Kelompok 2
2
BAB I
PENDAHULUAN
2014, yang dimaksud dengan otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan
informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu dan dapat
dipercaya sehingga dituntut untuk memiliki sistem informasi yang andal. Dalam
“Agar otonomi daerah dapat dilaksanakan sejalan dengan tujuan yang hendak
dicapai maka pemerintah wajib melakukan pembinaan berupa pemberian
pedoman, seperti dalam penelitian, pengembangan, perencanaan, dan
pengawasan. Disinilah pimpinan daerah memegang peran sangat penting
dalam mengelola dan memajukan daerah yang dipimpinnya. Perencanaan
strategis sangat vital, karena disanalah akan terlihat dengan jelas peran kepala
daerah dalam mengkoordinasikan semua unit kerjanya. Betapapun besarnya
potensi suatu daerah, tidak akan optimal pemanfaatannya bila
Bupati/Walikota tidak mengetahui bagaimana mengelolanya. Sebaliknya
meskipun potensi suatu daerah kurang, tetapi dengan strategi yang tepat untuk
memanfaatkan bantuan dari pusat dalam memberdayakan daerahnya,
1
3
pemerintahan daerah belum bisa dijadikan acuan utama dalam mewujudkan good
kaitannya dengan pelayanan publik. Dalam hal ini unit satuan kerja dipandang
dan relatif lebih banyak melaksanakan tugas operasional pemerintahan dan lebih
perubahan sistem akuntansi pemerintah pusat dan daerah. Inti dari perubahan
daerah oleh pemerintah, baik pemerintah daerah, provinsi maupun kabupaten dan
kota, bukan pembukuan seperti yang dilaksanakan selama ini (Halim, 2002:61).
daerah memiliki akurasi dan akuntabilitas yang tinggi. Selain itu, pemahaman atas
akuntansi keuangan daerah juga merupakan salah satu dimensi penting yang tidak
daerah terkait dengan alokasi anggaran publik tersebut memiliki akan berperan
bahwa akuntansi akan mempunyai peran yang nyata kalau informasi yang
ekonomik negara. Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya
merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam alokasi sumber daya
Agar akuntansi dapat dijadikan salah satu alat dalam mengendalikan roda
keuangan. Sebagai alat kontrol dan alat untuk mencapai tujuan pemerintah, dari
Tuasikal, 2009).
daerah merasa bahwa audit yang dilakukan terlalu banyak sehingga terjadi
tumpang tindih audit finansial yang dilakukan oleh aparat pemeriksa fungsional
intern maupun ekstern. Tumpang tindih tersebut telah berjalan bertahun-tahun dan
terdiri dari rasio kemandirian, rasio efektivitas dan efisiensi, rasio keserasian,
Debt Service Coverage Ratio (DSCR), dan rasio pertumbuhan. Hasil penelitiannya
penerimaan dari bantuan pemerintah pusat berupa DAU (Dana Alokasi Khusus);
(2) Dilihat dari analisis rasio efisiensi, kinerja pemerintah dalam memungut pajak
daerah sudah efisien yang ditandai dengan trend rasio yang semakin menurun dari
APBD masih banyak digunakan untuk kegiatan operasional yang bersifat rutin,
belanja yang dikeluarkan dari tahun ke tahun cenderung semakin besar, kecuali
pada tahun anggaran 2000, namun pada posisi pendapatan dari tahun ke tahun
Dan juga pada penelitian yang dilakukan oleh Vivid Annisa (2017) menggunakan
Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rohman (2009) dan Novi Andiani
Sumbawa.”
Sumbawa?
Sumbawa.
ada, menjelaskan teori yang sudah ada ke fenomena baru atau menemukan
memperbaiki praktik yang sudah ada dan akan menjadi lebih baik.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumbawa atau yang lebih
Dinas Pendapatan, Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah dalam suatu
Penggabungan dinas, bagian dan unit kerja ini diamanatkan dalam Permendagri
efektivitas dan efisien pelayanan keuangan, begitu juga dengan pengelolaan aset.
fungsi:
dengan,
8
10
ialah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian
11
pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan
tersebut. Kekayaan daerah ini sepanjang belum dimiliki atau dikuasai oleh
negara atau daerah yang lebih tinggi, serta pihak-pihak lain sesuai dengan
keuangan pusat dan daerah sebagai sumber pembiayaan. Oleh karena itu,
partisipasi masyarakat.
