PEMERINTAH DESA
Disusun Oleh :
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akuntabilitas menjadi sebuah kontrol penuh aparatur atas segala sesuatu yang telah
dilakukan dalam sebuah pemerintahan, sehingga peran pemerintah selaku agen menjadi
sebuah faktor penting dalam mempertanggungjawabkan kinerja dari pemerintahan kepada
prinsipal atau rakyat. Demikian untuk mendukung keberhasilan akuntabilitas dan
transparansi dalam sebuah pemerintahan maka banyak faktor yang dapat memengaruhi kedua
aspek tersebut.
Prioritas pembanguna desa melalui dana desa menggeser pusat tata kelola pemerintahan
dari pusat berpindah dan berkembang di daerah. Peningkatan kualitas pelayanan dan percepatan
pembangunan serta pertumbuhan daerah menjadi tujuan utama perpindahan tata kelola
pemerintahan. Desentralisasi tidak hanya hirarki pemerintahan tetapi desentralisasi fiskal
pemerintah pusat ke pemerintah daerah baik kabupaten/kota maupun pemerintah desa.
Berdasarkan kajian dan pemantauan ICW, pada tahun 2015-2019, kepala desa menjadi
tersangka kasus tindak pidana korupsi di desa menunjukkan peningkatan. Tahun 2016-2017
sebanyak 110 kepala desa jadi tersangka, sedangkan tahun 2018 ada 102 tersangka (Tempo.co,
2019). Selain itu, data ICW menunjukkan terdapat 46 kasus korupsi dana desa selama tahun
2019 yang merugikan negara hingga Rp 32,3 miliar. Menurut ICW, Pelbagai. faktor menjadi
penyebab korupsi di sektor desa, diantaranya karena minimnya pelibatan masyarakat dalam
proses perencanaan dan pengawasan anggaran desa, tidak optimalnya lembaga-lembaga desa
seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), terbatasnya kompetensi kepala desa dan
perangkat desa, dan tingginya biaya politik pemilihan kepala desa (Outlook Dana Desa, ICW,
2018). Belum adanya sistem pengawasan yang komprehensif terhadap pengelolaan dana desa
menyebabkan banyaknya korupsi dana desa. Pemerintah dituntut untuk mendorong
keterbukaan dan akuntabilitas keuangan desa dengan pemanfaatan teknologi informasi
(Kompas.com). Berdasarkan ketentuan pasal 24 huruf g UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa,
yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pemerintahan desa berasaskan akuntabilitas yaitu
asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa. Beberapa
faktor yang mempengaruhi akuntabilitas antara lain penggunaan teknologi Pengaruh Sistem
Keuangan Desa Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah informasi dalam pengelolaan dana
desa juga mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan. Sistem keuangan khusus untuk pemerintah
desa dalam pengelolaan keuangan desa adalah Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes).
Aplikasi Siskeudes merupakan penerapan teknologi informasi berupa aplikasi yang berkonsep
akuntabilitas dalam mempertanggung-jawabkan keuangan desa.
Pemerintah desa bagian dari entitas pelaporan keuangan yang memiliki kewajiban
dalam menyajikan laporan keuangan sesuai ketentuan perundangan. Kendala dan permasalahan
dalam penyajian laporan keuangan dana desa antara lain, masih rendahnya pemahaman tentang
penyajian laporan keuangan desa yang memuat informasi lengkap dan relevan serta
ketersediaan secara langsung. Ketersediaan sistem informasi yang memadai menjadi salah satu
faktor penentu keberhasilan dalam pengelolaan dana desa.
Beberapa penelitian terdahu terlah melakukan penelitian ini, menurut Amanda Mutiara
Sweetenia, Eka Pinditya Ayu Caesari,Arum Frida Aprillia, Anissa Hakim Purwantini (2019)
dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Kompetensi, Sistem Pengendalian Internal, Dan Kualitas
Penyajian Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pemerintahan Desa menyatakan bahwa
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola
Alokasi Dana Desa dari segi Kompetensi dari para aparatur desa, Sistem Pengendalian
Internal yang berlaku, Kualitas penyajian laporan keuangan terhadap tingkat akuntabilitas
dalam pengelolaan Dana. Dapat disimpulkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
kompetensi tidak mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan dana desa, sedangkan sistem
pengendalian internal dan kualitas penyajian laporan keuangan mempengaruhi akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
Menurut Mufti Arief Arfiansyah ( 2020 ) dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Sistem
Keuangan Desa dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa” menyatakan bahwa istem Keuangan Desa (SISKEUDES)
berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Beberapa saran
yang dapat ditindaklanjuti pada penelitian lanjutan. Variabel sistem keuangan desa dan sistem
pengendalian intern pemerintah hanya menjelaskan 49,9 % terhadap akuntabilitas pengelolan
dana desa, maka pada penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk mengembangkan hasil
penelitian ini dengan menambahkan variabel lain dan menggunakan alat analisis yang berbeda.
