkan misi perjuangan bangsa untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara
(Kumalasari, 2016).
aktivitas yang dilakukan untuk melaporkan dan menyajikan kegiatan-kegiatan yang telah
agar pemerintah dapat transparan kepada masyarakat dengan komitmen yang telah terbentuk
diperhatikan dari prinsip-prinsip nya sebagai berikut: (1) Harus ada komitmen, dari pimpinan
dan seluruh staf instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel, (2)
Harus menerapkan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya
secara baik dan konsisten dengan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku, (3)
Dapat menunjukan tingkat pencapaiannya tujuan dan sasaran yang ditetapkan dan di
tagetkan. (4) Harus berorientasi dalam pencapaian visi dan misi serta hasil dari manfaat
yang telah diperoleh, (5) Harus jujur, objektif, transparan, dan inovatif dalam bentuk
pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntanbilitas
(LAN dan BPKP, modul 1). Selain Akuntanbilitas untuk pelaksanaan Pemerintahan yang
terkait dengan aktivitas pengelolaan dalam sumber publik kepada pihak-pihak yang
dapat menjamin akses kebebasan bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh informasi
yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan target. Transparansi dibangun atas dasar
Pemerintahan pada era Presiden Joko Widodo memiliki sembilan agenda prioritas.
Sembilan agenda prioritas itu disebut Nawa Cita. Salah satu program dari Nawa Cita yaitu
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat beberapa daerah dan desa dalam
kurang merata (Prasetyo 2017). Dengan demikian, Presiden Joko Widodo mengalokasikan
bantuan untuk setiap desa yang diperuntukkan dalam pembangunan infrastruktur terutama
pemerintahan oleh pemerintah Desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa dan
unsur masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa. Agar tujuan pembangunan desa benar-
benar dapat diwujudkan, maka arah kebijakan pembangunan desa hendaklah berorientasi
kepada azas manfaat yang berhasil dan berdaya guna. Bukan hanya sekedar keingin-inginan
segelintir elit desa, namun merupaan kebutuhan bersama seluruh masyarakat desa tidak
Pendapatan Desa yang berasal dari alokasi APBN saat ini dikenal sebagai Dana Desa
(DD). Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi Desa yang
masyarakat- masyarakat. Adanya Dana Desa merupakan salah satu implementasi visi
Pengalokasian Dana Desa dilakukan dengan menggunakan alokasi yang dibagi secara merata
dan alokasi yang dibagi berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, angka kemiskinan, dan
salah satu komitmen besar untuk mendorong peluasan kesejahteraan bagi seluruh lapisan
desa-desa, jadi memang diharapkan tidak ada lagi desa yang akan tertinggal. Harapan lain
dapat menjadi salah satu lompatan sejarah sebagai proses pembangunan yang sedang
berlangsung. Undang- Undang desa dapat menjadi salah satu komitmen program yang
berpihak pada rakyat sebagai dasar pembangunan 10 tahun terakhir yang merupakan wujud
keberpihakan kepada kelompok masyarakat akar rumput yang dalam piramida kependudukan
ADD adalah Alokasi Dana Desa yang dananya bersumber dari pemerintah kabupaten
yang bertujuan untuk stimulan atau pancingan kepada masyarakat desa supaya
pendapatan desa yang penggunaannya terintregasi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Akuntanbilitas dan Transparansi Alokasi Dana Desa seperti, Wiradarma (2017) yang
5
dimana permasalahan dalam penelitian ini adalah pembuatan laporan realisasi yang banyak
lemahnya sumber daya manusia aparat desa yang ada di desa merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kinerja pemerintahan desa seperti halnya dalam pembuatan laporan
realisasi, selain itu keterlambatan dana alokasi dana desa yang masuk juga mempengaruhi,
Penelitian yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sunjiwani
(2013) melakukan analisis tentang Akuntabilitas dan Transparansi Alokasi Dana Desa, pada
penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu ini, peneliti ingin menguji tingkat
Akuntabilitas dan Transparansi dengan objek penelitian yang berbeda-beda untuk mengetahui
apakah dan bagaimanakah prinsip akuntabilitas dan transparansi terhadap pengelolaan ADD
yang ada pada objek penelitian tersebut berjalan sesuai standar ketentuan yang berlaku yaitu
Berasarkan survey dan data permasalahan yang ditemui peneliti berdasarkan prinsip
karena dana yang tidak mencukupi dikarenakan sebagian dana disalurkan untuk bantuan
covid dan keterlambantan anggaran dari pemerintah pusat yang terjadi pada awal tahun yang
mengikuti pola tahap pencairan dari Kabupaten dan dalam pengelolaan alokasi dana desa juga
sering terlambat karena perubahan Peraturan Bupati (Perbup) yang sering terjadi.
Permasalahan selanjutnya di Desa Kayu Aro terkait dengan prinsip Transparansi yaitu
mengenai media publik seperti kurang berjalan website dan facebook yang menyebabkan
6
masyarakat tidak dapat mengakses informasi dengan mudah di internet dan desa juga tidak
menyediakan papan informasi, baliho dan struktur perangkat desa hal ini menyebabkan tidak
Sehubungan dengan apa yang diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk
Alokasi Dana Desa di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar.