(2014):
profesional.
keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
dengan hak dan kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
Daerah (APBD).
14
keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
Daerah meliputi:
1. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta
melakukan pinjaman;
3. Penerimaan daerah;
4. Pengeluaran daerah;
5. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat
perusahaan daerah;
kepentingan umum.
15
akuntansi;
1. Akuntabilitas
berupa uang, surat berharga dan barang, yang nyata dan pasti
maupun lalai.
hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah.
dan efisien.
4. Transparansi
5. Pengendalian
akuntansi pemerintahan.
struktur informasinya.
2014)}.
standar akuntansi.
berterima umum.
2012)}.
disebut menjurnal.
(mutakhir).
penyesuaian (NSSP).
1. Identifikasi
2. Pengklasifikasian
komputer.
aplikasi komputer.
yaitu:
buku.
sebagai berikut:
Pertanggungjawaban (LPJ).
29
periode.
perubahan SAL)
3) Neraca
dengan keuangan daerah, yaitu laporan keuangan badan usaha milik daerah,
dan data yang berkaitan dengan kebutuhan dan potensi ekonomi daerah.
30
Data akuntansi yang dilaporkan, dikaitkan dengan data non finansial seperti
sejauh mana sumber daya yang ada telah dimanfaatkan secara ekonomis dan
melalui proses akuntansi dalam bentuk laporan dimana bisa diperiksa segala
transaksi yang terjadi di dalam entitas itu, yakni entitas pemerintah. Sistem
secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan
utnuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.
berlaku. Selain itu, dalam rangka mewujudkan good governance dan clean
2012)}.
bahwa: (1) alokasi anggaran sesuai dengan prioritas daerah dan diajukan
ekonomis, efisien dan efektif dan (3) menjaga agar pelaksanaan APBD
2012)}. Pengawasan diperlukan pada setiap tahap bukan hanya pada tahap
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
1. Lyna Latifah dan Arifin Sabeni (2007) “Faktor Keperilakuan Organisasi Dalam
kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Hasil penelian ini yaitu faktor
dan Kinerja Pemerintah Daerah (Survei pada Pemda di Jawa Tengah)”. Tujuan
pengawasan intern serta kinerja pemda. Hasil penelitian ini yaitu Implementasi
nilai (ρ = 0,001). Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t, yang mana menunjukkan
nilai thitung (3,603) lebih besar dari pada ttabel (2,021) dengan nilai signifikan
0,001 < α = 0,05 oleh karena itu H1 terdukung statistik. Dan implementasi
keuangan daerah diketahui nilai (ρ = 0,000). Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t,
yang mana menunjukkan nilai thitung (5,289) lebih besar dari pada ttabel
(2,021) dengan nilai signifikan 0,001 < α = 0,05 oleh karena itu H 2 terdukung
statistik.
baik sistem akuntansi keuangan daerah maka kinerja dari pemerintah daerah
ditunjukkan adalah positif, artinya semakin baik good governance maka kinerja
daerah.
b. Populasi dari penelitian
ini adalah pegawai
negeri sipil yang dalam
hal ini yang bekerja di
bagian keuangan Kantor
Sekertaris Daerah dan
Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah di
Pemerintah Kabupaten
dan Pemerintah kota di
Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta
(D.I.Y). Propinsi Jawa
Tengah terdiri dari 29
kabupaten dan 6 kota
sedangkan Daerah
Istimewa Yogyakarta
terdiri atas 4 kabupaten
dan 1 kota. Sedangkan
dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah
seluruh pegawai yang
berada di kantor Badan
Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah
(BPKAD) Kabupaten
Sumbawa terdiri dari 80
orang.