Pemilihan responden harus diperhatikan yaitu pihak yang benar-benar mewakili pemerintah
desa yaitu kepala desa sebagai pemegang kuasa atas dana desa di pemerintahan desa atau
perangkat desa sebagai operator pelaksana dana desa.
Sedangkan berdasarkan penelitian Putu Ayu Desy Ratna Dewi, Putu Julianto (2020)
dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Keuangan Desa Dan
Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Desa menyimpulkan bahwa Berlandaskan pada
perolehan pada hasil riset dan penyajian dari pembahasan telah disajikan sebelumnya, maka
mampu dipetik kesimpulan ialah, Pertama penerapan sistem informasi keuangan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap akuntabilitas dana desa. Hal ini menyajikan makna bahwa
semakin baik penerapan sistem informasi keuangan pada aparatur pemerintahan desa maka
akan semakin tinggi pula akuntabilitas dana desa tersebut. Kedua pengendalian internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas dana desa. Hal ini menyajikan
makna bahwa semakin baik pelaksanaan pengendalian internal pada aparatur pemerintahan
desa, maka akan semakin meningkatkan akuntabilitas dana desa tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di latar belakang, permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menempuh ujian Akhir Semester mata Perkuliahan Metofel dan diharapkan dapat
memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai metode penelitian yang
menyangkut masalah pengaruh Kompetensi dan Sistem Pengendalian Internal serta
Sistem Informasi Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa
4. Bagi Masyarakat
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan bahan perpustakaan agar
berkembangnya ilmu pengetahuan di lingkungan masyarakat.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberi gambaran yang jelas tentang penelitian yang dilakukan, maka
disusunlah sistematika penulisan yang berisi tentang hal-hal yang akan di bahas dalam
setiap bab, sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang dijadikan sebagai acuan hasil
penelitian dasar dalam melakukan analisis yang mencakup teori atribusi,
independensi, profesionalisme, etika profesi, dan budaya organisasi; pembahasan
hasil penelitian terdahulu; ayat pendukung penelitian; kerangka pemikiran; dan
pengembangan hipotesis.
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Teori Stewardship
2. Pengaruh Kompeten
Kompetensi atau kemampuan yang dimiliki oleh aparatur pemerintah juga
berpengaruh terhadap akuntabilitas pemerintahan daerah karena kompetensi inilah yang
akan menjadi acuan dalam melakukan pengalokasikan dana desa yang dimana kompetensi
yang dimiliki aparatur desa tersebut akan menjadi peran besar dalam setiap Tindakan
dilakukan dan juga berperan besar atas keputusan yanga akan diambil oleh pemerintah
kompetensi aparatur harus sama-sama bersinergi agar dapat melakukan pencegahan terhadap
terjadinya kecurangan (fraud).
Peran perangkat desa merupakan merupakan sebuah peran yang dimiliki apartur agar
dapat membantu Kepala Desa dalam membuat kebijakan dan rancangan yang ada dalam
pemerintahan desa dan berkontribusi penuh untuk membantu Kepala Desa dalam
melaksanakan kebijakan yang telah dibuat. Pernyataan Permendagri No. 113 Tahun 2014
perihal mengelola dana Desa, Pemimpin desa melakukan pembentuakan PTPKD (Pelaksana
Teknis pengelola Keuangan Desa) ini adalah sebagian dari unsur perangkat desa.
Dengan ini perangkat desa memiliki andil pada rancangan dana desa ini telah sesuai
dengan aturan yang telah disahkan maka terbentuklah akuntabilitas dan Sistem Pengendalian
Internal juga berfungsi dalam terbentuknya pengelolaan dana desa yang memuaskan ini juga
berhubungan teori institusional yang dimana teori ini menjelaskan tentang berprilaku pada
sebuah kelembagaan atau organisasi.
Mufti Arief Arfiansyah dengan judul penelitian Pengaruh Sistem Keuangan Desa dan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa menyatakan
bahwa Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan
dana desa, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berpengaruh terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa. Beberapa saran yang dapat ditindaklanjuti pada penelitian lanjutan.
Variabel sistem keuangan desa dan sistem pengendalian intern pemerintah hanya menjelaskan
49,9 % terhadap akuntabilitas pengelolan dana desa, maka pada penelitian selanjutnya
direkomendasikan untuk mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambahkan variabel
lain dan menggunakan alat analisis yang berbeda. Pemilihan responden harus diperhatikan yaitu
pihak yang benar-benar mewakili pemerintah desa yaitu kepala desa sebagai pemegang kuasa
atas dana desa di pemerintahan desa atau perangkat desa sebagai operator pelaksana dana desa.