1. Bagaimana Akuntanbilitas dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Kayu Aro
2. Bagaimana Transparansi dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Kayu Aro
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
Kayu Aro.
a. Bagi penulis, penelitian ini untuk menambah ilmu dan pengetahuan penulis mengenai
akuntanbilitas dan transparansi atas pengelolaan Alokasi dana desa dan penelitian ini
salah satu tahap dalam mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi
sebagai pandangan atau bahan pembanding kepada calon peneliti lain yang akan
c. Bagi Desa, penelitian ini diharapkan dapat membuat pemerintahan desa lebih
d. Bagi masyarakat desa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
BAB I : PENAHULUAN
telah dilakukan.
8
berbagai pihak.
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
baik, sedangkan world bank juga mengartikan bahwa good governance sebagai
yang berbanding lurus dengan prinsip demokrasi (Mardismo:2021: si maupun pasar yang
2.1.1.1 Participation, maksudnya bahwa setiap warga memiliki hak suara dalam membuat
keputusan, baik secara langsung ataupun melalui intermediasi insitusi legitimasi yang
newakili kepentingannya.
2.1.1.2 Rule Of Law, dimana kerangka hukum harus bersifat adil serta dilaksanakan tanpa
2.1.1.3 Transparancy, dimana transparan tercipta atas dasar kebebasan arus komunikasi
stakeholders.
9
10
yang berbeda untuk memperoleh pikiran terbaik bagi kepentingan yang lebih luas
2.1.1.7 Effectiveness and Efficiency, dimana setiap proses maupun Lembaga dapat
menghasilkan apa yang telah digariskan menggunakan sumber-sumber yang telah ada
sebaik-baiknya.
2.1.1.8 Accountability, dimana setiap pembuat keputusan pada pemerintahan sector swasta
stakeholder
2.1.1.9 Strategic vision, dimana para pemimpin dan public harus mempunyai perspektif
‘good governannce’ dan membanggakan manusia yang luas dan jauh kedepan sejalan
2.1.2 Akuntanbilitas
menjawab dan menerangkan kinerja serta tindakan seseorang atau pimpinan suatu unit
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang meminta
pertanggungjawaban. Akutanbilitas akan semakin baik jika didukung oleh suatu sistem
akuntansi yang menghasilkan informasi akurat, handal, tepat waktu, serta dapat
(Mardiasmo:2012)
dalam mencapai sasaran yang telah di terapkan untuk periode-periode sebelumnya yang
tindakan seseorang atau badan hukum pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang
pertanggungjawaban.
pemerintahan desa. Pertanggungjawaban yang di maksud disini ialah masalah yang ada
di dalam Anggaran Pendapatan Desa (APBDes), Alokasi Dana Desa (ADD), dan Dana
Desa (DD). Menurut Mahsun (2015) secara sempit akuntanbilitas adalah bentuk
a. Harus ada komitmen dari pemimpin dan seluruh staf instansi untuk
b. Harus ada suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber daya secara
c. Harus dapat menunjukan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat
pemerintah desa.
No Indikator
No Indikator
2 “Rekening kas desa dibuat oleh pemerintah desa dengan spesimen tanda
tangan kepala desa dan kaur keuangan”.
5 Kaur Keuangan dapat menyimpan uang tunai pada jumlah tertentu untuk
memenuhi kebutuhan oprasional pememrintahan Desa.
Sumber 2: Data Peraturan Mentri Dalam Negri RI No.20 Thn 2018 pasal 43-44
No Indikator
4 Pengeluaran atas beban APB Desa dilakukan berdasarkan RAK Desa yang
telah disetujui oleh Kepala Desa.
5 Pengeluaran atas beban APB Desa untuk kegiatan yang dilakukan secara
swakelola dikeluarkan oleh Kaur Keuangan kepada Kaur dan Kasi
Pelaksanaan kegiatan anggaran atas dasar DPA dan SPP yang diajukan serta
telah disetujui oleh Kepala Desa
Sumber 3: Data Peraturan Mentri Dalam Negri RI No.20 Thn 2018 pasal 63 dan 66
15
No Indikator
2 “Laporan terdiri atas laporan pelaksanaan APB Desa dan laporan realisasi
kegiatan”.
Tabel 2.5
Indikator Pertanggungjawaban
No Indikator
2.1.3 Transparansi
Peraturan Dalam Negeri No. 37 Tahun 2007 pasal 4 (7), tentang pedoman
pengelolaan keuangan daerah, dimana dapat di katakan bahwa transparan adalah prinsip
pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan
penyediaan informasi yang memadai dan mudah diakses oleh pemangkku kepentingan
desa.
memberikan informasi yaitu terkait dengan pengelolaan sumber daya publik kepada
dilakukannya transparansi publik akan memperoleh informasi yang aktual dan faktual,
v.s anggaran). (2) menilai ada tindakanya korupsi dan menipulasi dalam perencanaan,
terhadap peraturan perundangan yang terkait, (4) mengetahui hak dan kewajiban
kebijakan yang akan dan telah diambil oleh pemerintah (Tahir, 2014: 115). Maka dari
transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dapat dilihat dalam dua hal
yaitu:
yang baik dan mengurangi kesempatan dan praktek kolusi, korupsi dan
18
nepotisme.
data, fakta kepada stakeholders yang membutuhkan inormasi secara jelas dan
akurat.
orang untuk memperoleh informasi dengan mengakses data yang ada di badan
publik, dan menegaskan bahwa setiap informasi publik itu harus bersifat terbuka
No Indikator
1 “Kepala desa menyampaikan informasi mengenai APB Desa kepada
masyarakat melalui media informasi”.