2 Abdul Rohman a. Meneliti tentang pengaruh a. Meneliti tentang
(2009) implementasi sistem pengaruh implementasi
“Pengaruh akuntansi dan pengelolaan sistem akuntansi dan
Implementasi keuangan daerah. pengelolaan keuangan
Sistem Akuntansi, b. Menggunakan teknik daerah terhadap fungsi
Pengelolaan pengumpulan data pengawasan dan kinerja
Keuangan Daerah kuesioner. pemerintah daerah.
terhadap Fungsi Sedangkan pada
Pengawasan penelitian ini, meneliti
intern dan Kinerja tentang pengaruh sistem
Pemerintah pengelolaan keuangan
Daerah (Survei dan implementasi sistem
pada Pemda di akuntansi keuangan
Jawa Tengah)”. daerah terhadap fungsi
pengawasan keuangan
daerah.
39
b. Melakukan survei
dengan memberikan
kuesioner kepada Pemda
Kabupaten, Kota dan
Pemda Provinsi di Jawa
Tengah yang merupakan
pejabat yang
melaksanakan fungsi
perencanaan,
penganggaran,
keuangan, verifikasi,
akuntansi,
perbendaharaan, dan
fungsi pengawasan serta
pemeriksaan intern.
Sedangkan pada
penelitian ini melakukan
survei dengan
memberikan kuesioner
kepada pegawai yang
berada pada kantor
BPKAD Kabupaten
Sumbawa.
3 Novi Andiani a. Meneliti tentang pengaruh a. Melakukan penyebaran
(2012) sistem pengelolaan kuesioner terhadap
“Pengaruh Sistem keuangan dan implementasi Pegawai Dinas
Pengelolaan sistem akuntansi keuangan Pendapatan Pengelolaan
Keuangan Daerah daerah terhadap fungsi Keuangan Daerah dan
dan Implementasi pengawasan keuangan Aset Daerah (DPPKAD)
Sistem Akuntansi daerah. Kabupaten Boyolali.
Keuangan Daerah b. Metode analisis data yang Sedangkan pada
terhadap Fungsi digunakan yaitu analisis penelitian ini melakukan
Pengawasan regresi berganda, uji asumsi penyebaran kuesioner
Keuangan Daerah klasik, dan pengujian terhadap pegawai yang
(Studi Kasus Pada hipotesis. berada pada kantor
Pendapatan Teknik pengumpulan data BPKAD Kabupaten
Pengelolaan yaitu dengan menggunakan Sumbawa.
Keuangan dan data primer dengan cara
Aset Daerah memberikan kuesioner.
(DPPKAD) di
Kabupaten
Boyolali)”.
4 Vivid Annisa a. Meneliti tentang pengaruh a. Meneliti tentang
(2017) sistem pengelolaan pengaruh sistem
“Pengaruh Sistem keuangan dan implementasi akuntansi keuangan
40
Sistem Pengelolaan
Keuangan Daerah (X1)
Fungsi Pengawasan
Keuangan Daerah (Y)
Implementasi Sistem
Akuntansi Keuangan
Daerah (X2)
Gambar 2.1
Rerangka Konseptual
dengan baik dan lancar. Hal ini dapat terlihat dari suatu satuan kerja
berikut:
bisa diperiksa segala transaksi yang terjadi di dalam entitas itu, yakni
2005:79).
berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
yang bertujuan untuk mengetauhi hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun teori yang dapat berfungsi untuk
219). Kuesioner efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur
dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner cocok digunakan apabila
jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat
(2018:152), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
dikandung oleh skala lima tingkat, modifikasi skala Likert meniadakan kategori
jawaban yang di tengah berdasarkan tiga alasan yaitu: (1) kategori tersebut
memberikan jawaban, dapat diartikan netral, setuju, tidak setuju, atau bahkan
setuju. Maka dalam penelitian ini dengan menggunakan empat alternatif jawaban,
yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju
(STS). Responden dapat memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang
tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun item-item instrumen yang
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan/
merupakan data yang diolah dari jawaban responden atas pertanyaan yang
daerah.
Sumber data berasal dari data yang diperoleh dari kuesioner yang
disebar dan diisi oleh responden yang dimaksud. Kuesioner dibuat dalam
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
pelaporan.
dan efisien.
dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid
jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
akan memberikan hasil yang relatif sama (tidak berbeda jauh). Untuk
(α).
normal dan sebaliknya bila nilai signifikan hitung < 0,05, berarti
16.0.
