Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pemerintahan di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam
pelaksanaan otonomi daerah Hal ini terjadi seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu akuntansi
khususnya dalam bidang akuntansi pemerintahan. Akuntansi pemerintahan adalah salah satu bidang
ilmu akuntanst yang mengkhususkan dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang
terjadi di badan pemerintahan

Tiga tujuan pokok akuntansi pemerintahan yaitu pertanggungjawaban, manajerial, dan pengawasan.
Pertanggungjawaban yang dilakukan pemerintah merupakan perwujudan dari penyediaan informasi
mengenai setiap tindakan atau kegiatan dan pengelolaan keuangan yang dilakukan pemerintah
selama satu periode. Akuntansi pemerintahan harus juga menyediakan informasi yang diperlukan
dalam manajerial, seperti perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kinerja pemerintah. Hal ini dikarenakan adanya tuntunan transparansi dan akuntabilitas publik atas
dana-dana masyarakat yang dikelola pemerintah, sehingga memunculkan kebutuhan atas
penggunaan akuntansi dalam mencatat dan melaporkan kinerja pemerintah (Deti Kumalasari dan
Ikhsan Budi Riharjo,2016:1).

Akutansi pemerintahan tidak hanya diterapkan di pemerintah pusat, namun juga ditingkat daerah
sampai wilayah pedesaan, yang semuanya itu membutuhkan pertannggungjawaban disetiap
anggaran dan kegiatan yang dilaksanakan. Namun terkadang masi ada pihak-pihak yang terkait
pembuat laporan pertanggungjawaban

Masih belum memahami akuntama pemerintahan secam besar, khusyuk daerah pedesaan. Dalam
perkembangannya, kini desa telah berkembang mengadi berbagai bentuk yang harus diberdayakan
sehingga desa yang mandir, mais, makmur, dan kuat untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur
dan sejahtera Desa memiliki wewenang untuk mengatur sendiri kawasannya sesuai kemampuan dan
potensi yang dimiliki masyarakat agar tercapai kesejahteraan dan pemerataan kemampuan ekonomi
(Wienda Damayanti, 2018 1)

Saat ini program Alokasi Dana Desa (ADD) menjadi perhatian di bidang akuntansi pemerintahan,
khususnya di bidang akuntansi keuangan daerah. Perkembangan pemerintahan di Indonesia semakin
pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan otonomi daerah

Alokasi Dana Desa (ADD) adalah suatu dana bantuan dari pemerintah yang disalurkan ke setiap
kabupaten/kota untuk keperluan setiap desa yang bersuber dari anggaran pendapatan dan belanja
negara bagian keuangan perimbangan dana pusat dan daerah yang diperoleh setiap daerah
kabupaten. Bertujuan untuk menjalanan dan memajukan pembangunan desa merupakan suatu
bantuan dana langsung dari pemerintah pusat yang langsung dialokasikan kepada pemerintah desa
digunakan untuk meningkatkan sarana pelayanan masyarakat dan administrasi pengelolaanya
dilakukan dan dipertanggungjawabkan pengguna dan pemakai dana tersebut, maka pemerintah dan
aparatur desa harus memahami bagaimana pengelolaan keuangan desa (Fernando Victory
Tambuwun, dkk,2018:7).

Pengelolaan keuangan desa perlu adanya suatu aspek pemerintahan yang baik (good governance).
Salah satu prinsip utama dari good governance adalah

akuntabilitas Akuntabilitas adalah bentak tanggungjawab pelaksanaan mist organisasi dalam


mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan
secara periodik Selain akuntablitas umuk pelaksanaan pemerintahan yang baik juga diperlukan
adanya unsur transpatarst Transparansi adalah prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat
untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah
(Sulistiyani, 2004:34)

Besaran Alokasi Dana Desa di Desa Kamoali Kecamatan Siompu Barat pada tahun 2020 yaitu 906.838
000. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan Desa,
yang dimaksud dalam pengelolaan keuangan desa adalah seluruh kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Berdasarkan
fenomena yang terjadi terkait transparansinya masih belum dijalankannya dengan baik dimana tidak
ada papan informasi yang tidak dapat dipergunakan seperti semestinya sehingga masyarakat tidak
mengetahui jumlah anggaran dalam menjalankan kegiatan alokasi dana desa. Selain itu di dalam
akuntabilitas permasalahan yang ada dimana masih rendahnya kapasitas aparat pemerintah desa
dalam hal laporan pertanggungjawaban. Hal tersebut terbukti dengan adanya laporan
pertanggungjawaban alokasi dana desa yang dibuat oleh aparatur pemeritah desa masih ada yang
belum sesuai dengan intruksi dan peraturan pemerintah. Faktor tersebut tentu sangat berdampak
pada upaya transparansi dan akuntabilitas pihak pemerintah desa di dalam menyajikan informasi
alokasi dana desa sebagaimana yang diamanatkan undang-undang dalam rangka memaksimalkan
tingkat kesejahteraan masyarakat di Desa Kamoali. Yang menjadi fokus penelitian ini mengingat
bahwa peran serta aparat desa harus mamp mensinergikan program pembangunan desa sekaligus
mewujudkan prioritas penyelenggaraan pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel
Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengangkat judul" Analisis
Transparansi dan Akuntabiitas Alokasi Dana Desa di Desa Kamoali Kecamatan Siompu Barat"

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
bagaimana transparansi dan akuntabilitas alokasi dana desa di Desa Kamoali Kecamatan Simpu
Barat.
1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis transparansi dan akuntabiitas alokasi
dana desa di Desa Kamoali Kecamatan Siompu Barat.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan

Manfaat untuk:

1. Akademisi

Penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi untuk penelitian sejenis terkait dengan pengelolaan
Dana Desa. Perubahan dan perkembangan lingkungan penserintahan yang begitu cepat dan
kompleks telah menciptakan masalah baru dalam hal pengelolaan Dana Desa. Masalah tersebut
memicu permintaan terhadap peneliti untuk dapat menjelaskan fenomena yang terjadi.

2. Masyarakat

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat umum mengenai
pengelolaan Dana Desa yang dilakukan oleh pemerintah desa. Dalam rangka untuk mewujudkan
Transparansi dan

Akuntabilitas dari pemerintah desa.

3. Pemerintah

Penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi bagi Pemerintah Desa, Kabupaten, dan Pemerintah
Pusat untuk meningkatkan kinerjanya.

Anda mungkin juga menyukai