2 “Pembukuan arus kas masuk dan arus kas keluar memuat semua informasi
yang berisikan pengeluaran belanja atas beban APB Desa yang didukung
oleh bukti yang lengkap dan sah”.
3 “Kelapa desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi APB
Desa kepada Bupati/Wali Kota melalui Camat setiap akhir tahum”.
4 “Kepala desa menyelenggarakan MUSRENBANGDES untuk membahahs
dan menyepakati rancangan RKP Desa”.
5 “Musyawarah perencanaan pembangunan desa diikuti oleh Pemerintah
Desa. Badan Permusawaratan Desa, dan unsur masyarakat yang terdiri dari :
tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, dll yan
disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat”.
Sumber 6: Data Permenagri No.114 Thn 2014 dan Permendagri No.20 Thn 2018
19
2.1.4 Desa
Menurut Permenagri No. 20 Tahun 2018 Desa adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni
oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang
Kepala Desa) atau desa merupakan kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan
Desa dimaknai sebagai kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang
mempunyai sistem pemerintahan sendiri yang dikepalai oleh seorang kepala desa (Raharjo
Muhamad Mu’iz,2021:1)
Desa menurut asal katanya berasal dari bahasa sanskerta, yaitu “dhesi” yang berarti
tanah kelahiran. Jadi, desa tidak hanya dilihat penampakan sebutan desa fiksinya saja, tetapi
juga dimensi sosial budayanya. Desa yang berarti tanah kelahiran selain menunjukan tempat
atau daerah juga menggambarkan kehidupan sosial budaya dan kegiatan penduduknya. Desa
juga dapat didefinisikan bentuk pemeintahan kecil yang ada di negri ini. Luas wilayah desa
biasanya tidak telalu luas dan dihuni oleh sejumlah keluarga. Mayoritas penduduknya bekerja
dibidang agraris dan tingkat pendidikannya cenderung rendah, karena jumlah penduduknya
tidak begitu banyak, hubungan kekerabatan antar masyarakat biasanya terjalin kuat, para
masyarakatnya juga masih percaya atau memegang teguh adat dan tradisi yang ditinggalkan
2.1.4.1 Desa akan mendapatkan dana miliyaran rupiah secara langsung Berdasarkan Undang-
Undang Desa No.6 Tahun 2014 pasal 73 Ayat 3 menyebutkan Alokasi Dana Desa
minimal akan digelontorkan secara langsung ke desa sebanyak 10% dari dana
perimbangan yang akan diterima oleh Kabupaten/Kota. Jadi setiap tahun desa akan
menerima dana miliyaran rupiah untuk kemajuan desa. Wakil Ketua Pansus RUU
Desa, Budiman Sudjatmiko, menyatakan jumlah 10% dari dana perimbangan yang
dikurangi Dana Alokasi Khusus. Artinya dana sekitar RP 104,6 triliun ini dibagi
sekitar 72.000 desa. Sehingga total RP 1,4 miliar per tahun per desa. Tetapi akan
disesuaikan dengan geografis, jumlah penduduk dan jumlah kemiskinan. Dana ini
merupakan wakil dari pendidik desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara degan mokratis. BPD merupakan badan pemusyawaratan di tingkat desa yang
2.1.4.2 Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa diatur dengan jelas. Menurut Undang-
Undang Desa No 6 Tahun 2014 Pasal 66 penghasilan kepala desa danperangkat desa
akan mendapatkan kejelasan penggajian berupa gaji tetap setiap bulan. Penggajian
kepala desa dan perangkat dea tersebut berdasarkan dari mana perimbangan APBN.
Selain itu kepala desa dan perangkat desa akan mendapatkan fasilitas beruba jaminan
2.1.4.3 Wewenang Kepala Desa Berdasarkan Undang-Undang Desa No.6 Tahun 2014 Pasal
21
yaitu adanya peluang desa untuk mengatur penerimaan yang merupakan pendapatan
semua tugasnya dengan tanggung jawab yang lebih besar atas kewenangan yang
diberikan.
2.1.4.4 Masa Jabatan Kepala Desa Bertambah Berdasarkan Undang-Undang Desa No6 Tahun
2014 Pasal 39 masa jabatan kepala desa saat ini adalah 6 tahun dan dapat mejabat
paling banyak 3 kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-
turut. Untuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga sama yaitu dapat menjabat
2.1.4.6 Berdasarkan Undang-Undang Desa No 6 Tahun 2014 Pasal 55, Badan Permusyawaratan
Desa mempunyai fungsi:
2.1.4.6.1 membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama kepala desa;
mempunyai peran yang strategis dalam membantu pemerintah daeah dalam proses
a. Memberikan pengakuan dan penghormatan atas desa yang sudah ada dengan
Indonesia (NKRI).