SPSS for windows version 16.0, yang mana apabila nilai Tolerance
Value di bawah 0,10 dan VIF di atas 10, maka data mengalami gejala
multikolinearitas.
karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori relevan, belum
data.
ini menurut Ghozali (2016: 99) adalah jika nilai signifikan t < 0,05
Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2 + e
57
Keterangan:
α = Konstansta
e = Nilai eror
BAB IV
Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan data
yang diperoleh. Adapun data yang akan disajikan dan dibahas disini adalah data
diperoleh, lalu dihubungkan dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan, dimana
hasil dari pembahasan ini selanjutnya akan disajikan sebagai acuan dalam
mengambil kesimpulan.
dan aset daerah terdiri dari 50 orang. Berikut mengenai data sampel
Tabel 4.1
kelamin:
Tabel 4.2
tingkat pendidikan:
Tabel 4.3
S1 26 63.4%
S2 1 2.4%
Total 41 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
lama bekerja:
Tabel 4.4
16-20th 4 9.8%
>20th 2 4.9%
Total 41 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
(4.9%).
Fungsi Pengawasan Keuangan Daerah (Y) yang akan diuji secara statistik
Tabel 4.5
Std.
N Minimum Maximum Sum Mean Variance
Deviation
SISTEM 41 2.60 4.00 123.90 3.0220 .28241 .080
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
dengan rata-rata total jawaban 3.1659, standar deviasi sebesar 0.28338, dan
a. Uji Validitas
63
berikut:
Tabel 4.6
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.7
besar dari batas nilai reliabilitas yaitu sebesar 0,60, hal ini
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal.
Tabel 4.8
Residual Tidak
Keterangan
Terstandarisasi
N 41
Normal Parameters a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .81937848
Most Extreme Differences Absolute .187
Positive .187
Negative -.150
Kolmogorov-Smirnov Z 1.196
Asymp. Sig. (2-tailed) .115
Sumber: Lampiran 4 hal 97
0.115 lebih besar dari 0.05 dan dapat disimpulkan bahwa variabel
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Value di bawah 0,10 dan VIF di atas 10, maka data mengalami
gejala multikolinearitas.
Tabel 4.9
c. Uji Heteroskedastisitas
0,05.
68
Gambar 4.1
a. Uji Statistik t
69
Tabel 4.10
sebesar 0,002 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini
sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini
Keuangan Daerah.
Tabel 4.11
Tabel 4.12
yaitu:
Keterangan:
72
daerah
α = Konstansta
daerah
daerah
e = Nilai eror
perhitungan SPSS yang dapat dilihat pada tabel 4.12 pada kolom
4.2 Pembahasan
regresi linier berganda. Adapun ringkasan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel
4.13 berikut:
Tabel 4.13
Keuangan Daerah
hipotesis pertama (H1) dapat dilihat pada tabel 4.10 dan diketahui nilai
probabilitas sebesar 0,002 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini
juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Novi Andiani (2012)
75
hipotesis kedua (H2) dapat dilihat pada tabel 4.10 dan diketahui nilai
probabilitas sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini
akuntansi dalam bentuk laporan dimana bisa diperiksa segala transaksi yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novi
keuangan daerah.
77
BAB V
5.1 Simpulan
yang sudah dilakukan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
5.2. Saran
76
78
antara atasan dan bawahan di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
dinas daerah/lembaga teknis daerah lain atau dengan menambah variabel lain
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2019. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat diunduh di http://bpkad.ntbprov.go.id/pages/Tentang
%20BPKAD (diakses Jumat, 24 Mei 2019).
Defitri, Siska Yulia. 2018. Pengeruh Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah.Jurnal Benefita 3(1). Februari (64-75).
Dunk, A. dan H. Perera. 1997. The Incidence of Budgetary Slack: A Field Study
Exploration. Accounting Auditing And Accountability Journal, 10 (50):
649-664.
78
80
Hay, Leon E. 1997. Accounting for Governmental And Non-profit Entities, 9th Ed.
Boston: Richard D. Irwin Inc.
Wahyundaru, Sri Dewi. 2001. Akuntansi Sektor Publik dalam Otonomi Daerah.
