0
ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK DI KABUPATEN SIAK
PROVINSI RIAU
1
Dalam menerapkan manajemen keuangan publik yang baik, tidak lepas dari
penyusunan, pelaksanaan, hingga pertanggung jawaban anggaran negara yang diterapkan
secara akuntabel.
Pengelolaan keuangan publik dilakukan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif,
transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan,
manfaat untuk masyarakat, serta taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengelolaan keuangan publik diwujudkan dalam APBN (Anggaran Pendapatan
Belanja Negara), APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) dan APBDesa (Anggaran
Pendapatan Belanja Desa). APBN/APBD merupakan dasar bagi pemerintah pusat/daerah
untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran nasional/daerah. Siklus pengelolaan
keuangan publik meliputi:
1. Perencanaan
2. Penganggaran
3. Pelaksanaan dan Penatausahaan
4. Akuntansi dan Pelaporan
5. Penanggung Jawaban Pelaksanaan
6. Pengawasan.
Pengelolaan keuangan publik di tingkat daerah atau pengelolaan keuangan daerah
tidak terlepas dari perencanaan dan pelaksanaan anggaran daerah oleh pemerintah daerah
demi mewujudkan pelayanan publik yang sebaik-baiknya. Di era otonomi ini, masing-
masing daerah memiliki hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahannya guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
pemerintahan.
Kualitas pelayanan yang baik tergantung pada kelancara pemerintah daerah dalam
hal pendanaan untuk belanja dan membiayai semua aktivitas pemerintahan. Banyaknya
aktivitas yang harus didanai dan dengan terbatasnya sumber dana, mengharuskan
pemerintah daerah untuk lebih bijak dalam membelanjakan sumber dananya. Optimalisasi
sumber dana harus dilakukan sebaik mungkin guna ketersediaannya pada satuan kerja
yang memberikan pelayanan kepada publik.
Untuk menciptakan anggaran publik yang efektif, terkait 3 fungsi anggran yaitu
sebagai alat alokasi sumberdaya publik, alat distribusi, dan alat stabilitas maka sistem
akuntansi pengelolaan dan pengeluaran kas merupakan alat yang vital untuk proses
mengalokasikan dan mendistriusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien dan
2
efektif, serta adil dan merata. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang memadai dan
sumber daya manusia yang handal dalam pengelolaan tersebut.
3
4. Fungsi Alokasi, APBD diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian;
5. Fungsi Distribusi, APBD harus mengandung arti / memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan;
6. Fungsi Stabilisasi, APBD harus mengandung arti atau harus menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
Tujuan pengelolahan keuangan daerah meliputi taggung jawab, memenuhi
kewajiban keuangan, kejujuran, hasil guna dan daya guna, dan pengendalian.
Dewan perwakilan rakyat daerah merupakan salah satu petugas keuangan
pemerintah daerah oleh sebab itu DPRD harus melakukan pengawasan serta pengendalian
agar semua tujuan tersebut tercapai, mereka harus berusaha agar selalu mendapat
informasi yang diperlukan untuk memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran dan
untk membandingakan penerimaan dan pengeluaran dengan rencana dan sasaran.
4
Pemerintah Kabupaten Siak memiliki arah kebijakan terkait pengelolaan fiskal
daerah yakni:
1. Optimalisasi pendapatan asli daerah melalui rekonstruksi regulasi Perda pajak
daerah dan retribusi daerah yang berbasis elektronifikasi dan digitalisasi
layanan.
2. Meningkatkan kualitas belanja daerah serta konsisten terhadap efisiensi belanja
non prioritas, belanja daerah diutamakan untuk peningkatan pemanfaatan
teknologi informasi pelayanan publik, kemandirian pengelolaan keuangan,
kesehatan, pendidikan, infrastruktur, lingkungan hidup dan pelestarian budaya
melayu.
3. Sinergitas belanja daerah dalam rangka penguatan kemandirian perekonomian
masyarakat.