22
e. Membentuk pemerintah desa yang professional, efisien dan efektif, terbuka serta
bertanggungjawab.
Hal-hal yang dapat diwujudkan dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa No 6 Tahun 2014:
Dengan dana yang dikucurkan langsung ke desa, maka dapat digunakan oleh
peraturan desa. Hasil dari BUMDes dapat digunakann untuk pengelolaan dan
2. Swasembada Pangan
pangan nasional. Dengan dana desa tersebut dapat digunakan untuk pembuatan
irigasi yang baik untuk memaksimalkan hasil pertanian. Dana tersebut dapat
dalam rangka terwujudnya tata kelola pemerintahan desa yang baik. Masyarakat
jika ada yang kurang tepat, maka dapat langsungdilaporkan kepada Pemerintah
Lili (2018) menyatakan Alokasi Dana Desa yang dikenal ADD adalah dana
yang dialokasikan oleh pemerintah kabupaten untuk desa yang bersumber dari APBN(
dana perimbangan) yang diterima oleh kabupaten setelah dikurangi belanja pegawai.
yang dialokasikan oleh pemerintahh Daerah untuk Desa yang bersumber dari bagian
Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Daerah.
kesatuan dengan pengelolaan keuangan desa, adaapun rumus yang digunakan untuk
2.1.5.1 Asas Merata yaitu besarnya bagian Alokasi Dana Desa yang sama untuk setiap desa,
2.1.5.2 Asas Adil yaitu besarnya bagian Alokasi Dana Desa berdasarkan Nilai Bobot Desa
Desa yaitu:
Nomor 113 Tahun 2014, pasal 20,24,38, dan 44 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Maka dalam Pengelolaan Dana Desa (DD) dapat di bagi menjadi beberapa tahap yaitu:
2.1.6.1 Perencanaan
berjalan.
2.1.6.2 Pelaksanaan
Kabupaten/Kota
pada ayat (1) harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.
2.1.6.3 Pertanggungjawaban
dan pembiayaan.
Anggaran berkenanan;
berkenaan; dan
desa.
Adapun laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Desa yaitu Format
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa, Buku Pembantu Kas Kegiatan. Buku
Bank, Buku Pajak, Neraca. Rencana Anggaran Biaya dan Surat Permintaan Pembayaran
pada semester pertama dan semester akhir tahun serta Laporan Pertanggungjawaban
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perencanaan Mentri.
2.1.6.4 Pengawasan
penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana Desa, dan Bagi Hasil Pajak dan
Kalimantan Utara
2.3 Hipotesis
Akuntanbilitas dan Transparansi Pengelolaan Dana Desa di Desa Kayu Aro Kacamatan
Kampar Utara Kabupaten Kampar belum dilaksanakan sesuai dengan Permendagri No.
20 Tahun 2018.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
metode penelitian kualitatif merupakan suatu proses penelitian dan pemahaman yang
manusia. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan juga bersifat
penemuan, dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumrn kunci (Juliansyah,
2011: 33-34).
diperoleh dilakukan dengan cara Survei, observasi, wawancara dan juga dokumentasi.
Lokasi yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian adalah Desa Kayu
keuagan daerah agar dapat diketahui dan diawasi oleh DPRD dan juga masyarakat
30
31
No Indikator
2 “Pembukuan arus kas masuk dan arus kas keluar memuat semua informasi
yang berisikan pengeluaran belanja atas beban APB Desa yang didukung
oleh bukti yang lengkap dan sah”.
sumber daya untuk menyajian dan melaporan segala kegiatankegiatan yang telah
No Indikator
No Indikator
2 “Rekening kas desa dibuat oleh pemerintah desa dengan spesimen tanda
tangan kepala desa dan kaur keuangan”.
5 Kaur Keuangan dapat menyimpan uang tunai pada jumlah tertentu untuk
memenuhi kebutuhan oprasional pememrintahan Desa.
Sumber 10: Data Peraturan Mentri Dalam Negri RI No.20 Thn 2018 pasal 43-44
No Indikator
4 Pengeluaran atas beban APB Desa dilakukan berdasarkan RAK Desa yang
telah disetujui oleh Kepala Desa.
5 Pengeluaran atas beban APB Desa untuk kegiatan yang dilakukan secara
swakelola dikeluarkan oleh Kaur Keuangan kepada Kaur dan Kasi
Pelaksanaan kegiatan anggaran atas dasar DPA dan SPP yang diajukan serta
telah disetujui oleh Kepala Desa
Sumber 11: Data Peraturan Mentri Dalam Negri RI No.20 Thn 2018 pasal 63 dan 66
No Indikator
2 “Laporan terdiri atas laporan pelaksanaan APB Desa dan laporan realisasi
kegiatan”.