Suara Merdeka. Edisi 21 Februari.
LAMPIRAN 1
82
81
83
KUESIONER PENELITIAN
A. Deskripsi Responden
Tanggal Pengisian :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
SLTA/Sederajat
Diploma (D3)
Strata 1 (Sarjana)
Strata 2 (Master)
Strata 3 (Doktor)
Lama Bekerja :
1-5 Tahun
6-10 Tahun
11-15 Tahun
16-20 Tahun
≥ 21 Tahun
84
bawah ini, kemudian berilah tanda check list () pada salah satu dari empat
1 2 3 4
No Pertanyaan STS TS S SS
Pencatatan STS TS S SS
LAMPIRAN 2
88
IDENTITAS RESPONDEN
RESPONDEN JS PT LB
1 2 3 2
2 2 3 1
3 2 1 4
4 2 3 5
5 2 1 2
6 2 3 1
7 2 3 2
8 1 3 2
9 1 3 4
10 1 3 3
11 1 3 3
12 2 3 2
13 2 3 2
14 1 3 2
15 2 3 1
16 2 3 2
17 1 3 5
18 2 3 1
19 2 4 3
20 2 3 1
21 2 3 1
22 2 3 2
23 2 3 3
24 2 3 2
25 1 2 3
26 2 1 2
27 1 1 2
28 1 1 1
29 2 1 3
30 2 2 2
31 2 1 2
32 2 3 2
33 2 1 2
88
34 1 3 2
89
35 1 1 1
36 2 3 4
37 1 3 4
38 1 1 2
39 1 3 3
40 2 1 3
41 1 2 2
JUMLAH 67 99 96
DAERAH
PERTANYAAN RATA-
NO JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 RATA
1 3 3 3 3 3 2 3 3 23 2.9
2 3 3 3 3 3 2 3 3 23 2.9
3 3 3 3 3 3 2 3 3 23 2.8
4 4 3 3 3 2 3 3 4 25 3.1
5 3 3 3 3 3 2 3 3 23 2.9
6 3 3 3 3 3 2 3 3 23 2.9
7 3 4 4 3 3 4 3 4 28 3.5
8 3 4 3 3 3 3 3 3 25 3.1
9 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
10 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
11 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
12 3 4 3 3 3 3 3 3 25 3.1
13 3 3 3 2 2 3 2 3 21 2.6
14 3 3 4 4 3 3 4 3 27 3.3
15 3 3 4 4 3 2 3 3 25 3.1
16 3 4 3 3 3 3 3 3 25 3.1
17 4 3 3 3 3 4 4 3 27 3.3
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.0
19 3 4 3 3 3 3 4 3 26 3.2
20 3 3 3 3 3 2 3 3 23 2.9
21 3 3 3 2 2 2 3 3 21 2.6
22 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
23 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
90
24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
25 4 4 4 4 4 3 4 4 31 3.9
26 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
27 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
28 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
29 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
30 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
31 3 3 3 2 2 3 3 3 22 2.7
32 3 4 3 3 3 3 3 3 25 3.1
33 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
34 2 3 3 3 3 3 3 3 23 2.9
35 3 3 3 3 3 2 3 3 23 2.9
36 3 3 3 2 2 2 3 3 21 2.6
37 3 3 3 3 2 2 3 3 22 2.7
38 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
39 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.0
40 3 3 3 2 2 3 3 3 22 2.7
41 3 4 3 3 3 3 3 3 25 3.1
JUMLAH 126 132 128 122 118 115 127 127 995 46
91
DAERAH
PERTANYAAN RATA-
NO JUMLAH
1 2 3 4 5 6 RATA
1 3 3 3 3 3 3 18 3.0
2 3 3 3 3 3 3 18 3.0
3 3 3 3 3 3 3 18 3.0
4 3 3 3 3 3 3 18 3.0
5 3 3 3 3 3 3 18 3.0
6 3 3 3 3 3 3 18 3.0
7 4 4 4 4 4 4 24 4.0
8 4 3 3 4 4 4 22 3.7
9 4 3 3 4 4 4 22 3.7
10 3 3 3 3 3 3 18 3.0
11 3 3 3 3 3 3 18 3.0
12 3 3 3 3 3 3 18 3.0
13 4 4 3 3 3 3 20 3.3
14 3 3 3 3 4 4 20 3.3
15 3 3 4 4 4 3 21 3.5
16 4 4 3 3 3 4 21 3.5
17 4 4 4 4 4 4 24 4.0
18 3 4 4 4 4 4 23 3.9
19 4 3 3 3 3 4 20 3.0
20 3 3 3 3 3 3 18 3.0
21 4 4 4 4 4 4 24 4.0
22 3 3 3 3 3 3 18 3.0
23 3 3 3 3 3 3 18 3.0
24 3 3 3 3 3 3 18 3.0
25 4 4 4 4 4 4 24 4.0