Putu Ayu Desy Ratna Dewi, I Putu Julianto meneliti dengan judul PENGARUH PENERAPAN
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DESA DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP AKUNTABILITAS DANA DESA menyatakan bahwa Berlandaskan pada
perolehan pada hasil riset dan penyajian dari pembahasan telah disajikan sebelumnya, maka
mampu dipetik kesimpulan ialah : Pertama penerapan sistem informasi keuangan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap akuntabilitas dana desa, sebab mendapatkan hasil pada nilai t
hitung positif dengan angka 10,537. Kemudian dengan perolehan hasil pada nilai
signifikansi 0,000< 0,050. Hal ini menyajikan makna bahwa semakin baik penerapan
sistem informasi keuangan pada aparatur pemerintahan desa di Kabupaten Buleleng, maka
akan semakin tinggi pula akuntabilitas dana desa tersebut. Kedua pengendalian internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas dana desa, sebab mendapatkan
hasil pada nilai t hitung positif dengan angka 4,547. Kemudian dengan perolehan hasil
pada nilai signifikansi 0,000 < 0,050. Hal ini menyajikan makna bahwa semakin baik
pelaksanaan pengendalian internal pada aparatur pemerintahan desa di Kabupaten Buleleng,
maka akan semakin meningkatkan akuntabilitas dana desa tersebut.
Kompetensi Akuntabilitas
Pemerintah Desa (𝑋1)
H1
H2 Akuntabilitas
Sistem Pengendalian Internal
Akuntabilitas Pemerintah
pemerintah
Desa (𝑋2) daerah (Y)
H3
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitan kuantitatif yang dilakukan dengan cara
mengkuantifikasi data-data penelitian ke dalam bentuk angka-angka dengan
menggunakan skala likert 5 poin. Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap
dengan menyatakan persepsi responden terhadap kejadian tertentu. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh secara langsung dari
responden dengan memberikan pertanyaan di dalam kuesioner.
Proses analisis data menggunakan program SPSS. Metode analisis data
menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian prasarat analisis yang meliputi pengujian
normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Sedangkan pengujian
hipotesis dengan uji koefisien determinan, uji F dan uji t.
➢ Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, adapun definisi variabel penelitian sebagai berikut:
1) kompetensi yaitu ialah sebuah kemampuan yang telah dibutuhkan untuk dapat
melaksanakan ataupun melakukan sebuah pekerjaan yang di mana telah dilandasi
oleh keterampilan, pengetahuan, dan juga sikap kerja..
2) Sistem Pengendalian Intern menurut PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP adalah
: Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien.
Sistem Informasi Keuangan adalah sebuah sistem informasi yang berbasis komputer
untuk mengolah data-data keuangan yang berhubungan langsung dengan data transaksi.
Isi di dalamnya yaitu siklus akuntansi dan menyajikan dalam bentuk
laporan keuangan terhadap pihak manajemen perusahaan.
B. Tahap Persiapan
1. Identifikasi dan perumusan masalah
Pada tahap ini peneliti menentukan topik penelitian serta masalah yang akan
diangkat dan diteliti berdasarkan Akuntabilitas dana desa wilayah pekalongan yaitu
mengidentifikasi masalah apa dihadapi oleh pemerintah. Kemudian merumuskan
masalah mengenai Pengaruh Kompetensi dan Sistem Pengendalian Internal serta Sistem
Informasi Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa di Kecamatan Buaran
Kabupaten Pekalongan.
2. Penentuan tujuan penelitian
Pada tahap ini ditentukan tujuan atau arah dari penelitian yang dilakukan
sehubungan dengan permasalahan yang telah diangkat, yaitu Pengaruh Kompetensi dan
Sistem Pengendalian Internal serta Sistem Informasi Keuangan Terhadap Akuntabilitas
Pemerintah Desa di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Agar kita tau bahwa
Kompetensi dan Sistem Pengendalian Internal serta Sistem Informasi Keuangan
berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa di Kecamatan Buaran Kabupaten
Pekalongan atau tidak.
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian yang menjatuhkan pilihan dalam riset ini mempergunakan
pendekatan yang bersifat kuantitatif. Adapun akar data yang peneliti tentukan dalam riset ini
ialah data yang bersumber dari tanggapan jawabanjawaban dalam daftar pernyataan atau
kuesioner..
Mufti Arief Arfiansyah 2020 Pengaruh Sistem Keuangan Desa dan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa vol. 3 no.1
Putu Ayu Desy Ratna Dewi, I Putu Julianto 2020 Pengaruh penerepan system informasi
keuangan desa dan pengendalian internal Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa vol.
11 no.2
Yudianto,I & Sugiarti, E. (2017). Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerinatah
(SPIP) terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa (Survei pada Desa-desa
Wardani & Andriyani (2017). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern terhadap keandalan pelaporan
Desember 2017.
Widyatama, N. & Diarespati (2017). Pengaruh kompetensi dan sistem pengendalian internal
terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam mengelola Alokasi dana desa
Zeyn, E. (2011). Pengaruh Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap
Akuntabilitas Keuangan dengan Komitmen Organisasi sebagai Pemoderasi.