No Indikator
dengan melalui wawancara kepada narasumber, Sumber data merupakan faktor yang sangat
penting, karena sumber data akan menyangkut kualitas dari hasil penelitian. Oleh karenanya,
sumber data menjadi bahan pertimbangan dala penentuan metode pengumpulan data. Sumber
data terdiri dari : sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau
perseorangan, seperti hasil wawancara kepada sekertaris Desa, Tokoh Masyarakat, Warga
2. Data Skunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh
35
pihak pengumpulan data primer atau oleh pihak lain, data primer disajikan antara lain dalam
bentuk tabel, dokumen, arsip, soft file, dan data lain yang berbentuk pdf dan word yang
berhubungan dengan data penelitian. Data sekunder digunakan oleh peneliti untuk proses
lebih lanjut.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi dan juga
observasi.
1. Wawancara dilakukan kepada ibu Andri selaku sekertaris di Desa Kayu Aro dengan
handphone.
Setelah semua data yang diperlukan dalam penelitian ini sudah terkumpul, maka data-
data tersebut akan dikelompokan dan kemudian data yang terkumpul akan dianalisa dengan
menggambarkan secara nyata dari hasil penelitian berupa data dan informasi hasil
mempersiapkan, dan menganalisis data sehingga mendapat gambaran yang jelas mengenai
masalah yang diteliti. Metode analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antar fenomena yang
diteliti. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang terdapat di Desa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Desa Kayu Aro
A. Letak Geografis Desa Kayu Aro
Kayu Aro merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara,
Kabupaten Kampar, provisi Riau, Indonesia. Secara geografis Desa Kayu Aro terletak pada
koordinat Lintang Selatan dan Bujur Timur. Secara Geografis Luas Wilayah Desa Kayu Aro
terbagi atas Dua Wilayah Dusun, yaitu Dusun 1 Sei Melintang dan Dusun 2 Beringin yang
letaknya dibagi oleh Jalan Poros Tengah Desa dan juga dibagi dalam Dua wilayah RW dan 9
RT, yang dimana dalam pembagiannya Dusun Sei Melintang dengan jumlah 4 RT dan
Dusun Beringin dengan jumlah 5 RT. Secara fisik geografis Desa Kayu Aro memiliki
Kec. Tapung
Tapung.
Pada awal tahun 1996 lebih tepatnya 13 Januari 1996 terjadi Transmigrasi warga dari
berbagai daerah, ada yang datang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta
dan warga Masyarakat tempatan atau APPDT, bahkan ada yang dari ABRI atau
Setelah lebih kurang 1 tahun berada lebih di lokasi Transmigrasi. Pada 1997 warga
ingin memiliki nama sebuah Desa karena pada saat itu masih dipimpin oleh seorang Kepala
Unit Pemukiman Transmigrasi (KUPT) maka segala jenis pemikiran atau gagasan dari warga
masyarakat melalui hasil Musyawarah disepakati nama desa yang tepat yaitu adalah “Kayu
36
37
Aro”. Nama Kayu Aro di ambil dari sebuah batang pohon yang bernama Kayu Aro yang
dikenal oleh warga masyarakat sebagai pohon yang betuah. Maka diputuskan Desa ini
bernama Desa Kayu Aro dan Pencetus dan penggegas nama Desa Kayu Aro adalah Bpk.
Jumlah Penduduk Desa Kayu Aro 1.073 (seribu tujuh puluh tiga) jiwa, 542 (lima ratus
empat puluh dua) jiwa penduduk laki-laki dan 531 (lima ratus tiga puluh satu) jiwa penuduk
perempuan. Jumlah KK Desa Kayu Aro sebesar 306 (tiga ratus enam) jiwa.
Tabel 4.1
Penduduk menurut Kelompok Umur di Desa Kayu Aro
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
USIA Usia
(Orang) (Orang) (Orang) (Orang)
0-12 bulan 9 7 39 tahun 12 11
1 tahun 4 1 40 10 8
2 6 4 41 9 9
3 6 7 42 8 14
4 7 9 43 13 13
5 5 8 44 10 13
6 2 5 45 13 11
7 4 4 46 15 15
8 3 4 47 13 8
9 6 2 48 19 9
10 5 5 49 11 13
11 6 6 50 14 10
12 8 6 51 6 6
13 9 4 52 5 8
14 3 2 53 8 9
15 11 6 54 7 9
16 5 5 55 8 7
17 8 11 56 6 7
18 12 14 57 0 1
19 12 8 58 0 1
20 12 12 59 0 3
21 15 16 60 4 1
22 11 8 61 2 0
23 10 14 62 4 0
38
24 23 11 63 0 2
25 7 13 64 0 4
26 15 14 65 0 1
27 8 7 66 1 1
28 10 7 67 2 0
29 9 11 68 2 0
30 10 12 69 0 0
31 5 12 70 0 1
32 16 9 71 1 0
33 7 17 72 0 0
34 6 11 73 1 1
35 6 8 74 0 0
036 15 14 75 0 1
37 8 8 Diatas 75 3 3
338 11 9 Total 542 531
Sumber data: Daftar Isian Potensi Desa dan Kelurahan
ha yang terdiri dari (1) Tanah Tegal / Ladang seluas 533,5 ha, (2) Tanah Pemukiman seluas
3,3 ha, (3) Tanah Pekarangan seluas 82,7 ha. Jumlah Bulan Hujan pada Desa Kayu Aro
adalah 7 bulan dengan Suhu rata-rata harian 31º C dan Tinggi tempat dari permukaan laut 56
Mdl.