26 3 3 3 3 3 3 18 3.0
27 3 3 3 3 3 3 18 3.0
28 3 3 3 3 3 3 18 3.0
29 3 3 3 3 3 3 18 3.0
30 3 3 3 3 3 3 18 3.0
31 3 3 3 3 3 3 18 3.0
32 4 4 4 4 4 4 24 4.0
33 3 3 3 3 3 3 18 3.0
94
34 3 3 3 3 3 3 18 3.0
35 3 3 3 3 3 3 18 3.0
36 3 3 3 3 3 3 18 3.0
37 3 3 3 3 3 3 18 3.0
38 3 3 3 3 3 3 18 3.0
39 3 3 3 3 3 3 18 3.0
40 3 3 3 3 3 3 18 3.0
41 4 4 4 4 4 4 24 4.0
13 108
JUMLAH 134 2 131 133 134 135 799
95
LAMPIRAN 3
Nilai R Tabel
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
df = (N-2) Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189
36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126
37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896
41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843
42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791
43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742
44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694
45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647
46 0.2403 0.2816 0.3348 0.3686 0.4601
47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557
48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514
49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473
50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432
51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393
52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354
53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0..4317
54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280
55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244
56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210
57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176
58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143
59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110
60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079
LAMPIRAN 4
96
96
LAMA BEKERJA
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
JENIS_KELAMIN 41 1.00 2.00 1.6341 .48765
PENDIDIKAN_TERA 41 1.00 4.00 2.4146 .92129
KHIR
LAMA_BERKERJA 41 1.00 5.00 2.3415 1.06324
Valid N (listwise) 41
JENIS_KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid LAKI-LAKI 15 36.6 36.6 36.6
PEREMPUAN 26 63.4 63.4 100.0
Total 41 100.0 100.0
97
97
PENDIDIKAN_TERAKHIR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid SLTA 11 26.8 26.8 26.8
D3 3 7.3 7.3 34.1
S1 26 63.4 63.4 97.6
S2 1 2.4 2.4 100.0
Total 41 100.0 100.0
LAMA_BERKERJA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid 1-5 th 8 19.5 19.5 19.5
6-10 th 19 46.3 46.3 65.9
11-15 th 8 19.5 19.5 85.4
16-20 th 4 9.8 9.8 95.1
>21 th 2 4.9 4.9 100.0
Total 41 100.0 100.0
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Sum Mean Variance
Deviation
SISTEM_PENGEL 41 2.60 4.00 123.90 3.0220 .28241 .080
OLAAN_KEUAN
GAN_DAERAH
SISTEM_AKUNT 41 3.00 4.00 129.80 3.1659 .28338 .080
ANSI_KEUANGA
N_DAERAH
FUNGSI_PENGA 41 3.00 4.00 132.90 3.2415 .38986 .152
WASAN_KEUAN
GAN_DAERAH
Valid N (listwise) 41
DAERAH
Item pertanyaan dianggap valid jika nilai r-hitung atau nilai Corrected Item-
Total Correlation lebih besar atau sama dengan nilai r-tabel (Rhitung ≥ Rtable
Criteria valid apabila nilai Rhitung lebih besar dari nilai Rtabel.
