Oleh :
BIMA MAYCANDRA
JURUSAN D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fungsi manajemen keuangan daerah terbagi atas tiga tahapan utama yaitu : adanya
proses perencanaan, adanya tahapan pelaksanaan, dan adanya tahapan pengendalian/
pengawasan.
Adapun kasus yang akan kami bahas disini adalah mengenai target PAD yang tidak
tercapai selama tiga tahun dipengandaraan
B. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Pengertian keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya
segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah, dalam
kerangka anggaran dan pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Oleh karena itu, pengertian keuangan daerah selalu melekat dengan pengertian APBD
yaitu; suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan. Selain
itu,, APBD merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan public dan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas, nyata dan
bertanggungjawab. Dari definisi keuangan daerah tersebut melekat 4 ( empat) dimensi:
1. Akuntabilitas (Accountability)
3. Kejujuran
5. Pengendalian
Fungsi manajemen terbagi atas tiga tahapan utama yaitu : adanya proses
perencanaan, adanya tahapan pelaksanaan, dan adanya tahapan pengendalian/
pengawasan. Oleh karena itu fungsi manajemen keuangan daerah terdiri dari unsur-
unsur pelaksanaan tugas yang terdiri dari tugas :
Sebagai garis besarnya, ada dua hal tugas pokok atau bidang yang harus disadari
bagi seorang manajer keuangan daerah yaitu : pekerjaan penganggaran dan pekerjaan
akuntansi, dimana dalam pelaksanaan keduanya berinteraksi dan saling melengkapi
terutama dalam rangka pengendalian dan pengawasan manajemen (Bidang Auditing).
Secara aplikatif dua tugas pokok tersebut terekam dalam Kepmendagri No. 29 Tahun
2000 tentang ”Pedoman Pengurusan, Pertanggung Jawaban dan Pengawasan Keuangan
Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan APBD”.
Adapun komponen sumber keuangan daerah baik yang bersumber dari dalam
maupun luar dalam struktur APBD akan terdiri atas komponen :
APBD merupakan suatu pengejahwatan rencana kerja Pemda dalam bentuk satuan uang
untuk kurun waktu satu tahunan dan berorientasi pada tujuan kesejahteraan publik.
Penyusunan anggaran terdiri dari lima tahapan yang dimulai sejak bulan Mei dan berakhir
pada bulan Desember dengan keluarnya Perda mengenai APBD. Adapun instrumen input dan
output serta tahapan waktu proses yang perlu diperhatikan, lihat tabel 1. Proses penyusunan
ini yang menarik untuk dicermati adalah partisipasi masyarakat (Public), bagian dari bottom
up planning yang gampang dijual sebagai gagasan namun agak sulit dilaksanakan. Sederet
pertanyaan akan timbul, bagaimana mengangkat kepentingan masyarakat kedalam pernyataan
anggaran yang mempunyai aspek kesejahteraan umum. Bagaimana pengalokasian yang adil
antara belanja aparatur dengan belanja publik. Apa yang dimaksud belanja publik dan
bagaimana tolok ukurnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran adalah azas atau prinsip
universalitas anggaran, lihat Widjaja (2001:68) terdiri dari :
Adapun struktur APBD melingkupi tiga kelompok utama yaitu Pendapatan, Belanja,
dan Pembiayaan dimana masing-masing dilengkapi dengan kode rekening. Sedangkan
dokumen APBD terdiri dari Perda mengenai APBD yang dilengkapi dengan 8 (delapan)
dokumen, yaitu :
1. Ringkasan APBD;
2. Rincian APBD;
3. Daftar rekapitulasi APBD menurut Bidang Pemerintah dan Unit Organisasi Perangkat
Daerah;
4. Daftar Piutang Daerah;
5. Daftar Investasi (Penyertaan) Daerah;
6. Daftar Aktiva Tetap Daerah;
7. Daftar Cadangan; dan
8. Daftar Utang atau Pinjaman Daerah
Selama tiga tahun capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Pangandaran
tidak tercapai. Ketidak tercapaian target PAD di Kabupaten Pangandaran tersebut terjadi
lantaran beberapa faktor, di antaranya dari aspek pengawasan atau penetapan target
pendapatan yang terlalu tinggi.
Salah satu PAD yang tidak tercapai ada tiga di antaranya pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan asli daerah yang sah.
Iwan menambahkan, tidak tercapainya target tersebut, harusnya menjadi acuan dalam
pembahasan APBD perubahan. "Kalau memang targetnya terlalu tinggi, ini harus menjadi
evaluasi bersama," tambahnya.
Dipaparkan Iwan, dalam LKPJ tahun 2018 dan Raperda Pertanggungjawaban APBD 2018
ada beberapa perbedaan angka. "Perbedaan angka tersebut juga yang jadi bahan evaluasi
karea bagaimanapun hal tersebut merupakan laporan kepada Negara," terangnya.
Penyampaian laporan berdasarkan regulasi paling lambat enam bulan setelah tahun anggaran
selesai. "Seluruh Fraksi sebanyak 6 Fraksi di DPRD juga sudah menyampaikan pandangan
umum dan semuanya setuju," paparnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Selama tiga tahun capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Pangandaran
tidak tercapai. Ketidak tercapaian target PAD di Kabupaten Pangandaran tersebut terjadi
lantaran beberapa faktor, di antaranya dari aspek pengawasan atau penetapan target
pendapatan yang terlalu tinggi.
Manajemen keuangan daerah merupakan tugas kebendaharawanan, dari peran kas daerah
atau bendahara umum daerah sampai dengan peran bendaharawan proyek, bendaharawan
penerima, bendaharawan barang.