Pendidikan merupakan aspek ketiga yang menjadi indikator dalam penggolongan pada
masyarakat sejahtera dan prasejahtera, dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi maka
akan mendorong tumbuhnya sumber daya manusia yang handal dan trampil, sehingga
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Desa
a. Kepala Desa
b. Sekertaris Desa
dalam APBDes
ABPDes
c. Kelapa Seksi
belanja kegiatan
d. Kepala Dusun
Kepala Dusun ialah orang yang mengetahui satu wilayah dan suatu dusun di
Desa tersebut. di dalam satu desa terdapat beberapa Dusun dan di dalam satu
Tabel 4.4
Nama Penjabat Pemerintahan Desa Kayu Aro
NO NAMA APARATUR JABATAN STATUS
DESA KEPEGAWAIAN
1 PARMONO KEPALA DESA NON PNS
2 EDI WARTOYO SELERTARIS DESA NON PNS
Selain Penjabat yang memerintah di Desa Kayu Aro langsung, berikut adalah daftar
Badan Permusyawaratan Desa di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar Utara. Masa Bakti
2017-2023
Tabel 4.5
Daftar Nama Badan Pemusyawaratan Desa Kayu Aro
NO NAMA JABATAN KETERANGAN
LAMA BARU
1 2 3 4 5
1. MUHAMMAD IDRIS, M.Pd KETUA ANGGOTA TETAP
2. BADIYATUN NGALIYAH SEKERTARIS ANGGOTA TETAP
3. SUROSO ANGGOTA ANGGOTA TETAP
4. RINALDI ANGGOTA ANGGOTA TETAP
5. MASRICO ANGGOTA ANGGOTA TETAP
43
Visi adalah suatu gambaran yang menentang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Kayu Aro ini
Desa Kayu Aro seperti pemeintahan desa, BPD, toko masyarakat, tokoh agama, lembaga desa
dan masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan
yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa terebut. Visi berada di atas misi.
Pernyataan visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di oprasionalkan / dikerjakan.
G. Visi Desa
Berdasarkan kondisi masyarakat Desa Kayu Aro saat ini, tantangan yang dihadapi 6 tahun
mendatang serta dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh Desa Kayu Aro
sumber pendapatan dari PAD, dana desa dari tingkat II, dan pusat yang amanatnya untuk
di desa Kayu Aro, Visi pembangunan Kayu Aro tahun 2018-2023 yakni: “Terciptanya
pelayanan prima kepada masyarakat serta mewujudkan pembangunan masyarakat Desa Kayu
Filosofi Visi:
44
a. Menjujung tinggi nila-nilai ajaran agama yang dianut, benar-benar telah dijadikan
b. Menumbuh kembangkan kebudayaan yang sudah ada, sehingga mampu bertahan dan
masyarakat
e. Iklim demokratisasi yang semakin kondusif, stabilitas politik, maka keamanan dan
meningkat dan kapasitas yang semakin kuat sehingga tercapai Kayu Aro Bersatu.
H. Misi Desa
Untuk mencapai tujuan dari Visi di atas maka disusunlah Misi sebagai langkah-langkah
Misi :
Pembangunan jangka menengah Desa Kayu Aro tahun 2018-2023 sebagai berikut:
moral religius dan kultural, manajemen pembangunan insfratuktur yang maju dan
mampu diakses secara merata tanpa ada tertinggal di dasari ketaqwaan yang luhur.
mampu bertahan terhadap kemajuan dan ikut kontribusi, memberi rasa aman.
terkandung dalam pancasila dan konstitusi negara dalam koridor NKRI, meningkatkan
kesadaran nasionalisme.
Pengelolaan Keuangan Desa diatur dalam Dua rencana kerja, yang pertama ada RPJM
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Desa dan yang kedua ada RKP (Rencana Kerja
Belanja Desa) yang berisi tentang informasi yang akan dikerjakan dalam jangka waktu satu
46
1. Pendapatan
b. Pendapatan Transfer
atas Dana Desa yang Totalnya sebesar Rp.661.401.000,00, Bagi Hasil Pajak dan
2. Belanja
Umum dan Penataan Ruang sebesar Rp. 196.358.600,00, dan Sub Bidang
47
49.600.000,00, yang terdiri atas Sub Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum
sebesar Rp. 3.600.000,00, Sub Bidang Kebudayaan dan Keagamaan sebesar Rp.
139.640.000,00, yang tediri atas Sub Bidang Pertanian dan Perternakan sebesar
12.000.000,00.
totalnya sebesar Rp. 111.600.000,00 yang terdiri dari Sub Bidang Keadaan
Rp. 111.600.000,00.