Estimasi Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2024
No. Uraian APBD 2023 Estimasi APBD Selisih
Tahun 2024
1. Pendapatan Daerah 2.423.193.737.423 2.171.040.298.42 (252.153.439.003
0
1.1 Pendapatan Asli 336.927.496.454 326.030.475.420 (10.897.021.034
Daerah
1.2 Dana Transfer 2.086.266.240.969 1.845.009.823.00 (241.256.417.969)
0
1.3 Lain-lain 0 0 0
pendapatan yang
sah
*Sumber data: Badan Keuangan Daerah Kab. Siak 2023
Pendapatan daerah yang mencerminkan kemandirian daerah berkontribusi sebesar
15,02% atau sebesar Rp. 326.030.475.420 dan harus terus dioptimalkan penerimaannya.
Estimasi target pendapatan asli daerah Kabupaten Siak Tahun 2024 ini terdiri dari:
- Pendapatan pajak daerah sebesar 135 milyar 510 juta rupiah lebih,
- Retribusi daerah sebesar 20 milyar 835 juta rupiah lebih,
- Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (Deviden BUMD) sebesar 100
milyar 887 juta rupiah,
- Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah sebesar 68 milyar 797 juta lebih.
Dana Transfer Pusat tahun 2024 yang terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi
Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK),
estimasinya:
5
- Dana Alokasi Khusus sebesar 174 milyar 295 juta rupiah lebih,
- Dana Alokasi Umum sebesar 397 milyar 835 juta rupiah lebih,
- Dana Bagi Hasil Pajak/Non Pajak sebesar 983 milyar 633 juta lebih.
Dana Desa dan Insentif Fiskal tahun 2024 dengan estimasi:
- Dana Desa sebesar 112 milyar 160 juta rupiah lebih,
- Insentif Fiskal sebesar 10 milyar 383 juta rupiah lebih.
- Dana Non Fisik/Dana BOS sebesar 75 milyar 476 juta rupiah lebih.
Untuk mencapai target pendapatan daerah tahun 2024 ini Pemerintah Daerah
Kabupaten Siak melakukan berbagai upaya strategis seperti:
1. Mengupdate data wajib pajak daerah dan sosialisasi pajak daerah berbasis pada
elektronifikasi dan digitalisasi pelayanan.
2. Meningkatkan pemantauan terhadap pertumbuhan potensi pajak daerah dan
retribusi daerah dengan berkoordinasi kepada instansi terkait sampai ke
kecamatan dan kampung-kampung.
3. Melakukan koordinasi dan pengawasan kepatuhan dan kejujuran wajib pajak
melalui surat pemberitahuan, surat teguran, surat tagihan dan penerapan sanksi
administrasi.
4. Melakukan pemeriksaan pajak dalam rangka menguji kepatuhan dan kejujuran
wajib pajak.
5. Melakukan penagihan piutang pajak daerah.
6. Melakukan pengawasan bersama oleh tim optimalisasi pemungutan pajak pusat
dan pajak daerah di Kabupaten Siak, dan tim percepatan PAD dan tim
pelaksanaan peningkatan PAD Kabupaten Siak.
7. Melakukan koordinasi dan rekonsiliasi data dengan Pemerintah Provinsi Riau
dan instansi terkait terhadap upaya mengoptimalkan pendapatan dari pajak
daerah dan Dana Bagi Hasil pajak provinsi
8. Melakukan koordinasi dan rekonsiliasi data dengan DJP dan DJPK dalam
upaya optimalisasi pendapatan dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya
Alam.
Daftar Pustaka
6
Khairul Rahman, 2023. Bahan Kuliah Pengelolaan Keuangan Publik. UIR.
Pengertian Keuangan Daerah, Makalah, Artikel, Sistem Pengelolaan
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Siak 2023. Estimasi Pendapatan Daerah Kabupaten
Siak 2024.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 Tentang Keuangan Daerah