(0,3081)
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
SPKD_1 21.1951 4.211 .508 .817
SPKD_2 21.0488 4.048 .491 .819
SPKD_3 21.1463 4.078 .645 .803
SPKD_4 21.2927 3.662 .642 .798
SPKD_5 21.3902 3.744 .619 .802
SPKD_6 21.4634 3.805 .430 .839
SPKD_7 21.1707 3.945 .649 .800
SPKD_8 21.1707 4.195 .622 .808
Criteria reliable apabila nilai cronbach alpha > 0,60. Dan dapat dilihat pada
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.831 8
DAERAH
Item pertanyaan dianggap valid jika nilai r-hitung atau nilai Corrected Item-
Total Correlation lebih besar atau sama dengan nilai r-tabel (Rhitung ≥ Rtable
Criteria valid apabila nilai Rhitung lebih besar dari nilai Rtabel.
(0,3081)
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if
Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted Correlation Deleted
SAKD_1 47.4878 18.706 .550 .927
SAKD_2 47.4634 17.855 .788 .921
SAKD_3 47.3902 17.794 .697 .923
SAKD_4 47.5366 19.105 .511 .928
SAKD_5 47.5122 18.256 .621 .925
101
Criteria reliable apabila nilai cronbach alpha > 0,60. Dan dapat dilihat pada
Reliability Statistics
KEUANGAN DAERAH
Item pertanyaan dianggap valid jika nilai r-hitung atau nilai Corrected Item-
Total Correlation lebih besar atau sama dengan nilai r-tabel (Rhitung ≥ Rtable
Criteria valid apabila nilai Rhitung lebih besar dari nilai Rtabel.
(0,3081)
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if
Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted Correlation Deleted
FPKD_1 16.2195 3.776 .763 .939
FPKD_2 16.2683 3.851 .778 .937
FPKD_3 16.2927 3.862 .814 .933
FPKD_4 16.2439 3.639 .891 .923
FPKD_5 16.2195 3.626 .866 .926
FPKD_6 16.1951 3.611 .847 .929
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.942 6
Distribusi data akan dikatakan normal apabila menghasilkan nilai residu lebih
besar dari 0,05. Dan dapat dilihat pada tabel yang berwarna biru.
Unstandardized
Residual
N 41
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .81937848
Most Extreme Differences Absolute .187
Positive .187
Negative -.150
Kolmogorov-Smirnov Z 1.196
Asymp. Sig. (2-tailed) .115
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Masalah Multikolinearitas terjadi apabila nilai Tolerance nya < 0,10 atau jika
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
1 (Constant) -.337 .300 -1.124 .268
SISTEM_PENGEL -.453 .138 -.328 -3.292 .002 .433 2.310
OLAAN_KEUANG
AN_DAERAH
SISTEM_AKUNTA 1.563 .137 1.136 11.399 .000 .433 2.310
NSI_KEUANGAN_
DAERAH
a. Dependent Variable: FUNGSI_PENGAWASAN_KEUANGAN_DAERAH
grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya dan dasar untuk
2. Heteroskedastisitas tidak terjadi jika tidak ada pola serta titik yang menyebar
Nilai Koefisien Determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel yang berwarna merah.
Model Summary
UJI STATISTIK T
106
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .337 .300 1.124 .268
SISTEM_PENGELOLAAN_ .453 .138 .328 3.292 .002
KEUANGAN_DAERAH
SISTEM_AKUNTANSI_KE 1.563 .137 1.136 11.399 .000
UANGAN_DAERAH
a. Dependent Variable: FUNGSI_PENGAWASAN_KEUANGAN_DAERAH
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .337 .300 1.124 .268
SISTEM_PENGELO .453 .138 -.328 3.292 .002
LAAN_KEUANGA
N_DAERAH
SISTEM_AKUNTA 1.563 .137 1.136 11.399 .000
NSI_KEUANGAN_
DAERAH
a. Dependent Variable: FUNGSI_PENGAWASAN_KEUANGAN_DAERAH
Dimana:
α = Konstansta
e = Nilai eror
1. Nilai konstanta merupakan nilai tetap yang didapat dari hasil perhitungan
SPSS yang dapat dilihat pada tabel 4.12 pada kolom Beta yang memperoleh
daerah adalah nol maka nilai pengaruh fungsi pengawasan keuangan daerah
sebesar 45,3%.
variabel sistem akuntansi keuangan daerah, dengan asumsi variabel lain tetap
156,3%.