3. Pembiayaan
a. Penerimaan Pembiayaan
sebelumnya (2020) totalnya sebesar Rp. 131.911.324,00, yang terdiri atas saldo
dana Pendapatan Asli Desa (PAD) tahun Anggaran 2020 sebesar Rp.
493.564.000,00, Saldo Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp.
818.154.000,00.
b. Pengeluaran Pembiayaan
4.2 Pembahasan
4.2.1 Akuntanilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Desa Kayu Aro
Akuntanbilitas pengelolaan alokasi dana desa (ADD) di desa kayu aro yang terdiri dari
1. Perencanaan
Tabel 4.1 Indikator Pengukuran Akuntanbilitas Perencanaan
No Indikator Narasumber Hasil Wawancara Keterangan Sesuai
(S), Belum Sesuai
(BS), Belum
Terjadi (BT)
1 Perencanaan Sekretaris Desa Perencanaan S
pengelolaan pengelolaan
keuangan desa keuangan desa telah
merupakan dilakukan
perencanaan
penerimmaan dan
pengeluaran
pemerintahan desa
pada tahun
anggaran yang
dianggarkan dalam
APBDesa
2 Sekertaris desa Sekretaris Desa Sekertaris desa telah S
mengoordinasikan mengoordnasikan
penyusunan penusunan
rancangan rancangan APBDesa
APBDesa berdasarkan
berdasarkan APBDesa yang
49
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti yang disajikan pada
tabel 4.1 Perencanaan dilakukan di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar Kabupateb Kampar
Utara, dalam hal ini penatausahaan telah sesuai dengan PEMENDAGRI No. 20 Tahun 2018.
Pelaksanaan
dapat menyimpan
uang tunai pada
jumlah tertentu
untuk
memenuhi
kebutuhan
oprasional
pememrintahan
Desa.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti yang disajikan pada tabel
4.2 Pelaksanaan dilakukan di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar Kabupateb Kampar Utara,
dalam hal ini penatausahaan telah sesuai dengan PEMENDAGRI No. 20 Tahun 2018.
2. Penatausahaan
Tabel 4.3 Indikator Pegukuran Akuntanbilitas Indikator Penatausahaan
No Indikator Narasumber Hasil Wawancara Keterangan Sesuai
(S), Belum Sesuai
(BS), Belum
Terjadi (BT)
1 Penatausahaan Sekretaris Desa Penatausahaan S
keuangan keuangan telah
dilakukan oleh dilakukan oleh
kaur keuangan bendahara
sebagai pelaksana
fungsi
kebendaharaan
2 Penatausahaan Sekretaris Desa Bendahara telah S
dilakukan dengan mencatat
mencatat setiap penerimaan dan
penerimaan dan pengeluaran dalam
pengeluaran dalam buku kas umum.
buku kas umum.
3 Pencatatan pada Sekretaris Desa Pencatatan pada S
buku kas umum buku kas umum
ditutup setiap ditutup setiap
akhir akhir
tahun tahun.
4 Pengeluaran atas Sekretaris Desa Pengeluaran atas S
beban APB Desa beban APB Desa
dilakukan telah dilakukan
berdasarkan RAK berdasarkan RAK
52
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti yang disajikan pada
tabel 4.3 Penatausahaan dilakukan di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar Kabupateb Kampar
Utara, dalam hal ini penatausahaan telah sesuai dengan PEMENDAGRI No. 20 Tahun 2018.
3. Pelaporan
Tabel 4.4 Indikator Pegukuran Akuntanbilitas Indikator Pelaporan
No Indikator Narasumber Hasil Wawancara Keterangan
Sesuai (S), Belum
Sesuai (BS),
Belum Terjadi
(BT)
1 Kepala desa Sekretaris Desa Kepala desa telah S
menyampaikan menyampaikan
laporan laporan pelaksanaan
pelaksanaan APBDesa semester
APBDesa pertama kepada
semester pertama Bupati/Wali Kota
kepada melalui Camat
Bupati/Wali Kota
melalui Camat
53
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti yang disajikan pada
tabel 4.4 Pelaporan dilakukan di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar Kabupateb Kampar
Utara, dalam hal ini penatausahaan telah sesuai dengan PEMENDAGRI No. 20 Tahun 2018.
4. Pertanggungjawaban
Tabel 4.5 Indikator Pengukuran Akuntanbilitas Indikator Pertanggungjawaban
No Indikator Narasumber Hasil Wawancara Keterangan
Sesuai (S),
Belum
Sesuai (BS),
Belum
Terjadi (BT)
1 Kepala desa Sekretaris Desa Kepala Desa telah S
54
menyampaikan menyampaikan
laporan laporan pertanggung
pertanggungjawaban jawaban realisasi APB
realisai APBDesa Desa
kepada Bupati/Wali
Kota melalui Camat
setiap akhir tahun.
2 Laporan Sekretaris Desa Pelaporan sudah S
Pertangungjawaban dilakukan pada bulan
disampaikan paling Desember 2021
lambat 3 tiga bulan
akhir tahun
anggaran berkenaan
yang ditetapkan
dengan peraturan
desa.
3 Laporan Sekretaris Desa Laporan S
pertanggungjawaban pertanggungjawaban
berisikan laporan berisikan laporan
keuangan yang keuangan yang terdii
terdii dari laporan dari laporan realisasi
realisasi APBDesa APBDesa dan catatan
dan catatan atas atas laporan keuangan,
laporan keuangan, laporan realisasi
laporan realisasi kegiatan, daftar program
kegiatan, daftar sektoral, program
program sektoral, daerah dan program
program daerah dan lainnya yang masuk ke
program lainnya desa.
yang masuk ke desa.
4 Laporan Sekretaris Desa Laporan S
pertanggungjawaban pertanggungjawaban
sebagimana sebagimana dimaksud
dimaksud dalam dalam pasal 70
pasal 70 merupakan bagian dari
merupakan bagian laporan penyelenggaraan
dari laporan Pemerintahan Desa akhir
penyelenggaraan tahun anggaran.
Pemerintahan Desa
akhir
tahun anggaran.
5 Bupati/Wali Sekretaris Desa Bupati/Wali telah S
menyampaikan menyampaikan laporan
laporan konsolidasi konsolidasi realisasi
realisasi pelaksanaan APB
pelaksanaan APB Desa kepada Mentri
Desa kepada Mentri melalui Direktur Jendral
55
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti yang disajikan pada
tabel 4.5 Pertanggungjawaban dilakukan di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar Kabupateb
Kampar Utara, dalam hal ini penatausahaan telah sesuai dengan PEMENDAGRI No. 20
Tahun 2018.
4.2.2 Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa ADD Di Desa Kayu Aro
Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar
Peneliti menggunakan PERMENDAGRI No. 20 Tahun 2018 untuk pengukuran suatu
Akuntanbilitas pengelolaan alokasi dana desa (ADD) di desa kayu aro yang terdiri dari
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti yang disajikan pada
tabel 4.6 Pengukuran transparansi dilakukan di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar
Kabupateb Kampar Utara, dalam hal ini penatausahaan tidak sesuai dengan PEMENDAGRI
4.2.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan disajikan pada tabel 4.1 Indikator
rancangan APBDesa berdasarkan APBDesa yang diatur dengan Peraturan Bupati/Wali Kota.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan disajikan pada tabel 4.2 Indikator
penerimaan dan pengeluaran desa yang dilaksanakan melalui rekening kas desa pada bank
yang ditunjuk Bupati/ Wali Kota, Pemerintah desa sudah memiliki rekening dan melakukan
transaksi pada rekening tersebut. Pada tahap akuntanbilitas pelaksanaan telah sesuai dengan
indikator.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan disajikan pada tabel 4.3 Indikator
keuangan sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan, bendahara desa selalu mencatat laporan
pengeluaran dan pemasukan di dalambuku kas umum. Pada tahap akuntanbilitas pelaksanaan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan disajikan pada tabel 4.4 Indikator
APBDesa semester pertama kepada Bupati/Wali Kota melalui Camat. Pada tahap
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan disajikan pada tabel 4.5 Indikator
pertanggungjawaban realisai APBDesa kepada Bupati/Wali Kota melalui Camat pada bulan
indikator. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa akuntanbilitas di Desa Kayu Aro
sudah accountable.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan disajikan pada tabel 4.6 Indikator
melalui media informasi, hal ini tidak sesuai dengan indikator transparansi dikarenakan desa
kayu aro tidak memasang baliho dan desa kayu aro tidak memiliki media sosial seperti grup
whatssup, facebook, website dan media sosial lainnya yang dapat memudahkan masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian, Pembukuan arus kas masuk dan arus kas keluar memuat
semua informasi yang berisikan pengeluaran belanja atas beban APBDesa yang didukung
oleh bukti yang lengkap dan sah. Pada tahap transparansi telah sesuai dengan indikator.
untuk membahas dan menyepakati rancangan RKP Desa, setiap orang yang menghadiri
Musrengbangdes akan menandatangani daftar kehadiran. Pada tahap transparansi telah sesuai
dengan indikator.
oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat yang terdiri dari
; Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pendidikan, dll yang disesuaikan
dengan kondisi sosial budaya masyarakat.Pada tahap transparansi telah sesuai dengan
indikator. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Transparansi di Desa Kayu Aro belum
Transparan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar sudah dilaksanakan sesuai
dengan Peraturan Mentri Dalam Negri No. 20 Tahun 2018. Tetapi pada tahap Transparansi
Pengelolan Alokasi Dana Desa di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar Utara Kabupaten
Kampar belum sesuai. Hal ini disebabkan karena di Desa Kayu Aro belum memiliki website
atau media sosial laiinnya yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses sebuah
5.2 Saran
Penelitian ini hanya membahas secara teknis mengenail Pengelolaan Alokasi Dana
Pertanggungjawaban. Sehingga kelemahan pada penelitian ini yaitu tidak terlalu membahas
Saran peneliti untuk pemerintah desa, ke depannya harus membuat website milik desa
atau media sosial lainnya karena informasi digital akan memudahkan masyarakat desa dalam
59
60